Anda di halaman 1dari 6

NAMA : DIAS CANDRIKA ATMA YULIANA

NIM : 2007051017
MAKUL : AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAHAN

JAWABAN UTS AIK

1. Pendiri Muhammadiyah
a. Jelaskan kenapa KHA Dahlan mendirikan Muhammadiyah, apa latar
belakangnya?

Jawab :
Kelahiran Muhammadiyah sebagaimana digambarkan melekat dengan sikap,
pemikiran, dan langkah Kyai Haji Ahmad Dahlan sebagai pendirinya. Beliau
mampu memadukan Islam yang ingin kembali pada Al-Quran dan Sunnah Nabi
dengan orientasi tajdid yang membuka pintu ijtihad untuk kemajuan. Hal ini
demikian kerana K.H. Ahmad Dahlan melihat umat islam pada masa itu terlalu
percaya kepada perkara-perkara mistik, beliau tergerak hati untuk mengajak
mereka ke arah islam yang sebenar. Berdirinya Muhammadiyah adalah karena
alasan-alasan dan tujuan-tujuan sebagai;
 Membersihkan Islam di Indonesia dari pengaruh dan kebiasaan yang
bukan Islam
 Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern
 Reformulasi ajaran dan pendidikan Islam
 Mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar

b. Siapakah sosok KHA Dahlan ? Bagaimana kehidupan keluarganya, pemikirannya


dan pendidikannya ?
Jawab :
KHA Dahlan, pemuda berkelahiran Jogjakarta pada tahun 1912 mendirikan
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai alat perjuangan dakwah sekaligus gerakan
perlawanan kepada penjajah. Muhammadiyah merupakan gerakan dakwah Islam,
berdasarkan AlQur’an dan AsSunnah. Dengan nama kecil Muhammad Darwis.
Ayahnya seorang Ulama’ bernama KH. Abu Bakar bin KH. Sulaiman, pejabat
khatib di masjid besar kesultanan Yogyakarta. Adapun buah pemikirannya
diantaranya:
a. Dalam bidang aqidah, sejalan dengan pandangan dan pemikiran ulama’
Salaf.
b. Beragama itu adalah beramal, artinya berkarya dan berbuat sesuatu,
melakukan tindakan sesuai dengan pedoman al-Qur’an dan as-Sunnah.
c. Dasar pokok hukum Islam adalah al-Qur’an dan as-Sunnah.
d. Terdapat lima jalan untuk memahami al-Qur’an yaitu: mengerti artinya,
memahami maksudnya (tafsir), selalu bertanya kepada diri sendiri, apakah
larangan dan perintah agama yang telah diketahui telah ditinggal dan
perintah agamanya telah dikerjakan, tidak mencari ayat lain sebelum isi
ayat sebelumnya dikejakan.

2. Menjelaskan Tentang Tarjih


a. Bagaimana proses dan penerapan tarjih dalam muhammadiyah, beri contohnya
dalam bidang agama, bidang sosial, bidang kebudayaan ?

Jawab ;
Tarjih adalah suatu metode atau cara untuk menyelesaikan dua atau lebih dalil
yang saling berbeda atau bertentangan. Ahli ushul mendefinisikan tarjih sebagai
membandingkan dua dalil yang bertentangan dan mengambil yang terkuat di
antara keduanya. Kedua dalil yang bertentangan itu memiliki kedudukan yang
sama yaitu sama-sama zhanni. Majelis Tarjih Muhammadiyah telah memberikan
kontribusi positif terhadap dinamika pemikiran hukum Islam kontemporer di
Indonesia melalui fatwa-fatwanya, Metode pengembangan pemikiran dalam
Muhammadiyah dapat dilakukan melalui tiga prosedur yakni bayani, qiyasi, dan
istislahi, Manhaj pengembangan pemikiran Islam Muhammadiyah ini bersifat
toleran dan terbuka.
Contohnya :
a. bidang agama
- Putusan Tarjih Muhammadiyah tentang Tuntunan Shalat Jum’at
- Bacaan al-Fatihah Ma’mum dalam Shalat Jama’ah
- Putusan Tentang Qunut
- Puasa bagi Orang Hamil dan Menyusui
b. bidang sosial
- di dirikannya rumah sakit poliklinik, rumah yatim piatu, yang dikelola
melalui lembaga-lembaga dan bukan secara individual sebagaimana
dilakukan orang pada umumnya di dalam memelihara anak yatim
piatu.
c. bidang kebudayaan
- Pemujaan arwah nenek moyang, benda-benda keramat, berbagai
macam upacara dan selamatan, seperti pada waktu-waktu tertentu
pada waktu hamil, pada waktu puput pusar, khitanan, pernikahan, dan
kematian. Upacara dan do’a yang diadakan pada hari ke-3, ke-5, ke-
40, ke-100, ke-1000 setelah meninggal. Peristiwa penting yang
berssfat sosial yang berhubungan dengan kepercayaan seperti
kenduri/ slametan pada bulan Sya’ban dan Ruwah
3. Keluarga Islami dan muhammadiyah
a. Apa yang dimaksud keluarga islami jelaskan dengan contoh ?
Jawab :
Keluarga islami yaitu rumah tangga yang di bangun dari suatu pernikahan
yang sakinah, mawaddah,dan wa rahmah antara seorang laki-laki dan perempuan.
yang dilaksanakan sesuai syariat agama islam. Keluarga Sakinah adalah
“bangunan keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan tercatat
di kantor urusan agama, yang dilandasi rasa saling menyayangi dan menghargai
dengan sepenuh tanggung jawab dalam menghadirkan suasana kedamaian,
ketenteraman, dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, yang diridhai Allah
SWT.
PHIWM menyebut keluarga sebagai tiang utama umat dan bangsa.
Keluarga Muhammadiyah diharapkan memberi teladan bagi masyarakat dengan
laku ihsan, islah, dan makruf. (muhammad ridha basri).
Contohnya : dalam mepraktekkan kehidupan yang Islami ialah tertanamnya
ihsan/ kebaikan serta berteman dengan makruf, silih mencintai serta mengasihi,
menghormati hak hidup anak, saling menghargai serta menghormati antar anggota
keluarga, membagikan pembelajaran akhlaq yang mulia secara paripurna,
menjauhkan segenap anggota keluarga dari musibah siksa neraka, menyesuikan
bermusyawarah dalam menuntaskan urusan, berbuat adil serta ihsan, memelihara
persamaan hak serta kewajiban, menyantuni anggota keluarga yang tidak sanggup.

b. Bagaimana cara membina dan menegakkan nilai islami dalam keluarga, misalkan
dalam menentukan pilihan pendidikan, pilihan pekerjaan, pilihan jodoh dll ?
Jawab :

Cara membina dan menegakkan nilai islami dalam keluarga melalui pendidikan

Di lingkungan keluarga, dalam hal ini ibu bapak akan ditentukan apakah
anak akan tetap menjadi fitrah atau menyimpang dari fitrah; tidak ada seorang
anak yang di lahirkan kecuali dalam keadaan fitrah, maka ibu bapak yang
menjadikan yahudi, nasrani atau yang lainya. Anak yang di lahirkan dari
keluarga muslim akan condong menjadi muslim, demikian juga anak yang di
lahirkan dari keluarga non muslim akan condong kepada agama yang di anut
oleh orang tuanya pula. Dari sini fitrah anak harus di jaga agar tetap terpelihara
dengan baik. Keharmonisan dalam rumah tangga sangat berpengaruh terhadap
pendidikan anak. Anak akan selalu memperhatikan bagaimana hubungan ibu
bapak berlangsung, anak mulai memberi penilaian, perilaku yang baik serta
keteladanan apa yang di lakukan oleh keduanya akan di serap mana yang
memberi makna kalau dalam lingkungan keluarga terjadi pergewseran nilai
yakni tidak harmonis, perilaku orang tua sulit di pahami oleh anak. Apa yang
dilihat memberi persepsi dilematis. Tujuan nilai islami adalah sebagai usaha
untuk mengarahkan dan membimbing manusia, dalam hal ini anak agar mereka
mampu menjadi manusia atau mengembalikan manusia kepada fitrahnya yaitu
kepada Rubbubiyah Allah.

4. Menjelaskan Tajdid
a. Sifat Muhammadiyah dalam hal Tajdid (Pembaharuan pemikiran dan pemurnian)
sering berakibat pada keringnya kegiatan dalam bidang-bidang keagamaan tapi
dibidang lain maju. Bagaimana implementasi kongkrit Tajdid di bidang
pendidikan ?
Jawab :
Implementasi Kongkrit Tajdid di bidang pendidikan yaitu Lembaga
pendidikan yang dimilikin umat Islam belum mampu menyiapkan generasi yang
siap mengemban misi selaku “khalifah Allah di atas bumi”. Pondok pesantren
merupakan salah satu lembaga pendidikan khas milik umat Islam di Indonesia.
Sistem pondok pesantren yang dikembangkan umat Islam Indonesia telah banyak
memberikan sumbangannya bagi nusa dan bangsa dari sejak sebelum masa
penjajahan Belanda hingga masa penjajahan Belanda. Lewat lembaga ini telah
dilahirkan kader-kader umat dan bangsa, dimana pondok pesantren ini yang
mempelopori menanamkan semangat nasionalisme dan patriot bangsa kepada para
santri. Dalam sistem pondok pesantren saat itu hanya mengajarkan mata pelajaran
agama dalam arti sempit, yaitu terbataspada bidang Fiqh, sebagaimana yang
diisyaratkan dalam surat at-Taubah ayat 122.
Ayat tersebut menekankan kepada kaum Muslimin untuk menuntut Ilmu
dalam keadaan normal maupun tidak normal, serta berkewajiban menuntut Ilmu
itu tidak hanya Ilmu Umum saja melainkan juga Ilmu Agama, yang meliputi mata
pelajaran bahasa Arab, Terjemah dan Tafsir, Hadis, Tasawuf/Akhlak, Aqaid, Ilmu
Mantiq (logika) dan Ilmu Falaq. Selanjutnya, sudah seharusnya lembaga
pendidikan Islam menyiapkan diri menjadi lembaga pembibitan kader-kader
penerus cita-cita Islam dan siap mengemban amanat Khalifah Allah di muka
bumi, yang tugas utamanya adalah mengupayakan terciptanya perdamaian hidup
sesama umat manusia
5. Menjelaskan Organisasi dalam Muhamadiyah.
Dalam kehidupan ini organisasi banyak manfaatnya bahkan dalam beragama perlu
berorganisasi.
a. Bagaimana prinsip Muhammadaiyah dalam berorganisasi?
Jawab :
Prinsip muhammadiyah dalam berorganisasi :
 Ia melihat bahwa umat Islam agar memegang teguh al-Qur’an dan Sunnah
dalam beramal sehingga takhayul dan syirik merajalela, ahlak masyarakat
runtuh. Akibatnya, amalan-amalan mereka merupakan campuran antara
yang benar dan salah. Sebagaimana diketahui, orang-orang Indonesia
sudah beragama Hindu sebelum datangnya Islam. Menurut catatan sejarah,
agama Hindu dibawah pertama kali masuk Indonesia oleh pedagang-
pedagang India sehingga pengaruhnya tidak terlepas dari umat Islam.
 Lembaga lembaga pendidikan agama yang ada pada waktu itu agar efisien.
Pesantren, yang menjadi lembaga pendidikan kalangan bawah, pada masa
itu dinilai tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan masyarakat.
 Meniadakan kemiskinan menimpa rakyat Indonesia, terutama umat Islam,
yang sebagian besar adalah petani dana buruh. Orang kaya hanya
mementingkan dirinya sendiri, dan bahkan banyak ulama lupa
mengingatkan umatnya bahwa Islam mewajibkan zakat bagi si kaya,
sehingga hak-hak orang miskin terabaikan.

b. Apa hukumnya berorganisasi ?


Jawab :
Sumber hukum adalah al- Qur’an dan al- Sunnah, Sedangkan ruang lingkup
Ijtihad bagi Muhammadiyah adalah
a. Masalah-masalah yang terdapat dalam dalil zhanniy
b. Masalah-masalah yang secara eksplisit tidak terdapat dalam al quran dan as
sunnah

c. Bagaimana Al-Quran memberi petunjuk tentang organisasi ?


Jawab :
Muhammadiyah berorganisasi bisa di katakan sebagai wajib hukum dikarenakan
berdasarkan : Al-Qur’an :“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang
dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu
bangunan yang tersusun kokoh.” (QS. Ash Shof : 4)
d. Bagaimana cara berorganisasi dalam Muhamadiyah ?
Jawab :
Cara berorganisasi dalam muhammadiyah dengan kewajiban yang telah
ditetapkan seperti :
a. Faham arti dan makna Anggaran Dasar Muhammadiyah;
b. Mengerti akan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah;
c. Menjaga nama baik organisasi;
d. Serta patuh terhadap keputusan-keputusan meskipun organisasi tidak
mengadakan sesuatu sanksi;
e. Senantiasa mendukung tujuan organisasi
f. Setia membiayai organisasi, setia membayar iuran wajib, memberikan derma
dengan menyadari bahwa selain diri kita serta keluarga Muhammadiyah tidak
diwajibkan membiayai organisasi;
g. Bertanggung dan dengan rasa ikhlas

e. Apa kelemahan berorganisasi ?


Jawab :
Kelemahan berorganisasi :
a. Tujuan organisasi dan pemimpin sulit dibedakan
b. Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan
c. Adanya kecenderungan pemimpin yang otoriter
d. Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas
e. Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang yaitu pimpinan saja.

Anda mungkin juga menyukai