Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PKN

A. Sejarah Dolok Sipiak


Sebelum tahun 1950, lokasi Dolok Sipiak digunakan para
Komunitas Parmalim dan Parbaringin sebagai tempat Martonggo. Dan di
pantai ujung Bung Karno masih ditemukan Batu Besar yang diberi lubang
kecil tempat anggir dan pantai pesisir disebut Tao Sipiak. Tapi kemudian
sekitar tahun 1960 berubah fungsi dijadikan tempat hiburan malam,
binaria dan judi KIM. Dimana lokasi Convention Hall (Harungguan
Bolon)sekarang dijadikan sebagai tempat penginapan yang posisinya
persis dibawah Dolok Sipiak. Convention Hall sakarang dibangun
mengikuti program pembangunan pemerintah yang menetapkan Parapat
sebagai daerah tujuan wisata sekitar tahun 1968. Kemudian sekitar tahun
1970-an, di lokasi Dolok Sipiak berubah masih aktif hiburan malam,
hingga akhirnya dibangun Sanggar Simalungun. Tapi tahun 1980-an,
lokasi tersebut mengalami musibah kebakaran menghanguskan sanggar
yang ada, rata dengan tanah. Selama 30 tahunan lahan tersebut menjadi
lahan tidur, kosong jadi hutan. Kurun waktu itu tersebut terkadang masih
digunakan untuk tempat sekedar bermain anak anak, event Drama
Penyaliban Yesus dan kegiatan lainnya. Hingga pada akhirnya atas izin
Pemkab Simalungun Dolok Sipiak resmi di bangun di tempat itu.
Dolok sipiak lahir dari pertemuan beberapa teman masa kecil dulu
di kampung Parapat yang kembali dari tempat perantauan mereka masing-
masing, dari obrolan intens dan berlanjut hingga terbentuklah nama
perkumpulan tersebut “HORAS PARSADA” yang kemudian melakukan
satu Seminar tentang Pariwisata Parapat Ajibata di Jakarta Design Center
pada Desember 2000. Seminar yang didasari dari pengumpulan data
wisata di kampung tentu dengan matrix dan metode penelitian yang kami
punya. Tapi karena kesibukan pekerjaan, akhirnya pertemuan mulai
berkurang intensitasnya dan yang rutin setiap minggu bertemu adalah
TRISULA (Tumpak Sagunawan Sidabutar, Mangapul Silalahi, Corry
Paroma P). Dan berkomitmen akan tetap menjalankan rencana Horas
Persada di masa yang akan datang, tinggal menunggu waktu yang tepat.
Suatu ketika saat salah satu anggota TRISULA yaitu Corry
Paroma P sedang cuti libur di kampung sekitar tahun 2009, menyaksikan
pertunjukan musik anak-anak muda di Open Stage Parapat. Banyak group
musuk dari berbagai genre yang terbentuk dan mereka tampil dengan
energik. Sangat menarik, hingga di akhir acara, corry menanyakan detail
tentang acara tersebut dan ternyata itu dilakukan agar ada kegiatan anak
anak muda Parapat Ajibata. Dan juga diharapkan bisa menarik minat para
tamu yang berkunjung ke Parapat Ajibata.
Pemikiran itu sangat mencuri perhatiannya. Anak-anak muda
(generasi muda) ini ternyata sudah berpikiran jauh ke depan. Geliat
pariwisata sudah mulai dirasakan dan adanya kesadaran bahwa mereka
hidup dari tempat wisata. Diluar dugaan, beberapa dari group musik itu
mendatangi rumah Corry Paroma P, mereka tertantang untuk membentuk
satu komunitas musik anak anak muda Parapat Ajibata. Corry Paroma
menyukai antusias anak anak tersebut dan mendukung kemauan mereka.
Akhirnya terbentuklah SENAPAS Community (Komunitas Seni Naposo
Parapat Ajibata), tanggal 15 Oktober 2009, yang launchingkan di Cafe
Naborsahan Ajibata dihadiri Camat Ajibata Bapak Tigor Sirait dan Tokoh
Agama, Tokoh Masyarakat dan para anggota Senapas Community.
Struktur Komunitas disusun yang diketuai oleh Irwan Sirait.
Komunitas Seni Naposo Parapat Ajibata Sekitarnya (SENAPAS
Community) adalah kumpulan anak-anak muda (Naposo) yang memiliki
kesamaan bakat dan talenta dalam bidang SENI modern atau tradisional
(Toba, Simalungun, Karo, Nias, Dairi, Pakpak, Mandailing) yang
berdomisili di Parapat Ajibata Sekitarnya.SENAPAS Community
merupakan suatu wadah untuk mengexplore, mengembangkan serta
menyalurkan skill, bakat dan talenta anak-anak muda dalam berkarya di
bidang seni sebagai upaya pembinaan pada generasi muda.
Cerita Senapas Community (seni naposo parapat ajibata sekitar)
dibawa dalam diskusi dan debat dengan anggota TRISULA lainnya. Dari
diskusi tersebut lahirlah ide dan program kerja yang di lakukan setiap
tahun. Mereka berharap himpunan generasi muda Senapas Community ini
menjadi satu pergerakan baru untuk mendobrak lesunya dunia wisata
Parapat. Untuk menjalankan kegiatan, Senapas Community mengalami
kesulitan karena tidak punya tempat untuk berkumpul dan berkarya.
Akhirnya mereka survey beberapa tempat untuk disewa, tapu tidak cocok.

Hingga akhirnya anak anak muda itu diajak ke satu lokasi yang
tersembunyi di Parapat, lokasi tak bertuan dan sudah jadi hutan dipenuhi
pepohonan. Sepertinya anak anak menyukainya, karena nyaman, view
yang bagus dari banyak sudut, juga jauh dari keramaian jadi cocok untuk
berkarya. Para pengurus bergerak cepat untuk mencek status kepemilikan
tanah di Kelurahan, Kecamatan dan barulah pengurus tahu dari peta di
Kecamatan nama areal itu adalah huta SIPIAK. Bahkan di Hotel Parapat
(Parapat INNA Hotel sekarang) masih ada room nya bernama Sipiak dan
sejarah Gereja HKBP sebelum pindah di lokasi sekarang bernama HKBP
Sipiak.
Nama yang jarang didengar. Dan mereka sepakat membuat nama
pondok mereka menjadi pondok SIPIAK, akhirnya mereka mengajukan
surat dari Senapas Community dan melakukan negosiasi dengan Camat
Girsang Sipangan Bolon dengan Bapak Purba saat itu untuk diberi ijin
penggunaan tempat tersebut. Pak Camat pun sangat koperatif dan
melakukan pengecekan kepemilikan tanah ke Dinas Asset Simalungun dan
meneruskan permohonan Senapas Community kepada Bupati Kabupaten
Simalungun dan disetujui. Walaupun tidak mendapatkan surat secara
tertulis, tapi Pak Camat memberikan ijin tanah tersebut bisa digunakan.
Padahal saat itu mereka bersaing dengan perusahaan besar Telkomsel
yang ingin menyewa tanah itu untuk tower mereka. Setelah Pemkab
Simalungun menyetujuinya walau dengan negosiasi yang alot dengan
mempertimbangkan alasan yang kami ajukan, akhirnya resmi Senapas
Community menggunakan lahan kosong tersebut untuk berkegiatan seni.
Trisula pun memberikan donasi untuk biaya operasional saat itu. Mereka
bangun sendiri pondokan kecil untuk tempat berteduh dari panas dan
hujan. Dibangun dengan tangan-tangan kokoh itu, tangan anak anak muda
yang memberikan hati, tenaga, semangat dan pemikiran. Lahan kosong itu
kami sulap sedemikian rupa dengan kemandirian dan sederhana dan
bersih. Yang penting bisa kami gunakan untuk berkarya.
Salah satu anggota TRISULA yaitu Corry Paroma berinisiatif
mengajak anak anak sekolah untuk berkegiatan di lokasi pondok yang
mereka buat, hingga akhirnya membuat taman bacaan anak anak yang
didukung oleh pak Indra Nababan yang memberikan buku bacaan yang
tidak berurus di perpustakan umum yang mereka dirikan dan dari rekan
rekan lainnya.
Sepulang sekolah, mereka dikumpulkan di Tigaraja dan jalan
bersama di jalan setapak tepi danau menuju lokasi taman bacaan. kegiatan
dilakukan dari Senin sampai Jumat, dari pukul 15.00 hingga 17.00 WIB.
Kegiatan yang dilakukan sesuai jadwal yang berlaku, bersih- bersih lokasi,
cerita, membaca, gak sedikit membawa PR untuk kami kerjakan bersama,
olahraga dan juga bermain. Ada juga seorang volunteer Bang Kent
Sihombing datang membantu untuk mengajar bahasa Inggris dan musik.
Dulunya ada sekitar 60 anak yang selalu hadir di taman bacaan. Walau
yang aktif beraktifitas dan berkegiatan hanya sekitar 25 anak.
Singkat cerita 2 pekan sebelum Desember 2014, taman bacaan
dikembangkan menjadi Sanggar Seni Budaya. Anak anak Senapas
Community yang tersisa pun juga ikut serta membidangi seni musik dan
mengajak Rose Situmorang untuk ikut terlibat di bidang seni tari.
Akhirnya mereka launching Rumah Seni Dolok Sipiak 7 Desember 2014
sebagai sanggar seni budaya, yang membidangi seni budaya, ekonomi
kreatif, pendidikan, lingkungan hidup dan pariwisata. Rumah Seni Dolok
Sipiak mendapat dukungan dari banyak pihak. Dukungan yang
menguatkan mereka untuk tetap mempertahankannya dan meneruskan
cita cita.

di masa Pemerintahan Jokowi yang menetapkan TOBA menjadi


salah satu prioritas pembangunan pariwisata di Indonesia. Dolok Sipiak
menjadi salah satu pilihan yang akan dikembangkan. Status tanah negara
harus mereka kembalikan, mereka harus pindah karena lokasi ini akan
dibangun oleh Kementrian PUPR. Singkat cerita Pemerintah Pusat
membangun Dolok Sipiak dengan konsep terbuka, memberikan spot
photo, tempat pertemuan, kios souvenier, kedai kuliner yang spotnya
mengarah ke Danau Toba dari berbagai sisi dan tentu tujuannya juga untuk
destinasi wisata baru di Parapat. Dolok Sipiak, di Kelurahan Tigaraja,
Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.

Dolok Sipiak telah selesai dibangun 2019, yang dilengkapi dengan


amphitheatre (tempat pertunjukan) untuk pagelaran seni scope kecil,
pameran dan fungsi lainnya. Dan mereka masih diijinkan menggunakan
Dolok Sipiak untuk kegiatan seni, menunggu status penetapan
pengelolaannya. Dolok Sipiak sebuah perjalanan panjang dan banyak
cerita tersimpan di dalamnya, cerita tentang kehidupan, cita cita dan
harapan.

2.2 Daya Tarik Objek Wisata Dolok Sipiak

2.2.1 Tari Tradisional

Di objek wisata Rumah Seni Dolok Sipiak kita bisa melihat tari-tari
tradisional Sumatra Utara seperti Tari Simalungun yang terdiri dari :

 Somba Simalungun, terbagi atas :


- Haruan bolon
- Serma dengan-dengan
- Tolu Sahundulan
- Sibunga Jambu
- Siboru Nauli
- Siboru Panggohi
- Siburuk

Ada juga Tari Toba yang terdiri dari :

 Toba, terbagi atas :


- Mula-mula
- Somba de bata
- Sibuka tor-tor
- Toba dream
- Horbopaung
- Sihutur sanggul
- Dolok pusupbuhid
- Hasahatan sitio-tio

Selain tari Toba dan Simalugun di Rumah Seni Dolok Sipiak juga menapilkan
tari dari Pakpak, Karo Dan Melayu :

 Melayu, terbagi atas :


- Joget berhibur
 Pak-pak, terbagi atas :
- Manabipage
 Karo, terbagi atas ;
- Biring manggis
- 8 etnis

Di Rumah Seni Dolok Sipiak juga menampilkan Tarian Tradisional dari


Sumatra Barat yaitu

 Padang Tari Indang

2.2.2 Musik Tradisional


Rumah Seni Dolok Sipiak juga menapilkan atraksi Musik Tradisional
seperti:

o Gong
o Tagadi
o Hasapi
o Saruling, surune Bolon
o Garantung
Musik modern juga mendukung Daya Tarik di Objek Wisata Rumah Seni
Dolok Sipiak

- Gitar akustik
- Bass
- Bongo
- Kajon
- Speaker
- Mic
- Lampu sorot

2.2.3 Panorama Alam

Objek wisata Rumah Seni Dolok Sipiak memiliki Panorama Alam


yang sangat indah, Rumah Seni Dolok Sipiak memiliki pemandangan alam
terbuka wisatawan bisa melihat keindahan Destinas Danau Toba sekaligus
melihat pertunjukan penari, keindahan alam ini menjadi daya tarik
pendukung di objek wisata ini, selain itu wisatawan bisa melihat
terbenamnya matahari sekaligus meikmati penampilan musik tradisional.

2.2.4 SPOT FOTO

Bangunan Rumah Seni Dolok Sipiak memiliki spot foto berlatar


belakang pemandangan alam danau toba, banyak wisatwan yang datang
untuk melakukan prawedding disana, atau hanya berkunjung untuk berfoto
tanpa ada atraksi lainnya.

2.2.5 Galeri

1. DALIHAN : Tungku, dibuat dari tanah liat, dibentuk bulat setengah


bola. Digunakan untuk landasan periuk tanah dan alat memasak
lainnya. Tungku atau dalihan ini biasanya harus tiga buah untuk
satu tempat masak dan lima buah untuk dua tempat masak.

2. LOTING : Bahan terdiri dari besi, batu loting tanduk tempat luluk
dari luluk dari pohon enau. Dipakai untuk menyalakan api.

3. SIHAL-SIHAL : Batu kecil sebagai pelengkap dalihan (jika


dibutuhkan).

4. SOBAN : Bahan bakar untuk memasak terdiri dari kayu belah,


ranting, dahan, bambu dan lain-lain.

5. HUDON PANGALOMPAAN : Periuk tempat masak nasi, merebus


air minum dibuat dari bahan tanah liat.

6. HUDON PANGUHATAN : Hudon tano besar, untuk tempat


persediaan air masak.

7. SUSUBAN (1) : Periuk tanah bentuk lain tempat memasak ikan.

8. SUSUBAN (2) : Susuban lain yang lebih besar digunakan tempat


memasak sayur dan lauk pauk lainnya.

9. SANGA-SANGA : Tempat memasak (Mangalhoti) Susu kerbau,


bahannya dibuot dari tanah liat.

10. SANGA-SANGA TUNDEAN : Juga disebut terde-terde dibuat dari


tanah liat berbentuk piring ceper, digunakan untuk memasak ikan-
ikan kecil seperti tiri-tiri, pora-pora don lain-lain.

11. BALANGA TANO : Kuali batak dari daerah Sigaol, dibuat dari tanah
liat, digunakan untuk menggongseng ikan-ikan kecil don lauk pauk
lainnya. Balanga tano dahulu kala tidak banyak dipakai; alat lain
dengan fungsi yang soma digunakan Sakkop (tutup periuk).

12. SAKKOP : Adalah tutup periuk besar, selain sebagai penutup


periuk, alat ini juga digunakan seperti peng-gunaan Balanga tano.

13. HADANG-HADANGAN : Bahan dari baion, diayam don diberi


bertali, dipakai untuk tempat garam, cabe dan lain se-bagainya
(rempah-rempah).

14. SONDUK BULU : Sendok tradisional dibuat dari bambu. Dipakai


untuk menyendok nasi dari periuk.

15. SONDUK SEAK : Bahan dibuat dari bambu, tempurung dan rotan
fungsinya sama dengan sendok bambu.

16. SEAK-SEAK BORHU : Bahan dari tempurung kelapa dasar dan


tutupnya dibuat bertali (dirompu) digunakan sebagai tempat
garam.

17. TAHU-TAHU SEAK-SEAK : Bahan dari tempurung kelapa digunakan


sebagai gayung mengambil air sekaligus tempat minum.

18. GARUNG-GARUNG : Terbuat dari bambu, gunanya untuk tempat


air minum.

19. POTING : Dibuat dari bambu, diberi tali dipakai untuk mengambil
air dari sumber air.

20. LAGE-LAGE : Tikar kecil dari baion dipakai sebagai tempat duduk
didapur untuk tempat makan don berdiang.

21. RAMBOAN : Bahan dari bambu, digunakan untuk tempat cuci


tangan.
22. PAPENE : Bahan dari kayu keras, digunakan untuk menggiling
bumbu masak.

23. PANUTUAN : Serupa dengan papene tapi lebih besar.

24. TUTU : Alat menggiling bumbu, terbuat dari batu.

25. LOSUNG : Terbuat dari kayu dipakai untuk menumbuk sayur-


sayuran.

26. ANDALU : Alat penumbuk (Antan), sebagai pasangan lesung dibuat


dari kayu bulat dan keras.

27. PARPALITOAN (TAGAHAN) : Bahan dari kayu don bambu dipakai


untuk tempat lampu teplok.

28. SANGKALAN : Talenan dibuat dari kayu nangka dipakai sebagai


landasan tempat mengiris, memotong dan mencincang ikan,
daging dan sebagainya.

29. PISO : Bahan dabeesi dan kayu, digunakan untuk pisau dapur.

30. PARANG : Bahan dari besi dipakai untuk pisau dapur..

31. SAPA : Sejenis pinggan dari kayu nangka tempat nasi untuk makan
bersama (sekeluarga). Istilah Sapa-nganan adalah identifikasi dari
keadaan makan bersama dari Sapa, artinya Sapanganan identik
dengan kaum kerabat, keluarga dekat.
2.4 Visi Dan Misi

Visi Rumah Seni Dolok Sipiak

1. Menjadikan objek wisata Rumah Seni Dolok Sipiak sebagai wadah


bagi para seniman untuk berkarya dan berkreasi.

2. Menjadikan objek wisata Rumah Seni Dolok Sipiak sebagai pusat


kebudayaan di Parapat

3. Menjadikan Seni Dolok Sipiak sebagai Creative Hub di Parapat


Misi Rumah Seni Dolok Sipiak

1. Mengadakan show berjadwal tari dan musik disetiap hari Minggu


siang.

2. Mengadakan event pameran lukisan dan permainan tradisional


anak-anak.

3. Mengadakan festival kopi dan makanan tradisional

4. Mengadakan pameran pakaian adat dan barang antik mengenai


sejarah

5. Membuat pertunjukan drama, teater, home decor, dan opera


Batak.
B. Struktur Organisasi
DIREKTUR UTAMA

CORRY PAROMA PANJAITAN

DIREKTUR OPRASIONAL
DIREKTUR MARKETING
DIREKTUR KEUANGAN
IR. TUMPAK SAGUNAWAN
SIDABUTAR LEO SIDABUTAR S.E, M.M Dr. SURYA MASNIARI
HUTAGALUNG

DEPARTEMEN DEPERTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN DEPARTEMEN


EKONOMI KREATIF LINGKUNGAN HIDUP PENDIDIKAN PARIWISATA
SENI DAN
BUDAYA DR. DAULAT SARAGIH, SBASTIAN DEMAK ROHANA IR.VONNY
M.Hum SINAMBELA,SP. SITANGGANG, S.H ROSALINA
HUTAGALUNG

SENI MUSIK DAN SENI TARI


SUARA

IRWAN SANDRY ROSALINA


SIRAIT, Amd. SITUMORANG
BAB III

KEGIATAN PRAKTIK KERJA NYATA

3.1 Pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Nyata

Pelaksanaan Praktik Kerja Nyata (PKN) di Rumah Seni Dolok Sipiak


dilaksanakan selama empat bulan, dimulai dari tanggal 17 Februari 2021 sampai
dengan 17 Juni 2021. Pada kegiatan hari pertama, mahasiswa PKN diperkenalkan
kepada para pengelola, penari dan pemain musik yang bergabung dalam sanggar
tersebut secara keseluruhan baik kepada pelatih tari tentang jadwal latihan dan
show routin ataupun tentang peraturan di ditetapkan oleh pihak pengelola Rumah
Seni Dolok Sipiak. Selama Praktik Kerja Nyata (PKN) berlangsung mahasiswa
PKN lebih aktif membantu pengelola dalam merancang dan memasarkan
destinasi, membantu beberapa event di Rumah Seni Dolok Sipiak. Berikut
merupakan kegiatan yang penulis lakukan selama berlangsungnya kegiatan
Praktik Kerja Nyata :

N TANGGAL AKTIVITAS
O
1 PEMBERANGKATAN MAHASISWA PKN DAN
PENYERAHAN MAHASISAWA KEPADA
PENGELOLA DESTINASI WISATA RUMAH SENI
DOLOK SIPIAK
2 16 - 21 FEBRUARI 2021 MELAPOR KEPADA KELURAHAN TIGA RAJA DAN
KECAMATA GIRSANG SIPANGAN BOLON

3 MELAKUKAN PENGECEKANKELENGKAPAN
RUMAH SENI DOLOK SIPIAK
4 OBSERVASI LINGKUNGAN RUMAH SENI DOLOK
SIPIAK
5 MENDATA JUMLAH SERTA MENGANALISIS
PENGUNJUNG YANG HADIR KE RUMAH SENI
DOLOK SIPIAK

22 - 28 FEBRUARI 2021
6 MENGHADIRI LATIHAN PENARI DI SANGGAR
DOLOK SIPIAK

7 MEMPROMOSIKAN/MEMASARKAN RUMAH
SENI DOLOK SIPIAK DISOSIAL MEDIA MASING-
MASING
8 REKAPULASI DATA PENGUNJUNG PERMINGGU
9 MENDATA JUMLAH SERTA MENGANALISIS
PENGUNJUNG YANG HADIR KE RUMAH SENI
DOLOK SIPIAK

10 MEMPELAJARI TARI-TARIAN DI RUMAH SENI


01 - 07 MARET 2021 DOLOK SIPIAK
11 MEMPROMOSIKAN/MEMASARKAN RUMAH
SENI DOLOK SIPIAK DISOSIAL MEDIA MASING-
MASING

13 MEMPERSIAPKAN DAN MERANCANG SARANA


PROMOSI UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS
RUMAH SENI DOLOK SIPIAK
14 08 - 13 MARET 2021 MERANCANG EVEN TAHUNAN BERSAMA
PENGELOLA DALAM RANGKA MEMASARKAN
RUMAH SENI DOLOK SIPIAK

16 MELAKUKAN PEMETAAN TENTANG AKTIVITAS


14 - 21 MARET 2021 YANG DAPAT DILAKUKAN DI RUMAH SENI
DOLOK SIPIAK.
17 22 - 28 MARET 2021 MENDATA JUMLAH SERTA MENGANALISIS
PENGUNJUNG YANG HADIR KE RUMAH SENI
DOLOK SIPIAK

18 MEMPELAJARI TARI-TARIAN DI RUMAH SENI


DOLOK SIPIAK
19 29 MARET - 04 APRIL MEMPROMOSIKAN/MEMASARKAN RUMAH
2021 SENI DOLOK SIPIAK DISOSIAL MEDIA MASING-
MASING
20 REKAPULASI DATA PENGUNJUNG PERMINGGU

21 05 - 11 APRIL 2021

MEMPERSIAPKAN FASILITAS PENDUKUNG


DISEKITAR RUMAH SENI DOLOK SIPIAK SEPERTI
RAMBU WISATA

22 12 - 18 APRIL 2021 1.MEMBUAT FASILITAS PENDUKUNG SEPERTI


SOP MEMASUKI RUMAH SENI DOLOK SIPIAK
2. WAWANCARA SEPUTAR DOLOK SIPIAK
TERHADAP STAKEHOLDER
23 19 - 25 APRIL 2021 MEMBUAT VIDEO PERFORMANCE RUMAH SENI
DOLOK SIPIAK DAN MEMASARKAN KE SOSIAL
MEDIA

24 26 APRIL - 02 MEI 2021 MEMBUAT VIDEO PERFORMANCE RUMAH SENI


DOLOK SIPIAK DAN MEMASARKAN KE SOSIAL
MEDIA

25 01 - 31 MEI 2021
MEMPERSIAPKAN DAN MELAKSANAKAN EVENT
DI RUMAH SENI DOLOK SIPIAK

26 01 - 06 JUNI 2021
MEWAWANCARAI PENGUSAHA ( DI BIDANG
KULINER, SOVENIR, PAKAYAN), KEPALA DESA,
DAN WISATAWAN.

27 07 - 13 JUNI 2021
INVENTARISASI PERALATAN DAN
PERLENGKAPAN DI DOLOK SIPIAK

26 14 - 20 JUNI 2021
EVALUASI DAN LAPORAN PKN DI DOLOK SIPIAK
PERPISAHAN PKN DENGAN DOLOK SIPIAK

Anda mungkin juga menyukai