Anda di halaman 1dari 2

Balita Stunting di Garut Dapat Bantuan Telur-Susu Khusus dari

Pemkab
Erika Dyah Fitriani – detikJabar

Kamis, 04 Agu 2022 22:04 WIB

Foto: dok. Pemkab Garut


Jakarta - Pemerintah Kabupaten Garut akan melaksanakan Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) bagi balita stunting hasil Bulan Pencarian Stunting (BPS) pada Juni lalu. Kegiatan ini
merupakan implementasi dari program program T.O.S.S (Temukan, Obati, Sayangi, balita
Stunting).
"Setelah kita menemukan balita stunting, kita akan melakukan upaya-upaya obati, dan kami
dari dinas kesehatan diamanati Pak Bupati anggaran untuk membelikan PMT berupa telur
dan susu, dan mudah mudahan minggu ini minggu depan barang sudah berdatangan,"
ungkap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kabupaten Garut, dr. Tri Cahyo Nugroho dalam keterangan tertulis, Kamis (4/8/2022).

Pendistribusian PMT tersebut rencananya akan dilakukan untuk tiga bulan ke depan (90
hari). Ia berharap PMT tersebut bisa dikonsumsi anak dengan baik sehingga angka stunting
di Kabupaten Garut dapat menurun.
Baca juga:
TP PKK Garut Kerahkan Kader di 42 Kecamatan buat Atasi Stunting
"Pemberian PMT itu dilakukan tiga sampai enam bulan, jadi setelah tiga bulan kita evaluasi
hasilnya, kalau secara teori mengapa kita pilih telur dan susu? Kan dasarnya adalah riset
yang dilakukan oleh orang lain, dalam pemberian tiga sampai enam bulan stunting akan
turun sampai 47%, tapi syaratnya betul-betul dikonsumsi oleh balita (stunting) itu,"
terangnya.

Adapun PMT ini akan didampingi oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang telah dibentuk
oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan
Perlindungan Anak (DPKBPPPA) Garut. Menurutnya, adanya tim pendamping sangat
penting untuk mengawasi apakah balita stunting mengkonsumsi PMT yang telah diberikan,
salah satunya melakukan pengawasan secara online melalui grup WhatsApp.

"Jadi yang sudah dilakukan oleh tim pendamping keluarga dan Puskesmas salah satunya
adalah ibu yang mempunyai handphone difotokan pada saat anaknya makan (PMT)
difotokan, dikirimkan ke tim pendamping keluarga," kata dr Tri.

Baca juga:
Catat! Mulai Agustus Imunisasi Bagi Balita di Sukabumi Dibuka Lagi
Lebih lanjut, ia mengatakan pada 90 hari di awal pemberian PMT pihaknya akan
memberikan telur sebanyak 30 butir serta susu 400 gram sebanyak 3 kotak, di mana susu
tersebut merupakan susu PKMK (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus) yang
merupakan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

"Susu khusus ya, susu khusus yang PKMK rekomendasi dari Kementerian Kesehatan yang
kita pilihkan nilai gizinya lebih bagus, dan memang diperuntukkan untuk intervensi stunting,
yang kedua daya serapnya tinggi dan risiko diarenya rendah, karena hampir non laktosa,
sehingga harapannya pemberian susu tidak menimbulkan mencret buat balita," tandasnya.

Dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Garut,
dijelaskan bahwa PMT ini menyasar sekitar 8 ribu balita stunting di Kabupaten Garut dengan
anggaran yang disiapkan kurang lebih Rp 6 miliar. Selain itu, Pemkab Garut juga akan
menyiapkan 20 motor dengan desain khusus untuk mobilitas PMT.

Baca artikel detikjabar, "Balita Stunting di Garut Dapat Bantuan Telur-Susu Khusus dari
Pemkab" selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-6217217/balita-stunting-di-
garut-dapat-bantuan-telur-susu-khusus-dari-pemkab.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai