Pada malam hari, taman yang berada di tengah kota disirami lampu berwarna
warni yang sangat memukau.Taman Syarifah Sembilan juga dilengkapi panggung
kesenian, ruang terbuka bermain anak-anak,tempat rehat dan bagi yang senang
berfoto ria sangat bagus mengambil latar belakang suasana taman. Jadi satu
keluarga sangat mantap untuk berkunjung ke taman ini, cukup komplit.
Pengunjungpun tidak perlu khawatir jika terasa lapar dan haus, karena sekeliling
taman tersebut berjejer berdagang berjualan seperti jagung bakar, kelapa muda,
aneka minuman, hingga warung nasi. Camat Sungai Apit Wahyudi SSTP
mengatakan Taman Syarifah Sembilan kini menjadi tempat rekreasi baru bagi
warga Sungai Apit. Selain itu juga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi bagi
warga setempat terutama bagi pedagang.
Sejak Taman Syarifah Sembilan Kecamatan Sungai Apit diresmikan oleh bupati
Siak, taman ini menjadi tempat wisata baru yang dimiliki masyarakat Sungai Apit
selain destinasi mangrove. Taman Syarifah Sembilan Sungai Apit ini memiliki daya
tarik tersendiri, tidak hanya bagi masyarakat setempat namun juga menyedot
wisatawan dari luar Sungai Apit yang ingin melihat langsung. Banyaknya
pengunjung yang datang diharapkan dapat mendongrak perekonomian
masyarakat setempat terutama bagi pedagang.
memaparkan, Syarifah Sembilan adalah Srikandi kerajaan Siak pada zaman Raja
Kecik. Ia yang menjaga pintu masuk atau benteng ke Sungai Siak di Kampung
Tanjung Kuras.
Makam Syarifah Sembilan juga tercatat di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak
sebagai salah satu situs sejarah.
"Mari kita besarkan nama ini agar banyak orang yang penasaran dengan
perjuangannya. Taman ini dinamakan Syarifah Sembilan sangat baik dan namanya
sangat unik," kata camat.
Dari berbagai literatur, Srikandi ini mengusir penjajah dengan cara yang unik,
yaitu dengan Tarian Zapin. Ketika itu dia ikut berperang melawan tentara Portugis
dan masuk ke kapal perang lawan sebagai seorang penari Zapin untuk menghibur
tentara penjajah.
Pemberian nama taman ini sempat berpolemik. Bahkan Lembaga Adat Melayu
Riau (LAMR) Siak meminta agar nama taman ini diganti. LAMR menilai nama
Syarifah Sembilan tidak ada kaitannya dengan sejarah masa lalu di daerah
tersebut.
"Kita (PU Tarukim) menerima nama itu dari Camat. Selesai dibangun, Pak Camat
usulkan agar nama taman tersebut Syarifah Sembilan," kata Kepala Bidang
Pertamanan Dinas PU Tarukim Siak, Izram dikonfirmasi Gatra.com, Senin (23/11).
Izram pun mengaku pemberian nama taman itu memang berpolemik akhir-akhir
ini. Namun, ia menegaskan berkali-kali bahwa nama taman itu bukan inisasi
pihaknya. "Intinya, nama itu kita terima setelah selesai dibangun," kata dia.
Pembangunan taman itu kata Izram, dimulai sejak tahun 2019 lalu dan selesai
2020. Total anggaran yang dihabiskan Rp1,6 miliar lebih.
"Pembangunannya 2 tahap. Tahap awal (2019) menelan anggaran Rp899 juta
lebih. Tahap selanjutnya (2020) Rp733 juta lebih anggarannya. Luas taman itu
40x70 meter," ujarnya.
"Pada dasarnya LAMR Siak tidak menolak pemberian nama Syarifah Sembilan di
taman itu. LAMR hanya meminta pemerintah kecamatan untuk mengkaji ulang
tentang sejarah Syarifah Sembilan. Yang menolak itu hanya sekelompok orang di
media sosial," kata dia dihubungi Gatra.com.
"Mari kita besarkan nama ini agar banyak orang yang penasaran dengan
perjuangannya. Taman ini dinamakan Syarifah Sembilan sangat baik dan namanya
sangat unik," kata camat.
Kami mewawancarai bapak Suhairi SH tentang penamaan taman tersebut. beliau
merupakan warga setempat,sekaligus menjadi saksi tentang pembangunan taman
Syarifah sembilan tersebut.
"mengenai penamaan taman Syarifah sembilan bagi saya tak ada masalah,sebab
menurut sejarah bahwa Syarifah sembilan itu salah seorang Srikandi yang
berjuang malawan penjajah belanda.sekiranya ada yang tidak setuju dengan
penamaan taman Sarifah sembilan dengan alasan tertentu itu hal yang wajar saja
karena setiap orang berhak menerima atau tidak menerima penamaan tersebut".
Ujar pak Suhairi SH
•Daftar Gambar
MAKALAH SEJARAH
SEJARAH TAMAN SYARIFAH SEMBILAN
DISUSUN
O
L
E
H
-Anggita Raharjo
-Atihiya hidayatul Khairuni
-Aura Zahira
-Ridho Rizki Zulfansyah
-Wan Valina Fransiska
Guru
pembimbing
Patar Manurung S.Pd
PENDAHULUAN
-Latar Belakang
Kami memilih taman Syarifah sembilan sebagai judul penelitian sejarah metode bibliografis ialah selain
sumber sumbernya yang mudah di dapat dan banyaknya saksi sejarah tersebut juga karena sebagai
generasi muda di daerah tersebut kami masih belum mengetahui banyak tentang sejarah penamaan
taman tersebut menurut kami mengetahui sejarah lokal bagi generasi muda itu sangat penting karena di
takutkan akan hilangnya sejarah daerah jika para petua di sekitar sudah tidak ada lagi.Kami juga ingin
memberitahu kepada teman teman lain tentang sejarah yang ada di daerah kita ini agar kita sama sama
belajar dan mengetahui sejarah pada daerah kita sendiri terutamanya.kami juga bisa sekaligus
bersilaturahmi dengan warga sekitar karena kepentingan wawancara.
Daftar Perpustakaan
https://web.siakkab.go.id/resmikan-taman-syarifah-sembilan-bupati-alfedri-terkenang-masa-lalu-di-
sungai-apit/
https://www.gatra.com/news-496196-milenial-nama-taman-syarifah-sembilan-picu-polemik.html
https://riaupos.jawapos.com/siak/27/11/2020/242200/taman-syarifah-sembilan-wisata-baru-sungai-
apit%C2%A0.html
https://riau.antaranews.com/berita/182257/ini-sejarah-syarifah-sembilan-taman-baru-diresmikan-di-
sungai-apit
https://riau.antaranews.com/berita/182585/taman-syarifah-sembilan-sungai-apit-ramai-dikunjungi-
usai-diresmikan