Anda di halaman 1dari 2

HIPERTENSI ESSENSIAL

No. Dokumen : SOP/PKM-RB/ /2020


No. Revisi : 00
SOP TanggalTerbit : Februari 2020
PEMERINTAH
Halaman : 1/2
KAB. TAN JAB BARAT
PUSKESMAS RANTAU dr.A.Surya Dharma G.T,MKM
BADAK NIP:19750801 200501 1 008

1. Pengertian Kondisi terjadinya peningkatan tekana darah sistolik ≥140 mmHg dan atau
daitolik ≥90 mmHg pada pasien dewasa, yang diperiksa pada kondisi
istirahat
2. Tujuan Sebagai pedoman penatalaksanaan penyakit hipertensi essensial
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rantau Badak Nomor : 440/
/PKM-RB/SK/I/2020 Tentang Layanan Klinis
4. Prosedur/ 1. Petugas menerima pasien dipoli umum dari loket pendaftaran
Langkah-langkah 2. Petugas memakai APD:
 Masker bedah
 Face shield
 Kaca mata google
 Hand scoon
3. Petugas mendengarkan Keluhan Utama pasien : umunya tidak ada
keluhan, kecuali jika ditemukan kerusakan target organ (penglihatan kabur,
jantung berdebar-debar, rasa sakit didada, mudah lelah dan impotensi).
Namun dapat ditemukan keluhan tidak spesifik seperti ; sakit/myeri kepala,
gelisah, pusing, leher kaku.
4. petugas menetapkan diagnosa :
 Ditegakkan melalui pengukuran tekanan darah lebih dari 1 kali
pertemuan dengan dokter dan dilakukan saat istirahat
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik digunakan mencari faktor resiko
dan kerusakan target organ
 Dapat juga dilengkapi pemeriksaan penunjang seperti urinalisis
(mikroalbuminuria), tes gula darah, profil lipid, ureum kreatinin,
funduskopi, EKG, dan foto thoraks
KLASIFIKASI TEKANAN DARAH BERDASARKAN JOINT NATIONAL
COMMITEE VIII (JNC VIII)
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Hipertensi stage-1 ≥140 ≥90
Hipertensi stage-2 ≥160 ≥100
Hipertensi urgensi ≥200 ≥110
Hipertensi emergensi ≥200 ≥110
Keterangan :
 Hipertensi urgensi : peningkatan TD tanpa disertai kerusakan
organ
 Hipertensi emergensi : peningkatan TD disertai kerusakan
organ
5. Penatalaksanaan :
 Modifikasi gaya hidup
 Edukasi : cara minum obat, cara kerja tiap-tiap obat, dosis dan
frekuensi minum obat, dan jelaskan pada pasien untuk minum obat
teratur seperti yang disarankan meskipun tak ada gejala. Lakukan
pengukuran kadar gula darah, tekanan darah dan periksa urin secara
teratur. Pemriksaan komplikasi hipertensi dilakukan setiap 6 bulan
atau minimal 1 tahun sekali.
6. Kriteria rujukan :
 Hipertensi dengan komplikasi
 Resistensi hipertensi
 Krisis hipertensi (hipertensi urgensi dan hipertensi emergensi)
5. BaganAlir
Petugas menerima
pasien dari loket
pendaftaran

Petugas memakai
APD

Petugas melakukan
anamnesis

Petugas dapat
Petugas
merujuk pasien
menegakkan penatalaksanaan
diagnosa dengan kriteria
berdasarkan kriteria
rujukan tertentu
JNC VIII

6. Unit Terkait 1. loket pendaftaran


2. poli umum
3. apotek

Anda mungkin juga menyukai