0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Dokumen ini berisi tentang jawaban mahasiswa bernama Rani Rosita dengan NIM 191104002 dari Prodi DIV bidan pendidik Universitas Muhammadiyah Gresik terhadap beberapa pertanyaan mengenai sejarah singkat bahasa Indonesia, kedudukan bahasa sebagai alat komunikasi, dan pengertian linguar franca.
Dokumen ini berisi tentang jawaban mahasiswa bernama Rani Rosita dengan NIM 191104002 dari Prodi DIV bidan pendidik Universitas Muhammadiyah Gresik terhadap beberapa pertanyaan mengenai sejarah singkat bahasa Indonesia, kedudukan bahasa sebagai alat komunikasi, dan pengertian linguar franca.
Dokumen ini berisi tentang jawaban mahasiswa bernama Rani Rosita dengan NIM 191104002 dari Prodi DIV bidan pendidik Universitas Muhammadiyah Gresik terhadap beberapa pertanyaan mengenai sejarah singkat bahasa Indonesia, kedudukan bahasa sebagai alat komunikasi, dan pengertian linguar franca.
Prodi : DIV bidan pendidik Universitas Muhammadiyah Gresik
PERTEMUAN BAHASA INDONESIA 3 :
1. JELASKAN SEJARAH SINGKAT TENTANG BAHASA INDONESIA MENURUT ANDA ?
Jawaban : bahasa Indonesia berawal dari bahasa melayu yang digunakan disekitar selat malaka atau selat tenggara lalu dibawa oleh beberapa pengembara tiongkok sebagai lingua franca lalu dipakai oleh bangsa Indonesia sebagai bahasa kesatuan yang di tetapkan pada kongres sumpah pemuda di Jakarta dan pada seiring dengan perkemabangan jaman bahsa Indonesia sendiri telah melalui penyempurnaan (EYD) 2. Apa kedudukan Bahasa sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat, berfungsi juga sebagai alat komunikasi pada tuna wicara ? Jawaban : kedudukan bahasa adalah sebagai alat untuk komunikasi, sarana untuk berinteraksi social baik berupa symbol atau suara yang diharapkan masyarakat bisa berkomunikasi, mengerti satu sama lain dengan masyarakat lainnya. 3. Apaa pengertian dari linguar franca ? Jawaban : Lingua franca (bahasa Latin yang artinya adalah "bahasa bangsa Franka") adalah sebuah istilah linguistik yang artinya adalah "bahasa pengantar" atau "bahasa pergaulan" di suatu tempat di mana terdapat penutur bahasa yang berbeda-beda. Ayatrohaedi menerjemahkan istilah ini dengan istilah basantara, dari kata "basa" atau "bahasa" dan "antara". Sebagai contoh adalah bahasa Melayu atau bahasa Indonesia di Asia Tenggara. Di kawasan ini bahasa ini dipergunakan tidak hanya oleh para penutur ibunya, namun oleh banyak penutur kedua sebagai bahasa pengantar. Contoh yang lain adalah bahasa Inggris di pentas internasional. 4. Bagaimana cara agar Bahasa Indonesia tetap menjadi Bahasa pemersatu ? Jawaban : agar bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pemersatu ialah dengan melakuka pengembangan bahasa Indonesia, terutama kosakata dan pemantauan system bahasa serta peningkatan mutu penggunaanya secara baik dan benar dalam berbagai keperluan baik dari masyarakat kecil sampai dengan masyarakat lebih luas, semisal menggunakan bahasa Indonesia dalam tatanan di pemerintahan mulai dari pidato hingga tulis menulis dengan menghindari penggunaan bahasa asing sebagai bahasa serapan. Untuk masyarakat yang lebih kecil perlu adanya pengembangan penelitian dan pendidikan bahasa Indonesia dari tingkat dasar hingga diperguruan tinggi.