Anda di halaman 1dari 29

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia

Oleh:

Dhea Fajerina Al Amin

(P07134121011)

Dosen Pengampu:

Dr. Ngalimun,S.Pd, M.Pd

Poltekkes Kemenkes Banjarmasin


Kelompok 1: 1. Ani Juraidah

2. Mega Ellyana

3. M. Mustafa Fajri

4. M. Najemi Albar

5. Oktaverina Khoirunisa F

6. Selvia Fitri Irani

7. Serly Novia Herliani

Moderator: Annisa Widyawati (Kelompok 2)

Pertanyaan dan Jawaban:

1.Penanya: Tazkia

Menjawab: Oktaverina Khoirunnisa. F

Pertanyaannya: Bahasa gaul diawali dan berasal dari mana?

Bahasa gaul umumnya mulai muncul di kalangan masyarakat pada tahun 1980 –
an. Pada tahun 1980 – an bahasa gaul lebih dikenal dengan bahasa prokem. Bahasa
prokem saat itu digunakan oleh kalangan pergaulan preman. Penggunaan bahasa
prokem ini dapat dikatakan sebagai kode yang digunakan oleh kelompok tertentu.
Bahasa prokem yang berkembang di Indonesia lebih dipengaruhi oleh bahasa
Betawi yang mengalami penyimpangan/perubahan pemakaian kata oleh kaum
remaja Indonesia yang menetap di Jakarta.

2.Penanya: Radiah Apriliani

Menjawab: Selvia Fitri Irani

Pertanyaan: Siapakah tokoh yang menemukan prasasti di pulau Sumatra Pulau


Bangka dan Semenanjung Malaya dalam sejarah perkembangan bahasa Indonesia?
-sumatra

Prasasti Karang Berahi ditemukan pada tahun 1904 oleh L. Berkhout, seorang
kontrolir Belanda.

-bangka

Prasasti Kota Kapur ditemukan oleh seseorang dari Belanda bernama J.K. Van Der
Meulen pada tahun 1892 di daerah kabupaten Bangka, kecamatan Mendo Barat.

-semenanjung Melayu

Prasasti Ligor yang berangka tahun 775 M ditemukan di Ligor, Semenanjung


Melayu, dan Prasasti Nalanda (tidak berangka) ditemukan di India Timur.

3.Penanya: Gusti Ananda Chandra. W

Menjawab: Mega Ellyana

Pertanyaan: Bagaimana pendapat kalian terhadap penggunaan bahasa gaul di


Indonesia, dan apakah penggunaan bahasa gaul bisa menghilangkan esensi dari
bahasa Indonesia itu sendiri?

Seiring dengan perkembangan zaman, khususnya di Indonesia semakin terlihat


pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dalam
penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas
menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai
identitas bangsa pada saat sekarang dan masa yang akan datang.masyarakat sudah
banyak yang memakai bahasa gaul, generasi muda Indonesia juga tidak terlepas
dari pemakaian bahasa gaul ini. Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang
sangat luas di masyrakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri
generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Seiring
dengan munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali dampak atau
pengaruh yang ditimbulkan oleh bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa
Indonesia sebagai identitas bangsa.
Kesimpulan Materi

Fungsi Bahasa Indonesia adalah sebagai lambang kebanggaan Nasional,sebagai


lambang identitas nasional,sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang
berberda latar belakang sosial,budaya dan bahasa,bahasa indonesia sebagai alat
perhubungan antae budaya dan antar daerah. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
Republik Indonesia. Sejarah bahasa Indonesia telah tumbuh dan berkembang
sekitar abad ke VII dari bahasa Melayu yang sejak zaman dahulu sudah
dipergunakan sebagai bahasa perhubungan. Bukan hanya di Kepulauan Nusantara,
melainkan juga di seluruh Asia Tenggara. Bahasa Indonesia bukan hanya dipakai
sebagai alat komunikasi antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan hanya
sebagai alat perhubungan antar daerah atau antarsuku, melainkan juga sebagai alat
perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial, budaya dan
bahasanya. Bahasa Indonesia dapat menjadi Alat Perhubungan Antarwarga,
Antardaerah, Antarbudaya. Dapat menjadi Alat Pemersatu Suku, Budaya, dan
Bahasa.

Kelompok 2: 1. Ananda Futri

2. Annisa Widyawati

3.Gusti Ananda Chandra Wijaya

4. Muhammad Raihan

5. Nadya Nanda Ahrisya

6. Nor Izzatul Hasanah

7. Syainindita Alifia Maulina

Moderator: Alvina Rizkia (Kelompok 3)

Pertanyaan dan Jawaban:

SESI 1
1.Penanya: Nor Asrina Elva (9)

Penjawab: Gusti Ananda Chandra Wijaya

Mengapa ketika melakukan debat selalu menggunakan baku , bisa menggunakan


ragam bahasa lain?

Jawab:

Sebagai sebuah kegiatan ilmiah debat dilakukan dengan menggunakan ragam


bahasa baku sekaligus ilmiah. Pemilihan ragam ini dilakukan untuk menghindari
salah tafsir, baik dalam penggunaan ragam bahasa tulis maupun lisan,
kelengkapan, kecermatan, dan kejelaan pengungkapan ide harus diperhatikan.

Untuk pengunaan ragam bahasa lain bisa digunakan disesuaikan dengan kegiatan
debat tersebut, misalnya kegiatan debat yang berbasis menggunakan bahasa
daerah, dapat menggunakan ragam bahasa daerah, seperti logat/dialek daerah
tersebut

2.Penanya: Nafilah Dzulfitri(4)

Penjawab: Ananda Futri

Permasalahan apa saja yang ditimbulkan dari adanya ragam bahasa di masyarakat?
dan berikan solusinya?

Jawab: Permasalahan yang akan muncul yaitu susah untuk berkomunikasi, adanya
ragam bahasa di Indonesia dapat menimbulkan permasalahan susahnya
berkomunikasi antar daerah lain yang memiliki bahasa yang berbeda oleh karena
itu gunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa Internasional

3.Penanya: Maria Ulfah

Penjawab: Nor’izzatul Hasanah

Terkadang saat seorang dari daerah yang sudah terbiasa berbicara dengan lembut
dan sopan, saat mengunjungi daerah yang terbiasa berkomunikasi dengan nada
suara keras dan tinggi dan blak-blakan akan mengalami kejutan budaya (culture
shock). Bagaimana menurut kalian cara megatasi ini?

Jawab:

Cara mengatasi Culture shock

- pelajari tempat barumu itu sebanyak mungkin

- milikilah pikiran terbuka

- carilah kegiatan selingan yang menurutmu seru

- libatkan dirimu dalam berbagai kegiatan lokal

- cobalah melihat keadaan sekitarmu melalui perspektif orang lokal

SESI 2

4.Penanya: Ni Komang Lessy Gasella

Penjawab: Syanindita Alifia Maulina

Apa kelebihan dalam menggunakan ragam bahasa tulisan daripada ragam bahasa
lisan?

Jawab: 1. informasi yg disajikan bisa dipilih oleh sang penulis untuk dikemas
menjadi media atau materi yang lebih menarik dan menyenangkan

2. Memiliki kedekatan antara budaya dan kehidupan masyarakatnya

3. Sarana untuk memperkaya kosakata

4. Mampu meningkatkan wawasan si pembaca

5.Penanya : Nor Intan Tiara


Penjawab : Nadya Nanda Ahrisya Atsa

Bagaimana Ragam Bahasa bisa dibentuk?

Jawab: Ragam bahasa bisa terbentuk karena adanya beberapa faktor :

1. Faktor Budaya

Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda,
seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainnya.

2. Faktor Sejarah

Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek moyang
sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah lainnya.

3. Faktor Perbedaan Demografi

Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah pantai,
pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan
dengan intonasi volume suara yang besar dan tingi. Berbeda dengan daerah
pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar
disebabkan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang
kecil.

6.Penanya: Lutfia Juniar(2)

Penjawab: Annisa Widyawati

Adalah ciri khas ragam jurnalistik?

Jawab:

1. SingkatBahasa jurnalistik harus singkat, sehingga bahasanya harus menghindari


penjelasan yang panjang lebar dan bertele-tele.

2. PadatPadat artinya, bahasa jurnalistik yang singkat harus mampu menyampaikan


informasi yang selengkap-lengkapnya dan sepadat-padatnya. Tulisan jurnalistik
harus memenuhi syarat 5W+1H, yaitu mampu menjawab apa (What), siapa (Who),
di mana (Where), kapan (When), kenapa/penyebab (Why), dan bagaimana/akibat
(How). Padat juga bisa berarti harus menghindari keterangan-keterangan tidak
perlu, membuang kata-kata mubazir, dan memegang teguh prinsip ekonomi
bahasa.

3. SederhanaBahasa jurnalistik harus sederhana, artinya harus memilih kalimat


tunggal yang sederhana, bukan kalimat majemuk yang panjang, rumit dan
kompleks. Tetapi jangan sampai mengubah makna informasi yang ingin
disampaikan.

4. LugasLugas, yang berarti bahwa bahasa jurnalistik harus mampu menyampaikan


pengertian atau makna informasi secara langsung, dengan menghindari bahasa
yang berbunga-bunga (bombastis).

5. MenarikSatu hal yang tidak kalah penting adalah bahasa jurnalistik harus
menarik, yaitu selalu menggunakan kata-kata yang masih hidup, tumbuh, dan
berkembang serta menghindari kata atau ungkapan yang klise dan sudah mati.
Sehingga bahasa pers harus selalu mengikuti perkembangan bahasa yang hidup di
tengah masyarakat dan bahkan harus bisa menjadi pelopor pemasyarakatan dan
pembakuan kata atau istilah baru yang dapat memperkaya kosakata bahasa.

6. JelasKejelasan dalam bahasa jurnalistik adalah suatu keharusan, karena


informasi yang disampaikan jurnalis harus dengan mudah dipahami oleh khalayak
umum pembaca. Penggunaan ungkapan yang bermakna ganda (taksa) dalam
bahasa jurnalistik adalah sebuah dosa, sehingga pemakaian kata-kata yang
bermakna denotatif (apa adanya) sangat ditekankan.

7.Penanya : M. Afdzalurrahman

Penjawab: M. Raihan

Apakah ada perbedaan spesifik antara ragam bahasa pidato dan ragam bahasa
panggung?
Jawab: untuk ragam bahasa pidato menggunakan bahasa yang lebih formal karena
bertujuan untuk penegasan dalam pengucapan kalimat, sedangkan untuk ragam
bahasa panggung menggunakan bahasa yang lebih santai karena tujuan hanya
sebagai hiburan.

Kesimpulan Materi

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda- beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Secara garis besar,
ragam bahasa terbagi menjadi dua macam, yaitu bahasa lisan dan bahasa baku
tulis. Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan
bahasa indonesia dengan baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang
telah disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para
warga negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia
dengan baik serta bertutur kata yang sopan.

Kelompok 3: 1. Alvina Rizkia

2. Anasantia Regina

3. Imelda Rizkina

4. Muhammad Alfiannor

5. Muhammad Fajar Saputera

6. Ni Komang Lessy Gasela

7. Radiah Apriliani

Moderator: Dhea Fajerna Al Amin (Kelompok 4)

Pertanyaan dan Jawaban:

pertanyaan kel untuk kel 3


1. Mutia Risqi Aulina (kelompok 4)

Pertanyaan : Bagaimana cara membedakan gaya ekspresi gagasan yang sangat


resmi, resmi, dan tidak resmi, serta tolong berikan contohnya!

Penjawab : Imelda Riskina (3)

Jawaban : Gaya Bahasa Resmi

Gaya bahasa resmi adalah gaya dalam bentuknya yang lengkap, gaya yang
dipergunakan dalam kesempatan-kesempatan resmi, gaya yang dipergunakan
dalam kesempatan-kesempatan yang diharapkan mempergunakannya dengan baik
dan terpelihara. Contohnya bahasa dalam pidato kepresidenan.

Gaya Bahasa Tak Resmi

Gaya bahasa tak resmi merupakan gaya bahasa yang dipergunakan dalam bahasa
standar, khususnya dalam kesempatan yang tidak formal atau kurang formal. Gaya
ini biasanya digunakan dalam karya tulis, buku pegangan, artikel dan sebagainya.

2. Nor Intan Tiara Meylinda (kelompok 8)

Pertanyaan : Kenapa dalam puisi biasanya ada diksi, apakah harus dalam sebuah
puisi ada diksi? jika benar harus menggunakan diksi, diksi apa yang sering
digunakan saat membuat puisi?

Penjawab : Alvina Rizkia (3)

Dikarenakan diksi tersebut biasanya digunakan untuk membangkitkan imajinasi


pembacanya, memperjelas makna sambil tetap membuat sajak itu menarik dari segi
bunyi, menyentuh perasaan pembaca dan sekaligus memunculkan gagasan-gagasan
yang tepat pada pembaca seperti yang dipikirkan dan dirasakan oleh penulis.
Pemilihan diksi dalam puisi sangat dianjurkan agar rangkaian kata bisa dipahami
dengan mudah oleh pembaca. Diksi itu sangat mempengaruhi terhadap makna dan
isi dari puisi tersebut. Apabila diksinya salah maka makna dan pengucapannya pun
berbeda, apabila diksinya benar maka maksud dari puisi tersebut dapat dipahami
dengan mudah dan jelas.

Contoh penggunaan diksi dalam puisi :

- Buana : Dunia

- Chandra : Bulan

- Mahligai : Istana

- Nirwana : Surga

- Nirmala : Tanpa cacat, Suci, Sempurna

3. Serly Novia Herliani (kelompok 1)

Pertanyaan : Bagaimana dampak penggunaan diksi yang salah dalam kehidupan


masyarakat sehingga secara tidak langsung menyinggung orang lain?

Penjawab : Radiah Apriliani (3)

Jawaban : Salah satu dampak penyalahgunaan diksi dalam kehidupan masyarakat


adalah menyinggung orang lain sehingga tujuan komunikasi tidak terpenuhi, kerja
sama atau kesepakatan tidak terwujud, muncul konflik yang bisa berujung pada
permusuhan dan perpecahan.

4. Maria Ulfah (kelompok 8)

Pertanyaan : Banyak yang mempermasalahkan penggunakaan kata "betina" untuk


menggambarkan sosok perempuan/wanita karena dianggap tidak pantas yang mana
seakan menggambarkan sosok hewan. Akan tetapi mengapa kata "jantan" sendiri
tidak dipermasalahkan? Bagaimana pendapat kalian tentang masalah ini? Apakah
penggunaan kata betina memang tidak pantas dipergunakan atau sah-sah saja?

Penjawab : Muhammad Alfiannor (3)

Jawaban : Pendapat kami, mengutip dalam KBBI kata betina dan jantan ditujukan
pada binatang/hewan misal, ayam jantan, sapi betina sedangkan kata perempuan
dan laki-laki ditujukan kepada seorang manusia. Kata betina dan kata jantan
sebenarnya memang tidak pantas digunakan untuk menggambarkan seorang
perempuan dan laki-laki. Akan tetapi kata tersebut digunakan tidak sebagaimana
mestinya.

5. Zalianty Yusmainita (kelompok 10)

Pertanyaan : Menurut pendapat kalian, bagaimana cara kita membiasakan diri


untuk memilah dan memilih diksi yabg sesuai dalam kehidupan sehari-hari?

Penjawab : Muhammad Fajar Saputera

Menurut pendapat kami salah satu cara untuk membiasakan diri untuk memilih
diksi adalah dengan memperbanyak bahan bacaan yang kita baca seperti buku atau
artikel sehingga dapat memperluas wawasan kita terhadap kosa kata, tak hanya itu
kita juga perlu mengetahui kata kata baku, kata lazim yang diketahui orang umum,
serta memilih kata yang cermat agar orang lain dapat mengerti pesan yang kita
sampaian.

Kesimpulan Materi

Kreatifitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis
gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci
utama dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin
disampaikan penulis dapat dipahami dengan baik. Kata yang tepat akan membantu
seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya baik
secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan
situasi kondisi dan tempat penggunaan kata-kata itu. Pembentukan kata atau istilah
adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang
khas diksi mempunyai persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan
sesuatu di hasil karya tulisannya dengan maksud agar pembaca dapat memahami
maksud .dan tujuan penulis.

Kelompok 4: 1. Azizah

2. Dhea Fajerina Al Amin

3. Dina Zahira Soraya

4. Muhammad Syahreza

5. Mutia Risqi Aulina

6. Nafilah Dzulfitri

7. Noor Jannati

Moderator: M. Ridho (Kelompok 5)

Pertanyaan dan Jawaban:

1. Penanya : Nur Halisa kel 6

jelaskan bagaimana cara penulisan catatan kaki?

Penjawab : Dina Zahira Soraya

Berikut adalah unsur-unsur catatan kaki.

• Nomer petunjuk

Nomer petunjuk letaknya di awal dengan bentuk angka arab yang menggantung
diatas dan berurutan secara berkesinambungan. Dalam perurutan ini, ada dua cara
yang mengabaikan bab sehingga nomor petunjuk berurutan dari bab 1 sampai bab
terakhir. Ada juga yang nomor petunjuknya setiap berganti bab dimulai dari nomor
satu.

• Nama pengarang

Nama pengarang ditulis seperti baiasa, tidak dibalik dan dengan gelar yang tidak
dicantumkan.

• Judul karangan

Judul juka besumber dari buku, maka judul tersebut diceak miring dan jika
bersumber dari majalah, koran, atau internet maka diapit dengan tanda kutip.

• Data kepustakaan

Data kepustakaan meliputi kota terbit, penerbit dan tahun terbit. Ketiga hal itu
berada didalam tanda kurung dengan nama kota diawal yang diikuti dengan titik
dua untuk kemudian ditulis nama penerbitanya. Setelah nema penerbit, barulah
tahun terbit dengan nama penerbit yang dipisah dengan koma. Hal ini berbeda
dengan sumber yang berasal dari jurnal, majalah atau koran yang dalam catatan
kaki ini nama jurnal, majalah, atau koran tersebut dicetak miring diikuti oleh
tanggal penerbitan. Khusus untuk internet, hal yang disampaikan adalah nama
laman ( website) diikuti tanggal pengaksessan.

• Halaman

Halaman ditulis diakhir catatan kaki. Ada yang menyingkat kata halaman ini
dengan hlm. Atau hal., yang kemudian diikuti oleh halaman referensi yang dirujuk.
Setelah itu, barulah kemudian diakhiri dengan tanda titik.

2. Penanya : Nurzita Munawarah kelompok 8

Bagaimana contoh kutipan langsung dan kutipan tidak langaung?

penjawab : Mutia Risqi Aulina


contoh kutipan tidak langsung.

Seperti yang dikemukakan oleh Altenbernd (1970:4-5) bahwa puisi


mempergunakan sarana-sarana kepoin kita secara bersama-sama untuk
mendapatkan jaringan efek sebanyak-banyaknya.

Contoh kutipan langsung.

Seorang wanita muda berdiri terpikat memandang ular yang melilit sebatang pohon
sambil menjulurkan lidahnya, katanya kepada suaminya, " Alangkah indahnya
kulit ular itu untuk tas dan sepatu!" (Akuarium, 1974, h.17)

3. penanya : Mega ellyana kel 1

bagaimana pendapat kalian jika melihat kutipan yang tidak sesuai dengan kaidah
penulisannya?

penjawab : Dhea Fajerina A

Adapun fungsi kutipan sendiri ialah untuk memperkuat pendapat atau ide yang
dikemukakan dalam karya ilmiah. Selain itu, menulis kutipan pada karya ilmiah
dibutuhkan agar terhindar dari plagiarisme. jadi apabila ada kutipan yang tidak
sesuai dengan kaidah penulisannya mungkin bisa di rubah atau ditata kembali
supaya sesuai dengan kaidah penulisannya, banyak refrensi dari buku dan artikel
tentang cara menguntip.

4. penanya : Zalianty Yusmainita kel 10

apakah kutipan bisa di ambil dari pernyataan lisan? dan bagaimana cara mengutip
nya?

penjawab : Nafilah Dzulfitri

kutipan boleh diambil dari pernyataan lisan.

Dalam mengutip hasil wawancara, kita bisa mengutip beberapa kata kunci/penting
yang pendek yang disampaikan oleh narasumber atau responden guna memberi
tekanan atau untuk menunjukkan ”bukti verbal” kepada pembaca.

5. Penanya : Yulia Mahrita

bagaimana model penulisan kutipan yang dipakai di karya Ilmiah?

penjawab : Dhea Fajerina A untuk penulisan ada beberapa jenis model:

1. APA Style

2. MLA Style

3. AMA Style

4. Chicago Manual Style

5. Turabian Style

6. APSA Style

Model yang biasa dipakai adalah sitasi APA Style atau American Psychological
Association adalah jenis sitasinyang diciptakan organisasi APA terutama untuk
bidang psikologi dan sosial. Maka dari itu Sitasi ini sering ditemukan dalam Karya
tulis Ilmiah yang ditulis oleh akademisi jurusan Ilmu sosial dan psikologi

6. Penanya Luthfia Juniar

Semisal penulisan kutipan terdapat bahasa asing apakah perlu ditulis secara miring.

Penjawab : Mutia Risqi Aulina

Kalimat atau teks berbahasa asing atau daerah yang dikutip secara langsung dalam
teks bahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring. Sedangkan untuk kutipan yang
dikutip secara tidak langsung tidak perlu ditulis miring.

1. Penanya : Nur Halisa kel 6

jelaskan bagaimana cara penulisan catatan kaki?

Penjawab : Dina Zahira Soraya

Berikut adalah unsur-unsur catatan kaki.

• Nomer petunjuk

Nomer petunjuk letaknya di awal dengan bentuk angka arab yang menggantung
diatas dan berurutan secara berkesinambungan. Dalam perurutan ini, ada dua cara
yang mengabaikan bab sehingga nomor petunjuk berurutan dari bab 1 sampai bab
terakhir. Ada juga yang nomor petunjuknya setiap berganti bab dimulai dari nomor
satu.

• Nama pengarang

Nama pengarang ditulis seperti baiasa, tidak dibalik dan dengan gelar yang tidak
dicantumkan.

• Judul karangan

Judul juka besumber dari buku, maka judul tersebut diceak miring dan jika
bersumber dari majalah, koran, atau internet maka diapit dengan tanda kutip.

• Data kepustakaan

Data kepustakaan meliputi kota terbit, penerbit dan tahun terbit. Ketiga hal itu
berada didalam tanda kurung dengan nama kota diawal yang diikuti dengan titik
dua untuk kemudian ditulis nama penerbitanya. Setelah nema penerbit, barulah
tahun terbit dengan nama penerbit yang dipisah dengan koma. Hal ini berbeda
dengan sumber yang berasal dari jurnal, majalah atau koran yang dalam catatan
kaki ini nama jurnal, majalah, atau koran tersebut dicetak miring diikuti oleh
tanggal penerbitan. Khusus untuk internet, hal yang disampaikan adalah nama
laman ( website) diikuti tanggal pengaksessan.
• Halaman

Halaman ditulis diakhir catatan kaki. Ada yang menyingkat kata halaman ini
dengan hlm. Atau hal., yang kemudian diikuti oleh halaman referensi yang dirujuk.
Setelah itu, barulah kemudian diakhiri dengan tanda titik.

2. penanya : Nurzita Munawarah kelompok 8

Bagaimana contoh kutipan langsung dan kutipan tidak langaung?

penjwab : Mutia Risqi Aulina

contoh kutipan tidak langsung.

Seperti yang dikemukakan oleh Altenbernd (1970:4-5) bahwa puisi


mempergunakan sarana-sarana kepoin kita secara bersama-sama untuk
mendapatkan jaringan efek sebanyak-banyaknya.

Contoh kutipan langsung.

Seorang wanita muda berdiri terpikat memandang ular yang melilit sebatang pohon
sambil menjulurkan lidahnya, katanya kepada suaminya, " Alangkah indahnya
kulit ular itu untuk tas dan sepatu!" (Akuarium, 1974, h.17)

3. penanya : Mega ellyana kel 1

bagaimana pendapat kalian jika melihat kutipan yang tidak sesuai dengan kaidah
penulisannya?

penjawab : Dhea Fajerina A

Adapun fungsi kutipan sendiri ialah untuk memperkuat pendapat atau ide yang
dikemukakan dalam karya ilmiah. Selain itu, menulis kutipan pada karya ilmiah
dibutuhkan agar terhindar dari plagiarisme. jadi apabila ada kutipan yang tidak
sesuai dengan kaidah penulisannya mungkin bisa di rubah atau ditata kembali
supaya sesuai dengan kaidah penulisannya, banyak refrensi dari buku dan artikel
tentang cara menguntip.

4. penanya : Zalianty Yusmainita kel 10

apakah kutipan bisa di ambil dari pernyataan lisan? dan bagaimana cara mengutip
nya?

penjawab : Nafilah Dzulfitri

kutipan boleh diambil dari pernyataan lisan.

Dalam mengutip hasil wawancara, kita bisa mengutip beberapa kata kunci/penting
yang pendek yang disampaikan oleh narasumber atau responden guna memberi
tekanan atau untuk menunjukkan ”bukti verbal” kepada pembaca.

5. Penanya : Yulia Mahrita

bagaimana model penulisan kutipan yang dipakai di karya Ilmiah?

penjawab : Dhea Fajerina A untuk penulisan ada beberapa jenis model:

1. APA Style

2. MLA Style

3. AMA Style

4. Chicago Manual Style

5. Turabian Style

6. APSA Style
Model yang biasa dipakai adalah sitasi APA Style atau American Psychological
Association adalah jenis sitasinyang diciptakan organisasi APA terutama untuk
bidang psikologi dan sosial. Maka dari itu Sitasi ini sering ditemukan dalam Karya
tulis Ilmiah yang ditulis oleh akademisi jurusan Ilmu sosial dan psikologi

6. Penanya Luthfia Juniar

Semisal penulisan kutipan terdapat bahasa asing apakah perlu ditulis secara miring.

Penjawab : Mutia Risqi Aulina

Kalimat atau teks berbahasa asing atau daerah yang dikutip secara langsung dalam
teks bahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring. Sedangkan untuk kutipan yang
dikutip secara tidak langsung tidak perlu ditulis miring.

K1. Penanya : Nur Halisa kel 6

jelaskan bagaimana cara penulisan catatan kaki?

Penjawab : Dina Zahira Soraya

Berikut adalah unsur-unsur catatan kaki.

• Nomer petunjuk

Nomer petunjuk letaknya di awal dengan bentuk angka arab yang menggantung
diatas dan berurutan secara berkesinambungan. Dalam perurutan ini, ada dua cara
yang mengabaikan bab sehingga nomor petunjuk berurutan dari bab 1 sampai bab
terakhir. Ada juga yang nomor petunjuknya setiap berganti bab dimulai dari nomor
satu.

• Nama pengarang

Nama pengarang ditulis seperti baiasa, tidak dibalik dan dengan gelar yang tidak
dicantumkan.
• Judul karangan

Judul juka besumber dari buku, maka judul tersebut diceak miring dan jika
bersumber dari majalah, koran, atau internet maka diapit dengan tanda kutip.

• Data kepustakaan

Data kepustakaan meliputi kota terbit, penerbit dan tahun terbit. Ketiga hal itu
berada didalam tanda kurung dengan nama kota diawal yang diikuti dengan titik
dua untuk kemudian ditulis nama penerbitanya. Setelah nema penerbit, barulah
tahun terbit dengan nama penerbit yang dipisah dengan koma. Hal ini berbeda
dengan sumber yang berasal dari jurnal, majalah atau koran yang dalam catatan
kaki ini nama jurnal, majalah, atau koran tersebut dicetak miring diikuti oleh
tanggal penerbitan. Khusus untuk internet, hal yang disampaikan adalah nama
laman ( website) diikuti tanggal pengaksessan.

• Halaman

Halaman ditulis diakhir catatan kaki. Ada yang menyingkat kata halaman ini
dengan hlm. Atau hal., yang kemudian diikuti oleh halaman referensi yang dirujuk.
Setelah itu, barulah kemudian diakhiri dengan tanda titik.

2. penanya : Nurzita Munawarah kelompok 8

Bagaimana contoh kutipan langsung dan kutipan tidak langaung?

penjwab : Mutia Risqi Aulina

contoh kutipan tidak langsung.

Seperti yang dikemukakan oleh Altenbernd (1970:4-5) bahwa puisi


mempergunakan sarana-sarana kepoin kita secara bersama-sama untuk
mendapatkan jaringan efek sebanyak-banyaknya.
Contoh kutipan langsung.

Seorang wanita muda berdiri terpikat memandang ular yang melilit sebatang pohon
sambil menjulurkan lidahnya, katanya kepada suaminya, " Alangkah indahnya
kulit ular itu untuk tas dan sepatu!" (Akuarium, 1974, h.17)

3. penanya : Mega ellyana kel 1

bagaimana pendapat kalian jika melihat kutipan yang tidak sesuai dengan kaidah
penulisannya?

penjawab : Dhea Fajerina A

Adapun fungsi kutipan sendiri ialah untuk memperkuat pendapat atau ide yang
dikemukakan dalam karya ilmiah. Selain itu, menulis kutipan pada karya ilmiah
dibutuhkan agar terhindar dari plagiarisme. jadi apabila ada kutipan yang tidak
sesuai dengan kaidah penulisannya mungkin bisa di rubah atau ditata kembali
supaya sesuai dengan kaidah penulisannya, banyak refrensi dari buku dan artikel
tentang cara menguntip.

4. penanya : Zalianty Yusmainita kel 10

apakah kutipan bisa di ambil dari pernyataan lisan? dan bagaimana cara mengutip
nya?

penjawab : Nafilah Dzulfitri

kutipan boleh diambil dari pernyataan lisan.

Dalam mengutip hasil wawancara, kita bisa mengutip beberapa kata kunci/penting
yang pendek yang disampaikan oleh narasumber atau responden guna memberi
tekanan atau untuk menunjukkan ”bukti verbal” kepada pembaca.
5. Penanya : Yulia Mahrita

bagaimana model penulisan kutipan yang dipakai di karya Ilmiah?

penjawab : Dhea Fajerina A untuk penulisan ada beberapa jenis model:

1. APA Style

2. MLA Style

3. AMA Style

4. Chicago Manual Style

5. Turabian Style

6. APSA Style

Model yang biasa dipakai adalah sitasi APA Style atau American Psychological
Association adalah jenis sitasinyang diciptakan organisasi APA terutama untuk
bidang psikologi dan sosial. Maka dari itu Sitasi ini sering ditemukan dalam Karya
tulis Ilmiah yang ditulis oleh akademisi jurusan Ilmu sosial dan psikologi

6. Penanya Luthfia Juniar

Semisal penulisan kutipan terdapat bahasa asing apakah perlu ditulis secara miring.

Penjawab : Mutia Risqi Aulina

Kalimat atau teks berbahasa asing atau daerah yang dikutip secara langsung dalam
teks bahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring. Sedangkan untuk kutipan yang
dikutip secara tidak langsung tidak perlu ditulis miring.

Kesimpulan Materi

Kutipan adalah upaya penulis untuk memperkuat gagasannya dengan mengutip


pendapat ahli di bidangnya atau upaya menyampaikan gagasannya dengan
menyampaikan gagasan para ahli. Kutipan dibagi menjadi kutipan langsung dan
kutipan tidak langsung. Teknik mengutip dalam kutipan diantaranya teknik
mengutip berdasarkan bentuknya dan teknik mengutip berdasarkan penulisan
sunbernya yang didalamnya terdapat body note dan foot note. Kiat-kiat dalam
mengutip diantaranya menerangkan kutipan, memperkuat gagasan dengan kutipan,
menyimpulkan beberapa kutipan, dan membandingkan beberapa kutipan. Membuat
karangan bukan hanya menyampaikan beberapa pendapat ahli untuk kemudian
digabungkan antara satu pendapat dengan pendapat lain. Karangan yang baik
adalah ketika seorang penulis mengutip suatu pendapat ahli mengenai suatu hal,
yang lalu kemudian kutipan tersebut diinterpretasi berdasarkan cara pandangnya.
Dengan demikian, maka ada semacam dialog intelektual anatara sumber rujukan
dengan penulis. Membuat karangan bukan hanya menyampaikan beberapa
pendapat ahli untuk kemudian digabungkan antara satu pendapat dengan pendapat
lain. Karangan yang baik adalah ketika seorang penulis mengutip suatu pendapat
ahli mengenai suatu hal, yang lalu kemudian kutipan tersebut diinterpretasi
berdasarkan cara pandangnya. Dengan demikian, maka ada semacam dialog
intelektual anatara sumber rujukan dengan penulis. Membuat karangan bukan
hanya menyampaikan beberapa pendapat ahli untuk kemudian digabungkan antara
satu pendapat dengan pendapat lain. Karangan yang baik adalah ketika seorang
penulis mengutip suatu pendapat ahli mengenai suatu hal, yang lalu kemudian
kutipan tersebut diinterpretasi berdasarkan cara pandangnya. Dengan demikian,
maka ada semacam dialog intelektual anatara sumber rujukan dengan penulis.

Kelompok 5: 1. Annisa Salsabella Aura Azizah

2. Muhammad Ridho

3. Ni Kadek Umiwidiari

4. Niputu Devi Puspa Yanti


5. Siti Fatimah

6. Yulia Mahrita

7. Zarina Latifah

Moderator: Tazkia (Kelompok 6)

Pertanyaan dan Jawaban:

List petanyaan kel 5, Kalimat

Maria Ulfah

penjawab: Yulia Mahrita

jawaban: Berikut contoh kalimat yang dimaksud:

Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah

(1) berkewarganegaraan Indonesia;

(2) berijazah sarjana S-1;

(3) berbadan sehat; dan

(4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

model seperti ini masih terbilang dalam satu kalimat, karena baru bisa disebut
kalimat itu harus diakhiri dengan titik dan terdiri atas subjek dan predikat.
kalimatpun dapat terbentuk dari satu klausa maupun beberapa klausa. dalm model
seperti ini tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.

2. Ana Kurnia Yustati

Pertanyaan : Bisa berikan contoh dari kalimat tunggal, kalimat bersusun dan
kalimat majemuk?
Penjawab : Zarina Latipah

Jawaban :

Contoh kalimat tunggal

- Dia datang dari Jakarta.

- Dunia meratapi musibah ini.

Contoh kalimat bersusun

- Dia tidak mencuci motor karena hari hujan.

- Kalau Husna pergi, Andik pun akan pergi

Contoh kalimat Majemuk

- Rini melirik, Rahmat tersenyum dan Tini tertawa.

- Dia membuka pintu, lalu mempersilakan kami masuk

3. Alvina rizkia

Penjawab : Niputu devi puspa yanti

Pertanyaan : Jika suatu kalimat tidak ada salah satu unsur apakah kalimat tersebut
bisa dikatakan kalimat yg efektif

Jawaban: jika satu kalimat tidak terdapat satu unsur maka bisa di katakan sebagai
kalimat tidak lengkap, kalimat tidak lengkap biasanya tidak memiliki struktur yg
sempurna, misalnya hanya menggunakan salah satu subjek, predikat, atau objek,
biasanya di temukan pada kalimat sapaan, atau salam, ajakan, seruan, perintah, dan
lain-lain.

4. Mega Elyana, Dalam kalimat aktif tadi, ada dikelompokkan menjadi beberapa
jenis berdasarkan objeknya. Salah satunya tadi ada kalimat aktif dwitransitif.
Pertanyaan saya yaitu, apa yang dimaksud dengan kalimat aktif dwitransitif? Dan
tolong berikan contoh dari kalimat aktif dwitransitif tersebut!
Penjawab siti Fatimah

Kalimat ini adalah kalimat aktif yang harus memiliki 4 unsur kalimat, yaitu Subjek
(S), Predikat (P), Objek (O), da Pelengkap (pel.)

Contoh:

Ani menanam bunga mawar asli dari afrika.

S P O pel.

Kesimpulan Materi

Kalimat adalah kumpulan kata yang setidaknya terdiri atas subjek dan predikat.
Kalimat pun dapat terbentuk dari satu klausa maupun beberapa klausa.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh,
baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan
dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir.

Kelompok 6: 1. Helyatul Aulia

2. Muhammad Akhlil Zikri

3. Nur Halisa

4. Putri Aulia Dewi

5. Rabiyatul Adawiyah

6. Tazkia

7. Zahra Kamal Farihannisao

Moderator: Kartika Puteri

Pertanyaan dan Jawaban:


1. Radiah Apriliani (kelompok 3)

berikan contoh topik atau gagasan utama yang menghidupkan sebuah paragraf agar
menarik dimata pembaca!

Penjawab : Tazkia

Gunung Merapi yang terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur merupakan


gunung aktif di Indonesia. Sewaktu-waktu, gunung merapi ini bisa meletus.
Letusan Merapi yang paling hebat tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar
330 korban jiwa.

2. Penanya: Alvina Rizkia

Pertanyaan: Apa yang terjadi jika paragraf tidak ditulis dengan baik di dalam
sebuah tulisan?

Penjawab: Nur Halisa

Ketika paragraf tidak ditulis dengan baik, pembaca akan kebingungan dalam
menemukan gagasan utama dari sebuah paragraf di dalam suatu teks tertentu. Hal
ini akan menyebabkan nilai yang ingin disampaikan oleh teks tersebut tidak dapat
sampai pada pembaca.

3. Erni Yulia Ningsih (kelompok 8)

Pertanyaan : Mengapa paragraf persuasi sering digunakan untuk pembinaan dan


penyuluhan masyarakat?

Penjawab : Putri Aulia Dewi

Susuai dengan pegertian dari paragraf persuasif yaitu teks yang memuat bujukan
atau ajakan untuk menegaskan pembaca sehingga yakin dengan sesuatu yang
disampaikan penulis. Paragraf dibuat secara menarik untuk meyakinkan mereka
bahwa pengalaman yang disiratkan merupakN hal yang amat penting sesuai
dengan ciri utama dari paragraf persuasif yaitu, berusaha menarik, meyakinkan dan
merebut perhatian seseorang.
4. Penanya: Ni Kadek Umiwidiari

Pertanyaan: Apa Fungsi Paragraf pada tulisan atau karangan?

Penjawab: Nur Halisa

Untuk menjelaskan keseluruhan ide pokok dengan mudah, logis, dan sistematis.
Untuk menandai pergantian gagasan baru, jika karangan tersebut memiliki lebih
dari satu gagasan utama. Untuk membantu pembaca memahami gagasan utama
sebuah karangan.

Kesimpulan Materi

Anda mungkin juga menyukai