Anda di halaman 1dari 16

BAB I

DEFINISI

1.Penyelidikan Epidemiologi
  a d a l a h   s e r a n g k a i a n   k e g i a t a n   y a n g   d i l a k u k a n   u n t u k   mengenal penyebab,
sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran sertafaktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan.

2.Kejadian Luar Biasa y a n g   s e l a n j u t n y a   d i s i n g k a t   K L B
adalah timbulnya ataum e n i n g k a t n y a   k e j a d i a n   k e s a k i t a n   d a n /
a t a u   k e m a t i a n   y a n g   b e r m a k n a   s e c a r a epidemiologi pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaanyang dapat menjurus
pada terjadinya wabah.

3. Wabah
 adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim p
ada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka dan ditetapkanoleh
Menteri.4.
Faktor Risiko
 adalah hal-hal yang mempengaruhi atau berkontribusi 
t e r h a d a p terjadinya penyakit atau masalah kesehatan.5.
Sistem Kewaspadaan Dini KLB (SKD-KLB)
merupakan kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB beserta faktor-
faktor yang mempengaruhinya dengan menerapkan teknologisurveilans epidemiologi dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap tanggap kesiapsiagaan,upaya-upaya pencegahan
dan tindakan penanggulangan kejadian luar biasa yang cepat dantepat.
6.
Kewaspadaan Dini KLB dan Respons
  a d a l a h   k e s a t u a n   k e g i a t a n   d e t e k s i   d i n i terhadap penyakit dan masalah
kesehatan berpotensi KLB beserta faktor-faktor
yangmempengaruhinya, diikuti peningkatan sikap
tanggap kesiapsiagaan, upaya-upaya pencegahan dan tindakan penanggulangan yang
cepat dan tepat, dengan menggunakanteknologi surveilans.7.
Surveilans Kesehatan
 adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerusterhadap data dan
informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan
dank o n d i s i   y a n g   m e m p e n g a r u h i   t e r j a d i n y a   p e n i n g k a t a n   d a n   p e n u l a r a n  
p e n y a k i t   a t a u masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkantindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif
dan efisien.8.
Penanggulangan KLB
  a d a l a h   k e g i a t a n   y a n g   d i l a k s a n a k a n   u n t u k   m e n a n g a n i  penderita, me
ncegah perluasan kejadian dan timbulnya penderitas atau kematian baru pada suatu KLB
yang sedang terjadi9.
Kolera
 merupakan kejadian diare yang ditandai dengan buang air besa
r   y a n g mengucur seperti cairan beras dan berbau khas sehingga dalam waktu
singkat tubuh
kekurangan cairan (dehidrasi). Pada pemeriksaan spesimen tinja ditemukan
kumankolera (
Vibrio cholerae)
 dan atau dalam darah ditemukan zat antinya.10.
 Pes Bubo
 merupakan penyakit yang mempunyai gejala demam tinggi, tubuh
dingin,menggigil, nyeri otot, sakit kepala hebat dan ditandai
dengan pembengkakan kelenjar getah bening di lipat paha, ketiak dan leher
(bubo). Pada pemeriksaan cairan bubo dilaboratorium ditemukan kuman pes
(Yersinia pestis).
11.
 Pes Pneumonik 
 
adalah penyakit yang mempunyai gejala batuk secara tiba- tiba
dank e l u a r   d a h a k ,   s a k i t   d a d a ,   s e s a k   n a f a s ,   d e m a m ,   m u n t a h   d a r a h .   P a d a  
pemeriksaans p u t u m   a t a u   u s a p   t e n g g o r o k   d i t e m u k a n   k u m a n   p e s
(Yersinia  pestis),
  d a n a p a b i l a diperlukan dilakukan pemeriksaan darah untuk menemukan zat antinya.12.
Demam Berdarah Dengue
adalah penyakit yang
 
mempunyai gejala demam tinggim e n d a d a k   2 - 7   h a r i ,   d i s e r t a i   t a n d a -
t a n d a   p e r d a r a h a n   b e r u p a   b i n t i k - b i n t i k   m e r a h , mimisan, perdarahan pada gusi,
muntah darah, berak darah. Pemeriksaan laboratoriumdari sediaan darah hematokrit
naik 20% dan trombosit < 100.000/mm
3
 dan serologis positif 13.
Campak 
 adalah penyakit yang
 
mempunyai gejala panas tinggi dengan bercak kemerahan
(rash)
di kulit disertai salah satu gejala batuk, pilek, dan mata
m e r a h (conjunctivitis).14.
Polio
 adalah penyakit yang
 
mempunyai gejala demam disertai dengan lumpuh layuhmendadak dan pada
pemeriksaan tinja ditemukan virus Polio.15.
Difteri
 adalah penyakit yang
 
mempunyai gejala demam disertai adanya selaput tipis(pseudomembran) putih
keabu-abuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas, tetapi
mudah berdarah. Pada pemeriksaan usap tenggorok atau hidungterdapat kuman
difteri.16.
Pertusis
 adalah penyakit yang
mempunyai gejala batuk beruntun biasanya padamalam hari dengan
suara khas yang pada akhir batuk menarik nafas panjang
dant e r d e n g a r   s u a r a   “ h u p ”
(whoop).
  P e m e r i k s a a n   l a b o r a t o r i u m   p a d a   a p u s a n   l e n d i r   tenggorok ditemukan kuman
pertussis (
 Bordetella
 pertussis).17.
Rabies
 adalah penyakit yang
 
mempunyai gejala patognomonik takut air (
hydrophobia
), takut sinar matahari (
 photophobia
), takut suara, dan takut udara(
aerophobia
). Gejala tersebut disertai dengan air mata berlebihan (hiperlakrimasi), air liur berlebihan
(hipersalivasi), timbul kejang bila ada rangsangan, kemudian lumpuhdan terdapat
tanda bekas gigitan hewan penular Rabies.18.
Malaria
 adalah penyakit yang mempunyai gejala demam, menggigil, dan sakit kepala.Pemeriksaan
sediaan darah terdapat parasit malaria
(plasmodium).
19.
 Avian Influenza
 H5N1
 adalah penyakit yang menyerang terutama saluran pernafasanyang disebabkan oleh virus
Influenza A H5N120.
Penyakit Antraks
 terdiri dari 3 tipe yaitu:

 
a.Antraks kulit mempunyai gejala dan tanda-tanda timbulnya
eschar,
yaitu jaringannekrotik (mati) yang berbentuk ulkus (tukak) dengan kerak
berwarna hitam ditengah dan kering. 
b.Antraks pencernaan mempunyai gejala dan tanda-tanda sakit perut hebat, mual,m u n t a h ,
suhu meningkat, yang dapat diikuti diare akut berdarah (melena)
danm u n t a h   d a r a h   s e t e l a h   m e n g o n s u m s i   d a g i n g   t e r n a k .   P a d
a   p e m e r i k s a a n laboratorium dari
 faeces
 ditemukan
 Bacillus
anthracis.
c.Antraks pernapasan mempunyai gejala dan tanda-tanda sesak napas
(dispnoe)
 dan batuk darah.Pada salah satu pemeriksaan laboratorium sediaan dari darah,
lesi, tinja ditemukan
 Bacillus anthracis
 atau pada sediaan darah ditemukan zat anti.21.
Leptospirosis
adalah penyakit yang mempunyai gejala demam tinggi,
 Jaundice,
 nyeriotot betis dan air kencing berwarna coklat. Pemeriksaan laboratorium darah
ditemukanzat antinya.22.
Hepatitis
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis dengan gejala
klinisdemam, badan lemas, mual, selaput mata berwarna kuning, atau air kencing
berwarnaseperti air the.23.
Influenza A baru (H1N1)
adalah penyakit pada saluran pernapasan yang ditandaidengan demam >38°C
dan spektrum penyakit mulai dari
influenza-like illness
 (ILI)sampai pneumonia.24.
Meningitis
 adalah peradangan pada selaput otak dan syaraf spinal yang da
p a t disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur yang menyebar melalui peredaran darah
dan berpindah ke dalam cairan otak.25.
Demam kuning (
Yelow Fever/YF)
 
adalah penyakit akibat virus yang menyebabkandemam berdarah, ditularkan
melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus penyebab(flavivirus). Nama YF
diambil dari tanda kekuningan pada kulit dan mata penderitasaat virus menyerang
hati. Infeksi virus penyebab mengakibatkan gejala penyakit dariringan sampai berat,
bahkan dapat menimbulkan kematian. Gejala bisa berlangsung 3-6 h a r i , b i a s a n y a
berupa demam mendadak, sakit kepala, nyeri sendi, hilang
n a f s u makan, nyeri perut, muntah, dan dehidrasi. Sebagian besar penderita akan
sembuhsetelah fase ini. Pada kasus yang berat (15%), dapat terjadi syok, perdarahan
internal,ikterik (kekuningan pada kulit dan sklera mata), dan kegagalan organ.26.
Chikungunya
adalah penyakit viral yang ditularkan oleh nyamuk, dengan gejala
khas berupa demam mendadak,
rash
 dan nyeri sendi. Gejala lain yang mungkin
menyertaia d a l a h   n y e r i   o t o t ,   s a k i t   k e p a l a ,   m u a l ,   r a s a   l e l a h ,   d a n   t i
m b u l   r u a m .   N y e r i   s e n d i dirasakan sebagai gejala yang menonjol, biasanya
hilang dalam beberapa hari atauminggu. Pada sebagian besar penderita nyeri
sendi akan sembuh sempurna, dan padasebagian kecil dapat menetap selama beberapa
bulan, bahkan beberapa tahun. Penyakit

ini tergolong
 self-limiting,
 tidak ada pengobatan yang spesifik. Pengobatan ditujukanuntuk
menghilangkan gejala, termasuk nyeri sendi. Belum ditemukan vaksin
untuk  pencegahannya.27.
Isolasi penderita atau tersangka penderita
 adalah tindakan yang dilakukan dengancara memisahkan seorang penderita
agar tidak menjadi sumber penyebaran
penyakits e l a m a   p e n d e r i t a   a t a u   t e r s a n g k a   p e n d e r i t a   t e r s e b u t   d a p a t   m e n y
e b a r k a n   p e n y a k i t kepada orang lain.28.
Evakuasi penderita
adalah tindakan yang dilakukan dengan memindahkan seseorangatau sekelompok orang
dari suatu lokasi di daerah wabah agar terhindar dari penularan penyakit.29.
Tindakan karantina
adalah tindakan dengan melarang keluar atau masuk orang daridan ke daerah
rawan wabah untuk menghindari terjadinya penyebaran penyakit
BAB II
RUANG LINGKUP

Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular, keracunan makanan, kera
c u n a n   b a h a n  berbahaya lainnya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena da
patmenyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian yang besar, yang
membutuhkankoordinasi dalam
penanggulangannya.D i a r e ,   c a m p a k   d a n   d e m a m   b e r d a r a h   d e n g u e   m e r u
p a k a n   j e n i s   p e n y a k i t   y a n g   s e r i n g menimbulkan KLB. Beberapa jenis KLB
mengalami penurunan seperti, diare, campak danmalaria, tetapi beberapa jenis KLB
penyakit lainnya justru semakin meningkat sepertidemam berdarah, keracunan
makanan dan bahan berbahaya lainnya serta munculnya
KLB penyakit baru seperti SARS, HFMD, Hepatitis E dan Iain-lain. Demikian juga bebera
pa penyakit yang sudah dianggap tidak menjadi masalah masyarakat timbul kembali seperti
KLB difteri, chikungunya, leptospirosis dan kolera.Kejadian-kejadian KLB perlu
dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang cepat dantepat, perlu diidentifikasi
adanya ancaman KLB beserta kondisi rentan yang memperbesar risiko terjadinya KLB
agar dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaanmenghadapi
kemungkinan KLB, dan oleh karena itu perlu diatur dalam panduan KLB.

A . T u j u a n

1.Tujuan Umum
Terselenggaranya kesiapsiagaan terhadap menanggulangi terjadinya KLB

2.Tujuan Khusus
a.
Terdeteksi secara dini adanya kondisi
KLB b.Mengurangi penyebaran KLB dan menurunkan jumlah kesakitan dankematianc . M e
mbantu manajemen agar kegiatan pelayanan pasien tetap berjalan
d e n g a n  baik selama terjadi KLB

B.Dasar Hukum
1.
Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 156
a. D a l a m   m e l a k s a n a k a n   u p a y a   p e n c e g a h a n ,   p e n g e n d a l i a n ,   d a n   p
e m b e r a n t a s a n  penyakit menular sebagaimana dimaksud dalam pasal 154 ayat (1)Pem
erintah dapat menyatakan wilayah dalam keadaan wabah, letusan, atauKejadian
Luar Biasa (KLB)
b.  b.Penentuan wilayah dalam keadaan wabah, letusan, atau KLB sebagaimanadimaksud
pada ayat (1) harus dilakukan berdasarkan hasil penelitian yangdiakui
keakuratannya
c. P e m e r i n t a h ,   p e m e r i n t a h   d a e r a h ,   d a n   m a s y a r a k a
t   m e l a k u k a n   u p a y a  penanggulangan keadaan wabah, letusan, atau KLB seb
agaimana dimaksud pada ayat (2)

d. P e n e n t u a n   w i l a y a h   d a l a m   k e a d a a n   w a b a h ,   l e t u s a n ,   a t a u  
K L B   d a n   u p a y a  penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3),
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

2. P e r a t u r a n   P e m e r i n t a h   N o m o r   4 0   T a h u n   1 9 9 1   T e n t a n g   P e n a n g
g u l a n g a n   W a b a h Penyakit Menular 

3. P e r a t u r a n   M e n t e r i   K e s e h a t a n   N o m o r   9 4 9   T a h u n   2 0 0
4   T e n t a n g   P e d o m a n Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian
Luar Biasa (KLB)“Peran RS” :
a. K a j i a n E p i d e m i o l o g i   A n c a m a n   K L B RS melaksanakan kegiatan :
1) M e l a k s a n a k a n   p e n g u m p u l a n   d a n   p e n g o l a h a n   d a t a   k e
s a k i t a n   d a n kematian penyakit berpotensi KLB di RS.
2) M e l a k u k a n k a j i a n   e p i d e m i o l o g i t e r u s - m e n e r u s
s e c a r a   s i s t e m a t i s   t e r h a d a p  perkembangan penyakit berpotensi KLB yang ada di RS,
sehingga dapatmengidentifikasi adanya ancaman KLB.
3) M e l a k u k a n k a j i a n k e m a m p u a n R S d a l a m m e l a k s a n a k a n
p e n a n g g u l a n g a n KLB 

b. Peringatan Kewaspadaan Dini


KLBA p a b i l a   t e r i d e n t i f i k a s i   a d a n y a   a n c a m a n   K L B   y a n g   s a n g a t   p e
n t i n g   d a n mendesak, maka dalam waktu secepat-cepatnya RS memberikan
peringatank e w a s p a d a a n   d i n i   K L B   k e p a d a   u n i t   t e r k a i t   d i   l i n g
k u n g a n   R S ,   d a n melaporkannya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
mendapat ancamanKLB.

c. P e n i n g k a t a n K e w a s p a d a a n d a n K e s i a p s i a g a a n T e r h a d a p K L B RS
melaksanakan kegiatan :
1)Peningkatan kegiatan surveilens untuk deteksi dini KLB di
R S   d e n g a n melaksanakan pemantauan wilayah setempat penyakit berpotensi KLB diRS
2)Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB di lingkungan RS
3)Melaksanakan penyuluhan kepada petugas dan pengunjung
R S   s e r t a mendorong kewaspadaan KLB di RS
4)Kesiapsiagaan menghadapi KLB terutama penyiapan tim peny
e l i d i k a n d a n   p e n a n g g u l a n g a n   K L B   d i   R S   y a n g   m e r u p a k a n   b a g i a n 
d a r i   t i m  penyelidikan dan penanggulangan KLB Dinas Kesehtan Kabupaten/Kota

4. P e r a t u r a n   M e n t e r i   K e s e h a t a n   N o m o r 1 5 0 1
T a h u n   2 0 1 0   T e n t a n g   J e n i s   P e n y a k i t Menular Tertentu Yang
Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan

5. P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a n N o m o r 4 2 T a h u n 2 0 1 3 T e n t a n g
P e n y e l e n g g a r a a n Imunisasi

 
6. P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a n N o m o r 4 5 T a h u n 2 0 1 4 T e n t a n g
P e n y e l e n g g a r a a n Surveilens Kesehatan

C.Ruang Lingkup
1.Pengorganisasian tim penanggulangan KLB
2.Jenis-jenis penyakit menular yang dapat menentukan wabah/ KLB
3.Kriteria keadaan KLB
4.Penanggulangan KLB
a.Penyelidikan epidemiologis
 b.Penatalaksanaan penderita yang mencakup kegiatan pemeriksaan, pengobatan, perawatan
dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina
c.Pencegahan dan pengebalan
d.Pemusnahan penyebab penyakit
e.Penanganan jenazah akibat wabah
f.Pemberian edukasi kepada pasien, keluarga, dan masyarakat
g.Upaya penanggulangan lain dalam mempertahankan fung
s i   p e l a y a n a n kesehatan:
1)Fasilitas pelayanan kesehatan
2)Petugas kesehatan
3)Persediaan bahan untuk pelayanan kesehatan

5 . P e l a p o r a n   K L B

BAB III
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PENAGANGAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)DI PUSKESMAS
RAWAT INAP KETAPANG

1. Agar kejadian KLB dapat dikendalikan dan segera ditangani, RS Bella


Bekasi perlumempunyai sistem pengendalian dan penaganan KLB
2. U n t u k m e n d e t e k s i s e c a r a d i n i a d a n y a K L B , d i l a k u k a n s u r v e i l a n s
i n f e k s i d i r u m a h sakit, selain untuk mendeteksi dini, surveilans secara aktif
juga bertujuan untuk mencegah supaya KLB tidak terulang lagi
3. S u r v a i l a n s d i l a k u k a n o l e h I P C N b e k e r j a s a m a d e n g a n I P C L N .
D a t a   y a n g d i d a p a t dari surveilans diolah oleh komite PPIRS, disertai analisis,
rekomenasi dan tindak l a n j u t , d a n d i g u n a k a n s e b a g a i b a h a n l a p o r a n
k e p a d a D i r e k t u r r u m a h s a k i r , d a n  bahan komunikasi dengan bagian yang terkait.
4. K e j a d i a n   L u a r   B i a s a d i t e t a p k a n   o l e h   D i r e k t u r b e r d a s a r k a n
p e r t i m a b a n g a n   k o m i t e PPIRS Rumah Sakit Bella Bekasi pada hasil
evaluasi epidemoligi
kecenderungan peningkatan angka Infeksi Rumah Sakit (IRS) secara siknifikan selama 3 
bulan berturut-turut. Penigkatan signifikan angka kejadian IRS pada suatu waktu pengamat
an tertentu diwaspadai sebagai KLB
.5 . P e n a n g a n a n   K L B   I R S   h a t u s   d i l a k u k a n   d e n g a n
s e g e r a   d a n   s e c a r a   t e r p a d u   o l e h seluruh unsur yang terkait,
dikoordinasikan olek Komite PPIRS. Selama
terjadiK L B ,   p e t u g a s   r u a n g a n / b a g i a n   t e r k a i t ,   K e p a l a   B a g i a n
,   d a n   I P C L N ,   h a r u s  berkoordinasi secara intensif dengan TIM dan Komite PPI R
umah Sakit untuk menagani KLB tersebut
.6 . S e t e l a h   m e n e r i m a   l a p o r a n   d e n g a n   a d a n y a   K L B ,   K o m i t   P
P I R S   b e r s a m   I P C N melakukan investigasi bersama ditempat terjadinya KLB,
meliputi :
-Mencatat setiap kejadian infeksi di ruangan sesuai prosedur 
S u r v e i l a n s Inveksi Rumah Sakit

-Be rkoordinas i  dengan  IPCLN  dan   Kepala  Ruangan   serta  dokter 


y a n g  bertanggungjawab menangani pasien, untuk melakukan verifikasi
diagnosisinfeksi rumah sakit, penegakan diagnosis RS dan mengkonfirmasi
sebagaikasus KLB,. Selain itu juga dilakukan investigasi terhadap
kemungkinan penyebarannya, serta aspek lain yang diperlukan untuk penanggulanganat
au memutuskan rantai penularan.

- Berkoordinasi dengan bagian Laboratorium untuk melakukan :

1.Swab ruang/alat yang diduga terkontaminasi bakteri.

2.Pengambilan bahan dari berbagai lokasi tersangka sumber infeksiuntuk
dibiakkan dan antibiogram

3.Pemasangan label di tempat penampungan bahan pemeriksaan
l a b o r a t o r i u m   p a s i e n   p e n y a k i t   m e n u l a r .   L a b e l   b e r t u l i s k a n   “ A w a s Bahan
Menular”

4.Berkoordinasi dengan seluruh personil di bagian terkait untu
k   memberikan klarifikasi-klarifikasi  perihal terkait dengan 
K L B , misalnya pelaksanaan prosedur tetap secara benar.

7. A p a b i l a   h a s i l i n v e s t i g a s i m e n y i m p u l k a n t e l a h   t e r j a d i K L B , m a k a
k o m i t e   P P I R S menetapkan status siaga bencana KLB dan melaporkan kepada pimpinan
RS.
8. U n t u k m e n a g g u l a n g i K L B K o m i t e P P I R S   b e r k o o r d i n a s i d e n g a n
Kepala
BagianMedik,Panitia K3 RS, Laboratorium,  Farmasi, Sanitasi, CSSD, 
G i z i , L i n e n   d a n laundry dan bagian yang terkait lainnya sesuai kebutuhan.

9. Apabila diperlukan pasien kasus KLB dirujuk ke rumah sakit rujukan infeksi
yangtelah ditetapkan oleh dinas kesehatan.

10.Agar KLB IRS tidak meluas, Komit PPI bersama IPCN dan


p e r a w a t r u a n g a n melakukan langkah-langkah pencegahan dan pembatasan dengan
cara :

a.Melaksanakan dan mengawasi secara ketat pelaksanaan cuci tangan
yang benar dan tepat

b.Menggunakan dan mengawasi penggunaan sarung tangan dan
A P D   l a i sesuai indikasi

c.Melakukan dan mengawasi pembuangan limbah dengan benar 

d.Melakukan pemisahan pasien yang terinfeksi, disatukan dengan pasien yangs a m a -
sama terinfeksi/kohorting dan menentukan staf yang akan
memberikan penaganan (dipisahkan dengan staf lain)

d. A p a b i l a   d i p e r l u k a n   m e n g u s u l k a n   k e p a d a   d i r e k t u r   u n t u k   m e n g
i s o l a s i ruangan atau mengisolasi pasien bersangkutan yang dianggap tercemar
olehinfeksi


e.Mengawasi ketat penerapan Kewaspadaan Standar.

f.Ruangan yang terjadi KLB harus didisinfeksi. Komite PPIRS
melakukandokumentasi tentang kejadian dan tindakan yang telah diambil terhadap
dataatau informasi KLB

g.Komite PPIRS terus melakukan monitoring  dan evaluasi
s a m p a i   K L B  berhasil diatasi.

h.Status KLB wajib dilaporkan ke dinas kesehatan setempat

i.Komite PPI menyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi
terpanjantidak ditemukan kas

BAB IV
TATALAKSANA

A. Pengorganisasian tim penanggulangan KLB


Tim penanggulangan KLB di RS Bella Bekasi diketuai oleh IPCD dengan
sekretarisI P C N , d a n a n g g o t a a d a l a h d o k t e r f u l l t i m e r , p e r a w a t
( I P C L N ) , K 3 R S d a n t e n a g a kesehatan lain yang ditunjuk. Pada saat status
KLB tim penanggulangan KLB
saling bekerja sama dengan bidang/bagian lain di internal RS dalam penanggulangan benc
ana.

B. Jenis-jenis penyakit menular yang dapat menentukan wabah/ KLB


1 . K o l e r a
2 . P e s
3. Demam Berdarah Dengue
4. C a m p a k
5 . P o l i o
6 . D i f t e r i
7 . P e r t u s i s
8 . R a b i e s
9 . M a l a r i a
10. Avian Influenza H5N1
11. Antraks
12. Leptospirosis
13. Hepatitis
14. Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009
15. Meningitis
16. Yellow Fever
17.Chikungunya

C.Kriteria keadaan KLB
Suatu KLB dapat ditetapkan, apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1. T i m b u l n y a s u a t u p e n y a k i t m e n u l a r t e r t e n t u y a n g s e b e l u m n y a t i d a k
a d a a t a u t i d a k   dikenal.
2. 2 . K e r a c u n a n p a d a s e k e l o m p o k m a s y a r a k a t .
3. 3 . J u m l a h p e n d e r i t a b a r u d a l a m p e r i o d e w a k t u 1 b u l a n m e n u n j u k k a n
kenaikan duakali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-
r a t a   p e r   b u l a n   d a l a m   t a h u n sebelumnya.
4. 4 . R a t a - r a t a   j u m l a h   k e j a d i a n   k e s a k i t a n   p e r b u l a n   s e l a m a
1 tahun
m e n u n j u k k a n kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-
r a t a   j u m l a h   k e j a d i a n kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
5. 5 . A n g k a   k e m a t i a n k a s u s s u a t u   p e n y a k i t
(Case Fatality Rate)
  d a l a m s a t u k u r u n waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan
dengan
angkak e m a t i a n   k a s u s   s u a t u   p e n y a k i t   p e r i o d e   s e b e l u m n y a   d a l a m   k u r u n   w
a k t u   y a n g sama.
6.Angka proporsi penyakit
(Proportional Rate)
 penderita baru pada satu periodemenunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibanding saru periode sebelumnyadalam kurun waktu yang sama.

D.Penanggulangan KLB
1.Penyelidikan epidemiologis
Penyelidikan epidemiologi dilaksanakan sesuai dengan perkembangan
penyakitdan kebutuhan upaya penanggulangan wabah. Tujuan dilaksanakan
penyelidikanepidemiologi setidaknya-tidaknya untuk :
a. M e n g e t a h u i g a m b a r a n e p i d e m i o l o g i w a b a h ;  
b. b.Mengetahui kelompok masyarakat yang terancam penyakit wabah;
c. c . M e n g e t a h u i   f a k t o r - f a k t o r   y a n g   m e m p e n g a r u h i   t e r j a d i n y a  
p e n y a k i t   w a b a h termasuk sumber dan cara penularan penyakitnya; dan
d. d . M e n e n t u k a n c a r a p e n a n g g u l a n g a n w a b a h .

Penyelidikan KLB dilaksanakan dengan tatacara sbb:


a. P e r u m u s a n d a n
k o n f i r m a s i   K L B Merumuskan dan mengkonfirmasi kasus dengan me
lakukan pemeriksaanklinis dan hasil pemeriksaan penunjang pada kasu
s definitif, melakukans k r i n i n g   p a d a   p a s i e n   t e r s a n g k a   p e n d e r i t
a ,   d a n   m e l a k u k a n   s k r i n i n g ,  pemeriksaan klinis dan pemeriksaan
penunjang pada kasus yang meragukan. 
b. b.Pengumpulan data

Melakukan persiapan investigasi lapangan dan menentuka
n   m e t o d e  pengumpulan data dengan menggunakan data primer, data sekunder, sensusa
taupun metode sampling.

c. D e s k r i p s i   e p i d e m i o l o g i Melakukan kajian epidemiologi terus-
menerus secara sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan
faktor-faktor risikonya termasuk waktu, orang dan tempat.

d.Perumusan dan hipotesis
e. e . U j i   h i p o t e s i s
f. f . K e s i m p u l a n
g. g . A l t e r n a t i v e   p e m e c a h a n Memberikan usulan cara mengatasi KLB
dengan mengingat pada prevensi primer, sekunder dan tersier, serta konsep sakit
h. h . U p a y a   p e n g e n d a l i a n Membuat Plan of Action, implementasi dan
evaluasi laporan

2.Penatalaksanaan penderita yang mencakup kegiatan 
p e m e r i k s a a n , pengobatan, perawatan dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina
Penatalaksanaan penderita meliputi penemuan penderita, 
p e m e r i k s a a n ,  pengobatan, dan perawatan serta upaya pencegahan penularan penyaki
t. Upaya pencegahan penularan penyakit dilakukan dengan pengobatan dini, tindakanisolas
i, evakuasi dan karantina sesuai dengan jenis
penyakitnya. Penatalaksanaan penderita yang tidak dapat ditangani oleh RS Hermina
akan dirujuk ke RS rujukan penyakit menular yang ditunjuk pemerintah dan bekerjasama
dengan RS Hermina.

3.Pencegahan dan pengebalan
Tindakan pencegahan dan pengebalan dilaksanakan sesuai dengan jenis
penyakitwabah serta hasil penyelidikan epidemiologi, antara lain:
a. P e n g o b a t a n p e n d e r i t a s e d i n i m u n g k i n a g a r t i d a k m e n j a d i s u m b e r
p e n u l a r a n  penyakit, termasuk tindakan isolasi dan karantina.
b.  b.Peningkatan daya tahan tubuh dengan perbaikan gizi dan imunisasi
c. .c . P e r l i n d u n g a n   d i r i   d a r i   p e n u l a r a n   p e n y a k i t ,   t e r m a s u k   m e n g
h i n d a r i   k o n t a k   dengan penderita, sarana dan lingkungan
tercemar, penggunaan alat proteksidiri, perilaku hidup bersih dan sehat, penggunaan
obat profilaksis.
d. d . P e n g e n d a l i a n   s a r a n a ,   l i n g k u n g a n   d a n   h e w a n   p e m b a w a  
p e n y a k i t   u n t u k   menghilangkan sumber penularan dan memutus mata rantai
penularan.

4.Pemusnahan penyebab penyakit

a.Tindakan pemusnahan
p e n y e b a b   p e n y a k i t   w a b a h   d i l a k u k a n   t e r h a d a p   b i b i t  penyakit/kuman p
enyebab penyakit, hewan, tumbuhan dan atau benda yangmengandung penyebab penyakit
tersebut.
b.
Pemusnahan bibit penyakit/kuman penyebab penyakit dilakukan 
p a d a  permukaan tubuh manusia atau hewan atau pada benda mati lainnya,t e r m a s u k   a l
a t   a n g k u t ,   y a n g   d a p a t   m e n i m b u l k a n   r i s i k o   p e n u l a r a n   s e s u a i  prinsip hapus
hama (desinfeksi) menurut jenis bibit penyakit/kuman.
c.
Pemusnahan hewan dan tumbuhan yang mengandung bibit
penyakit/kuman penyebab penyakit dilakukan dengan cara yang tidak menyebabkant e r s
ebarnya penyakit, yaitu dengan dibakar atau dikubur sesuai jen
i s hewan/tumbuhan.

5.Penanganan jenazah akibat wabah
Penanganan jenazah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Penanganan jenazah secara umum mengikuti ketentuan sebagai


berikut:
1) Harus memperhatikan norma agama dan nilai-nilai kepercayaan pasien
2) .2 ) P e m e r i k s a a n t e r h a d a p j e n a z a h d i l a k u k a n o l e h d o k t e r d a n
perawat.
3) 3 ) P e n g h a p u s h a m a a n   b a h a n - b a h a n   d a n   a l a t   y a n g  
d i g u n a k a n   d a l a m  penanganan jenazah dilakukan oleh petugas kesehatan.

 b.Penanganan jenazah secara khusus di tempat pemulasaraan jenazah mengikutiketentuan


sebagai berikut:
1)
Seluruh petugas yang menangani jenazah telah mempersia
p k a n kewaspadaan standar.
2)
Mencuci tangan dengan sabun sebelum memakai dan setelah
m e l e p a s sarung tangan.
3)
Perlakuan terhadap jenazah: luruskan tubuh; tutup mata, telinga, danm
ulut dengan kapas/plester kedap air; lepaskan alat kesehatan 
y a n g terpasang; setiap luka harus diplester dengan rapat.
4)
Jika diperlukan memandikan jenazah atau perlakuan khusus berdasarkan pertimbangan
norma agama dan nilai-nilai kepercayaan pasien dilakukanoleh petugas khusus dengan
tetap memperhatikan kewaspadaan universal
(universal precaution).
 Air untuk memandikan jenazah harus dibubuhidisinfektan.
5)
Jika diperlukan otopsi, otopsi hanya dapat dilakukan oleh petugas khusussetelah
mendapatkan izin dari pihak keluarga dan direktur rumah sakit.
6)
Jenazah tidak boleh dibalsem atau disuntik pengawet.
7)
Jenazah dibungkus dengan kain kafan dan/atau bahan kedap air.
8)
Jenazah yang sudah dibungkus tidak boleh dibuka lagi.
9)
Jenazah disemayamkan tidak lebih dari 4 jam di tempat pemulasaraan
jenazah.
10)
J e n a z a h   d a p a t   d i k e l u a r k a n   d a r i   t e m p a t   p e m u l a s a r a a n   j e n a z a h   u n t u k   di
makamkan setelah mendapat ijin dari direktur rumah sakit.
11)
Jenazah sebaiknya diantar/diangkut oleh mobil jenazah ke rumah
duka/ pemakaman/ rumah keluarga pasien.

6.Pemberian edukasi kepada pasien, keluarga, dan masyarakat


a.Penyuluhan kepada masyarakat dilakukan oleh petugas keseha
t a n   d e n g a n mengikutsertakan instansi terkait lain, pemuka agama, pemuka
masyarakat,l e m b a g a   s w a d a y a   m a s y a r a k a t   m e n g g u n a k a n   b e r b a g a i   m e d i a  
komunikasimassa agar terjadi peningkatan kewaspadaan dan peran akti
f   m a s y a r a k a t dalam upaya penanggulangan wabah.

b. Mulai bekerja dengan pemimpin masyarakat (tokoh adat, agama danmasyarakat)
secara dini untuk memastikan bahwa mereka telah menerimainformasi dengan
baik mengenai masalah-masalah penting dan siap untuk membantu sesuai
kebutuhan.
c. c . M e n i n g k a t k a n   p e n g e t a h u a n   u m u m   d i
masyarakat tentang
hygiene
 salurannapas.
d. M e m p e r k e n a l k a n t i n d a k a n p e m e l i h a r a a n h y g i e n e s a l u r a n n a p a s / e t i k a
b a t u k d i tempat umum.
e. e . M e m a s t i k a n p e n y u l u h a n t e n t a n g p e n c e g a h a n d a n p e n u r u n a n r i s i k o
p e n u l a r a n dapat diperoleh dengan mudah di masyarakat
f. f . P e n y u l u h a n   k e s e h a t a n   u n t u k   k e l u a r g a ,   p e n g u n j u n g   d a
n   m a s y a r a k a t   s e r t a memastikan bahwa informasi kesehatan
disebarluaskan dalam bahasa yangdigunakan di masyarakat. Jika diperlukan, susun
program untuk memberikaninformasi kepada anggota masyarakat dengan menggunakan
bahasa mereka
g. .g . M e m b u d a y a k a n
hygiene
 perorangan khususnya cuci tangan di masyarakat.
7.Upaya penanggulangan lain dalam mempertahankan fungsi 
p e l a y a n a n kesehatan:
a.Fasilitas pelayanan kesehatan
1)Melindungi petugas kesehatan dengan memastikan bahwa prosedur
untuk  pencegahan dan pengendalian infeksi sudah ada dan ditaati.
2)M e ne ta pk an  t em pa t- t em pa t  d i  f as il it as  p el ay an an   ru ma h  s ak it 
d i m a n a  pasien harus diobati sesuai standar selama pandemi dan menilai kesiapantempat
tersebut (termasuk kapasitas UGD dan ICU)
.3 ) M e n g e m b a n g k a n   s t r a t e g i   u n t u k
triage
 pasien berpotensi menderitainfluenza/penyakit menular lain, dengan 
m e n y e d i a k a n   l o k a s i   d i   l u a r   UGD sebagai tempat pemeriksaan pasien tahap awal,
identifikasi sebagai
pasien yang membutuhkan pengobatan darurat, pasien yang perlu dirujuk untuk diagnosis
dan penatalaksanaan penyakitnya.

4) M e n e t a p k a n   f a s i l i t a s   a l t e r n a t i f   u n t u k   d i g u n a k a n   s e b a g a i   t e m
p a t l a y a n a n   m e d i s   b i l a   j u m l a h   p a s i e n   b a n y a k .   L o k a s i   y a n g   m u n g k i n dija
dikan alternatif dapat mencakup sekolah, gedung olah raga,
panti perawatan, pusat penitipan bayi, tenda di sekitar rumah sakit atau dilokasi lain

5) M e n e t a p k a n   k r i t e r i a   u n t u k   t r i a g e   p a d a   s a a t m e n a n g a n i
j u m l a h   p a s i e n yang banyak

6)  6 ) M e n e t a p k a n r e n c a n a u n t u k m e n g a t u r d a n m e n e n t u k a n t e n a g a
k e s e h a t a n cadangan.
7) 7 ) M e n e t a p k a n   k r i t e r i a   d a n   k e b i j a k a n   r u m a h   s a k i t   m e n g
e n a i   k a p a n harus berhenti menerima pasien baru.
8) 8 ) M e n e t a p k a n r e n c a n a a l t e r n a t i f b e r s a m a m i t r a k e r j a t e r k a i t y a n g
b e r a d a d i luar sektor kesehatan seperti transportasi dan pemasok pangan
(misalnyalayanan TIKI, Pos, distributor sembako)
9) 9 ) M e n e t a p k a n   m e k a n i s m e   u n t u k   m e n g k a j i   l a y a n a n   d a n
p e n g g u n a a n n y a serta memprioritaskan pemakaian fasilitas, staf dan s
u m b e r   d a y a   l a i n  pada saat pandemik berkembang.
10) 10)Menetapkan layanan kesehatan penting lain yang harus
dipertahankank e t i k a   s e d a n g   t e r j a d i   p a n d e m i   s e p e r t i   p e r
a w a t a n   t r a u m a   d a n kegawatdaruratan, persalinan dan kelahiran,
perawatan untuk penyakit berat dan yang dapat ditutup jika terpaksa (misalnya
tindakan yang tidak mutlak/ tidak akut, klinik kebugaran).
11) 11)Membahas bagaimana pelayanan medis penting akan di
p e r t a h a n k a n untuk pasien- pasien dengan masalah medis kronis, misalnya pasien
yangsedang menjalani terapi anti retrovirus jangka panjang untuk HIV/AIDSatau
dalam pengobatan TB
12) .1 2 ) M e n g k o o r d i n a s i   r e n c a n a   l a y a n a n   k l i n i s   d a n   l a y a n a n
k e s e h a t a n   d e n g a n  pihak berwenang lokal di daerah berbatasan untuk menghindari mig
rasike pusat kesehatan yang dianggap memiliki layanan lebih baik 
13) 13)Mengkaji bagian rumah sakit yang beroperasi, dimana 
permintaanmungkin meningkat secara tajam tetapi sangat penti
n g   u n t u k   t e t a p  berjalan, seperti bagian keamanan, teknik, pembuangan sampah, listri
k,a i r ,   g a s ,   A C   d a n   a l i r a n   u d a r a   ( a l i r a n   u d a r a   s a n g a t   p e n t i
n g   u n t u k   mencegah penyebaran penyakit menular’ melalui udara). Tentukan
areamana yang penting dalam fasilitas pelayanan kesehatan dan
bagaimanamenjaga agar tetap beroperasi

b.Petugas kesehatan
1)Menetapkan petugas utama yang terlatih untuk menjadi 
" p e r e s p o n  pertama".
2)Mengadakan rapat secara teratur dan menetapkan serta melatih
i n d i v i d u lain yang akan menggantikan petugas utama ketika petugas tersebut sakitakibat
pandemi.
3)Dalam hal layanan telepon, kembangkan prosedur komunikasi
berantaisehingga informasi dapat disampaikan dari satu orang ke
orang
lain.S e l a i n   i t u ,   b u a t   a l u r   p e n g h u b u n g   a l t e r n a t i f   u n t u k   m e n y a m p
a i k a n informasi kepada petugas administrasi dan petugas medis
.4 ) M e n e n t u k a n s u m b e r y a n g m u n g k i n d i g u n a k a n u n t u k m e r e k r u t
petugask e s e h a t a n   c a d a n g a n   s e p e r t i   k l i n i s i   s e k t o r   s w a s t a   a t a u   y a
n g   s u d a h  pensiun, relawan di masyarakat atau organisasi masyarakat, orang-orangyang
memiliki keterampilan dan mereka yang telah pindah kerja.
4) M e n g e m b a n g k a n p e r a n   d a n   f u n g s i p e l a y a n a n
k e s e h a t a n   y a n g   m u n g k i n cocok untuk relawan dan mendiskusikannya 
d e n g a n   o r g a n i s a s i   d a n asosiasi profesi.
5) 6 ) M e n e n t u k a n   o r g a n i s a s i   s e t e m p a t   ( m a s y a r a k a t   l o k a l
a t a u   L S M )   y a n g mungkin dapat menyediakan relawan dan menentukan
kecocokan peranyang sesuai dengan kompetensinya. Jalin hubungan kerja mulai
sekarangdan susun rencana.
6) 7 ) M e n e t a p k a n   p r o s e d u r   m e n e r i m a   d a n   m e l a t i h   r e l a w a n  
u n t u k   p e r a n  pelayanan kesehatan tertentu.
7) 8 )   M e m a s t i k a n t e r s e d i a p e n g e s a h a n , a s u r a n s i d a n i j i n s e m e n t a r a
u n t u k p a r a  petugas layanan kesehatan yang telah pensiun atau relawan.
8) 9 ) M e m p e r t i m b a n g k a n   p e n y e d i a a n   d u k u n g a n  
p s i k o l o g i s   y a n g diperuntukkan bagi para petugas kesehatan (k
l i n i s   d a n   l a b o r a t o r i u m ) yang mungkin terpapar akibat pekerjaannya dengan
virus pandemi galur  baru.

c.Persediaan bahan untuk pelayanan kesehatan


1)Mengevaluasi sistem yang telah ada dalam menilai ketersediaan bahanmedis
di fasilitas pelayanan kesehatan. Menentukan apakah sistemtersebut dapat
mendeteksi pemakaian bahan, termasuk APD. Perbaikisistem sesuai dengan
kebutuhan untuk merespon terhadap
permintaan bahan yang akan meningkat selama suatu pandemi penyakit menular.M e m p e r
timbangkan untuk membuat stok bahan habis pakai yangc u k u p   s e p e r
ti masker dan sarun^tangan untuk jangka waktu

gelombang pandemi (6-8 minggu).


2) M e n y u s u n   s t r a t e g i   u n t u k   m e m a s t i k a n   a g a r   p e n g o b a t a r i   p a d a  
p a s i e n tidak terputus, termasuk pasien yang tidak dapat pergi ke
f a s i l i t a s  penyedia obat.
3) 3 ) M e n i l a i   k e b u t u h a n   b a h a n   m e d i s   d a n p e r t i m b a n g k a n
p i l i h a n   u n t u k   menyediakan stok cadangan dan menetapkan sumber perolehannya.
4) 4 ) M e n e n t u k a n   b e r b a g a i   a n t i b i o t i k   y a n g   a k a n   d i p e r l
u k a n   u n t u k    pengobatan komplikasi penyakit menular. Membuat rencana penyedia
an antibiotik ini dalam jumlah yang lebih banyak.
5) 5 ) M e n e n t u k a n   t i n g k a t   p e l a y a n a n   a p a   y a n g   a k a n   d i b e r i k
a n   d i   f a s i l i t a s  pelayanan kesehatan lainnya dan mengembangkan rencana untuk m
enyediakan peralatan dan bahan yang memadai sesuai dengan tingkat pelayanan
yang akan diberikan
6) 6)Menyusun strategi untuk distribusi stok keperluan dan obat-obatan
7) 7 ) M e m p e r s i a p k a n   s a r a n a   k o m u n i k a s i   d u a   a r a h   ( R a d
i o ,   H T )   u n t u k   mengantisipasi kerusakan jalur telepon.
8) 8 ) M e m b u a t r e n c a n a s a a t s u m b e r d a y a p r i m e r d a r i k e b u t u h a n d a s a r
m e n j a d i terbatas, pertimbangkan penambahan kebutuhan stok yang memadai
dif a s i l i t a s   p e l a y a n a n   d a n   t e r s e d i a n y a   a i r   m i n u m   y a n g   c u k u p   u n t
u k   8 minggu.
9) 9 ) M e m b u a t s t o k b a h a n b a k a r u n t u k t r a n s p o r t a s i d a n g e n e r a t o r d i
f a s i l i t a s  pelayanan kesehatan

E.Pelaporan KLB
Direktur RS yang menerima laporan kewaspadaan harus segera memastikan
adanyaKLB. Bila dipastikan telah terjadi KLB, harus segera membuat laporan
KLB kepadaDinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, melaksanakan penyelidikan epidemiologis, dan pen
anggulangan KLB

BABV
DOKUMENTASI

1. P e n d o k u m e n t a s i a n d i l a k u k a n m e l i p u t i d o k u m e n b u k t i p e l a k s a n a a n
r a p a t , p e l a p o r a n , dan hasil rekap dan analisa surveilens
2. .2 . D o k u m e n t a s i s t a t i s t i k ( d a t a   b a s e ) t e r k a i t p e n y a k i t - p e n y a k i t y a n g
d i a m a t i o l e h r u m a h sakit menggunakan data medical record.
3. 3 . D o k u m e n   p e l a k s a n a a n   k o o r d i n a s i   d a n   e d u k a s i   k e
p a d a   p a s i e n   d a n   k e l u a r g a ,  pengunjung dan masyarakat sekitar rumah
sakit

Anda mungkin juga menyukai