Anda di halaman 1dari 17

Kabar dari Isrol (Media Legal)

Sekarang aku lagi sibuk kecil-kecilan, walaupun sebenarnya buatku


berkarya dalam keseharianku dengan media sablon lukis dan mercendais aku
lakukan..hehhe..
Ada project waktu dekat ini, berkaitan dengan aksi masal yang di inisiasi
dari kawan2 streetart: BERBEDA DAN MERDEKA 100%. Sambungan dari
beberapa bulan yang lalu, seruan kali ini tak jauh bedanya dengan sebelumnya.
Acara kelanjutannya berlangsung pada tanggal 17 hari minggu besok, seruannya di
bangun secara individu di setiap kota masing-masing, dalam bentuk apapun
aksinya di ruang publik.
BERBEDA DAN MERDEKA 100% Untuk kegiatanmu tentang kampanye lingkungan melalui media stencil dan
poster, menurutku menarik, tapi..sekedar menyindir soal lingkungan dan teknis stencil (stencil dengan gas aerosol,
apakah cara ini sesungguhnya juga merusak lingkungan juga pada intinya) kalau bisa kita siasati dengan "stencil"
cara lain mungkin akan lebih ramah lingkungan seperti stencil dengan teknik alat semprot baygon, atau di
tutul....hehehhee....pilihan ada di tangan kalian.

Tips dan Pesan Singkat;

Mungkin tips bombing eksekusi, sedikit aku bisa berikan tentang sangat pentingnya ketika kita ingin
mengeksekusi gambar kita di ruang publik. perlu kita mengenali lingkungan sekitar, kalaupun di sekitar warga kita
bisa berkomunikasi dan mengajak warga untuk menggambar bersama akan menjadi seru dan rasa yang berbeda,
dan secara tak langsung karya visual akan menjadi kebanggan warga setempat, lalu karya bersamapun akan di
jaga oleh warga setempat. tapi ketika bangunan itu milik korporasi kenapa tidak kita vandal...hahahahhhaha.....itu
pilihan saja sih...karena memang korporasi tak pernah memandang ruang sebagai semestinya memperlakukan
untuk orang bisa tenang disana, akan tetapi korporasi memanfaatkan ruang publik sebagai ruang promosi alias
dagang dan pembentukan konsumen untuk menjadi konsumtif.

mungkin itu aja kali yaow..celetukan dari aku..maaf kalau tidak terlalu banyak, hehehhe

Salam budaya perlawanan yang terus bersemayam dalam bentuk aksi perjuangan yang selalu bereksperimen...

link untukmu tentang BERBEDA DAN MERDEKA 100%


http://respectastreetartgallery.com/home/berita/sunday13th-berbeda-dan-merdeka-100-indonesiastreetartmovement/

“...dendam dari jalanan tak pernah padam,


tetaplah lawan. Hidup berujung kematian,
peduli setan, tetap melawan.
Lawan! Dendam! Injak! Muak!”

(Perlawanan Jalanan, AK-47)


Judul : Perempuan Bicara (Panggil Aku Kartini Saja)
kutipan: “Barangsiapa tidak berani, dia tidak bakal menang; itulah semboyanku! Maju! Semua harus
dimulai dengan berani! Pemberani-pemberani memenangkan tiga perempat dunia!”
Repro : Mouse PC & Corel 12
Selamat Malam.
Salam kenal dan jabat erat dari kami yang masih bertahan dan tetap melawan. Semua berawal dari
kemarahan serta kemuakan yang tak kunjung usai. Kebencian yang tak pernah padam dan memang kami enggan untuk
membungkam, karena ruang gerak dan kehidupan yang semakin sempit. Kami terjepit diantara kokohnya tembok dan
tiang papan reklame para korporasi yang tak henti-hentinya terus menerus menjajakan pola hidup konsumerisme
(ketergantungan akan sebuah produk), tidak cukup dengan melawan arus saja, karena ternyata kamipun terjepit
diantara puluhan bahkan ratusan pohon tumbang yang semula tumbuh subur serta mempunyai harapan yang sama
akan sebuah mimpi perubahan, kini pupus begitu saja ketika angin besar menerpa dari segala arah. Terus atas dasar
apa kemaren kalian repot-repot meluangkan diri buat latah ikut-ikutan turun ke jalan atau dengan lantangnya selalu
berkata (Tidak!, Lawan atau mungkin sekedar Kapitalis Anjing) tiap kali perbincangan dan turut menyerukan
pemberontakan pada podium berkesenian atau panggung-panggung acara musik yang telah kalian banggakan seperti
kalian mengagung-agungkan segala atribut yang kalian pakai dan sembah. (Kalian memang menyedihkan!)

Bukan sekedar fenomena yang kerap terjadi dalam kancah komunitas manapun akan perihal tersebut, tetapi
ternyata ada yang lebih gawat ketika salah satu apresiasi kurang diterima baik dimata para penggiat seni (katanya). Tapi
entahlah...berhubung kami tidak begitu paham betul akan esensi serta estetika "berkesenian" yang baik dan benar itu
seperti apa?! Karena metode yang kami pilih bukanlah untuk memenuhi kebutuhan urusan perut semata. Seperti yang
kami camkan sedari awal, bahwasannya kami sedang marah...kami protes dan kami bereskperimen dengan cara kami
sendiri...seperti berpikir otonom dan bertindak sederhana, meskipun kami tak berharap banyak akan segala eksplorasi
ide yang telah kami tuangkan dalam sesuatu hal yang mungkin kebanyakan orang menganggap kurang efektif akan
menjadi sebuah keajaiban, karena jejak "keusilan" yang sedang kami tapaki bukanlah asumsi bacaan santai pada
kolom media massa yang minim akan referensi lantaran diburu berita yang kontroversial belaka dan sebuah teguran
bagi kami bahwasannya banyak dari kalian yang telah menutup mata atas apa yang terjadi. Kalian tak peduli mau jadi
apa bumi ini! sebuah pergerakan hanya ada di celotehan sebagai teman meminum kopi, ahh ya sudahlah..kami tak mau
berharap banyak, bahkan harus berlapang dada saat hasil kesenangan kami dimalam hari harus hilang begitu saja pada
esok harinya. Karena kebebasan sejati tidak datang dari langit bung! Semua harkat dan martabat serta harga diri adalah
pertarungan besar yang harus tetap diperjuangkan!

1. Lawan Kelas Penindas Tembok Kantor Kabupaten & Perempatan Randukuning (Jalan Pantura)
* untuk semua poto-poto yang terdokumentasikan didalam media ini sudah tidak bisa kawan-kawan temui lagi pada tembok-tembok kota 2. Yang Muda Yang Melawan Postering; 23-12-2010 | 00.41 wib (A1 & A3)
yang sempat rajin kami “hiasi” pada beberapa bulan terakhir, karena semua harus dikalahkan dan dibabat habis untuk sebuah alasan
penghargaan kebersihan (Adipura) dan terror serta di cari orang-orang bayaran yang berbadan besar semakin membuat kami mengerti
bahwa intimidasi adalah cara kalian menghilangkan ketakutan, terkait isu kelokalan dan pesan yang kami sampaikan pada medium seni
jalanan tersebut adalah persoalan pro dan kontra pendirian pabrik semen di daerah Pati Selatan. Kami bukan siapa-siapa, kami hanya
bertindak sederhana tanpa bermaksud mencari muka dan menjadi gagah, bukan untuk sebuah pengakuan atau mendapat sebutan
pejuang. Karena kami peduli dan menghargai bumi beserta isinya yang melimpah ruah, serta tak kan habis untuk menghidupi anak cucu
kita kelak.Bukan hanya untuk dikuasai sebagian orang yang membuat dirinya sendiri kenyang. Kenali musuh kalian dan lakukan apa
yang seharusnya kalian lakukan!

*SUARA MERDEKA CETAK - Berkesenian yang Salah Lokasi


suaramerdeka.com
*SUARA MERDEKA CETAK - Ketika Kritik Sosial Merebak Liar di Ruang Publik
Suaramerdeka.com

Awal Mei 2011


Pantai Utara Jawa
Judul : Pram Attack (Child of All Nation). Judul : Jejak Langkah.
kutipan: “Selama penderitaan datang dari manusia, dia bukan bencana alam, kutipan: “Masa terbaik dalam hidup seseorang adalah masa ia dapat
dia pun pasti bisa dilawan oleh manusia. ” menggunakan kebebasan yang telah direbutnya sendiri. ”
Sket : Hand Draw (Jhony Remover) + Mouse PC & Corel 12 Repro : Mouse PC & Corel 12
1. Lawan! Kejahatan Korporasi Tembok Kantor Kabupaten & Perempatan Jago (Jalan Pemuda)
2. Krisis & Insureksi Postering; 31-12-2010 | 02.37 wib (A1 & A2)

Judul : Anak Semua Bangsa.


5 kutipan: “Semua yang terjadi di kolong langit ini
adalah urusan setiap orang yang berfikir. ”
Repro : Mouse PC & Corel 12
1. CRASS, Punk is Dead Without Resist! Perempatan Randukuning (Jalan Pantura)
2. Ganyang! Kejahatan Korporasi Stencil & Postering; 29-01-2011 | 01.33 wib (A1 & A3)

Judul : Nyanyi Sunyi Seorang Bisu.


kutipan: “Bikinlah sesuatu yang berarti,
sebelum mati. ” 5
Repro : Mouse PC & Corel 12
1. Hey, Punks..ini aku kamu dimana? Perempatan Joyo Kusumo (Jati Agung) & Box Listrik GOR Pati
2. Berbeda & Merdeka 100% Stencil; 31-12-2010 | 03.59 wib (A1 & A3)

Judul : Rumah Kaca.


8 5 kutipan: “Seorang tanpa prinsip adalah sehina-hina orang,
manusia setengik-tengiknya. ”
Repro : Mouse PC & Corel 12
1. Pati Up the Punx! Resist and Exist Tower Pendopo Dewan Kesenian Pati & Pom Bensin Joyo Kusumo
2. Resist! Counter Power Stencil & Postering; 23-12-2010 & 11-02-2011 | 03.21 wib (A1 & A3)

Judul : Bumi Manusia III.


kutipan: “Duniaku bukan jabatan, pangkat gaji dan kecurangan.
Duniaku bumi manusia dengan persoalannya.”
8 5
Repro : Mouse PC & Corel 12
1. If Punk for Sale, Let you Go to Hell Pager Joyo Kusumo & Perempatan Randukuning
2. Take Back Control of Your Life Stencil; 11-02-2011 | 02.58 wib (A2)

Judul : Bumi Manusia II.


8 5 kutipan: “Semakin tinggi sekolah bukan berarti semakin menghabiskan
makanan orang lain. Harus semakin mengenal batas.”
Repro : Mouse PC & Corel 12
1. We Love Pati, Beyond Industry Tembok Pabrik Kacang Garuda & Dua Kelinci
2. Against of Corporation Crime Stencil & Tagging; 17-03-2011 | 05.03 wib (A2)

Judul : Bumi Manusia I.


kutipan: “Melawan, dengan segala kemampuan
dan ketakmampuan.”
8 5
Repro : Mouse PC & Corel 12
1. We Don’t Need Your Political Bullshit! Gerbang KPU Pati & Reklame BRI, Perempatan GOR Pati
2. Tagg: Kolektif TikusHitam Stencil & Tagging; 20-03-2011 | 02.56 wib (A3)

Judul : Bangkitlah Kaum Pemuda.


8 5 kutipan: “Pemuda tanpa keberanian,
tak lebih dari ternak semata.”
Repro : Mouse PC & Corel 12
Secarik Tetralogi Pram
(dari Pulau Buru sampai perempatan jalan)

M
ungkin saja kita pada awalnya hanya mengenal sosok Pramoedya
sebagai seorang pengarang revolusioner yang karya-karyanya
sempat di larang dan di bredel oleh Jaksa Agung pada masa Orde Baru
karena karya- karyanya dituduh mengandung pesan Marxisme-Leninisme yang
dianggap tersirat dalam kisah-kisahnya. Pramoedya Ananta Toer lahir dari
seorang ayah yang berprofesi sebagai guru dan ibu seorang pedagang nasi
pada tanggal 6 Februari 1925 di Blora, sebuah kota kecil di jantung Pulau Jawa.
Pram menempuh pendidikan di Surabaya dan kemudian bekerja sebagai juru
ketik surat kabar Jepang di Jakarta. Setelah perang kemerdekaan Pram sempat
ikut latihan militer dan menulis beberapa cerpen serta buku.
Berbicara tentang Pram, tak lepas pula berbicara tentang Tetralogi
Pulau Buru, sebuah serial 4- kronik tentang sejarah kebangkitan nasional di
negeri ini. Pada tahun 1960 Pram ditahan oleh pemerintah Soekarno karena
pandangan pro-Komunis Tiongkoknya, yang sebelumnya Pram telah menerbitkan rangkaian surat-menyurat dengan
penulis Tionghoa, yang berjudul Hoakiau. Sebelum dibuang ke Pulau Buru Pram ditahan di Nusa Kambangan tanpa
pengadilan. Selama mendekam di penjara Pulau Buru, Pram dilarang untuk menulis tetapi Pram tetap berusaha menulis
sebuah cerita yang berjudul Bumi Manusia yang sebelumnya telah ia ceritakan kepada kawan-kawannya di penjara.
Bumi Manusia merupakan buku pertama dari Tetralogi Pulau Buru, bercerita tentang, Minke, bangsawan kecil Jawa yang
Menurut Pram adalah cerminan dari Raden Mas Tirto Adhi Suryo, seorang tokoh pada zaman kolonial. Adapula tokoh
Nyai Ontosoroh seorang yang berusaha keras dan terus- menerus belajar agar dapat diakui sebagai seorang manusia
dan dapat melawan penghinaan, kemiskinan serta kebodohan terlepas dari statusnya sebagai istri simpanan yang
dianggap telah menyalahi norma kesusilaan. Buku kedua dan ketiga yaitu Anak Semua Bangsa dan Jejak Langkah,
masih menceritakan perjalanan Minke yang mulai menapaki jalan pergerakan. Di buku ketiga ini pula diceritakan Minke
mendirikan sebuah agen penerbitan yang di beri nama Medan Prijaji, seiring dengan berdirinya organisasi pertama yaitu 1. Fight For Women Right (Perempuan Bicara) Perempatan GOR Pati & Perempatan Randu Kuning
Sarikat Prijaji. Dalam buku ke empatnya yang di beri judul Rumah Kaca, Pram menceritakan masa-masa pengasingan 2. Bicaralah Kebenaran Postering; 19-04-2011 | 04.03 wib (A1)
Minke sampai dengan meninggalnya Minke.
Pram tutup usia pada 30 april 2006 setelah 81 tahun kehidupan yang telah ia jalani. Ia telah mengarang
puluhan karya sastra dan di terjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. Betapa seorang Pramoedya dengan
segala keterbatasan ruang geraknya pada saat itu mampu menghasilkan karya-karya yang fenomenal, bahkan dianggap
menakutkan oleh pemerintahan Orde Baru. Banyak hal dan banyak sejarah yang bisa kita pelajari dalam buku-buku Pram
yang berbeda dengan pelajaran sejarah yang kita dapat di sekolah. Seperti hal nya dengan sebuah karya yang ingin kami
dedikasikan dengan maksud agar semua orangpun dapat mengenal lebih dekat sosok siapa Pram yang “sebenarnya”
tanpa menghilangkan spirit dan hakikat sang revolusioner yang sejauh pengalaman pertemanan ternyata masih banyak
yang “tidak tahu”. Karena diluar konteks tulis-menulis ataupun dunia sastra ada medium lain yang ingin kami bagi dengan
cara dikemas pada bentuk “poster” yang tidak lupa juga kami bubuhkan kutipan-kutipannya berdasarkan alur cerita pada
Buku Tetralogi Pulau Buru.

Handini Adiksi
handiniand@yahoo.co.id

8 5
Menyiasati “Perlawanan”
(Kenali siapa musuhmu yang sebenarnya)
Apa yang tersisa dari yang mencolok didengung-dengungkan soal konsep
Roemah Goegah Pati? Anarki. Konsep anarki sendiri digagas oleh para pemikir
yang melihat bahwa negara ternyata tidak lebih banyak
Pada awalnya adalah ketertarikan. membantu pemberdayaan masyarakat. Negara seringnya
Yak ketertarikan inilah yang membuat malah merepresi dan menguntungkan para pemilik modal.
Hysteria memilih Attak untuk dibuatkan Untuk itu konsep anarki yang berasal dari bahasa Yunani
acara di Grobak A(r)t Kos pada 27 April s/d yang artinya tanpa negara lebih menekankan kembalinya
08 Mei 2011. Ketertarikan ini dipicu bukan manusia sebagai pengendali dirinya sendiri. Tokoh-tokoh
Suatu ketika aku karena Attak dengan Roemah semacam Bakunin malah berkata lebih keras mengenai
pernah ditanya oleh Goegahnya sangat ‘Punk’. Tetapi lebih konsep-konsep anarki. Keadaan tanpa negara ini
seorang kawan kepada apa yang dijalankan Attak secara bersesuaian dengan yang dicita-citakan Marx. Komunisme
seniman-yang sekarang sadar, penuh resiko, dan konsistensi yang menjadi cita-cita bersama mengembalikan manusia pada
sablonan spanduk dan kaos. Lumayan, walau
sudah sering bolak-balik ke luar menahun. Bahwa kemudian idiom-idiom masa-masa komunal. Negara harus hancur dan ditiadakan
banyak warna, kucampur dan aduk dengan
negeri untuk pameran dan yang dipakai Attak didominasi slogan ala ketika keadaan ini tercapai. Dalam perkembangannya
kasih tambahan pigmen hitam, jadi deh ramuan
workshop tentang seni. punk itu lain hal. Dan kenyataannya Attak tentu saja ada perpecahan pemikiran di atara keduanya.
bombing minimalis fantastis.
dengan kawan-kawannya merasa ‘punk’ Tahun-tahun berlalu dan konsep-konsep Marxisme telah
Sungguh! Kamu bisa mendapatkan
“Sudah berapa banyak karyamu, lur?” hingga hari ini. Pameran ini berisikan mengalami revisi berkali-kali untuk menangkar
kesenangan lebih daripada hanya melukis di atas
Dia memanggilku dengan sebutan “lur” rangkuman kegiatan Attak yang masih kapitalisme. Yang seringkali dibayangkan oleh teman-
kanvas. Coba teriakkan dalam hati dengan keras:
kependekan dari kata “sedulur”, bahasa sempat terdokumentasi dari 2004-hingga teman sebagai entitas yang padu dan satu suara. Sampai
“Semua dinding adalah kanvas! Seluruh tembok kota
Jawa, yang berarti saudara. sekarang. Ada foto, sablon kaos, zine, artwork, stencil, disini saya tidak akan memperlebar bahasan teoritis
adalah media! Seluruh sudut dunia adalah galeri seni!”
emblem dan lain-lain. Seluruhnya dapat diidentifikasi ikon- mengenai anarki dan komunisme. Tulisan pendek ini
Sekali lagi! Dan lagi! Sambil menaiki kendaraanmu
Aku menyapukan pandangan ke dinding ikon punk. Namun yang paling menarik bukan ideologi hanya sebagai ilustrasi bahwasanya gagasan-gagasan ini
mencari tempat-tempat strategis yang kamu anggap
rumah, sambil menunjuk: bermusik Attak. Tetapi lebih kepada penyikapannya atas dipikirkan dan dipraktekkan secara beriringan.
perlu untuk diberi sentuhan tangan-tanganmu yang
isu-isu yang paling dekat dengan lingkungan sosialnya Pemisahan antara gagasan dan praktik kadang-
penuh gairah itu.
“Itu beberapa hasil karyaku.” sendiri. Terutama kasus penolakan pembangunan pabrik kadang mengandung cacat yang fatal. Nah dalam konteks
Namun jangan kamu anggap semua telah
semen yang sampai hari ini masih ramai. Dan kebetulan hari ini sejauh apa sih gagasan-gagasan tentang anarki
selesai. Belum, karena kesenanganmu itu juga tak
Melihat lukisan yang tak genap hitungan lima jari dia lagi pameran Attak secara kebetulan berbarengan dengan berkembang dan dikembangkan? Bagaimana jika
sepenuhnya berjalan baik dan lancar; tak banyak orang
langsung nyeletuk: aksi pemukulan oleh oknum Akademi Pelayaran di dipraktekkan dalam konteks keindonesiaan bahkan
yang sepemahaman denganmu. Sebagian besar
Semarang. Sehingga tidak heran ketika pameran ini dibuka lokalitas?
mencibir, bahkan menentang dan menganggap kamu
“Sedikit amat! Kurang produktif kamu!” dan dimuat di media mainstream (begitu sebagian kawan- Menurutku Attak menarik di situ. Ia telah berani
hanya sebagai tukang bikin kotor tembok, orang kurang
kawan punk menyebut) isinya meng-counter kekerasan bermain di ambang antara garis keras iman punk dan
kerjaan, kelompok anak-anak nakal, maupun sebutan
Memang lukisan yang ada di yang sedang terjadi. Kekerasan ini barangkali salah satu kebutuhan dalam konteks lokal. Dan Attak melakukanya
yang penuh pendiskreditan: musuh
tembok rumah hanya tiga buah, itupun bukti bahwa punk masih sering disalahpahami sebagai dengan sadar. Tetapi yang lebih penting dari itu semua
masyarakat.
bekas pameran beberapa tahun lalu, semata-mata gaya hidup. Bukan ideologi yang keren dan adalah persoalan isu semen yang kian hari kian panas.
Dulu waktu menghias sudut kota,
bukan baru. Tidak seperti para seniman diamalkan pemeluknya. Pemuatan itu akhirnya memicu Nah apa yang bisa kita lakukan untuk menyikapi hal ini?
aku pernah ditangkap semobil orang-
kebanyakan, aku memang tidak hobby pro dan kontra di facebook. Seperti yang pernah saya
orang berbadan kekar berpotongan
melukis di kanvas kain, dan aku tak pertanyakan sebelumnya apa sih punk? Apa itu Adin Hysteria
cepak. Semula mereka adalah orang-
peduli dengan tambahan nama dan mainstream? Dan banyak lagi definisi-definisi yang mbuh.adin@gmail.com
orang biasa yang pasti aku bisa
embel-embel “seniman”. Kesenanganku kebetulan aku tanyakan. Bukan sok sok an tetapi
mengalahkannya. Sorot lampu mobil
berkarya melakukan sesuatu agak beda. pertanyaan itu lebih pada untuk melihat
yang mendekat aku hadang dengan
Melukis konvensional rasanya cukup kerangka berpikir teman-teman. Dari
kaki terkangkang berlagak seorang
ribet, biayanya mahal, juga sulit cari iman itulah akan kelihatan tindakan-
jagoan siap perang.
materialnya. Maklum di kota kecil seperti yang aku tindakan apa yang diambil menyikapi
Sial! Asem tenan! Barulah aku sadar bahwa
tinggal ini tak banyak para pemodal yang berspekulasi berbagai isu tersebut. Bagi saya pribadi
tadi salah perkiraan. Aku punya keyakinan kalo mereka
menjual alat dan bahan melukis. Untuk mencari cat kalau mau merujuk pada para pemikir
99 persen militer setelah mereka keluar dari dalam mobil.
minyak saja aku musti ke luar kota; mencari bahan sekaligus organisator kita semacam
Tinggi badan rata-rata 170 cm, berotot, kekar dengan
hardboard buat cukilpun tak ada. Susah! Hingga dulu Hatta, Tan Malaka, Soekarno, Syahrir,
rambut potongan cepak. Edan! Aku tak bisa lari karena
pernah akhirnya memakai kertas karton bekas dan Agoes Salim dan banyak lagi
sepeda motorku pada posisi yang tak memungkinkan.
menggunakan “cat” tahi sendiri. Setelah kujemur, kering, merupakan pribadi-prbadi yang tidak
Diam setelah membuang cat sambil menunggu mereka
dalam hati berbisik di hati sendiri: “Ah, terlalu.” hanya matang secara gagasan tetapi
datang satu persatu sebetulnya adalah kesalahan.
juga lihai dalam pengorganisasian.
Hanya ada dua kemungkinan waktu itu yang terlintas
Lalu aku putuskan untuk mencari solusi demi Makanya basis teori dan praktik bagiku
dalam pikiranku: dipukul atau memukul. Dan
terpenuhinya hasrat berkesenian dan berimajinasiku. merupakan kesatuan yang perlu
kesalahanku berikutnya aku lebih memilih untuk dipukul
Tanpa memandang sinis terhadap proses kemajuan, aku dipelajari, diujicoba dan kalau perlu
setidaknya aku punya alasan untuk membalas. Namun
sepakat untuk menggunakan apa yang ada. Bodohlah disesuaikan dengan konteksnya.
aku juga jaga jarak agar bisa tetap aman dalam
orang yang menggunakan apa yang tak ada, karena itu Apakah sebuah gerakan itu efektif atau
jangkauan serangannya.
juga tak mungkin. Lalu aku kumpulkan cat-cat sisa tidak. Ajakan ini terutama melihat hal
Apa itu!” tanya mereka sekaligus penghakiman buatku. dan cadas. Untuk menambah keseramannya aku stensil
Aksi Tolak Semen Apa, Pak?” pura-pura ku tak tahu apa yang
gambar tengkorak dengan tulang menyilang di
bawahnya. Warna putih di sisi kanan maupun kiri
dimaksudkan. bodynya. Kontras! Pernah aku kendarai dia buat muterin
di Tambakromo Dihadang Preman bundaran Tugu Pancasila sampai aku lupa berapa kali.
“Itu apa yang barusan tadi kamu buang!!” “Cat, Pak,” Pernah juga aku coba masuk ke gedung DPRD dan
jawabku. Kantor Bupati sampai dikejar Satpam penjaga, hingga
22 - April - 2011
ngebut sampai akinya lepas jatuh menggelundung copot
“Ambil! Bawa sini!” dari tempatnya. Berjaket penuh spike, celana ketat dan

H
ari itu, Rabu, 20 April 2011, sekitar 1000an orang dari
sepatu Doc Mart, wah, rasanya dunia ini bener-bener no
Tambakromo, Kayen, Sukolilo, Jaringan Masyarakat Peduli
“Dasar tentara!” batinku. Ternyata matanya awas dan rules dan no law! Punkrock!
Pegunungan Kendeng (JMPPK) dan Gabungan Pemuda
mengetahui dalam keremangan malam. Aku pungut Tak kapok dengan penangkapan waktu lalu, di
Ngerang (Gamurang) melakukan aksi di alun-alun Pati. Aksi ini
kembali cat yang aku buang, aku berikan kepadanya. siang hari yang tenang ini terbersit ketertarikan buat
dilakukan sebagai respon atas rencana pendirian pabrik semen
menghias kota lagi. Lalu aku persiapkan perlengkapan,
yang akan dilakukan oleh PT Indocement melalui PT Sahabat Mulia
“Itu apa!” tanyanya kemudian sembari menunjuk ke alat dan bahan: cat semprot hingga kertas mal buat
Sakti (PT SMS) di Wilayah Kecamatan Tambakromo Kabupaten
coretan besar yang belum selesai dengan jari-jari stensilan. (Aku sekarang merasa bahwa suatu
Pati. Aksi juga dilakukan untuk menyalurkan aspirasi bahwa masyarakat Tambakromo menolak pabrik semen di daerah
tangannya yang sebesar jahe utuh. kekeliruan bila membeli cat semprot untuk bombing pada
mereka. Dalam selebarannya, masyarakat Tambakromo mengatakan bahwa pabrik semen akan sangat merugikan
hari itu juga. Apalagi di kota kecil seperti tempat aku
masyarakat karena membuat terputusnya ekosistem alam dan menghilangkan mata pencaharian khususnya peternak
“Tulisan, Pak!” jawabku. tinggal. Untuk lacak jejaknya di toko cukup gampang!)
dan petani.
Malam hari motor aku kendarai keluar dengan
Selain itu, berdirinya pabrik semen juga akan menyebabkan hilangnya sumber mata air dan berkurangnya
“Tulisan?!! Kenapa dicorat-coret, heh!!!” sergahnya lagi gagahnya. Brumm-brumm..!! Meluncur ke tempat
resapan air karena pengeprasan. Mereka juga mengatakan bahwa pabrik semen akan mengancam satwa-satwa yang
dengan mata mendelik. tongkrongan. Ada seorang teman yang tertarik ikut.
dilindungi serta merusak cagar budaya, tempat-tempat wisata, dan situs-situs yang ada. Terlebih, berdirinya pabrik
Berembug tentang isi materi dan teknis pelaksanaan.
semen akan menyebabkan tergusurnya penduduk lokal di sekitar pegunungan Kendeng.
“Ketimbang kosong, Pak, tak ada tulisan kok kayaknya Setelah siap, oke, berangkaaatt!! Jam aku lihat
hambar.” menunjukkan pukul 01.25 WIB. Cukup sepi rasanya.
Dihadang Preman Kami berdua meluncur mengitari kota, mencari tempat-
Sekitar pukul 10.30 massa yang diangkut dengan 36 truk itu sampai di alun-alun. Yitno , koordinator aksi Srebettt..!!! Tanpa aku sadari tangannya yang sedari tadi tempat strategis yang cukup sepi untuk menjalankan
menceritakan kenapa mereka datang terlalu siang. Ternyata, saat di dekat makam Syekh Jangkung, masih di kawasan dia letakkan di pinggang langsung menyambar kunci aksi. Sret-srettt… Srett-sreetttt…!! Beres. Lanjutt..!!
Sukolilo, sempat dihadang polisi. sepeda motorku yang masih menggantung di motor. Meluncur lagi. Beberapa space sudah kami hiasi dengan
Mereka dihadang karena polisi mendapat informasi bahwa di Kayen, preman-preman menunggu mereka. karya kami. Dalam perjalanan aku merasa tembok
Khawatir terjadi bentrokan, polisi menghentikan peserta aksi dan meminta mereka orasi di jalan di situ saja. Akibatnya, “Sialan,” pikirku, “pintar juga orang ini.” belakang SMAN X perlu dihias. Karena strategis buat
justru jalan Purwodadi-Pati macet total. Karena macet, polisi pun mengubah tawarannya. Mereka dipersilahkan untuk lewat anak-anak sekolah. Kami meluncur untuk meninjau
melanjutkan aksi di Pati. “Kunci ini tolong nanti diambil di kantor Koramil lokasi. Sesampainya di tempat aku berfikir. Wahhh…
Sampai di pasar Kayen, para peserta aksi memang dihadang para preman. Hadangan ini hampir membuat setempat!!” katanya dengan jelas dan keras sambil mantap benar ini!! Hebat..!! Tembok yang terpampang
peserta aksi emosi. Tetapi, Yitno meminta kepada para peserta aksi untuk tak terpancing. Tak hanya Yitno, para orator menenteng kunci itu di depan mataku, lalu pergi bersama begitu mulus dan bersih, seperti gadis manis yang
yang lain juga meminta peserta aksi untuk tak emosi. Kemudian, antara peserta aksi dengan preman terjadi negosiasi ke-empat rekannya yang lain. murung termenung sendiri. Aku menghiasinya. Temanku
yang alot. Di tengah situasi itu, Ali, salah seorang anggota DPRD Pati yang mencoba meredam supaya tak sampai menanti sambil jaga motor. Srett-sretttt.. sretttttt..!! Srettt-
terjadi bentrokan, justru kena pukul. Aku memandang sepeda motor yang srettttt.!!! Cat semprot mengalir dengan lancar. Karena
harusnya bisa jalan musti didorong. Jarak ke kantor space yang ada cukup luas, aku jadi bebas
koramil sekitar 500 meter. Jarak ke rumah sekitar 1 bereksplorasi. Kata-kata dan gambar pembakar
Preman itu pun ditangkap polisi kilometer. Dengan menghitung jarak aman agar aku tidak semangat para siswa dan pembakar jenggot para guru
Tak lama kemudian, sang pemukul dilepaskan. Kebetulan, karena ada ramai-ramai, masyarakat Kayen yang akan dibuntuti, aku mencari jalan melingkar alternatif pun tertuang! SCHOOL’S SUCKS!!! Cukup lama asyik
ikut menonton ikut tersulut. Preman yang dilepaskan itu pun menjadi sasaran massa. menuju rumah. Lumayan juga mendorong sepeda motor bergumul dengan gambar dan kata, tak tahu aku ada
Selanjutnya, peserta melanjutkan aksinya ke Pati. Sebelunya, mereka juga sempat mampir ke daerah Branti malam-malam. Bayangan kepalan-kepalan tangan para rombongan warga yang pulang dari ronda. Aku segera
untuk bergabung dengan massa yang sudah menunggu. Mereka juga lewat Karangawen bergabung dengan massa serdadu mendarat di wajahku menjadikan aku tak begitu meloncat turun dan menstarter motor “Tengkorak” ku.
lainnya. Dari situ, baru kemudian ke Pati. merasakan capeknya. Dan aku akhirnya memutuskan Jeglek.. jeglek.. jeglekkk…! “Mampus aku,” pikirku
Sesampainya di alun-alun, peserta berkumpul di depan kantor bupati. Mereka pun melakukan long march untuk tidak mengambil kunci sepeda motor di kantor sambil berusaha menstarter lagi dan lagi. Sial! Motor
menuju ke kantor DPRD dan berorasi di depan kantor DPRD. Sri, salah seorang orator, dalam orasinya mengatakan, Koramil. Biarlah besok cari kunci pengganti atau bayar butut yang barusan terbang dengan lincahnya tadi
“Masyarakatnya saja menolak, kenapa malah wakil rakyat menyetujui RTRW? Kalau mereka tidak bisa menjadi wakil, tukang kunci untuk bikinin kunci baru aja. Aha! Makan tuh sekarang tak bisa diajak kompromi. Edan! Fyuf..
kita bubarkan saja DPR,” teriaknya. Selain Sri, orator lain, Joko mengatakan bahwa Indonesia pernah dijajah 350 kunci beserta gantungannya! Akhirnya aku nyerah. Sepeda motor aku stardartkan, lalu
tahun. “Masak masih mau lagi dijajah oleh pabrik semen?” demikian salah satu yang disampaikan Joko. ketemui orang-orang yang sudah mendekati kami.
Sidang di tempat oleh warga saat itu langsung
Kebohongan Publik Disidang dan dikepung warga berlangsung.
Sebelumnya, saat sosialisasi yang dilakukan oleh PT SMS di Hotel Pati pada 6 April 2011, terjadi pro-kontra. “Kenapa Mas kok dicorat-coret?? Apa anda tidak tahu
Namun, mereka yang setuju dengan pendirian pabrik semen malah menyebarkan bahwa masyarakat warga Kisah suka-duka sebagai seorang pelukis-
malam pun berlanjut. Kali ini tragedi dikarenakan hal lain bahwa pagi tadi barusan warga melakukan kerja bakti
Tambakromo setuju dengan rencana pendirian pabrik semen. bersih-bersih kampung sini heh!!!”
Tak hanya itu, sehari kemudian, tanggal 7 April 2011, muncul surat edaran yang dikeluarkan oleh LSM yang cukup fatal. Suatu kali, dulu pernah aku punya
LPPNRI yang isinya, dalam sosialisasi masyarakat setuju terhadap rencana pendirian pabrik semen. Padahal, sepeda motor butut. Walau butut jangan tanya
keliarannya! Sepeda motor Honda tahun ‘70 yang “Wah, modar aku!” pikirku, “Tenang-tenang…” aku
sosialisasi sendiri tak menghasilkan keputusan. Di situ juga terjadi pro dan kontra. Atas edaran itu, peserta aksi berupaya menenangkan diri sendiri di samping kawanku
menyatakan bahwa masyarakat Tambakromo menyatakan bahwa surat itu tidak benar. Aksi sendiri juga memberi bukti dulunya berwarna merah itu aku permak catnya. Aku
amplas dan gosok sendiri dan aku belikan cat semprot yang tertunduk diam tak bergeming seinchipun dari
bahwa banyak masyarakat Tambakromo yang tegas menolak berdirinya pabrik semen di daerah mereka. tempatnya berdiri.
hitam doff. Sret-sret-sreett..!! Jadi dech. Lebih garang
Beberapa warga yang yang berjalan di belakang perempatan, pertigaan, tembok-tembok, dekat Hingga akhirnya orang-orang yang mengatasnamakan Aliansi Pro-ExxonMobil sejumlah beberapa truk mengancam
langsung ikut mengepung kami. sekolahan, jembatan, taman, gapura, stasiun dan lain- akan mengeruduk dan membakar rumah kami ketika kami menyiapkan aksi demonstrasi. “PEOPLE=SHIT! Anjing para
lainnya. Barulah ketika cat semprot habis berhentilah aku LSM penjilat kucuran uang bernama Community Development yang menjual nasib rakyat demi kepentingan perut dan
“Gini Pak… Kami dari mahasiswa ISI melakukan ujian dengan kesegaran peluh dan keringat. Pasca aksiku, nafsu kalian pribadi. FUCK OFF!! Membusuklah kalian semua di neraka dibakar minyak dan gas dari bumi pertiwi!!”
akhir skripsi. Nah ini kami coba menuangkan karya kami keesokan harinya kawan-kawan punk yang masih Dalam kasus pengusutan tindak pidana korupsi di kota kecil kami, kami juga seringkali membuat aksi stensil
di sini, Pak… Kami tak tahu kalau tembok ini habis sekolah ditangkap. Mereka disidang oleh para guru dan seperti itu. “GANTUNG KORUPTOR PERAMPOK UANG RAKYAT!! Atau sekalian menyebutkan nama orang tersangka
dibersihkan oleh warga.” Aku heran, entah habis makan kepala sekolah, didatangi pula oleh Komandan Kodim para bajingan tersebut. Di lain waktu kami juga pernah menghadapi tuduhan pencemaran nama baik dari Ketua DPRD
apa aku tadi bisa menjawab selancar ini. setempat. karena aktifitas kami tersebut. Kami dilaporkan ke pihak kepolisian resort setempat. Kami tak mundur sejengkalpun.
Kami hadapi dengan besar hati. Tak apalah, itu berarti ada respon dari pihak yang berseberangan. Kami juga merasa
“Tapi ini kan kotor! Warga sini tak suka kalau daerahnya “Negara dalam keadaan genting! Apa kalian mau bersyukur mempunyai musuh yang cukup pintar, ulet dan kuat. Walau pasang-surut perjuangan itu terjadi,
dikotori seperti ini!!” sergah Bapak yang bertalikan sarung mendirikan Negara sendiri!!!” begitu teriaknya kepada alhamdulillah, kami dengan penuh syukur menerima
di perut. kawan-kawan, yang sekaligus didengar oleh guru dan kemenangan yang diberikan olehNya.
kepala sekolah. Dan hobbyku melukis dan mencorat-coret menghias
“Sebetulnya kami tak bermaksud mengotori kok, Pak... Karena tak tahu menahu kawan-kawan hanya tembok itupun sampai juga ke Kantor DPRD Medan,
Kami hanya menuangkan teori yang kami dapat di terdiam. Saat itu aku sudah lulus sekolah. Aku dikabari Sumatera Utara sewaktu bareng massa aksi di sana.
bangku perkuliahan untuk diterapkan di lapangan. Itu bahwa kawan-kawan yang sekolah ditangkepin dan Ruangan rapat dan kantor para komisi dan pencuri hak-hak
saja..” jawabku sambil berharap mereka tak menanyakan mereka yakin kalau itu tulisanku. rakyat itupun menjadi bergelora tersapu amarah yang sekian
kartu mahasiswa. lama terpendam. “RAKYAT BERSATU TAK BISA
“Ah, terus sangsi apa yang akan mereka berikan?” DIKALAHKAN!!
“Ya sudahlah.. Besok lagi kalau mau melakukan gambar- tanyaku. Kami percaya kami tak mengubah apapun dan siapapun.
mengambar di tembok untuk skripsi seperti ini anda musti Kami hanya ingin menuliskan sejarah yang berbeda dengan
lapor dan ijin dulu sama Pak RT dan RW setempat!” “Kalau dalam tiga hari ini semua tulisan cat semprot di sejarah yang semestinya tertulis. Tentu akan tetap saja para
tembok-tembok kota tak dihapus, kawan-kawan akan bangsat itu akan tumbuh berkembang –termasuk dalam diri
Mendengar jawaban yang sama sekali tak terduga yang dikeluarkan dari sekolah!” kita sendiri, waspada, jangan sungkan-sungkan kamu
melegakan hati tersebut, aku langsung menyahut cepat: melawannnya.
“Gila!” pikirku, “Rezim otoriter! Sekolah otoriter!” Share your knowledge, not just your bullshit. Ya, seperti
“Iya Pak, tentu, kami akan berkoordinasi dengan para pesan editor gak boleh omong kosong, seperti itulah kisah
tokoh masyarakat!! Siappp!!!” Akhirnya kami berpuluh-puluh orang keesokan perjalananku; suka-duka, menang-kalah, tetesan air mata-
harinya beli cat putih, bawa scrap dan pisau buat bersihin senyuman, semua saling mengisi dan melengkapi. Pesanku:
Adzan Subuhpun terdengar. Kami berpamitan, dan dan mengecat tembok-tembok kota yang ada tulisan dan Jangan sekali-kali meremehkan tiga hal ini:
anehnya sepeda motor sekali pancal langsung: gambar dengan cat semprot. (1) Kemampuan musuh-musuhmu; (2) Kelicikan musuh-
Brummm…..!!! musuhmu; (3) Keserakahan musuh-musuhmu.
“Awas pembalasan kami suatu saat nanti wahai rezim Pikirkanlah, namun jangan juga kamu memandangnya
“Terimakasih Pak….!!!!. Assalamu’alaikum!!!!” Motor terkutuk!” kelewat tinggi.
kugeber sambil tersenyum senang.
Tembok adalah media perlawanan Manusia tanpa musuh adalah manusia tanpa kualitas. Kamu
kira tidak? Bahkan Yesus dan Rasulullah pun mempunyai
Membersihkan tembok seluruh kota Lepas dari baik dan buruk kisah tadi, coretan banyak musuh. Semoga ada pengetahuan bermanfaat yang
dinding, mural, graffiti, stensil atau apalah namanya bisa diambil. Jangan pernah berhenti berkreasi. Berani,
Dulu pernah juga aku dituduh mau mendirikan adalah sebuah simbol perlawanan kaum tertindas. Dia itulah kunci! Jika bosan membaca tulisan ini, ambil cat,
Negara sendiri. Hehe, jangan tertawa dulu! Jaman dulu, hadir bersamaan dengan kegelisahan hati para orang- keluar, dan beraksilah!! Aktifkan instink untuk gerakan yang
sebelum tahun 1998, sewaktu masih kuatnya rezim orang yang menolak untuk dibohongi, ditekan, cepat pada saat yang tepat. Tulislah sejarah kalian! Masa
Soeharto, jangankan kamu menuliskan atau bernyanyi dibungkam, disekap dan dikebiri hak-haknya. Goresan- depan ada di tangan kalian sendiri!!!
yang meneriakkan tentang kebusukan rezim, berfikir goresannya adalah pertanda kemarahan dan bangkitnya
tentang diapun banyak orang pasti merasa takut. Wajar harga diri yang selama ini tercabik-cabik oleh suatu PANJANG UMUR PARA BOMBERS!
memang. Selama 32 tahun berkuasa memang tangan aturan tak adil bikinan penguasa dan korporasi. TUHAN BERSAMA PARA PEMBERANI!!
besi otoritasnya begitu mencengkeram hingga sampai ke Seperti kasus masuknya perusahaan
sel-sel syaraf manusia normal. Tapi dasar karena di multinasional minyak terbesar sedunia ExxonMobil, yang FIGHT BACK THE CAPITALISM!!!
setiap jaman memang selalu saja ada yang tak normal, akan menguras sumber daya minyak di daerah kami,
jadi aku bergerilya memakai cat semprot untuk kamipun dengan cerdas meresponnya. Hampir seluruh “...Coretan dinding adalah pemberontakan”
mengabarkan tentang sesuatu hal yang tak beres itu. penjuru kota Cepu dan Blora kami hias dengan slogan -Iwan Fals.
Saat itu tentang komunitas punk. Kenapa punk? Karena tulisan dan gambar selama berhari-hari. Karena
tentu mereka yang tak normal, para avant garde, pelopor geramnya tembok-tembok kantor Pemerintah Kabupaten Sariman Lawantiran
massa. (Istilah-istilah ini bagiku sekarang terdengar pun tak luput dari kemarahan kami. “EXXONMOBIL, GO kramanbrandalan@yahoo.com
cukup memuakkan) Saat itu belum kukenal tentang TO HELL!” “FUCK U.S.A!!!” dengan gambar orang
ideologi atau pemikiran anarkisme dan sejenisnya. Masih dengan tangan mengepal. Fantastis! Aksi tersebut
muda sekali saat itu. Yang kupunya hanya keberanian menjadikan ExxonMobil yang semula akan berkantor di
dan semangat. Aku harus melawan. Titik! Lalu kusiapkan Cepu, pasca mendapat serangan tersebut lalu hengkang
cat semprot beberapa kaleng dan warna. Malam hari ke Bojonegoro. Ternyata musuh tak pernah sekuat yang
muter kota untuk mencoretkan kata-kata: EXTREME kuduga sebelumnya.
SOSIAL PUNKS!! EXTREME SOCIAL PUNKS!! Di setiap

Anda mungkin juga menyukai