Anda di halaman 1dari 1

Menganalisis

konflik SARA
di Indonesia

Menganalisis Konflik
Sara di Indonesia
Berdasarkan berita berjudul
Toleransi
Muslim dan Nasrani di Solo Sejak zaman kemerdekaan,
https://www.merdeka.com/peristiwa/ Muslim dan Nasrani di
ini-contoh-kerukunan-umat-
beragama-di-indonesia-yang-patut- Kelurahan Kratonan,
ditiru.html Kecamatan Serengan Solo,
mempunyai tempat ibadah
yang saling berdampingan,
selalu saling bantu dan saling
menghormati satu sama
lainnya, tanpa pernah diwarnai
gesekan sedikit pun.
Kami sudah terbiasa saling
bantu, saling menghormati
sejak puluhan tahun. Masjid
dan gereja ini, punya alamat
sama, Jalan Gatot Subroto
Umat Islam di wilayah ini, No 222," ujar Takmir Masjid Al
melaksanakan kegiatan salat dan Hikmah, Haji Muhammad
ibadah lainnya di Masjid Al Hikmah.
Sedangkan umat Nasrani Nashir Abu Bakar, Rabu
melaksanakan ibadatnya di Gereja (22/7).
Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan.
Uniknya kedua tempat ibadah tersebut Kerukunan dan toleransi dipaparkan oleh
saling bersebelahan dan hanya Nashir. Ia menceritakan, suatu saat
dipisahkan tembok batu bata. Bahkan perayaan Idul Fitri jatuh pada hari
kedua tepat ibadah tersebut Minggu, di mana saat tersebut umat
mempunyai alamat yang sama yakni Nasrani juga melakukan kegiatan
Jalan Gatot Subroto No 222, Solo. peribadatan di pagi hari.

Saat itu pihak gereja langsung telepon


Menurut Nashir, kerukunan kedua umat telah kami dan menanyakan apakah benar
berlangsung sejak awal kemerdekaan, pasalnya Idul Fitri jatuh hari Minggu. Kemudian
Masjid Al Hikmah memang dibangun sejak awal mereka dengan rela hati memundurkan
kemerdekaan, yakni Tahun 1947. jadwal peribadatan paginya menjadi
siang. Itu agar kami leluasa menjalankan
Pantauan merdeka.com, di gereja tersebut Salat Idul Fitri," kisah Nashir.
juga digunakan sebagai sekolah taman kanak-
kanak. Sedangkan di masjid masyarakat juga
sering memanfaatkannya untu pengajian, TPA Ditemui terpisah, Pendeta GKJ Joyodiningratan, Nunung
(Taman Pendidikan Alquran), serta kegiatan Istining Hyang yang mengakui jika kerukunan dan toleransi
tersebut sudah berlangsung lama. Ia menceritakan, saat
lainnya. Toleransi juga terlihat dalam kehidupan ada acara peribadatan umat Nasrani, umat Muslim juga
bermasyarakat sehingga peribadatan kedua mempersilakan halaman depan masjid untuk tempat
umat beragama hingga saat iningun sejak awl parkir.

kemerdekaan, yakni tahun 1947. Sementara Kalau ada perayaan Natal atau Paskah, biasanya
GKJ Joyodiningratan sudah dibangun 10 tahun halaman depan masjid kita pakai untuk tempat parkir.
Kami saling memberi kesempatan untuk berkegiatan
sebelumnya atau sejak tahun 1937.
sehingga peribadahan dapat berjalan lancar. Kalau ada
pihak yang mengganggu kerukunan dan toleransi, kami
akan secara bersama-sama mengatasinya," jelasnya.

DI SUSUN OLEH
1. ASYIFA ALIYA PRATIWI
2. YUNI OKTAVIA
KELAS : X.3

Anda mungkin juga menyukai