Anda di halaman 1dari 14

LEMBARAN PENCATATAN DAN PANDUAN WAWANCARA DATA LINGKUNGAN

PENCERITAAN DAN OPINI MASYARAKAT PEMILIK TRADISI/SASTRA LISAN


DI HILIFARONO KECAMATAN TELUK DALAM
KABUPATEN NIAS SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hasanuddin WS, M. Hum

Kharasi
20017050

DEPERTEMEN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
2023
LEMBARAN PENCATATAN DAN PANDUAN WAWANCARA DATA LINGKUNGAN

PENCERITAAN DAN OPINI MASYARAKAT PEMILIK TRADISI/SASTRA LISAN

DI HILIFARONO KECAMATAN TELUK DALAM

KABUPATEN NIAS SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Ciri Media Rekaman : Media visual

A. Judul Tradisi/Sastra Lisan

1. Judul : Pantun

2. Daerah Asal : Hilifarono

3. Suku Bangsa/Suku Pemilik : Nias

B. Informan Pencerita/Penutur

1. Nama : Lismah telaumbanua

2. Tempat Tanggal Lahir : Nias/29 Juni1977

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga

5. Suku Bangsa/Marga : Nias/Telaumbanua

6. Bahasa yang Dikuasai : Bahasa Nias

7. Tempat Perekaman : Dirumah Narasumber

8. Tanggal Perekaman : 5 Maret 2023

C. Panduan Wawancara dan Objek Pengamatan Tentang Lingkungan


Penceritaan/Penutur

1. Apakah tradisi/sastra lisan ini karangan Bapak/Ibu/Sdr sendiri atau tidak?

Jawab : Tenga (Tidak)

2. Jika Ya, bagaimana proses Bapak/Ibu/Sdr menghasilkannya?

Jawab : -

3. Jika Tidak, dari siapakah tradisi/sastra lisan ini Bapak/Ibu/Sdr peroleh?

Jawab : Moroi khe niha satua-tua (dari orang tua).

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu/Sdr menguasai tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Bawa mondongo fehede si ulu fena fao fetane badodo (Dengan
mendengarkan perkataan tetua zaman dulu dan menghafalkannya)

5. Sepengetahuan Bapak/Ibu/Sdr, dimana sajakah tradisi/sastra lisan ini


menyebar?

Jawab : Ha famologo fasui ono niha ena’e I’ila fao si ulu mane (Hanya menyebar
di sekitaran pulau nias saja dan di ketahui oleh tetua-tetua adat saja)

6. Di dalam kesempatan apa sajakah tradisi/sastra lisan ini disampaikan?

Jawab : Baginoto gowu loa hada baginoto gowu (Pada saat upacara adat dan
pada saat musyawarah adat)

7. Bagaimana suasana penyampaian tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Wa’ohahao nia ba keada’a fa’ato(Suasananya dalam keadaan ramai)

8. Bagaimana sifat penyampaian tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : fao fa’ahono fa’oya fanohosi(Dengan tenang dan berisi nasihat)

9. Fungsi sosial apa sajakah dari tradisi/sastra lisan ini bagi masyarakat?
Jawab : fa me’e mene-mene(Memberikan nasihat)

10. Apa dapat disebutkan tradisi/sastra lisan lain yang sejenis dengan
tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Lona ae (Tidak ada lagi)

11. Apakah diperlukan alat bantu untuk menyampaikan tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Lona, ha ba mbewe mane (tidak, hanya dari mulut saja).

12. Apakah Bapak/Ibu/Sdr percaya dengan apa yang telah disampaikan tadi?
Mengapa?

Jawab : faduhu dodo,boro fa’oya mene-mene moroi khe si ulu si so ba maedo-


maedo niha satua mefona

(percaya, karena banyak nasihat dari petuah-petuah yang ada di pantun orang
tua zaman dahulu tersebut).

D. Pengumpul Data

1. Nama : Kharasi

2. Tempat Tanggal Lahir : Padang/26 September 2001

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Jl. jati pulai no.213

5. Email : kharasi34@gmail.com

PANTUN :

1. Sokhi na hasara
Sokhi na faedo
Mea toheu nohi moyo
Bahasa Indonesia :

Bagus kalau bersatu


Bagus kalau bersama
Supaya goyang batang kelapa yang tinggi

2. Hegoi na tosasa
Hegoi na mokho
So fefu wanea dodo
Bahasa Indonesia :
Biar kalau miskin
Biar kalau kaya
Ada semua niat hati

3. Hada ba nono niha


Hada ba nono niha
Wa’oya zitebai-tebai mano
Bahasa Indonesia :

Adat di orang nias


Adat di orang nias
Banyak yang tidak bisa saja.

4. Halo khou sihahalo


Na’o’ila ohalo
Doro khou sidodoro
Na’o’ila odoro
Bahasa Indonesia :

Ambil sama mu yang mengambil


Kalau bisa diambil
Bawa sama mu yang bisa dibawa
Kalau bisa bawa
5. Buaya ina tua
Buaya sesolo
Sangokhogo uno noyo
Bahasa Indonesia :
Buaya betina tua
Buaya gendut
Yang menguasai anak rajawali

6. Buaya ina tua


Buaya sonekhe
sangorifi simoi mate
Bahasa Indonesia :

Buaya betina tua


Buaya yang pintar
Menyelamatkan yang mau mati

7. Meambu zisiwa tandosa


Hasambua tarongo li
siwa ndoro awali
Bahasa Indonesia :
Melaksanakan Sembilan dasar
Hanya satu kita dengar suara
Sembilan baris selesai

8. Ayagu gogowaya ria


Gumbe mea doi
Gu wodo mbua
Bahasa Indonesia :

Kalungku gagah perkasa ria


Mau ku kasih nama
dan ku kasih dua

9. Fa’abakha nasi
Faebua namo neho
Sua-sua sinedo
Bahasa Indonesia :

Sedalam laut
Sebesar air sungai
Ukur-ukur penyandar

10. Samaigi osi dodo


Nafaodu wangifi
Doro ya lena boli
Ebua mboli nasu laosi
Bahasa Indonesia :

Yang melihat isi hati


Kalau cocok mimpi
Bawa dia tidak dibeli
Besar beli anjing dan kelinci
FOTO BERSAMA INFORMAN
LEMBARAN PENCATATAN DAN PANDUAN WAWANCARA DATA LINGKUNGAN
PENCERITAAN DAN OPINI MASYARAKAT PEMILIK TRADISI/SASTRA LISAN
DI HILIFARONO KECAMATAN TELUK DALAM
KABUPATEN NIAS SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Ciri Media Rekaman : Media visual

A. Judul Tradisi/Sastra Lisan

1. Judul : Syair

2. Daerah Asal : Hilifarono

3. Suku Bangsa/Suku Pemilik : Nias

B. Informan Pencerita/Penutur

1. Nama : Tano duho bago

2. Tempat Tanggal Lahir : Nias/21 Mei 1968

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Pekerjaan : Buruh

5. Suku Bangsa/Marga : Nias/Bago

6. Bahasa yang Dikuasai : Bahasa Nias

7. Tempat Perekaman : Dirumah Narasumber

8. Tanggal Perekaman : 5 Maret 2023

C. Panduan Wawancara dan Objek Pengamatan Tentang Lingkungan


Penceritaan/Penutur

1. Apakah tradisi/sastra lisan ini karangan Bapak/Ibu/Sdr sendiri atau tidak?

Jawab : Tenga(tidak)

2. Jika Ya, bagaimana proses Bapak/Ibu/Sdr menghasilkannya?

Jawab : -

3. Jika Tidak, dari siapakah tradisi/sastra lisan ini Bapak/Ibu/Sdr peroleh?

Jawab : Moroi khe si ulu banua mefona(dari penghulu adat dulu).

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu/Sdr menguasai tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Moroi ba gowu lua hada (dari acara adat).

5. Sepengetahuan Bapak/Ibu/Sdr., dimana sajakah tradisi/sastra lisan ini


menyebar?

Jawab : Fasui mbanua(di lingkungan masyarakat).

6. Di dalam kesempatan apa sajakah tradisi/sastra lisan ini disampaikan?

Jawab : Baginoto fa ofulo he goi ba gowu lua hada (ketika berkumpul bersama
atau tidak di acara adat).

7. Bagaimana suasana penyampaian tradisi/sastra lisan ini?

Jawab :fa o’hahau dodo(suasana bahagia).

8. Bagaimana sifat penyampaian tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Ba sifa bakha fa’omuso dodo (bersifat hiburan dan nasehat).

9. Fungsi sosial apa sajakah dari tradisi/sastra lisan ini bagi masyarakat?

Jawab : So fanohosi (Berisi untuk nasehat).

10. Apa dapat disebutkan tradisi/sastra lisan lain yang sejenis dengan
tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Si mano na lona (Sepertinya tidak ada).

11. Apakah diperlukan alat bantu untuk menyampaikan tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Lona (tidak)

12. Apakah Bapak/Ibu/Sdr percaya dengan apa yang telah disampaikan tadi?
Mengapa?

Jawab : faduhu, boro fa’oya mene-mene moroi khe si ulu (percaya, karena pituah
orang tua).

D. Pengumpul Data

1. Nama : Kharasi

2. Tempat Tanggal Lahir : Nias/ 26 September 2001

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Jl.Jati pulai no.213

5. Email dan HP : kharasi34@gmailcom

SYAIR :

1. Mateboka zilu-silu, mao luo goso-oso malumao zamododo.

Bahasa Indonesia :

Sudah terbuka pintu,sudah longgar paku,sudah pergi penasihat

2. Yane manu mogere-gere ,mai iago ba mbalo dane-dane, to’ua ono gere ,ni laga fanua
mai’ila ae

Bahasa Indonesia :
Itu ayam betina berkokok, dia duduk di ujung kursi ,tau anak dukun beranak, baru
dibilang dia sudah tahu lebih dulu

3. Ho sibaya ulu nidano,tenga hama okho so mbowo, ande mema’ando meya’ami ma’uwu
zadodo

Bahasa Indonesia :

Hai paman penghulu air, bukan hanya sebentar ada mahar, makanya kami meminta
karena kalian mempelai dari hati.

4. Hasisokhi wamorege,sokhi na’o forege mayasona wa’amaulu,masona wa’onekhe

Bahasa Indonesia :

Lebih bagus kalau dikatakan terus, bagus kalau kamu teruskan siapa tau ada
perubahan, saiapa tau ada kepandaian

5. Samozi dodo yawa mbua,samozi dodo yawa mbo,na’ae yamo lua-lua,na’ae goi
yamaboto

Bahasa Indonesia :

Pukul dada diatas ulu hati, pukul dada diatas paru-paru,tidak mungkin ada lagi,tidak
mungkin didapat

LEMBARAN PENCATATAN DAN PANDUAN WAWANCARA DATA LINGKUNGAN


PENCERITAAN DAN OPINI MASYARAKAT PEMILIK TRADISI/SASTRA LISAN
DI HILIFARONO KECAMATAN TELUK DALAM
KABUPATEN NIAS SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

Ciri Media Rekaman : Media visual

A. Judul Tradisi/Sastra Lisan


1. Judul : Mantra

2. Daerah Asal : Hilifarono

3. Suku Bangsa/Suku Pemilik : Nias

B. Informan Pencerita/Penutur

1. Nama : Tano duho bago

2. Tempat Tanggal Lahir : Nias/21 Mei 1968

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Pekerjaan : Buruh

5. Suku Bangsa/Marga : Nias/Bago

6. Bahasa yang Dikuasai : Bahasa Nias

7. Tempat Perekaman : Dirumah Narasumber

8. Tanggal Perekaman : 5 Maret 2023

C. Panduan Wawancara dan Objek Pengamatan Tentang Lingkungan


Penceritaan/Penutur

1. Apakah tradisi/sastra lisan ini karangan Bapak/Ibu/Sdr sendiri atau tidak?

Jawab : Lona (tidak).

2. Jika Ya, bagaimana proses Bapak/Ibu/Sdr menghasilkannya?

Jawab : -

3. Jika Tidak, dari siapakah tradisi/sastra lisan ini Bapak/Ibu/Sdr peroleh?

Jawab : Moroi khe si ulu banua mefona (dari penghulu adat)

4. Bagaimana cara Bapak/Ibu/Sdr menguasai tradisi/sastra lisan ini?


Jawab : Fao fo mbaso si duhu-duhu fao fanea fa’ohahau(Dengan membaca
sungguh-sungguh serta berniat murni)

5. Sepengetahuan Bapak/Ibu/Sdr., dimana sajakah tradisi/sastra lisan ini


menyebar?

Jawab : Fasui mbanua (di masyarakat sekitar kampung).

6. Di dalam kesempatan apa sajakah tradisi/sastra lisan ini disampaikan?

Jawab :Na fanado nda mori ba famaguru ba ji tola (kalau mantra ini dipelajari
bagi yang bisa).

7. Bagaimana suasana penyampaian tradisi/sastra lisan ini?

Jawab :Ba fa’ohahau nia fa’ahono folau ya’ia (suasananya itu harus tenang
menyampaikan niat).

8. Bagaimana sifat penyampaian tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Sifaduhu sa (bersifat religius).

9. Fungsi sosial apa sajakah dari tradisi/sastra lisan ini bagi masyarakat?

Jawab : Khe ji faduhu dodo ba fa ma doho ba sitobali fanaha samosa (untuk


kepercayaan penyembuhan dan dapat menjadi pagar diri).

10. Apa dapat disebutkan tradisi/sastra lisan lain yang sejenis dengan
tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Lona (tidak).

11. Apakah diperlukan alat bantu untuk menyampaikan tradisi/sastra lisan ini?

Jawab : Lona (tidak).

12. Apakah Bapak/Ibu/Sdr percaya dengan apa yang telah disampaikan tadi?
Mengapa?
Jawab : Na ya’o faduhu dodo, Boro katuruna (kalau saya percaya, soalnyo sudah
turun temurun).

D. Pengumpul Data

1. Nama : Kharasi

2. Tempat Tanggal Lahir : Padang/26 September 2001

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Alamat : Jl.Jati Pulai no.213

5. Email dan HP : kharasi34@gmail.com

MANTRA :

1. Badoi Lowalangi Ama zamofa’abolo idano

Bahasa Indonesia :

Dalam nama Allah Bapa pemberi kekuatan air

2. Badoi Zo’aya zamofa’auri ba mboto

Bahasa Indonesia :

Dalam nama Tuhan yang menghidupkan badan

FOTO BERSAMA INFORMAN

Anda mungkin juga menyukai