SIAK SRI
INDRAPURA
TAMAN OKURA
8 PHOTOGRAFER
9
LIZA MUTIA
TELUK RHU PAT
DANAU ZAMRUD
10 DESIGN GRAFIS
RAMA HIDAYANTI
JEMBATAN SIAK
11 KEUANGAN
MASJID SSH
12 NADHIFAH
T
aman rekreasi mas- pekan atau saat liburan tiba.
yarakat kota Pekanbaru, Wisata Alam Mayang yang be-
tempat memancing, rada di pusat Kota Pekanbaru
outbound serta merupakan ini banyak menyediakan fasil-
tempat bersantai bersama kelu- itas hiburan untuk keluarga.
arga. Alam Mayang juga selalu Mengayunkan Langkah dan
dijadikan tempat melakukan berjalan-jalan di sekitar Taman
acara outdoor, pengunjungnya Wisata Alam Mayang, memang
juga datang dari luar daerah udara terasa begitu sejuk dan
Kota Pekanbaru. Wisata Alam menyegarkan. Apalagi dengan
Mayang Pekanbaru merupa- adanya berbagai jenis pepohon-
kan salah satu wisata rekreasi an yang tumbuh dengan subur
andalan milik Kota Pekanbaru. dan rindang yang mengelilingi
Sama seperti Kebun Raya Bogor areal objek wisata tersebut.
dan taman bermain lainnya, Ini menjadi alasan utama bagi
wisata Alam Mayang ini selalu wisatawan untuk mengunjungi
ramai dikunjungi saat akhir juga menikmati suasana alam
yang masih begitu alami.
I
stana Siak merupakan tempat wisata
yang ada di Kabupaten Siak, Provinsi
Riau, yang mengisyaratkan bahwa
objek wisata di Indonesia syarat dengan
nilai sejarah yang sangat tinggi. Istana
Siak hanyalah satu dari sekian banyak
wisata sejarah yang masih terjaga secara
baik. Bayangkan saja, Istana Siak mulai
dibangun pada tahun 1889, dan kini istana
tersebut masih berdiri kokoh.
Istana Siak terletak di Kabupaten Siak,
Riau, adalah bukti peninggalan sejarah
Kerajaan Melayu Islam terbesar di Riau.
Dan kini, kompleks tersebut menjadi se-
buah tempat wisata edukatif yang recom-
mended untuk dikunjungi.
M
useum yang dikenal
dengan nama Sang Nila
Utama ini merupakan se-
buah bangunan bergaya arsitektur
tradisional Melayu yang terletak di
Jalan Jenderal Sudirman Pekan-
baru. Museum yang buka tiap hari
kecuali hari Senin dan hari-hari be-
sar ini mempunyai berbagai koleksi
benda seni, sejarah dan budaya
daerah Riau pada umumnya. Berse-
belahan dengan museum terdapat
pula sebuah bangunan dengan ciri
arsitektur yang hampir sama, yaitu
Gedung Taman Budaya Riau yang
diperuntukkan sebagai pusat berb-
agai kegiatan seni dan budaya.
P
antai ini memiliki tempat yang strategis, karena menghadap langsung
ke Selat Malaka, Malaysia dan terletak di jalan lintas Dumai-Pakning,
maka akses ke pantai Desa Sepahat dapat menggunakan berbagai ma-
cam kendaraan.
P
antai Tenggayun menawarkan pemandangan berbeda dengan pantai lainn-
ya.Karena menghadap ke Selat Malaka, pantai ini terkadang menyajikan
pemandangan kapal besar yang melintas di perairan Malaka tersebut.
Selain itu juga, beberapa kapal nelayan berada di laut Selat Melaka menambah
indah pemandangan.
Di
bibir pantai berada sekitaran dua ratus meter dari tepi pantai juga terlihat bebera-
pa rumah ikan milik nelayan. Bahkan jika keadaan surut, wisatawan bisa berjalan
menuju rumah-rumah ikan milik nelayan ini. Rumah-rumah ikan ini memiliki
tinggi sekitar 15 sampai 20 meter, dimana menjadi tempat nelayan untuk mengeringkan hasil
tangkapannya menjadi ikan asin. Nelayan di sana juga terkenal ramah, bahkan sering menawar-
kan para wisatawan untuk menginap semalam di atas rumah ikan mereka.
Kunjungan terbanyak biasanya terjadi saat libur lebaran, bahkan dalam sehari bisa sampai seki-
tar sembilan ratusan orang yang singgah di pantai ini
T
eluk Rhu merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Keca-
matan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis. Terletak diarah Timur
Kota Kabupaten Bengkalis, dengan jarak darat lebih kurang 4
KM dari kantor Kecamatan Rupat Utara dan jarak Desa Teluk Rhu dari
kantor Bupati Kabupaten Bengkalis sekitar 80 KM yang terdiri dari jalur
laut dan darat. Waktu tempuh menuju pusat kota kecamatan Rupat Utara
sekitar 15 menit, sedangkan waktu tempuh menuju ibukota kabupaten
kira-kira 6 jam.
K
awasan Wisata Bahari di Kabupaten Siak merupakan kawasan
objek wisata yang sangat menarik di Kabupaten Siak, danau
ini dapat dikembangkan sehingga para wisatawan manca neg-
ara dapat berkunjung dan menikmati indahnya alam yang sejuk dan
nyaman. Wisata Bahari di Kabupaten Siak ini yaitu Danau Pulau Besar
terletak di Desa Zamrud, dengan luas sekitar 28.000 Ha.
J
embatan Tengku
Agung Sultanah Lati-
fah, dikenal juga den-
gan nama Jembatan Siak
adalah sebuah jembatan
yang terletak di kota Siak
Sri Indrapura, Kabupaten
Siak, Provinsi Riau, Indo-
nesia.
J
embatan Tengku Agung Sultanah
Latifah yang membentang di atas
Sungai Siak ini merupakan urat nadi
perkembangan Kabupaten Siak dan kota
Siak Sri Indrapura yang memiliki dua sisi
daratan, yakni sisi Utara di Kecamatan
Siak, dengan ikon sejarah Istana As-
serayah Hasyimiyah (yang juga dikenal
dengan nama Istana Siak Sri Indrapura),
dan sisi Selatan di Kecamatan Mempura
dengan ikon sejarah berupa benteng
dan tangsi Belanda di Desa Benteng
Hulu dan Desa Benteng Hilir
J
embatan ini juga menjadi penghubung antara lokasi Kantor Bupati Siak di
Desa Benteng Hulu di Kecamatan Mempura dengan lokasi Gedung DPRD
Kabupaten Siak di Desa Rawang Air Putih di Kecamatan Siak yang dipisah-
kan oleh Sungai Siak Selain itu, jembatan ini dibangun dengan tujuan mem-
perlancar arus transportasi antara Kabupaten Siak dengan Kota Pekanbaru
sehingga terdapat jalur alternatif melalui darat di samping melalui sungai.
K
abupaten Siak Sri Indrapura di Provinsi Riau adalah salah satu
daerah yang memiliki sejarah kerajaan yang panjang di Indonesia.
Menurut catatan sejarah, Kerajaan Melayu di daerah ini berakh-
ir tepat setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik indonesia. Kala itu,
Sultan Siak terakhir, yakni Sultan Syarif Kasim II, menyatakan bahwa
kerajaannya bergabung dengan Republik Indonesia.
S
ejak awal, Siak dikenal sebagai wilayah yang sangat religius. Kata Siak Sri
Indrapura sendiri secara harfiah bermakna pusat kota raja yang taat berag-
ama. Konon, dalam keseharian masyarakat Melayu tempo dulu, kata Siak
berkaitan erat dengan orang-orang yang ahli dalam agama Islam. Oleh karenan-
ya, seseorang yang tekun beragama dikatakan sebagai Orang Siak.
K
eunggulan air mancur ini terletak pada lampu dan pompa di dalam
bak air mancur. Jika dioperasikan, pompa menyemburkan air seiring
irama musik, serta ditambah dengan warna yang muncul dari sorot ca-
haya lampu, sehingga air yang terpancar tampak berwarna-warni. Ada empat
lagu yang telah diinput dalam sistem air mancur tersebut, yakni musik Zapin
Satelit, Mars Siak, Lancang Kuning, dan instrumen Canon Rock. Data lagu
yang diputar bisa diinput sesuai dengan momen. Misalnya pada saat peringa-
tan hari kemerdekaan maka bisa dimasukkan lagu perjuangan.
M
asjid Syahabuddin
merupakan saksi
sejarah hadirnya
Kerajaan Melayu Islam di Siak
Sri Indrapura, Propinsi Riau.
Masjid ini dibangun pada ta-
hun 1926 M pada masa Sultan
Al Said Al Kasyim Abdul Jalil
Saifuddin, merupakan Raja
Kerajaan Siak yang terakhir.
Nama Syahabuddin beras-
al dari gabungan kata syah dan al-din. Kata syah berasal dari bahasa Persia yang berarti
penguasa, sedangkan kata al-din berasal dari bahasa Arab yang berarti agama. Mungkin
penamaan Masjid Syahabuddin dimaksudkan sebagai lambang bahwa Sultan/Raja bukan
hanya penguasa negara, melainkan juga sekaligus seorang penguasa agama (Syahabuddin).
Usia masjid peninggalan Kerajaan Siak ini sudah lebih dari setengah abad dan telah beber-
apa kali mengalami perbaikan (renovasi) dan penambahan bangunan baru di kanan dan di
kiri masjid. Pembangunan masjid ini selain berasal dari kas kerajaan, juga melibatkan ban-
tuan masyarakat setempat dalam hal penyelenggaraan kegiatan dakwah. Takmir atau biasa
disebut pengelola masjid diangkat langsung olehg Sultan. Dengan cara inilah syiar agama
Islam dapat berkembang secara baik di daerah kekuasaan Kesultanan Siak. Untuk menjadi
Imam pada masa itu, persyaratannya telah lulus tes oleh Qodi Siak di zaman Sultan pada
masa itu. Kepengurusan Masjid Syahabuddin dikoordinir oleh Sultan Siak, karena itu yang
menjadi Imam dan Khatib digaji oleh Sultan Siak. Diantara mereka adalah H. Abdul Wahid,
Tuan Lebay Abdul Muthalib dan Imam Suhel.