DEFINISI
1.Penyelidikan Epidemiologi
a d a l a h s e r a n g k a i a n k e g i a t a n y a n g d i l a k u k a n u n t u k mengenal penyebab,
sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan/penyebaran sertafaktor yang dapat
mempengaruhi timbulnya penyakit atau masalah kesehatan.
2.Kejadian Luar Biasa y a n g s e l a n j u t n y a d i s i n g k a t K L B
adalah timbulnya ataum e n i n g k a t n y a k e j a d i a n k e s a k i t a n d a n /
a t a u k e m a t i a n y a n g b e r m a k n a s e c a r a epidemiologi pada suatu
daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaanyang dapat menjurus
pada terjadinya wabah.
3. Wabah
adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim p
ada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka dan ditetapkanoleh
Menteri.4.
Faktor Risiko
adalah hal-hal yang mempengaruhi atau berkontribusi
t e r h a d a p terjadinya penyakit atau masalah kesehatan.5.
Sistem Kewaspadaan Dini KLB (SKD-KLB)
merupakan kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi KLB beserta faktor-
faktor yang mempengaruhinya dengan menerapkan teknologisurveilans epidemiologi dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap tanggap kesiapsiagaan,upaya-upaya pencegahan
dan tindakan penanggulangan kejadian luar biasa yang cepat dantepat.
6.
Kewaspadaan Dini KLB dan Respons
a d a l a h k e s a t u a n k e g i a t a n d e t e k s i d i n i terhadap penyakit dan masalah
kesehatan berpotensi KLB beserta faktor-faktor
yangmempengaruhinya, diikuti peningkatan sikap
tanggap kesiapsiagaan, upaya-upaya pencegahan dan tindakan penanggulangan yang
cepat dan tepat, dengan menggunakanteknologi surveilans.7.
Surveilans Kesehatan
adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerusterhadap data dan
informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan
dank o n d i s i y a n g m e m p e n g a r u h i t e r j a d i n y a p e n i n g k a t a n d a n p e n u l a r a n
p e n y a k i t a t a u masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkantindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif
dan efisien.8.
Penanggulangan KLB
a d a l a h k e g i a t a n y a n g d i l a k s a n a k a n u n t u k m e n a n g a n i penderita, me
ncegah perluasan kejadian dan timbulnya penderitas atau kematian baru pada suatu KLB
yang sedang terjadi9.
Kolera
merupakan kejadian diare yang ditandai dengan buang air besa
r y a n g mengucur seperti cairan beras dan berbau khas sehingga dalam waktu
singkat tubuh
kekurangan cairan (dehidrasi). Pada pemeriksaan spesimen tinja ditemukan
kumankolera (
Vibrio cholerae)
dan atau dalam darah ditemukan zat antinya.10.
Pes Bubo
merupakan penyakit yang mempunyai gejala demam tinggi, tubuh
dingin,menggigil, nyeri otot, sakit kepala hebat dan ditandai
dengan pembengkakan kelenjar getah bening di lipat paha, ketiak dan leher
(bubo). Pada pemeriksaan cairan bubo dilaboratorium ditemukan kuman pes
(Yersinia pestis).
11.
Pes Pneumonik
adalah penyakit yang mempunyai gejala batuk secara tiba- tiba
dank e l u a r d a h a k , s a k i t d a d a , s e s a k n a f a s , d e m a m , m u n t a h d a r a h . P a d a
pemeriksaans p u t u m a t a u u s a p t e n g g o r o k d i t e m u k a n k u m a n p e s
(Yersinia pestis),
d a n a p a b i l a diperlukan dilakukan pemeriksaan darah untuk menemukan zat antinya.12.
Demam Berdarah Dengue
adalah penyakit yang
mempunyai gejala demam tinggim e n d a d a k 2 - 7 h a r i , d i s e r t a i t a n d a -
t a n d a p e r d a r a h a n b e r u p a b i n t i k - b i n t i k m e r a h , mimisan, perdarahan pada gusi,
muntah darah, berak darah. Pemeriksaan laboratoriumdari sediaan darah hematokrit
naik 20% dan trombosit < 100.000/mm
3
dan serologis positif 13.
Campak
adalah penyakit yang
mempunyai gejala panas tinggi dengan bercak kemerahan
(rash)
di kulit disertai salah satu gejala batuk, pilek, dan mata
m e r a h (conjunctivitis).14.
Polio
adalah penyakit yang
mempunyai gejala demam disertai dengan lumpuh layuhmendadak dan pada
pemeriksaan tinja ditemukan virus Polio.15.
Difteri
adalah penyakit yang
mempunyai gejala demam disertai adanya selaput tipis(pseudomembran) putih
keabu-abuan pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas, tetapi
mudah berdarah. Pada pemeriksaan usap tenggorok atau hidungterdapat kuman
difteri.16.
Pertusis
adalah penyakit yang
mempunyai gejala batuk beruntun biasanya padamalam hari dengan
suara khas yang pada akhir batuk menarik nafas panjang
dant e r d e n g a r s u a r a “ h u p ”
(whoop).
P e m e r i k s a a n l a b o r a t o r i u m p a d a a p u s a n l e n d i r tenggorok ditemukan kuman
pertussis (
Bordetella
pertussis).17.
Rabies
adalah penyakit yang
mempunyai gejala patognomonik takut air (
hydrophobia
), takut sinar matahari (
photophobia
), takut suara, dan takut udara(
aerophobia
). Gejala tersebut disertai dengan air mata berlebihan (hiperlakrimasi), air liur berlebihan
(hipersalivasi), timbul kejang bila ada rangsangan, kemudian lumpuhdan terdapat
tanda bekas gigitan hewan penular Rabies.18.
Malaria
adalah penyakit yang mempunyai gejala demam, menggigil, dan sakit kepala.Pemeriksaan
sediaan darah terdapat parasit malaria
(plasmodium).
19.
Avian Influenza
H5N1
adalah penyakit yang menyerang terutama saluran pernafasanyang disebabkan oleh virus
Influenza A H5N120.
Penyakit Antraks
terdiri dari 3 tipe yaitu:
a.Antraks kulit mempunyai gejala dan tanda-tanda timbulnya
eschar,
yaitu jaringannekrotik (mati) yang berbentuk ulkus (tukak) dengan kerak
berwarna hitam ditengah dan kering.
b.Antraks pencernaan mempunyai gejala dan tanda-tanda sakit perut hebat, mual,m u n t a h ,
suhu meningkat, yang dapat diikuti diare akut berdarah (melena)
danm u n t a h d a r a h s e t e l a h m e n g o n s u m s i d a g i n g t e r n a k . P a d
a p e m e r i k s a a n laboratorium dari
faeces
ditemukan
Bacillus
anthracis.
c.Antraks pernapasan mempunyai gejala dan tanda-tanda sesak napas
(dispnoe)
dan batuk darah.Pada salah satu pemeriksaan laboratorium sediaan dari darah,
lesi, tinja ditemukan
Bacillus anthracis
atau pada sediaan darah ditemukan zat anti.21.
Leptospirosis
adalah penyakit yang mempunyai gejala demam tinggi,
Jaundice,
nyeriotot betis dan air kencing berwarna coklat. Pemeriksaan laboratorium darah
ditemukanzat antinya.22.
Hepatitis
adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis dengan gejala
klinisdemam, badan lemas, mual, selaput mata berwarna kuning, atau air kencing
berwarnaseperti air the.23.
Influenza A baru (H1N1)
adalah penyakit pada saluran pernapasan yang ditandaidengan demam >38°C
dan spektrum penyakit mulai dari
influenza-like illness
(ILI)sampai pneumonia.24.
Meningitis
adalah peradangan pada selaput otak dan syaraf spinal yang da
p a t disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur yang menyebar melalui peredaran darah
dan berpindah ke dalam cairan otak.25.
Demam kuning (
Yelow Fever/YF)
adalah penyakit akibat virus yang menyebabkandemam berdarah, ditularkan
melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus penyebab(flavivirus). Nama YF
diambil dari tanda kekuningan pada kulit dan mata penderitasaat virus menyerang
hati. Infeksi virus penyebab mengakibatkan gejala penyakit dariringan sampai berat,
bahkan dapat menimbulkan kematian. Gejala bisa berlangsung 3-6 h a r i , b i a s a n y a
berupa demam mendadak, sakit kepala, nyeri sendi, hilang
n a f s u makan, nyeri perut, muntah, dan dehidrasi. Sebagian besar penderita akan
sembuhsetelah fase ini. Pada kasus yang berat (15%), dapat terjadi syok, perdarahan
internal,ikterik (kekuningan pada kulit dan sklera mata), dan kegagalan organ.26.
Chikungunya
adalah penyakit viral yang ditularkan oleh nyamuk, dengan gejala
khas berupa demam mendadak,
rash
dan nyeri sendi. Gejala lain yang mungkin
menyertaia d a l a h n y e r i o t o t , s a k i t k e p a l a , m u a l , r a s a l e l a h , d a n t i
m b u l r u a m . N y e r i s e n d i dirasakan sebagai gejala yang menonjol, biasanya
hilang dalam beberapa hari atauminggu. Pada sebagian besar penderita nyeri
sendi akan sembuh sempurna, dan padasebagian kecil dapat menetap selama beberapa
bulan, bahkan beberapa tahun. Penyakit
ini tergolong
self-limiting,
tidak ada pengobatan yang spesifik. Pengobatan ditujukanuntuk
menghilangkan gejala, termasuk nyeri sendi. Belum ditemukan vaksin
untuk pencegahannya.27.
Isolasi penderita atau tersangka penderita
adalah tindakan yang dilakukan dengancara memisahkan seorang penderita
agar tidak menjadi sumber penyebaran
penyakits e l a m a p e n d e r i t a a t a u t e r s a n g k a p e n d e r i t a t e r s e b u t d a p a t m e n y
e b a r k a n p e n y a k i t kepada orang lain.28.
Evakuasi penderita
adalah tindakan yang dilakukan dengan memindahkan seseorangatau sekelompok orang
dari suatu lokasi di daerah wabah agar terhindar dari penularan penyakit.29.
Tindakan karantina
adalah tindakan dengan melarang keluar atau masuk orang daridan ke daerah
rawan wabah untuk menghindari terjadinya penyebaran penyakit
BAB II
RUANG LINGKUP
Kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular, keracunan makanan, kera
c u n a n b a h a n berbahaya lainnya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena da
patmenyebabkan jatuhnya korban kesakitan dan kematian yang besar, yang
membutuhkankoordinasi dalam
penanggulangannya.D i a r e , c a m p a k d a n d e m a m b e r d a r a h d e n g u e m e r u
p a k a n j e n i s p e n y a k i t y a n g s e r i n g menimbulkan KLB. Beberapa jenis KLB
mengalami penurunan seperti, diare, campak danmalaria, tetapi beberapa jenis KLB
penyakit lainnya justru semakin meningkat sepertidemam berdarah, keracunan
makanan dan bahan berbahaya lainnya serta munculnya
KLB penyakit baru seperti SARS, HFMD, Hepatitis E dan Iain-lain. Demikian juga bebera
pa penyakit yang sudah dianggap tidak menjadi masalah masyarakat timbul kembali seperti
KLB difteri, chikungunya, leptospirosis dan kolera.Kejadian-kejadian KLB perlu
dideteksi secara dini dan diikuti tindakan yang cepat dantepat, perlu diidentifikasi
adanya ancaman KLB beserta kondisi rentan yang memperbesar risiko terjadinya KLB
agar dapat dilakukan peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaanmenghadapi
kemungkinan KLB, dan oleh karena itu perlu diatur dalam panduan KLB.
A . T u j u a n
1.Tujuan Umum
Terselenggaranya kesiapsiagaan terhadap menanggulangi terjadinya KLB
2.Tujuan Khusus
a.
Terdeteksi secara dini adanya kondisi
KLB b.Mengurangi penyebaran KLB dan menurunkan jumlah kesakitan dankematianc . M e
mbantu manajemen agar kegiatan pelayanan pasien tetap berjalan
d e n g a n baik selama terjadi KLB
B.Dasar Hukum
1.
Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pasal 156
a. D a l a m m e l a k s a n a k a n u p a y a p e n c e g a h a n , p e n g e n d a l i a n , d a n p
e m b e r a n t a s a n penyakit menular sebagaimana dimaksud dalam pasal 154 ayat (1)Pem
erintah dapat menyatakan wilayah dalam keadaan wabah, letusan, atauKejadian
Luar Biasa (KLB)
b. b.Penentuan wilayah dalam keadaan wabah, letusan, atau KLB sebagaimanadimaksud
pada ayat (1) harus dilakukan berdasarkan hasil penelitian yangdiakui
keakuratannya
c. P e m e r i n t a h , p e m e r i n t a h d a e r a h , d a n m a s y a r a k a
t m e l a k u k a n u p a y a penanggulangan keadaan wabah, letusan, atau KLB seb
agaimana dimaksud pada ayat (2)
d. P e n e n t u a n w i l a y a h d a l a m k e a d a a n w a b a h , l e t u s a n , a t a u
K L B d a n u p a y a penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3),
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
2. P e r a t u r a n P e m e r i n t a h N o m o r 4 0 T a h u n 1 9 9 1 T e n t a n g P e n a n g
g u l a n g a n W a b a h Penyakit Menular
3. P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a n N o m o r 9 4 9 T a h u n 2 0 0
4 T e n t a n g P e d o m a n Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian
Luar Biasa (KLB)“Peran RS” :
a. K a j i a n E p i d e m i o l o g i A n c a m a n K L B RS melaksanakan kegiatan :
1) M e l a k s a n a k a n p e n g u m p u l a n d a n p e n g o l a h a n d a t a k e
s a k i t a n d a n kematian penyakit berpotensi KLB di RS.
2) M e l a k u k a n k a j i a n e p i d e m i o l o g i t e r u s - m e n e r u s
s e c a r a s i s t e m a t i s t e r h a d a p perkembangan penyakit berpotensi KLB yang ada di RS,
sehingga dapatmengidentifikasi adanya ancaman KLB.
3) M e l a k u k a n k a j i a n k e m a m p u a n R S d a l a m m e l a k s a n a k a n
p e n a n g g u l a n g a n KLB
c. P e n i n g k a t a n K e w a s p a d a a n d a n K e s i a p s i a g a a n T e r h a d a p K L B RS
melaksanakan kegiatan :
1)Peningkatan kegiatan surveilens untuk deteksi dini KLB di
R S d e n g a n melaksanakan pemantauan wilayah setempat penyakit berpotensi KLB diRS
2)Penyelidikan lebih luas terhadap dugaan adanya KLB di lingkungan RS
3)Melaksanakan penyuluhan kepada petugas dan pengunjung
R S s e r t a mendorong kewaspadaan KLB di RS
4)Kesiapsiagaan menghadapi KLB terutama penyiapan tim peny
e l i d i k a n d a n p e n a n g g u l a n g a n K L B d i R S y a n g m e r u p a k a n b a g i a n
d a r i t i m penyelidikan dan penanggulangan KLB Dinas Kesehtan Kabupaten/Kota
4. P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a n N o m o r 1 5 0 1
T a h u n 2 0 1 0 T e n t a n g J e n i s P e n y a k i t Menular Tertentu Yang
Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan
5. P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a n N o m o r 4 2 T a h u n 2 0 1 3 T e n t a n g
P e n y e l e n g g a r a a n Imunisasi
6. P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a n N o m o r 4 5 T a h u n 2 0 1 4 T e n t a n g
P e n y e l e n g g a r a a n Surveilens Kesehatan
C.Ruang Lingkup
1.Pengorganisasian tim penanggulangan KLB
2.Jenis-jenis penyakit menular yang dapat menentukan wabah/ KLB
3.Kriteria keadaan KLB
4.Penanggulangan KLB
a.Penyelidikan epidemiologis
b.Penatalaksanaan penderita yang mencakup kegiatan pemeriksaan, pengobatan, perawatan
dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina
c.Pencegahan dan pengebalan
d.Pemusnahan penyebab penyakit
e.Penanganan jenazah akibat wabah
f.Pemberian edukasi kepada pasien, keluarga, dan masyarakat
g.Upaya penanggulangan lain dalam mempertahankan fung
s i p e l a y a n a n kesehatan:
1)Fasilitas pelayanan kesehatan
2)Petugas kesehatan
3)Persediaan bahan untuk pelayanan kesehatan
5 . P e l a p o r a n K L B
BAB III
KEBIJAKAN
KEBIJAKAN PENAGANGAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)DI PUSKESMAS
RAWAT INAP KETAPANG
7. A p a b i l a h a s i l i n v e s t i g a s i m e n y i m p u l k a n t e l a h t e r j a d i K L B , m a k a
k o m i t e P P I R S menetapkan status siaga bencana KLB dan melaporkan kepada pimpinan
RS.
8. U n t u k m e n a g g u l a n g i K L B K o m i t e P P I R S b e r k o o r d i n a s i d e n g a n
Kepala
BagianMedik,Panitia K3 RS, Laboratorium, Farmasi, Sanitasi, CSSD,
G i z i , L i n e n d a n laundry dan bagian yang terkait lainnya sesuai kebutuhan.
9. Apabila diperlukan pasien kasus KLB dirujuk ke rumah sakit rujukan infeksi
yangtelah ditetapkan oleh dinas kesehatan.
e.Mengawasi ketat penerapan Kewaspadaan Standar.
f.Ruangan yang terjadi KLB harus didisinfeksi. Komite PPIRS
melakukandokumentasi tentang kejadian dan tindakan yang telah diambil terhadap
dataatau informasi KLB
g.Komite PPIRS terus melakukan monitoring dan evaluasi
s a m p a i K L B berhasil diatasi.
h.Status KLB wajib dilaporkan ke dinas kesehatan setempat
i.Komite PPI menyatakan KLB selesai jika dua kali masa inkubasi
terpanjantidak ditemukan kas
BAB IV
TATALAKSANA
C.Kriteria keadaan KLB
Suatu KLB dapat ditetapkan, apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1. T i m b u l n y a s u a t u p e n y a k i t m e n u l a r t e r t e n t u y a n g s e b e l u m n y a t i d a k
a d a a t a u t i d a k dikenal.
2. 2 . K e r a c u n a n p a d a s e k e l o m p o k m a s y a r a k a t .
3. 3 . J u m l a h p e n d e r i t a b a r u d a l a m p e r i o d e w a k t u 1 b u l a n m e n u n j u k k a n
kenaikan duakali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-
r a t a p e r b u l a n d a l a m t a h u n sebelumnya.
4. 4 . R a t a - r a t a j u m l a h k e j a d i a n k e s a k i t a n p e r b u l a n s e l a m a
1 tahun
m e n u n j u k k a n kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-
r a t a j u m l a h k e j a d i a n kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya.
5. 5 . A n g k a k e m a t i a n k a s u s s u a t u p e n y a k i t
(Case Fatality Rate)
d a l a m s a t u k u r u n waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih dibandingkan
dengan
angkak e m a t i a n k a s u s s u a t u p e n y a k i t p e r i o d e s e b e l u m n y a d a l a m k u r u n w
a k t u y a n g sama.
6.Angka proporsi penyakit
(Proportional Rate)
penderita baru pada satu periodemenunjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibanding saru periode sebelumnyadalam kurun waktu yang sama.
D.Penanggulangan KLB
1.Penyelidikan epidemiologis
Penyelidikan epidemiologi dilaksanakan sesuai dengan perkembangan
penyakitdan kebutuhan upaya penanggulangan wabah. Tujuan dilaksanakan
penyelidikanepidemiologi setidaknya-tidaknya untuk :
a. M e n g e t a h u i g a m b a r a n e p i d e m i o l o g i w a b a h ;
b. b.Mengetahui kelompok masyarakat yang terancam penyakit wabah;
c. c . M e n g e t a h u i f a k t o r - f a k t o r y a n g m e m p e n g a r u h i t e r j a d i n y a
p e n y a k i t w a b a h termasuk sumber dan cara penularan penyakitnya; dan
d. d . M e n e n t u k a n c a r a p e n a n g g u l a n g a n w a b a h .
Melakukan persiapan investigasi lapangan dan menentuka
n m e t o d e pengumpulan data dengan menggunakan data primer, data sekunder, sensusa
taupun metode sampling.
c. D e s k r i p s i e p i d e m i o l o g i Melakukan kajian epidemiologi terus-
menerus secara sistematis terhadap perkembangan penyakit berpotensi KLB dan
faktor-faktor risikonya termasuk waktu, orang dan tempat.
d.Perumusan dan hipotesis
e. e . U j i h i p o t e s i s
f. f . K e s i m p u l a n
g. g . A l t e r n a t i v e p e m e c a h a n Memberikan usulan cara mengatasi KLB
dengan mengingat pada prevensi primer, sekunder dan tersier, serta konsep sakit
h. h . U p a y a p e n g e n d a l i a n Membuat Plan of Action, implementasi dan
evaluasi laporan
2.Penatalaksanaan penderita yang mencakup kegiatan
p e m e r i k s a a n , pengobatan, perawatan dan isolasi penderita termasuk tindakan karantina
Penatalaksanaan penderita meliputi penemuan penderita,
p e m e r i k s a a n , pengobatan, dan perawatan serta upaya pencegahan penularan penyaki
t. Upaya pencegahan penularan penyakit dilakukan dengan pengobatan dini, tindakanisolas
i, evakuasi dan karantina sesuai dengan jenis
penyakitnya. Penatalaksanaan penderita yang tidak dapat ditangani oleh RS Hermina
akan dirujuk ke RS rujukan penyakit menular yang ditunjuk pemerintah dan bekerjasama
dengan RS Hermina.
3.Pencegahan dan pengebalan
Tindakan pencegahan dan pengebalan dilaksanakan sesuai dengan jenis
penyakitwabah serta hasil penyelidikan epidemiologi, antara lain:
a. P e n g o b a t a n p e n d e r i t a s e d i n i m u n g k i n a g a r t i d a k m e n j a d i s u m b e r
p e n u l a r a n penyakit, termasuk tindakan isolasi dan karantina.
b. b.Peningkatan daya tahan tubuh dengan perbaikan gizi dan imunisasi
c. .c . P e r l i n d u n g a n d i r i d a r i p e n u l a r a n p e n y a k i t , t e r m a s u k m e n g
h i n d a r i k o n t a k dengan penderita, sarana dan lingkungan
tercemar, penggunaan alat proteksidiri, perilaku hidup bersih dan sehat, penggunaan
obat profilaksis.
d. d . P e n g e n d a l i a n s a r a n a , l i n g k u n g a n d a n h e w a n p e m b a w a
p e n y a k i t u n t u k menghilangkan sumber penularan dan memutus mata rantai
penularan.
a.Tindakan pemusnahan
p e n y e b a b p e n y a k i t w a b a h d i l a k u k a n t e r h a d a p b i b i t penyakit/kuman p
enyebab penyakit, hewan, tumbuhan dan atau benda yangmengandung penyebab penyakit
tersebut.
b.
Pemusnahan bibit penyakit/kuman penyebab penyakit dilakukan
p a d a permukaan tubuh manusia atau hewan atau pada benda mati lainnya,t e r m a s u k a l
a t a n g k u t , y a n g d a p a t m e n i m b u l k a n r i s i k o p e n u l a r a n s e s u a i prinsip hapus
hama (desinfeksi) menurut jenis bibit penyakit/kuman.
c.
Pemusnahan hewan dan tumbuhan yang mengandung bibit
penyakit/kuman penyebab penyakit dilakukan dengan cara yang tidak menyebabkant e r s
ebarnya penyakit, yaitu dengan dibakar atau dikubur sesuai jen
i s hewan/tumbuhan.
5.Penanganan jenazah akibat wabah
Penanganan jenazah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
b. Mulai bekerja dengan pemimpin masyarakat (tokoh adat, agama danmasyarakat)
secara dini untuk memastikan bahwa mereka telah menerimainformasi dengan
baik mengenai masalah-masalah penting dan siap untuk membantu sesuai
kebutuhan.
c. c . M e n i n g k a t k a n p e n g e t a h u a n u m u m d i
masyarakat tentang
hygiene
salurannapas.
d. M e m p e r k e n a l k a n t i n d a k a n p e m e l i h a r a a n h y g i e n e s a l u r a n n a p a s / e t i k a
b a t u k d i tempat umum.
e. e . M e m a s t i k a n p e n y u l u h a n t e n t a n g p e n c e g a h a n d a n p e n u r u n a n r i s i k o
p e n u l a r a n dapat diperoleh dengan mudah di masyarakat
f. f . P e n y u l u h a n k e s e h a t a n u n t u k k e l u a r g a , p e n g u n j u n g d a
n m a s y a r a k a t s e r t a memastikan bahwa informasi kesehatan
disebarluaskan dalam bahasa yangdigunakan di masyarakat. Jika diperlukan, susun
program untuk memberikaninformasi kepada anggota masyarakat dengan menggunakan
bahasa mereka
g. .g . M e m b u d a y a k a n
hygiene
perorangan khususnya cuci tangan di masyarakat.
7.Upaya penanggulangan lain dalam mempertahankan fungsi
p e l a y a n a n kesehatan:
a.Fasilitas pelayanan kesehatan
1)Melindungi petugas kesehatan dengan memastikan bahwa prosedur
untuk pencegahan dan pengendalian infeksi sudah ada dan ditaati.
2)M e ne ta pk an t em pa t- t em pa t d i f as il it as p el ay an an ru ma h s ak it
d i m a n a pasien harus diobati sesuai standar selama pandemi dan menilai kesiapantempat
tersebut (termasuk kapasitas UGD dan ICU)
.3 ) M e n g e m b a n g k a n s t r a t e g i u n t u k
triage
pasien berpotensi menderitainfluenza/penyakit menular lain, dengan
m e n y e d i a k a n l o k a s i d i l u a r UGD sebagai tempat pemeriksaan pasien tahap awal,
identifikasi sebagai
pasien yang membutuhkan pengobatan darurat, pasien yang perlu dirujuk untuk diagnosis
dan penatalaksanaan penyakitnya.
4) M e n e t a p k a n f a s i l i t a s a l t e r n a t i f u n t u k d i g u n a k a n s e b a g a i t e m
p a t l a y a n a n m e d i s b i l a j u m l a h p a s i e n b a n y a k . L o k a s i y a n g m u n g k i n dija
dikan alternatif dapat mencakup sekolah, gedung olah raga,
panti perawatan, pusat penitipan bayi, tenda di sekitar rumah sakit atau dilokasi lain
5) M e n e t a p k a n k r i t e r i a u n t u k t r i a g e p a d a s a a t m e n a n g a n i
j u m l a h p a s i e n yang banyak
6) 6 ) M e n e t a p k a n r e n c a n a u n t u k m e n g a t u r d a n m e n e n t u k a n t e n a g a
k e s e h a t a n cadangan.
7) 7 ) M e n e t a p k a n k r i t e r i a d a n k e b i j a k a n r u m a h s a k i t m e n g
e n a i k a p a n harus berhenti menerima pasien baru.
8) 8 ) M e n e t a p k a n r e n c a n a a l t e r n a t i f b e r s a m a m i t r a k e r j a t e r k a i t y a n g
b e r a d a d i luar sektor kesehatan seperti transportasi dan pemasok pangan
(misalnyalayanan TIKI, Pos, distributor sembako)
9) 9 ) M e n e t a p k a n m e k a n i s m e u n t u k m e n g k a j i l a y a n a n d a n
p e n g g u n a a n n y a serta memprioritaskan pemakaian fasilitas, staf dan s
u m b e r d a y a l a i n pada saat pandemik berkembang.
10) 10)Menetapkan layanan kesehatan penting lain yang harus
dipertahankank e t i k a s e d a n g t e r j a d i p a n d e m i s e p e r t i p e r
a w a t a n t r a u m a d a n kegawatdaruratan, persalinan dan kelahiran,
perawatan untuk penyakit berat dan yang dapat ditutup jika terpaksa (misalnya
tindakan yang tidak mutlak/ tidak akut, klinik kebugaran).
11) 11)Membahas bagaimana pelayanan medis penting akan di
p e r t a h a n k a n untuk pasien- pasien dengan masalah medis kronis, misalnya pasien
yangsedang menjalani terapi anti retrovirus jangka panjang untuk HIV/AIDSatau
dalam pengobatan TB
12) .1 2 ) M e n g k o o r d i n a s i r e n c a n a l a y a n a n k l i n i s d a n l a y a n a n
k e s e h a t a n d e n g a n pihak berwenang lokal di daerah berbatasan untuk menghindari mig
rasike pusat kesehatan yang dianggap memiliki layanan lebih baik
13) 13)Mengkaji bagian rumah sakit yang beroperasi, dimana
permintaanmungkin meningkat secara tajam tetapi sangat penti
n g u n t u k t e t a p berjalan, seperti bagian keamanan, teknik, pembuangan sampah, listri
k,a i r , g a s , A C d a n a l i r a n u d a r a ( a l i r a n u d a r a s a n g a t p e n t i
n g u n t u k mencegah penyebaran penyakit menular’ melalui udara). Tentukan
areamana yang penting dalam fasilitas pelayanan kesehatan dan
bagaimanamenjaga agar tetap beroperasi
b.Petugas kesehatan
1)Menetapkan petugas utama yang terlatih untuk menjadi
" p e r e s p o n pertama".
2)Mengadakan rapat secara teratur dan menetapkan serta melatih
i n d i v i d u lain yang akan menggantikan petugas utama ketika petugas tersebut sakitakibat
pandemi.
3)Dalam hal layanan telepon, kembangkan prosedur komunikasi
berantaisehingga informasi dapat disampaikan dari satu orang ke
orang
lain.S e l a i n i t u , b u a t a l u r p e n g h u b u n g a l t e r n a t i f u n t u k m e n y a m p
a i k a n informasi kepada petugas administrasi dan petugas medis
.4 ) M e n e n t u k a n s u m b e r y a n g m u n g k i n d i g u n a k a n u n t u k m e r e k r u t
petugask e s e h a t a n c a d a n g a n s e p e r t i k l i n i s i s e k t o r s w a s t a a t a u y a
n g s u d a h pensiun, relawan di masyarakat atau organisasi masyarakat, orang-orangyang
memiliki keterampilan dan mereka yang telah pindah kerja.
4) M e n g e m b a n g k a n p e r a n d a n f u n g s i p e l a y a n a n
k e s e h a t a n y a n g m u n g k i n cocok untuk relawan dan mendiskusikannya
d e n g a n o r g a n i s a s i d a n asosiasi profesi.
5) 6 ) M e n e n t u k a n o r g a n i s a s i s e t e m p a t ( m a s y a r a k a t l o k a l
a t a u L S M ) y a n g mungkin dapat menyediakan relawan dan menentukan
kecocokan peranyang sesuai dengan kompetensinya. Jalin hubungan kerja mulai
sekarangdan susun rencana.
6) 7 ) M e n e t a p k a n p r o s e d u r m e n e r i m a d a n m e l a t i h r e l a w a n
u n t u k p e r a n pelayanan kesehatan tertentu.
7) 8 ) M e m a s t i k a n t e r s e d i a p e n g e s a h a n , a s u r a n s i d a n i j i n s e m e n t a r a
u n t u k p a r a petugas layanan kesehatan yang telah pensiun atau relawan.
8) 9 ) M e m p e r t i m b a n g k a n p e n y e d i a a n d u k u n g a n
p s i k o l o g i s y a n g diperuntukkan bagi para petugas kesehatan (k
l i n i s d a n l a b o r a t o r i u m ) yang mungkin terpapar akibat pekerjaannya dengan
virus pandemi galur baru.
E.Pelaporan KLB
Direktur RS yang menerima laporan kewaspadaan harus segera memastikan
adanyaKLB. Bila dipastikan telah terjadi KLB, harus segera membuat laporan
KLB kepadaDinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, melaksanakan penyelidikan epidemiologis, dan pen
anggulangan KLB
BABV
DOKUMENTASI
1. P e n d o k u m e n t a s i a n d i l a k u k a n m e l i p u t i d o k u m e n b u k t i p e l a k s a n a a n
r a p a t , p e l a p o r a n , dan hasil rekap dan analisa surveilens
2. .2 . D o k u m e n t a s i s t a t i s t i k ( d a t a b a s e ) t e r k a i t p e n y a k i t - p e n y a k i t y a n g
d i a m a t i o l e h r u m a h sakit menggunakan data medical record.
3. 3 . D o k u m e n p e l a k s a n a a n k o o r d i n a s i d a n e d u k a s i k e
p a d a p a s i e n d a n k e l u a r g a , pengunjung dan masyarakat sekitar rumah
sakit