Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia ada dua organisasi yang terwarnai dengan perdebatan dan


pertentangan dalam kehidupan sosial keagamaan masyarakat, sekalipun tidak
begitu tampak dipermukaan, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.Salah
satu bentuk dari perdebatan dan pertentangan tersebut masalah
tasawuf.Persyarikatan Muhammadiyah didirikan terinspirasi oleh pemikiran
modern Jamaludin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid Ridha sekaligus
pemikir salaf Ibn Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahab yang dicirikan pintu
ijtihad selalu terbuka, kembai kepada al-Quran dan as-Sunnah. Nahdlatul Ulama
menganut paham Ahlussunnah wal Jamaah sedangkan dalam bidang tasawuf
mengembangkan metode Abu Hamid al-Ghazali dan al-Junaid al-Baghdadi.NU
memandang tasawuf merupakan ajaran yang harus dijaga kelestariannya. Pada
tanggal 10 Oktober 1957 NU mendirikan badan otonom (Banom) Jam’iyah Ahli
Thariqah Muktabarah, selanjutnya pada muktamar Semarang tahun 1979
ditambahkan kata an-Nahdliyah untuk menegaskan bahwa badan ini berafiliasi
kepada NU. Sepanjang perjalanan kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia
ini, senantiasa diwarnai koorporasi, kompetisi, sekaligus konfrontasi.Keberadaan
Muhammadiyah dan NU dalam sejarah Melayu Nusantara terutama yang
berkaitan dengan tasawuf sangat menarik untuk dikaji.

B. Rumusan Masalah

1. Apa ajaran yang dianut Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah ?

2. Bagaimana penerapan tasawuf dalam lingkup NU dan Muhammadiyah ?

3. Mengapa Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah itu berbeda ?


2

C. Tujuan

1. Memahami ajaran yang dianut oleh Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah.

2. Mengetahui penerapan tasawuf dalam lingkup NU dan Muhammadiyah.

3. Mengerti apa yang membedakan antara NU dan Muhammadiyah.


3

BAB II

PEMBAHASAN

Dalam pembahasan yang pertama kami akan mengutip hasil wawancara kami
dengan salah satu tokoh penganut Nahdatul Ulama (NU), yang kami wawancarai
adalah ibu Siti Ngaesah yang bertempat tinggal di Desa Pintu Kecamatan Jenangan
Kabupaten Ponorogo. Beliau menganut ajaran NU karena mengikuti jejak riwayat
orang tuanya.Berikut adalah hasil wawancara kami.

Kelompok : Assalamualaikum wr wb

Ibu Siti : Waalaikumsalam wr wb

Wiwit : Mohon maaf, tujuan kami datang ke rumah ibu adalah untuk
mengobservasi tentang seputar ajaran Nahdatul Ulama yang
Panjenengan anut.

Ibu Siti : Iya mbak, silahkan apa yang akan ditanyakan, akan saya jawab sesuai
dengan apa yang saya ketahui di dalam ajaran saya.

Anisa : Menganut ajaran apa sih Bu didalam Nahdatul Ulamaitu ?

Ibu Siti : Di dalam Nahdatul Ulama itu menganut paham Ahlussunnah wal
Jamaah.

Wiwit : Lalu bagaimana pengembangannya didalam ilmu tasawuf Bu ?

Ibu Siti : Dalam bidang tasawuf mengembangkan metode Abu Hamid al-Ghazali
dan al-Junaid al-Baghdadi. NU memandang tasawuf merupakan ajaran
yang harus dijaga kelestariannya.

Syifaun : Tata cara sholat didalam ajaran NU dan Muhammadiyah sama atau
berbeda bu ?
4

Ibu Siti : Sholatnya NU dan Muhammadiyah itu berbeda mbak karena


mahdzabnya saja sudah beda. Kalau NU setelah niat sholat kan
membaca doa iftitah tetapi kalau Muhammadiyah setelah sholat mereka
membaca attahiyat. Begitupun pada saat sholat subuh, NU memakai
bacaan doa Qunut sedangkan muhammadiyah tidak memakai doa qunut.

Trias : Apa saja yang dapat dilakukan sebagai wujud mendekatkan diri pada
Allah bu ?menurut ajaran NU.

Ibu Siti : Cara mendekatkan diri kepada Allah menurut kepercayaan Nahdatul
Ulama itusholat, dzikir, ada juga yang merenung dengan menyendiri, ada
yang berdoa dalamhati, mengaji baca alquran. Intinya segala ibadah
yang diperintahkan dalam ajaran islam itu bisa menjembatani peribadahan
dan keyakinan NU dalam mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa.

Sylvia : Jika menurut ibu, ibu lebih sering menerapkan cara apa untuk mendekat
kepada Allah SWT ?

Ibu Siti : Saya mendekakan diri dan mengingat Allah SWT dengan cara ibadah
salat mbak,salat dengan khusyu’ penuh penghayatan dan keyakinan
bahwa Allah itu melihat setiap apa yang kita lakukan. ketika sedang
dalam masalah, kesulitan itu saya menyendiri dan bercerita keluh kesah
saya kepadaNya. Dengan begitu saya yakin mendapatkan jalan keluar
dan pertolongan.

Wiwit : Menurut ibu, apakah Islam NU merupakan ajaran dan metode yang
paling tepat danbenar diantara ajara ajaran islam yang lain seperti
Muhammadiyah dan sebagainya ?

Ibu Siti : Kalau menurut ibu iya mbak, sebab saya menganut NU maka saya
meyakini bahwa ajaran didalam Nahdatul Ulama itu yang paling benar.
Tetapi kalau menurut tokoh Muhammadiyah dan lainnya mungkin
jawaban dan argumennya sudah berbeda lagi.
5

Wiwit : Bagaimana keluarga panjenengan bisa bergabung dalam lingkup


Nahdatul Ulama ?

Ibu Siti : Awalnya semua itu dipengaruhi faktor kemasyarakan. Tetangga tetangga
sekitar mayoritas berasal dari kalangan NU, kemudian saya menyusuri
cara ibadahnya, hubungan kemasyarakatannya, adab berpakaiannya, dari
hal hal seperti itu menjadikan saya berinisiatif bergabung dalam ajaran
Nahdatul Ulama.

Wiwit : Baik bu, terimakasih telah bersedia dan meluangkan waktunya untuk
kami wawancara seputar tasawuf, pertanyaan dari kami dan jawaban dari
ibu akan kami tulis dan menjadi laporan hasil observasi yang harus kami
serahkan pada dosen pengampu akhlak tasawuf.

Ibu Siti : Iya mbak, saya juga berterimakasih kepada semuanya yang sudah berani
terjun ke lapangan dan mengerjakan tugas sesuai metode yang diperintah
dosen, tetap semangat dan sekolah yang sungguh sungguh.

Kelompok : Baik bu.

Syifa : kalau begitu, kami sekelompok mohon pamit bu, terimakasih banyak
karena telah membantu dan ikut berperan dalam pengerjaan tugas kami.

Ibu Siti : Iya mbak sama sama

Anisa : Wassalamualaikum wr.wb

Demikian tadi adalah hasil musyawarah murni kami dengan salah satu tokoh NU
yakni Ibu Siti Ngaesah, beliau menyampaikan bahwa ajaran Nahdatul Ulama itu
menganut paham Ahlussunnah wal Jamaah dan dalam bidang tasawuf
mengembangkan metode Abu Hamid al-Ghazali dan al- Junaid al-Baghdadi. NU
memandang tasawuf merupakan ajaran yang harus dijaga kelestariannya.Sholatnya
NU dan Muhammadiyah berbeda karena mahdzabnya saja sudah berbeda. Kalau NU
setelah niat sholat fardhu membacadoa iftitah tetapi kalau Muhammadiyah setelah
sholat mereka membaca attahiyat. Begitupun pada saat sholat subuh, NU memakai
6

bacaan doa Qunut sedangkan muhammadiyah tidak memakai doa qunut. Namun
perbedaan itu sudah keyakinan masing masing, tidak boleh saling merasa paling benar
dan tidak boleh merendahkan keyakinan yang lain.

Selanjutnya kelompok kami menyelidiki tentang ajaran tasawuf tokoh tokoh


penganut Muhammadiyah, kami melakukan observasi dirumah ibu Maryam salah satu
tokoh Muhammadiyah yang bertempat tinggal di desa Pintu Kecamatan Jenangan
Kabupaten Ponorogo.

Kelompok : Assalamualaikum wr wb

Bu Maryam : Waalaikumsalam wr wb

Wiwit : Mohon maaf apabila kedatangan kami disini mengganggu


aktivitas ibu, tujuan kami adalah melakukan observasi tasawuf
ajaran Muhammadiyah yang ibu anut.

Bu Maryam : Iya mbak tidak apa apa, dengan senang hati saya menyambut
kedatangan kalian. Apa yang akan ditanyakan, saya jawab sesuai
kemampuan saya.

Wiwit : Bagaimana sejarah awal didirikannya ajaran Muhammadiyah itu?

Bu Maryam :Persyarikatan Muhammadiyah didirikan terinspirasi oleh


pemikiran modernJamaludin al-Afghani, Muhammad Abduh,
Rasyid Ridha sekaligus pemikir salaf Ibn Taimiyah, Muhammad
bin Abdul Wahab yang dicirikan pintu ijtihad selalu terbuka,
kembai kepada al-Quran dan as-Sunnah.

Syifa : Didalam Muhammadiyah itu ada ajaran ajaran apa saja Bu ?

Bu Maryam : Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran


Allah swt yang dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak
Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad saw.Memahami agama
dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran
7

Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan


kehidupan yang bersifat duniawi.

Trias : Bagaimana cara bertasawuf / mendekatkan diri kepada Allah


didalam ajaran Muhammadiyah?

Bu Maryam : Setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdhah


dengan sebaik-baiknya dan menghidup suburkan amal nawafil
(ibadah sunnah) sesuai dengan tuntunan Rasulullah serta
menghiasi diri dengan iman yang kokoh, ilmu yang luas, dan
amal shalih yang tulus sehingga tercermin dalam kepribadian dan
tingkah laku yang terpuji.

Anisa : Bagaimana awal ibu bergabung di ajaran Muhammadiyah ini ?

Bu Maryam : Saya melanjutkan kepercayaaan sesepuh, karena orang tua saya


sudah mengikuti muhammadiyah sehingga saya melanjutkan
perjalanannya.

Sylvia : Bagaimana pendapat ibu tentang ajaran yang disampaikan oleh


Muhammadiyah ?

Bu Maryam : Ajaran dalam Muhammadiyah saya rasa baik, sesuai syariat


islam, tidak menyimpang dari norma, ajaran islaminya juga
muncul.

Wiwit : Oh iya bu, mengapa pada saat hari raya idhul fitri umat
Muhammadiyah lebih dulu lebaran ?

Bu Maryam : Muhammadiyah memiliki konsep tersendiri dalam memutuskan


hari besar keagamaan yakni dengan perhitungan ilmu astronomi
atau falak.Kami memiliki kriteria apabila sudah terjadi Ijtima
dimana saat melakukan perhitungan sebelum magrib lalu
matahari terbenam tanggal 29 syaban, bulan masih berada di atas
ufuk 0 derajat belum terlihat hilalnya. Kemudian besoknya
8

dengan hitungan ijtimak setelah magrib saat matahari


terbenam tidak minus derajat masih sudah masuk tanggal
dan bulan baru. Masyarakat umum untuk saling
menghargai konsep penetapan hari besar keagamaan yang
ditentukan Muhammadiyah.

Wiwit : Bukankah hal itu termasuk pelanggaran? Karena mendahului


keputusan pemerintah ?

Bu Maryam : Ya karena muhammadiyah mempunyai pedoman dan


kepercayaan tersendiri, sehingga sah sah saja sebab alasan dan
kepercayaan serta keyakinan itu tidak boleh ada yang
menyalahkan.

Wiwit : Baiklah bu, saya kira cukup sekian wawancara dengan ibu,
terimakasih atas waktu luangnya, sangat membantu bagi kami.

Bu Maryam : Sama sama mbak.

Demikian tadi liputan observasi ajaran tasawuf bagi Muhammadiyah, memang


ada perbedaan antara NU dan Muhammadiyah namun perbedaan tersebut tujuannya
adalah sama yakni mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, jalan
penerapannya saja yang beda.
9

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama salah satu bentuk dari perdebatan


dan pertentangan tersebut masalah tasawuf.Persyarikatan Muhammadiyah didirikan
terinspirasi oleh pemikiran modern Jamaludin al-Afghani, Muhammad Abduh, Rasyid
Ridha sekaligus pemikir salaf Ibn Taimiyah, Muhammad bin Abdul Wahab yang
dicirikan pintu ijtihad selalu terbuka, kembai kepada al-Quran dan as-Sunnah.
Nahdlatul Ulama menganut paham Ahlussunnah wal Jamaah sedangkan dalam bidang
tasawuf mengembangkan metode Abu Hamid al-Ghazali dan al-Junaid al-
Baghdadi.NU memandang tasawuf merupakan ajaran yang harus dijaga
kelestariannya. Pada tanggal 10 Oktober 1957 NU mendirikan badan otonom
(Banom) Jam’iyah Ahli Thariqah Muktabarah, selanjutnya pada muktamar Semarang
tahun 1979 ditambahkan kata an-Nahdliyah untuk menegaskan bahwa badan ini
berafiliasi kepada NU. Sepanjang perjalanan kedua organisasi Islam terbesar di
Indonesia ini, senantiasa diwarnai koorporasi, kompetisi, sekaligus
konfrontasi.Keberadaan Muhammadiyah dan NU dalam sejarah Melayu Nusantara
terutama yang berkaitan dengan tasawuf sangat menarik untuk dikaji.
10

LAMPIRAN
11

Anda mungkin juga menyukai