Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rindi Aisyah Setyowati

NIM : 216121151

Kelas : 6D

Mata Kuliah : Wawasan Moderasi Beragama

UTS Wawasan Moderasi Beragama

1. Cara masyarakat yang beragama islam di lingkungan saya termasuk kompak dan bertoleransi
satu sama lain, ada 2 golongan islam yang ada di lingkungan saya yaitu; NU (Nahdatul Ulama)
dan Muhammadiyah. Mayoritas masyarakat di lingkungan saya adalah NU, minoritas
masyarakat yang menganut Muhammadiyah. Kedua golongan tersebut merupakan golongan
tertua yang berada di Indonesia. Cara masyarakat beragama islam NU di lingkungan saya
memiliki beberapa kegiatan ataupun tradisi yang dilakukan seperti ; Yasinan dan Sholawatan

- Yasinan adalah kegiatan membaca Surah Yasin dari Al-Quran sebagai doa dan pengharapan
untuk keberkahan dan rahmat bagi arwah orang yang telah meninggal. Biasanya, yasinan ini
dilakukan dalam rangka memberikan penghormatan dan mengenang orang yang telah
meninggal, serta untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

- Sholawatan adalah kegiatan yang melibatkan membaca dan mengucapkan shalawat, yaitu
pujian dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Biasanya sholawatan dilakukan secara
berjamaah dengan membaca berbagai macam shalawat, seperti Shalawat Nariyah, Shalawat
Badar, atau shalawat-shalawat lainnya. Sholawatan sering dilakukan dalam rangkaian acara
keagamaan, seperti pengajian, peringatan Maulid Nabi, atau acara-acara keagamaan lainnya. Ini
dianggap sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh keberkahan.

Sedangkan Muhammadiyah sejauh pengetahuan saya, masyarakat mengikuti kajian seminggu


sekali di masjid besar yang ada di daerah. Meskipun kedua golongan memiliki perbedaan,
keduanya memiliki prinsip-prinsip dasar Islam yang sama. Dan memiliki sikap toleransi yang
besar terhadap satu sama lain.

2. Interaksi sosial antara masyarakat islam NU dan Muhammadiyah terbilang baik, seperti saya
jelaskan sebelumnya mereka memiliki toleransi cukup besar untuk menghargai perbedaan yang
ada, Contoh Idul Fitri 1444 H (tahun kemarin 2023) pada Hari 1 syawal NU dan Muhammadiyah
tidak sama. Muhammadiyah lebih dulu melaksanakan shalat ied di masjid besar lain. Sedangkan
NU Keesokan harinya baru melaksanakan shalat ied di masjid lingkungan saya (karena
masyarakat menganut NU mayoritas) kemudian setelah melaksanakan shalat ied dan
mendengarkan khutbah. Kemudian melakukan halal bihalal antar jamaah (laki laki dengan laki
laki dan perempuan dengan perempuan) saya melihat masyarakat Muhammadiyah juga datang
kala itu untuk dapat halal bi halal dengan masyarakat lainnya walaupun mereka sudah
menunaikan Shalat ied.

3. Masyarakat saling memperlakukan satu sama lain dengan ramah. Tanpa menyalahkan
perbedaan diantara mereka. Dan tetap menjalankan kebiasaan masing-masing. Di bulan
ramadhan ini masyarakat dari kedua golongan tersebut kompak untuk menjalankan shalat
tarawih di masjid. Kedua golongan ya memiliki perbedaan tetap menjalankan shalat tarawih
dengan hikmat dan khusu'.

4. Pendapat saya akan hal tersebut sangat senang adanya perbedaan golongan tidak
menghalangi persaudaraan (silaturahmi) antara satu sama lain. Tanpa memandang siapa yang
lebih baik diantara golongan tersebut. Dan dapat hidup berdampingan tanpa menggaris bawahi
perbedaan. Semua masyarakat beragama islam tetap menjalani kewajiban sebagai seorang
muslim.

Anda mungkin juga menyukai