E ntahlah apa yang mendorong semua ini kembali menjadi ada dari
ketiadaan selama bertahun-tahun. Buat beberapa voluntir-voluntir
FNB Palembang mungkin CINTA MATI bukanlah sesuatu yang
asing lagi, mungkin juga bagi mereka-mereka yang selalu hadir disaat
tabling beberapa tahun kemarin. Yang pasti CINTA MATI juga
merupakan saksi sejarah betapa sejuk dan menyenangkannya simpang
POLDA sebelum dibangunnya fly over disana.
4
Foto-Foto DIY FEST
1 Mei 2009
Tahun-tahun kemarin, beberapa dari kami merayakan
hari buruh dengan aksi-aksi parade turun ke jalan yang
ujung-ujungnya berakhir di gedung perwakilan..
Tapi ada yang berbeda dengan tahun ini. Beberapa dari kami merayakan
mayday dengan membuat sebuah aksi bersama berupa Do It Yourself
Festival, walaupun beberapa dari kami ada yang tidak mengkaitkannya
sama sekali dengan moment mayday (yang satu diantaranya malah
mari melawan Kasparov mempertanyakan apa bedanya perayaan mayday dan valentine day--?),
bahkan ada yang tidak peduli sama sekali dengan aksi-aksi serupa.
5
Oleh: tutur tabu.
Pemuda lajang yang terobsesi dengan fight club,
mantan pengguna destrometopan
dan pembaca setia blog dee idea.
Kontak: draven_meouwsucks@yahoo.com Selamat datang di
D.I.Y FEST
Bagi para partisipan yang hadir, inilah moment dimana
Damned, we done it, dude!!! kita dapat banyak belajar dan berbagi keterampilan
I'm so fuckin' amazed with what Bikin Sendiri Collective kepada partisipan lainnya. Dengan harapan saat kita
Palembang, lakukan untuk meminimalisir kemonotonan sudah mampu mengerjakan dan memproduksi sesuatu
rutinitas harian yang menjemukan dan terplotasi oleh secara mandiri atau bersama komune, untuk diri sendiri
kehegemonian passion! D.I.Y Fest ini menjadi awal atau orang lain sesuai dengan kebutuhan kita, tanpa
bagus untuk memberi arti pada hidup ini diluar belenggu harus terlibat dalam hubungan jual-beli yang kompetitif
rantai sistem ekonomi sistem makro yaitu: kapital! dan akumulatif melainkan kepada hubungan ko-operatif
(kerja sama dan berbagi tanpa perhitungan untung).
D.I.Y Fest ini berlangsung selama tiga hari, terhitung
sejak tanggal 1-3 Mei 2009. Event ini juga bertepatan Event tiga harian ini terbilang sukses walau tidak
dengan moment May Day. Diluar tradisi May Day berjalan sesuai dengan rundown agendanya, seperti
konvensional seperti aksi massa, long march, parade pemutaran film, pameran photography, toys, kolase art,
musik jalanan dengan berbagai atribut dan poster- sk8 exhibition, free mp3, e-book, workshop, diskusi
poster (berbunyi protes tuntutan hak kelayakan upah (dengan tema "Semangat D.I.Y.", di halaman berikut
kerja dan hal lainnya yang berkaitan dengan kerja). Kali nanti akan daku deskripsikan lebih dalam), etc.. Yang
ini lebih kreatif dengan rangkaian acara yang variatif dan pada teknis pelaksanaanya dikerjakan kroyokan oleh
memiliki afektifitas penyampaian content-content pesan Bikin Sendiri, FNB Palembang, Aerosol Revolt, DKSS
tentang alternatif kerja-kerja mandiri dibanding aksi (fasilitator tempat), Teater Bingkai, Teater Sembilan,
massa (yang sepertinya sudah mulai basi). PSI, Shopie Martil (taman bacaan), Yang Muda, etc..
Aris Loembaghi
(Bandung)
(Jakarta)
Raw
6
Apa kata
mereka tentang
Adit
D.I.Y & D.I.Y FEST, acara yang terselenggara
tanggal 1, 2, 3 Mei kemaren menurut kami sudah
D.I.Y FEST lumayan bagus. dari stan – stan yang ditawarkan,
sampai isi acara-acaranya. Walaupun
1-3 Mei 2009 RunDownnya belum berjalan sesuai dengan
jadwal. Acara-acara mandiri (Do it Your Self)
Beberapa dari kami mengatakan kalo DIY itu seperti ini menurut kami harus sering diadakan,
tentang kemandirian yang tidak hanya dimiliki karena acara-acara yang seperti ini lah yang bisa
oleh komunitas HC/PUNK, ada yang menampung sekaligus menjadi corong ekspresi
mengatakan DIY adalah tentang resistensi ataupun propaganda kita. Tanpa dibatasi oleh
melawan kapitalisme, ada juga yang peraturan-peraturan kaku dan menguntungkan
berpendapat bahwa yang terpenting dari DIY pihak penyelenggara/sponsor saja.
adalah prosesnya bukan hasil. Beberapa dari
kami mengatakan kalo acara kemaren itu Dan D.I.Y sendiri menurut kami adalah sesuatu
sangat menyenangkan, beberapa yang kita lakukan mandiri tanpa tergantung
berpendapat masih banyak yang harus dengan siapapun, dapat mengekspresikan ide
diperbaiki. Dibawah ini adalah pendapat dari dengan bebas tapi tetap bertanggung jawab. Dan
beberapa kawan yang menyempatkan diri yang paling penting, kita tidak akan menuntut
datang ke DIY FEST 1-3 Mei 2009 kemaren. NILAI LEBIH yang berlebihan, dijaman yang selalu
Mari kita simak pendapat-pendapat dari menuntut NILAI LEBIH ini. Karena kita melakukan
mereka... sesuatu yang bertujuan untuk berbagi, membagi
informasi dan ide yang ada, sehingga ide-ide itu
Ruru Itu Aku dapat dibicarakan, dikritik, berkembang dan
D..I.Y Fest first attack!!! menjadi materi yang dapat diperluas, bukan hanya
Aku suka kita bisa sama-sama merencanakan dan mengambil, mengambil keuntungan sebesar-
merealisasikan kegiatan ini secara berkolektif dan besarnya.
bersaudara...Acara yang membangun diri kita
menjadi orang yang hidup tak selalu berpikiran
konsumtif, konsumtif dan mati dalam setiap Dodis
hal...kita bisa berpikir banyak hal yang bisa kita Setiap orang butuh kolektif. Sudah habis
lakukan dg pikiran kita sendiri tanpa harus ada waktu kita untuk ber-APATIS ria dengan kondisi
paksaan atau tuntutan penuh atas kuasa modal kekinian, tak ada alasan untuk berkompromi
ataupun birokrasi...Semoga acara ini dapat terus dengan pemenang hari ini. Pegang erat tanganku
berkala dan kita semua yang menikmati sajian- kawan !!!! Bersama kita bangun kolektif.
sajian segar didalamnya dapat menerapkan dalam
kehidupannya sehari-hari dimulai dari sekarang... Salut buat yang sudah meluangkan waktu untuk
"HARI INI ATAU TIDAK SAMA SEKALI,JIKA TIDAK membuat acara seperti ini, karena seperti kita
SANGGUP SENDIRI,LAKUKAN BERSAMA ketahui bersama, susah untuk mewujudkan
TEMAN-TEMANMU"... sesuatu yang memang menjadi keinginan kita
Salam hangat buat teman-teman... sendiri….susahnya menjadi diri sendiri.
7
Syena Damara Agung Titik Jenuh
D.I.Y means Do It Yourself, dari situ aja DO IT YOUR SELF kato aku iyolah
sudah tau artinya ngerjain sesuatu oleh kita sendiri. bikin,buat,hasil,karya Sendiri.. apo bae lah tanpa
Acara pake konsep D.I.Y itu bagus kok, sekalian harus beli, toh’ jugo kalu beli harus pake duit bukan
belajar buat kerja sendiri dan nikmatin hasilnya boret.. banyak jugo prosesnyo, mun nak belinyo di
sendiri, kalo dibandingin sama ngejalanin acara Mall misal di IP (International Plaza) bae, kapitalis
pake E.O atau Event Organizer tertentu ??? Ya yang tumbuh pertamo kali di kota ini.. nak
bagus si bagus tapi gak bakalan puas-puas bedandan dulu, rambut di mohawk dulu biar cak
banget..ya jelas aja toh itu kan hasil kerjaan orang Pasya Ungu kato judul lagunyo Black Current
jadi kurang kerasa aja; itung-itung sekalian yang di buat Nandung Borok. Terus jugo yang dak
mempererat rasa solidaritas kan..hehe. Acara enaknyo lagi hargonyo dak ado yang murah!
D.I.Y Festival kemaren itu bagus banget..salutlah Terkadang jugo merek yang membatasi buat
buat kawan-kawan yang sudah kerja keras demi barang itu jadi mahal, kalo bikin sendiri cak mano?
suksesnya itu acara, bahkan banyak yang sampe Nak di kasih merek apo barang tu yo terserah..
bela-belain pada nginep disana.Disana juga kan Kalu aku pribadi nak ngasih mereknyo TitikJenuh,
ada kawan-kawan dari Food Not Bombs yang sekalian ngasih tau kalu yang buat ini aku. Siip’ lah
bantu-bantu bagian konsumsi buat yang ikut pokoknyo, kalu biso di terapke yo bikin deweklah..
berpartisipasi. Yah suatu hal itu gak berasa kalo Mandiri atau Mati.. D.I.Y or Die.
gak ada suka-dukanya, malah itu buat itu acara
jadi lebih asik. Walaupun ada beberapa yang gak Mengulas D.I.Y FEST yang di selengarakan
sesuai rundown, gak jadi masalah kok. Walaupun bertepatan dengan hari buruh, May Day, pada
hari pertama agak sepi ya mungkin karena tanggal 1-3 Mei kemarin di Galeri Seni Taman
jaraknya yang jauh kali ya, yang penting hari ke-2 Budaya Jakabaring. Salut buat Kolektif Bikin
ke-3 nya rame kan. Pengennya si festival-festival Sendiri yang sudah buat Festival sehebat itu.
yang kayak gitu yang ada di palembang. Sukses Taman Bacaan Shopie Martil yang mengizinkan
yoy buat semuanya... buat membaca dengan bebas dan dengan buku-
buku yang berkomposisi cadas untuk di baca.
Keren! Lapak Produksi dan Distribusi yang murah
Rio dan pastinya bikin sendiri, sangat berkualitas.
D.I.Y, atau Do It Yourself adalah sebuah Workshop yang Gilgol dan selalu Ramai. Pameran
gerakan perlawanan untuk memberikan cara Seni jalanan dan Digital Fotografi yang ndak
hidup alternatif untuk tidak bergantung pada bosen di lewati 3 hari kemarin. Parade Musik yang
produk–produk yang dihasilkan korporasi di isi bermacam-macam genre di hari penutup
kapitalistik yang telah menggurita saat ini. Selain yang mengeluarkan banyak keringat dan uang
menghasilkan produk–produk alternatif, gerakan untuk minum dan menghisap bagi yang
DIY juga merupakan sebuah bentuk propaganda. menyukainya. Tapi rundown acara kemarin ndak
berjalan teratur dan bagian-bagian acara cak
Kritik: Jadikan DIY Fest di palembang acara rutin, wak’wek bae terus jugo ini mungkin samo cak
isi yang lebih variatif, dan acara yang berjalan kawan-kawan yang lain, tempat nyo jauh nian. Itu
sesuai rundown. bae sih..
9
Semangat
D.I.Y
disscusion
S
esuai dengan perubahan rundown yang telah
direncanakan, setelah break gig yang berakhir
sekitar pukul 06.30. Pukul 08.30 diskusi
dimulai. Diskusi ini melibatkan semua teman-teman
reports Oleh: tutur tabu.
yang pada saat itu masih berada di venue. Para
pesertanya ada Pak Yudhis, Okky, Dode, Mas Bay, aplikasi ethos kerja D.I.Y harus lebih luas dan merata
Abey, Dony, Brain, Amy, Rudy, Ahong dan 15-an dipelbagai bidang seperti; kesehatan (produksi obat-
orang lainnya. Awalnya diskusi ini berlangsung begitu obatan, fasilitas kesehatan, tenaga aborsi, etc.),
kaku (mungkin karena masih lelah setelah diving, mekanik (bengkel sepeda, pembuatan hometools,
pogo dan scream along saat gig sore tadi). etc.), ekologi (pembuatan kompos, perawatan
tanaman, etc.), olahraga (perlengkapan olahraga,
Akhirnya Dony memecah kekakuan dengan etc.) etc..
mengemukakan statement D.I.Y-nya. Perlahan tensi
diskusi semakin panas setelah beberapa peserta “Sekarang bagaimana kita
diskusi kontra argumen dengan ideal statement dari memaksimalkan peminimalisiran
Dony. Jika dikerucutkan, maka terbentuk dua kubu sistem jual-beli dan pengeksploitasian
diskusi, khususnya pada point ''proses produksi kapital terhadap planet ini.”
akhir". Produk D.I.Y yang perfect berbanding sama
dengan hasil kerja profit makerable VS produk D.I.Y Sekarang bagaimana kita memaksimalkan
yang biasa-biasa saja karena lebih menitik beratkan peminimalisiran sistem jual-beli dan
pada pesan kerja mandiri itu sendiri. pengeksploitasian kapital terhadap planet ini. Karena
semua yang ada di planet bumi ini bukan barang
Setelah kontra argumen yang melelahkan selama dagangan yang harus dibeli.
kurang lebih 1.5 jam. Dapat daku simpulkan bahwa
kita masih perlu banyak ruang diskusi dan referensi Dalam penginterpretasiaannya, ethos D.I.Y ini pasti
dari literatur atau sumber langsung dari teman-teman terdapat perbedaan. Ya, karena sesungguhnya
yang memiliki varian kerja D.I.Y, diluar pengadaan terminologi D.IY ini selalu bermetamorfosis secara
produksi rilisan & distribusi kaset, zines, film, kontekstual. Maka ruang diskusi untuk wacana ini
10 pengorganisiran gig. Karena sesungguhnya harus selalu direvisi kerelevansiannya.
D.I.Y
Y or Asshole
eah, kalau kamu seorang punk, sepertinya
tidak ada yang perlu dijabarkan kembali
perihal terminologi yang pada praksisnya
Ethos kerja mandiri (terminologi yang lebih
selalu berdampingan antara sub-culture punk
sederhana dan luas menurut daku), sangat
dengan D.I.Y Okay, tapi kenapa dalam praksis kerja-
sederhana tanpa terkesan militan dan politis, untuk
kerja mandiri yang dilakukan oleh teman-teman punk
memutus rantai kerja kapital ini.
ada pelabelan D.I.Y, sedangkan pada personal atau
komune lain diluar punk, saat melakukan kerja-kerja
Asalkan kita sadar sebagai manusia tidak perlu
mandiri juga, tidak perlu melabeli dengan label D.I.Y
menjadi konsumtif untuk lebih manusia. Toh, materi
ini? Padahal keduanya dalam proses kerja memiliki
yang over consume adalah bom waktu, pemicu
kesamaan prinsip kerja yaitu bersenang-senang,
kehancuran bumi (kiamat). Karena apa yang terjadi
dilakukan semampu kita, tanpa unsur permintaan
sekarang adalah pemaksaan proses equilibrium
(apalagi paksaan) dan peminimalisiran eksploitasi
kosmos yang berakselarasi ekstra dan tidak
alam.
seimbang lagi.
Apa karena D.I.Y itu eksklusif, politis, cool dan
Jadi silahkan pilih, hidup sederhana dan spesies kita
memiliki nilai prestise. Perihal ini menurut daku
ini lestari untuk waktu yang lebih lama atau hidup
terkesan sempit dan mengkotakkan. Padahal jelas
konsumtif dan kiamat bersama hasrat akan
yang menjadi misi dari DIY dan kerja-kerja mandiri
kebahagiaan superfisial!!!
sejenis sama saja.
S
aya sedikit heran ketika diminta komentarnya Dulu saya pernah berpikir untuk mencoba melakukan
mengenai D.I.Y Fest oleh salah seorang sesuatu sendiri, namun yang saya dapat hanya Ha
Kamrad yang kebetulan (atau memang sudah dan Wo. Setelah kembali mencoba membangun diri
ditakdirkan) adalah saudara saya yang juga teman sendiri, akhirnya datang seseorang yang bisa
baik buat saya. Sambil mendengarkan lagunya membantu saya mengatasi persoalan tersebut. Pada
Glasvegas dan The Day Sleepers saya menulis saat itu saya mulai berpikir bahwa memang benar
sedikit artikel mengenai DIY Fest. bahwa mustahil saya bisa melakukannya sendiri...
D.I.Y Fest menurut pandangan sebelah mata (karena Saya sendiri yakin bahwa sebagian dari teman-
mata yang kiri udah buta,..hehe) saya adalah sebuah teman ada yang ingin melakukan segala sesuatu
kejadian* yang telah direncanakan jauh hari dengan sendiri. Percayalah kawan, mengerjakan
sebelum kejadian* itu dimulai. D.I.Y sendiri memiliki sesuatu itu lebih asik dan menyenangkan bersama
makna Do It Yourself yang secara gampang diartikan teman-teman lochh….suwer gua ga’
sebagai “lakukan secara sendiri” atau juga bo’ong!!..Critt..critthh..
kemandirian. Namun ternyata setelah saya sedikit
memahami lebih dalam (dak sedalem burit si A’ab - Do it with Your friends…If You can’t find your
bos di kantor, jugo dak sedalem burit Dogel yang friends, try to find a new friend with a new idea. 11
Oleh: Badaii Al-Fatan.
seorang pencinta kopi, penggila homicide,
penjual pulsa keliling, puluhan kali
mengalami demoralisasi, penipu amatiran.
Kontak: matahari_kulen@yahoo.co.id
Terangi Sendiri
Jalanmu (Bersama Grupmu)
Sebuah Otokritik
Saya sedang bermain-main dengan sebuah pengandaian yang cukup menggelitik, yaitu penempatan posisi
saya sebagai seorang seniman yang dalam waktu dekat akan menggelar sebuah event seni. Konsep pertama
yang saya pakai adalah “They Do Yourself”. Konsep yang mencoba berafiliasi dengan penyandang dana dan
para pemeran pembantu untuk merealisasikan event tersebut. Utamanya karena saya mengalami
keterbatasan dana yang termasuk untuk sewa alat band, sewa gedung, dan macam-macam biaya operasional
lainnya. Maka ketika saya terlibat deal dengan mereka dan dananya cair, saya (dan beberapa kawan) berperan
sebagai boss yang mengatur saluran dana tersebut supaya bisa mengupah orang-orang mengerjakan banyak
hal yang tidak bisa atau malas saya lakukan. Dan mengatur bagaimana caranya terjadi surplus dana untuk
masuk ke kas pribadi saya pasca dari acara. Tapi konsekuensinya, saya harus memasang atribut produk
mereka disekitar lokasi event seni itu, belum juga ditambah dengan upaya penjualan produk-produk mereka
atau kalau dalam bahasa promosi ekonomi (marketing mix) nya disebut dengan personal selling. Jawaban
bohong yang kami siapkan untuk menyumpal lontaran pertanyaan dari teman-teman lain adalah bahwa ini
cuma jalan pintas untuk menggerogoti kapitalis yangmana surplus dari dana yang diberikan bisa dijadikan
(benefit) event komunitas yang lebih mandiri. Tapi sekali lagi ini cuma konsep. Seandainya toh juga cara ini
tidak berhasil (tidak mendapatkan sponsorship), maka rencana B nya yaitu melakukan trik lama: “Do It Yourself
dadakan”. Nah, dititik inilah saya (dan kawan-kawan) berusaha mati-matian untuk se D.I.Y mungkin. Kalau
dalam bahasa produknya, yang penting kuantitas daripada kualitas. Saya berhenti berandai-andai ketika
seorang kawan tak berapa lama kemudian datang dan meminta bantuan saya mengedit proposal permohonan
bantuan dana kepada instansi-instansi pemerintahan dan korporat-korporat kecil berlabel distro untuk aktifitas
tahunan grup mereka…Oh my Dog!!!
B eberapa hari yang lalu seorang kawan Dulunya saya sempat mengalami fase dimana
meminta kontribusi tulisan saya untuk memposisikan Do It Yourself (DIY) sebagai aktifitas
sebuah media yang rencananya sebagai personal dalam merealisasikan sebuah bentuk kerja.
salah satu literasi pendukung event Do It Yourself Yourself yang saya pahami adalah saya seutuhnya.
Festival, event yang melibatkan banyak grup untuk Misalnya, membuat komik sendiri, mengeditnya,
melakukan eksibisi, sharing dan hal-hal lain yang mencetaknya, lalu mendistribusikannya sendiri pula.
berhubungan dengan kemandirian. Dosanya, kalau Dan ternyata pemahaman saya sekarang tentang
memang bisa disebut dosa, saya adalah seseorang D.I.Y itu sendiri berkembang menjadi sebuah aktifitas
yang sampai detik inipun masih mengalami yang ternyata lebih asyik untuk dikerjakan bersama
ketergantungan dengan banyak hal. Tapi perlu saya kawan-kawan. Semua didasari oleh banyak hal
garis bawahi, bahwa mungkin boleh saja saya terutama keterbatasan dan kelebihan dari tiap-tiap
tergantung dengan banyak hal, tapi tidak personil. Misalnya, ketika saya mentranslit sebuah
12 dengan semua hal. newsletter, lalu karena keterbatasan skill saya
“Yourself yang dimaksud bukan lagi bicara
tentang individu-individu, tapi tentang
semangat kerjasama pertemanan, semangat
untuk berbagi pengalaman, berbagi ide,
berbagi rokok, dan berbagi ilmu.”
bingung untuk untuk diorganisir sampai tuntas sambil memetik
mendesain cover- pelajaran dari kesalahan dan kegagalan masa lalu.
nya, maka diposisi ini Karena hal yang menurut saya juga cukup penting
saya pasti butuh adalah tidak memakai D.I.Y sebagai alasan untuk
bantuan dari kawan yang berkarya asal-asalan dan senjata untuk
bisa mendesain, ya hitung- mempertahankan posisi untuk tetap bisa diterima
hitung saya juga bisa oleh komunitas. Kembali ke proses dan tujuan,
mendapat ilmu desain jangan pernah disamakan dengan band-band yang
ketika terlibat katanya mandiri untuk kemudian berkompetisi
didalamnya. Begitu juga memperebutkan posisi teratas di LA Lights Indie Fest
ketika seorang kawan atau A Mild Live Wanted. Karena korporasi-korporasi
yang tidak bisa meng-upload memang sangat jeli dalam tetek bengek melihat dan
meminta bantuan saya untuk mempromosikan album membuat trend. Hal apa yang tidak terjamah oleh
rekaman band mereka via internet. Disinilah saya mereka. Mereka mencuri ide-ide kita sama seperti
(dan mungkin juga kawan-kawan) berpendapat kita mencuri ide-ide kita kembali dari mereka. Ketika
bahwa memang benar kalau Yourself yang dimaksud semangat kebebasan dan kemandirian menggema
bukan lagi bicara tentang personalitas, tapi tentang dikitaran anak-anak muda, maka hal itu menjadi
semangat kerjasama pertemanan, semangat untuk layak untuk diperjual belikan. Mereka menyuarakan
berbagi pengalaman, berbagi ide, berbagi rokok, dan kebebasan dan kemandirian lewat budaya oral iklan-
berbagi ilmu. iklan rokok, iklan-iklan sabun mandi, dimimbar-
mimbar keagamaan, dikelas-kelas sekolah dasar,
Seperti halnya korporasi yang menguasai modal ditengah-tengah makan malam keluarga, dilokalisasi
(lahan, alat produksi, sumber daya manusia dan pelacuran, melalui senjata bauran promosi terampuh
alam), saya pikir sebuah komunitas juga punya saat ini: televisi, dibantu pula oleh variannya berupa
kekuatan yang bukan untuk dikuasai atau reklame-reklame, pamflet, dan event-event pencari
menguasai: keahlian dan semangat kerjasama. bakat.
Memang dalam prosesnya, ada banyak proyek
Dan satu hal juga menurut saya, bahwa semangat
mandiri saya dan teman-teman yang gagal D.I.Y bukan milik para punk, seniman, komunis,
direalisasikan. Dan ini bukanlah hal yang lantas anarkis, nihilis, kismis, sosis, kudis, ambeienis, kumis
menjadi layak untuk kami tertawakan. Karena saya atau apapun itu. Selebihnya D.I.Y itu milik siapapun
lebih memandang D.I.Y itu sebagai sebuah proses yang memilih untuk menemukan sendiri hidupnya
serta menolak hidupnya diakomodir oleh sejumlah
dan bukan sebagai sebuah tujuan. Ketika prosesnya
kekuatan untuk dihisap dan dijual demi akumulasi
sudah coba kami lalui tapi ternyata mengalami laba. Dan bagi kawan-kawan yang sangat mungkin
banyak kendala sehingga proyek tersebut akhirnya untuk tidak sependapat sama saya, it’s ok, kita masih
mati sebelum terlahir, maka akan kami tunda untuk berteman, kok. Karena saya begitu menghargai
perbedaan seberapa menyakitkanpun itu.
mencoba proyek lain yang mungkin lebih gampang
13
Oleh: Disayer
Seorang pemimpi.
Kontak: fnb_plg@yahoo.com
Y
ang saya ingat waktu itu kami semua
sudah kelelahan setelah menyelesaikan
sesi band yang membuat sesi diskusi
yang ada soal DIY tidak maksimal, itu yang
Apa Yang Saya saya rasakan. Sebenarnya saat itu banyak
sekali yang ingin saya diskusikan dengan
D.I.Y : Aksi Langsung Melawan Kapitalisme pasar yang dapat mengkonsumsi produksinya atau
Kapitalisme adalah sebuah sistem yang hidup dari juga kalah bersaing didalam pasar tersebut dengan
mengambil nilai lebih yang dihasilkan oleh para produk-produk yang lain. Model produksi ini juga
pekerja. Nilai tersebut didapat dari kerja keras para menjadi salah satu penyebab kehancuran bagi
pekerja dalam memproduksi banyak hal dimana para lingkungan serta kematian yang disebabkan oleh
pekerja hanya mendapatkan bagian yang sangat masifnya eksploitasi sumber daya alam demi
kecil dari yang didapatkan oleh majikan mereka memasifkan kuantitas produksi dan orientasi pada
padahal mereka merupakan faktor pokok produksi. peningkatan keuntungan yang terus berlipat-lipat.
Selain itu juga sistem kapitalisme memiliki karakter Seperti penebangan hutan yang gila-gilaan demi
produksi yang absurd, dimana sesuatu tidaklah di menyiapkan bahan baku untuk berbagai macam
produksi sesuai kebutuhan tapi sesuatu itu kertas atau berbagai macam barang kebutuhan
diproduksi sebanyak mungkin (baca: massal) dan lainnya seperti furniture. Penggunaan berbagai
juga orientasi dari produksi tidak lagi pada macam bahan baku plastik untuk berbagai macam
pemenuhan kebutuhan tapi telah berlanjut pada kebutuhan yang satu kali pakai seperti bungkus
pembuatan kebutuhan baru demi meraup yang lebih makanan, kantong plastik, botol-botol bagi berbagai
banyak lagi keuntungan. Dan hal ini jugalah yang macam produk shampo dan sabun, atau berbagai
mendorong pembengkakkan pada ongkos produksi macam bentuk yang dapat kita temui disekitar kita
dimana dibutuhkan pilar penunjang yang lain dengan yang mendorong penumpukan sampah plastik yang
biayanya tidaklah murah yaitu: periklanan. Demi tidak mudah terurai. Dalam industri pertanian kita
kekuasaan atas pasar, demi akumulasi kapital. dapat melihat pengembangan berbagai pestisida dan
herbisida yang berbahaya tidak hanya bagi
Tugas dari sebuah iklan adalah membentuk sebuah lingkungan, tapi juga bagi keshatan kita.
image dari sebuah produk dimana ia akan Pengembangan berbagai bibit yang tahan hama
menyatakan dirinya layak untuk dapat dimiliki setiap yang ternyata dalam waktu jangka panjangnya
orang. Yang akan mendorong hasrat untuk memiliki efek sangat berbahaya bagi kesehatan jika
mengkonsumsi pada level yang paling mengerikan. di konsumsi seperti: keracunan pada sistem
Sehingga apa yang ada di benak kita adalah membeli pecernaan, kerusakan hati, berbagai jenis alergi, dan
dan membeli tanpa dapat dengan baik memilah- juga tingkat kematian yang tinggi, dan lain-lain. Pada
milah apakah hal tersebut memang kita butuhkan produk makan kita dapat melihat bagaimana
atau tidak. Apa lagi untuk dapat berlanjut pada produsen-produsen susu formula mendorong ibu-ibu
semangat untuk berproduksi sendiri. Jingelnya untuk tidak memberikan ASI ke pada bayinya dengan
hanya satu; beli-beli dan beli. berbagai alasan seperti: seperti image bahwa
memberikan ASI pada saat ini telah ketinggalan
Dari produksi yang massal ini, selain akan jaman, atau juga susu formula juga sama dengan ASI
mengakibatkan over produksi dimana hal ini juga jadi lebih praktis tentunya. Tapi pada kenyataannya
yang memicu terjadinya krisis ekonomi hal ini meningkatkan tingkat kematian bayi karena
12
18 dikarenakan tidak berhasilnya menemukan susu formula tidak mengandung anti bodi yang
dimiliki oleh ASI yang sangat dibutuhkan oleh bayi.
Tapi tentunya banyak lagi hal lainnya yang dapat ketergantungan. Dari sini kita dapat memulai sebuah
mulai kita amati di lingkungan sekitar kita yang resistensi dari lingkup terkecil kita. Mulai dari
merupakan output buruk dari sistem kapitalisme. seorang ibu yang tetap memberikan ASI kepada
Seperti juga fenomena manusia-manusia yang gila bayinya dan tidak terpengaruh oleh iklan-iklan dari
belanja, yang menganggap belanja sebagai sebuah susu formula. Proyek-proyek pembuatan pupuk
bentuk rekreasi untuk sekedar melepas penat dari kompos yang tentunya lebih ramah lingkungan
rutinitas kerja. Yang membuat hidup hanya bermuara ketimbang pupuk kimia. Proyek-proyek
pada bekerja dan mengkonsumsi. Semakin banyak pendaurulangan sampah untuk menjadi berbagai
barang yang kita konsumsi semakin banyak waktu barang kebutuhan yang dapat menjadi sebuah solusi
kita yang tersita oleh kerja. bagi penumpukan sampah. Membuat sendiri
berbagai macam kebutuhan kita yang mungkin untuk
Lalu pertanyaannya sekarang apa hubungan semua kita produksi tanpa harus membelinya di outlet-outlet
ini dengan resistensi yang dibawa oleh semangat para korporat. Memasak air minum kita sendiri. Dan
D.I.Y? D.I.Y membicarakan tentang kerjasama tentunya banyak hal lainya yang dapat kita coba
kemandirian sedangkan kapitalisme sendiri lakukan sendiri ataupun bersama teman-teman kita.
kapitalisme membicarakan tentang eksploitasi dan
Download Uncivilized di :
Atau kalian juga bisa menghubungi kami untuk versi cetaknya.
19
Ditulis dengan senang, Apakah D.I.Y
oleh: Ra harus begini harus begitu?
K
alau menurut saya intinya adalah melakukan yang baru kita kenal, namun kedepannya teman
“sesuatu” yang kita suka. Bukan untuk dipuja- yang membantu (mungkin) akan mulai berkurang,
puji, mencari keuntungan berlipat-lipat, atau entah karena perbedaan pemikiran, atau orientasi
menghimpun orang untuk menjadi asal berbeda. dan prioritas kehidupan teman-teman kita mulai
Kenapa harus suka? Karena dengan rasa suka kita membias. Tapi apakah kita harus berhenti kalau
akan melakukan “sesuatu” itu dengan semaksimal mengalami kejadian seperti ini? Pilihan masih di
mungkin dengan mencurahkan segala yang kita tangan kita, mau terus atau berhenti mewujudkan
punya, tahu, dan mengerti untuk bisa menjadikan “sesuatu” itu.
“sesuatu” itu jadi nyata dan benar-benar edan. Mudahkah? Menurut saya sendiri memang tidak
Dengan tidak lupa menjadikan ketidakmampuan kita akan mudah. Tapi siapa lagi yang bisa
sebagai pemantik kreativitas yang segila-gilanya. mengendalikan diri kita di dunia ini, kalau bukan kita
K Karena dengan rasa suka kita akan menjalani sendiri.
“sesuatu” itu dengan senang dan pantang menyerah, Ok teman-teman selamat menentukan pilihan dan
karena didalam perjalanan kedepannya kita akan menjalaninya dengan senang.
mengalami aral yang akan banyak menghambat saat
melakukan “sesuatu” itu. Sebagai contoh: mungkin Jakarta,*malam mendung, 24 Mei 2009, 23.33 WIB –
saat pertama melakukan “sesuatu” itu kita akan 23.55
Oleh: Tansil.
seorang pencinta inti sari yang
mulai berpaling pada asoka lemon
Do It Yourself and
Kontak: stills_pistols@yahoo.com make it best for you!
M
enurut saya, adalah istilah yang menjadikannya sebuah kesibukan. Ehm...kenapa
terpopulerkan; lakukan sendiri(yourself yang saya tidak menjadikannya sebuah kesibukan?
ditujukan kepada seseorang). Mungkin Berawal dari chat bersama teman, dia bilang bahwa
banyak yang belum tau dengan D.I.Y, tapi terlepas sibuk adalah sesuatu yang tak dinikmati hahaha. Yah
dari semua status mereka, mau mereka musisi pop, saya pikir D.I.Y ini untuk mengurangi ketergantungan
koki, mamang becak, dan banyak lagi. Tanpa mereka terhadap orang lain. Bukan berarti ‘menghilangkan
sadari mungkin ada hal yang mereka kerjakan sendiri ketergantungan terhadap orang lain.
tanpa mengenal istilah D.I.Y itu sendiri .
Fell it,Enjoy it,Do it!
Sementara cara kerja yang terdapat dalam kalimat itu
menurut saya adalah mengerjakan sesuatu sendiri Walaupun D.I.Y saya juga mulai berpikir untuk tidak
tanpa klasifikasi seperti membuat karya, menulis asal aja. Contohnya, bikin karya, ya berusaha
sesuatu, ataupun mengorganisir suatu acara, dan semaksimal kemampuan saya. Ya, Do it Myself lah,
sebagainya. Apapun yang saya lakukan dengan apa yang sudah bisa dikerjakan, apa yang masih bisa
kemampuan sendiri, entah itu membuat karya, dipelajari, apa yang bisa dibagikan, apa yang
memasak disaat lapar, mencuci baju sendiri, mungkin akan diminta...
merapikan tempat tidur, karena dasar inisiatif saya, Saya lakukan dengan cara saya dan semangat D.I.Y.
juga saya bilang D.I.Y beda jika saya minta tolong Do it myself.
adek saya masakin makanan buat saya Do it my best.
20 hahaha. Menurut saya ya..... So Do It Yourself and make it best for you!
Oleh: Tryan.
mantan vokalis band super cepat
yang sedang berlatih menjadi
drumer super cepat,
penggila skateboarding.
Kontak: trianjuanasdy@yahoo.com
2 MEI 2009 pukul 19.15 WIB, beberapa rider dari Palembang Street Imajinator, Skatesucks, dan lain-lain
mengadakan sebuah permainan dalam skateboarding (GAME OF SKATE), yang merupakan partisipasi dalam
acara D.I.Y FEST. Selain bermain skateboard/papan seluncur, disini kami juga bisa belajar dan berbagi banyak hal,
seperti WORKSHOP, GALLERY ART, FNB/Makanan Bukan Alat Perang (FOOD NOT BOMBS), TEATER,
PEMUTARAN FILM, FOTOGRAFI, E-BOOK, FREE MP3, dan MUSIC EXHIBITION.
21
Oleh: Agent P.
Seorang gadis penggemar ADF,
pemburu makanan.
Kontak: udankrebuz@yahoo.co.id
Artis :
Aerosol Revolt - Konspirasi Kota - Minoral - Goorami - Party - Ikkoo - RebelRaw -Toilet
Doni - Aris Loembagi - Yudha Marhardcore - Ken Teror (Bandung) - Een (Jakarta) -
Mata Tajam (Bandar Lampung) - Selokan Mampet - P.A.T - Lensa 07 - Ninja Tangkil
P
rakondisi D.I.Y Fest dalam jangka waktu 2 kekosongan dan juga minimnya komunikasi antar
bulan, diawali dengan pertemuan-pertemuan organisator. Akhirnya beberapa kawan mengambil
periodik yang diorganisir oleh tiap–tiap beberapa insatif mulai dari membuat pertemuan-
koordintor sub–sub kegiatan. Sebagai awalan saya pertemuan kecil sampai mengambil inisiatif akan
sendiri mengambil bagian tugas untuk mengorganisir kebutuhan kerja-kerja mendesak. Seperti
Sub Art. Yang harapannya nanti setelah pertemuan- pendiskusian soal interior pameran, perlengkapan
pertemuan di dalam Sub Art sendiri saya akan apa saja yang di butuhkan, pencetakan karya-karya
dibantu teman yang lain dalam mengorganisir Sub Art. partisipan dari luar daerah, pengkondisian ruang
Diawali dengan menyebarkan isu via dunia maya pameran- yang ternyata harus dilakukan beberapa
akhirnya kami berhasil melakukan 4 kali pertemuan. kali karena benturan waktu penggunaan gedung
Dalam 4 kali pertemuan tersebut, Sub Art telah yang diluar prediksi sebelumnya, dan banyak hal
banyak membahas dan membuat kesepakatan– lainnya. Kesemua ini dilakukan berdasarkan inisiatif
kesepakatan akan aturan main di D.I.Y Fest nanti, beberapa orang. Hal tersebut bukan bermaksud ingin
mulai dari kolektifisasi kerja, bentuk-bentuk seni yang membangun suatu dominasi didalam kolektif yang
akan dipamerkan, benefit untuk D.I.Y Fest dari tiap- sudah terbangun, namun mengingat jangka waktu
tiap partisipan dan batas waktu pengumpulan karya, dan dan personel-personel yang dapat turun aktif
dan juga kawan yang bertanggung jawab sebagai secara penuh disetiap harinya itu hanya beberapa
kontak pengorganisasian karena di Sub Art sendiri orang, hal tersebut juga didasarkan bahwa partisipan
kami membaginya menjadi 3 bagian: street art, digital dalam Sub Art yang memiliki aktifitas lain, yang
art, dan fotografi. Harapannya hal ini akan mungkin tidak terbantahkan seperti bekerja, sekolah,
memudahkan proses pengorganisasian kedepannya. kuliah dan lain-lainnya. Tapi dari sini saya juga
semakin yakin bahwa kita tidak dapat
Kendala waktu yang berhimpit-himitan dengan menghancurkan dominasi dengan cuma
Pemilu dan Ujian Nasional SMU, membuat beberapa menghakiminya, tapi partisipasi aktif kita yang
kali pertemuan di Sub Art kedepannya berjalan tidak membuat hal itu menjadi tidak berarti. 25
Beberapa hari menjelang kegiatan adalah hari-hari yang harus saya dan beberapa kawan selesaikan
dimana semuanya dimulai. Mulai melelahkan karena terlebih dahulu, kedua kurangnya tansportasi untuk
beberapa kawan harus mengambil 2 bahkan lebih dapat menuju kesana. Akhirnya setelah saling
pekerjaan untuk mengisi kekosongan yang ada, mulai berkomunikasi dengan beberapa kawan lainnya
penuh dengan ketegangan karena kami mulai yang juga tidak dapat datang sore hari sebelumnya,
berselisih tentang soslusi yang akan diambil dalam kami sepakat untuk bertemu dirumah seorang kawan
menyiasati kondisi yang ada, hari-hari dimana untuk kemudian bersama-sama berangkat menuju
miskomunikasi sering kali terjadi dari menentukan ke gedung galeri pameran. Selain bermaksud untuk
waktu pertemuan, kerja-kerja dalam tim, hari-hari yang memulai pengerjaan interior ruangan, hal lain yang
dimana kami semua di uji untuk bisa berimprovisasi membuat kami tetap nekat berangkat tengah malam
dengan kekuatan yang ada, hari-hari dimana itu dikarenakan informasi dari kawan-kawan yang
kesenangan yang sebenarnya telah datang.... datang sore hari sebelumnya yang mengatakan
bahwa kondisi ruangan telah berubah dari settingan
Kamis 30 April 2009 : kami buat sebelumnya. Dan benar saja, banyak
Pemantapan Setting / Layout dan Dekorasi Galeri sekali perubahan yang terjadi. Beberapa sekat-sekat
Seni DIY FEST. yang sebelumnya telah terpasang yang menjadi
Setelah sore harinya gagal untuk dapat bertemu pembatas antar bagian tidak lagi terpasang,
kawan-kawan (tidak hanya kawan yang menjadi beberapa meja yang telah kami susun yang nantinya
parisipan di Sub Art tapi juga kawan-kawan dari Sub akan digunakan oleh teman-teman di Sub Workshop
yang lain juga) di gedung galeri pameran (tempat digunakan untuk acara tersebut.
kegiatan akan dilangsungkan) yang membuat
beberapa kawan kecewa, yang sebelumnya telah Setelah berdiskusi sebentar dengan seorang kawan
sepakat untuk bertemu disana, untuk memulai yang membantu kami untuk dapat mengunakan
beberapa pekerjaan dan membicara soal rundown fasilitas gedung galeri pameran, dia memberikan
kegiatan nantinya. Hal yang mana ini bukanlah sesuatu penjelasan bahwa sebelumnya mereka yang akan
yang di sengaja, pertama ada beberapa pekerjaan menggunakan gedung tersebut telah meminta izin
karya ilustrasi
karya photografi
Dan ternyata memang benar apa yang dikatakan masih ada beberapa kawan yang menyelesaikan
oleh seorang kawan untuk membuat tim finishing karya-karyanya dan beberapa baru akan
perlengkapan yang bertugas menginventarisir dan memajang karya-karyanya. Beberapa artis tidak
menyiapkan apa saja yang di butuhkan. Dari kami dapat menyembunyikan wajah-wajah lelahnya.
semua malam itu tidak ada yang terpikir untuk Beberapa masih tertidur pulas karena semalam
menyiapkan paku beton yang berguna untuk suntuk tidak tidur-tidur. Alhasil opening D.I.Y Fest
memajang karya-karya ke dinding gedung, untung akhirnya sepakat kami undur satu jam karena kawan-
masih ada beberapa kawan yang belum datang yang kawan dari Sub lainya juga masih mengalami nasib
dapat diminta tolong untuk mencari paku beton dan yang sama, kelelahan....
beberapa perlengkapan lainnya, jika tidak, saya pun
tidak tahu mesti bagaimana. Karena kami memang Jumat 1 Mei 2009 :
tidak menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan Lagu May Day miliknya Chumbawamba mengawali
untuk memajang karya seperti tali ataupun kawat. opening D.I.Y Fest yang dimulai pukul 15.00 WIB.
Malam itu cukup tertolong karena malam sebelunya Beberapa partisipan terlihat baru saja selesai mandi.
kami telah membawa beberapa perlengkapan salah Terlihat lebih segar setelah sampai pagi
satunya adalah paku triplek yang dapat digunakan menyelesaikan finising dan layout karya-karyanya.
untuk memajang karya ke sekat triplek. Suasana Berapa visitor mulai mengamati karya-karya yang
gedung malam itu sangat penuh dengan aktifitas terpajang disela-sela beberapa kawan yang masih
bersaing dengan pasar Jaka Baring yang berada membersihkan kotoran-kotoran yang tersisa di
beberapa ratus meter dari gedung. Suasana sekitar Galeri seni. Dan akhirnya datang juga...Galeri
ini berlangsung sampai esok paginya karena seni menemukan kembali kendalanya, kali ini
28
dikarenakan oleh sinar matahari yang membuat sedang memasang kertas nama-nama artis di bawah,
dibeberapa spot di galeri seni tampak silau, yang diatas, ataupun disamping karya-karya yang
membuat visualisasi terhadap karya-karya beberapa dibuatnya yang kemarin lupa dibuat. Lepas siang
artis cukup terganggu. Dikarenakan fasilitas penutup suasana gedung mulai terlihat ramai. Begitu juga
jendela ada beberapa yang tidak berfungsi, beberapa dengan kondisi di Galeri seni, mulai dari yang foto-
kawan mengambil inisiatif untuk menempelkan foto di depan karya-karya yang dipajang, ngobrol-
kertas-kertas karbon di seluruh jendela kaca. ngobrol dibalik sekat-sekat dimana sebagian karya-
Padahal sebelumnya kami sempat membicarakan karya di pajang. Terlihat beberapa kawan-kawan
kemungkinan tersebut dan mensiasatinya dengan partisipan dari Sub Art saling bergantian mengamati
menpelkan kertas-kertas yang telah di desain khusus kondisi Galeri seni untuk sekedar berjaga-jaga dari
sebagai penutup seluruh kaca yang ada dalam hal-hal yang tidak di inginkan. Begitu juga dengan MC
ruangan. Tapi dikarenakan kondisi dimana banyak yang terus mengingatkan pada para visitor untuk
sekali pekerjaan-pekerjaan lainnya yang harus tidak menyentuh karya-karya yang dipamerkan di
diselesaikan membuat rencana tersebut terlupakan. galeri seni. Kondisi ini terus berlanjut hingga malam,
Dari sore sampai malam hari visitor yang datang ke bahkan sampai tengah malam pun masih ada
Galeri seni silih berganti. Mulai dari yang mengamati beberapa visitor yang masih melihat karya-karya
karya-karya yang di pajang dengan raut muka serius yang ada di Galeri seni.
sampai yang hanya sekedar lewat saja.
Minggu 3 Mei 2009 :
Sabtu 2 Mei 2009 : Di hari terakhir D.I.Y Fest berlangsung ramai lebih
Pada hari kedua ini kegiatan dibuka jam 10.00. ramai ddari hari-hari sebelumnya, padahal sebelum
Beberapa orang terlihat sedang memfoto karya- siang suasana masih terlihat sepi, hanya terlihat
karya yang ada. Beberapa kawan dari Sub Art terlihat beberapa visitor yaitu ibu-ibu yang entah datang dari
enda 84 (artist)
ikkoo & doni (artist)
30
Oleh: Algazelia
Penghisap, pembuat kaos stensil yang
sedang mendalami fotografi.
Kontak: diethenforgotten@yahoo.com
klakar sambil ngeja (ga’ pake “ h ” karena artinya jadi kawan lainnya dikarenakan Yanto sama Abi yang
lain-rharharha) sama Yanto, Abi , dan kawan-kawan seharusnya ngoordinir kegiatan Workshop Sablon
lainnya. Ini bikin aku jadinya ninggalin bagian Screen & Stensil lagi bantu masak di dapur Food Not
Produksi dan Distribusi, sampe-sampe itu bagian aku Bombs biar semua kawan-kawan yang sudah terlibat
titipin sama Syena yang mau bantu buat jagain kalo- dan capek bergadang ngerealisasikan event itu bisa
kalo ada yang dateng ngeliat dan tertarik untuk beli makan, jadinya bagian Produksi dan Distribusi aku
merchandise/pernak-pernik di bagian Produksi dan titip sama Mimiw dan Ahonk. Di meja Workshop
Distribusi itu, soalnya Mimiw belum dateng dan Sablon pake Screen dijalanin sama Jaka, Trian, Areis,
Ahonk lagi bantu-bantu ngerapiin bagian Visual-Art Ncik yang mana mereka agak sedikit kelabakan pas
sama kawan-kawan lainnya yang juga bersedia buat kaosnya Trian selesai disablon tapi jadinya ga’ rapi
bantu-bantu aku di bagian Produksi dan Distribusi. dan kotor kena bekas tinta sablon-hha (siapa suruh
Waktu hari pertama itu aku bener-bener ngerasa nyablon kaos putih dengan kondisi mabok-hha-
seneng dan bangga akhirnya D.I.Y Festival 2009 itu rasokela-hha). Aku yang ngejalanin Sablon
bisa dimulai juga walaupun harus capek dan Stensil/Totol cukup kelabakan juga karena kawan-
pontang-panting ngerealisasiinnya bareng sama kawan dan pengunjung yang sweater/jaket dan
kawan-kawan. kaosnya mau disablonin banyak, tapi disitu juga aku
tunjukin gimana cara nyablon totol biar bisa belajar
Di hari pertama event itu pengujung yang sama-sama sekaligus biar mereka bisa berkontribusi
32 dateng ga’ terlalu rame tapi kegiatan-kegiatan berupa ribuan rupiah buat benefit event D.I.Y Festival
2009 itu. Pas ngejalanin workshop sablon aku sama itu. Sampe pas checksound mulai, workshop sablon
Yudhis cukup dibikin repot sama kawan-kawan yang screen dan stensil (sablon gratis) jalan lagi dengan
ga’ bawa kaos polos tapi mau bayari stok kaos polos eskalasi peminat yang lebih rame dari hari kedua
yang aku sama Yudhis punya, sampe-sampe mereka kemaren-wauw. Pas lagi sibuk cutting stensil aku
berebutan kaos polosnyo ca’ di pasar BJ bae, diajak Anes, Oki, Yudhis sama kawan-kawan yang
(“beli..beli..beli..konsumsi-konsumsi kami”); si lainnya buat jadi korban malpraktek Workshop
Yudhis yang ringam liat keadaan yang seperti itu Piercieng yang mau dijalanin sama Anes (Food Not
langsung ngomong sama aku kalo kaos polosnya ga’ Bombs Bandar Lampung - BandanaThreat) yang
dijual lagi, tapi kawan-kawan yang pengen nyablon kemaren dihari pertama belum terealisasi, waktu itu
gratis itu tetep maksa bayarin kaos polos yang kami aku dalam keadaan setengah mabok mau aja ditindik
punya-aey rugi kami, ladas di kamu bae lajunyo. di bibir sambil kawan-kawan Lampung yang lainnya
Workshop sablon di hari itu seinget aku ga’ selesai- nakut-nakutin dan bilang kalo si Anes itu sering salah
selesai (tutup) sampe resminya kegiatan dihari itu ngelubangin-hha. Tapi yang paling disayangkan
seharusnya selesai, soalnya kawan-kawan yang setelah selesai ditindik, dan aku sudah sempet
mau belajar nyablon sendiri kaosnya gak puas-puas kesana kemari klakar+ngombe sama kawan-kawan
dikarenakan desain-desain buat disablon banyak yang lainnya ga’ sadar kalo ternyata jarum penahan
dan beragam. Yang aku inget kalo semua kegiatan tindiknya lepas dan ga’ bisa dipasang dan dibenerin
sablon menyablon aku paksain berenti sama kawan- lagi-hah. Akhirnya dihari itu aku lebih milih bladas
kawan yang lainnya pas workshop & diskusi dengerin kawan-kawan dari tiap-tiap band yang
Photography dimulai. Nah di hari itu juga aku inget terlibat tampil di panggung sekalian ikut ber-pogo dan
kalo sempet sedikit marah-marah sama kawan- moshing sama kawan-kawan lainnya. Dibantu
kawan yang nyablon pake screen tapi pas sudah dengan beberapa tegukan intisari yang bikin seneng
selesai nyablon screennya ga’ dicuci/dibersihin lagi kami yang bladas saat itu. Aku juga bisa nikmatin
tapi marah-marahnya bisa tetep agak slow sambilan kondisi event yang rame da’ kruan lagi. Mulai dari
klakar dan soksok nasehatin kawan-kawan yang kawan-kawan yang dari berbagai jenis sampe
sudah ngebiarin itu screen ga’ dicuci. Ngeja pengunjung yang sibuk berphoto-photo disini-situ,
lagi+ngintisari lagi sama kawan-kawan-hha-konyol. sablon ini itu, sampe yang sibuk tanya ini itu dan
ngajak ceka intisari lagi-gilo galo, tapi itulah yang
Hari ketiga event itu (3 Mei 2009) aku dibangunin bikin seneng aku secara pribadi dimana tiga hari itu
pagi-pagi sama Ucil dan Ari Kambeing yang ngajakin be n ar-b e nar l ibur a n yan g nyen e ngin-lada s,
ngopi pait pagi (intisarianggurmerah)-gilo kamu, walaupun capeknyo terasonian. Sampe malemnya
sambilan si Ari Kambeing minta bantu rompinya selesai acara musik dilanjutin diskusi tentang D.I.Y
disablon totol gambar zionisdajjal. Ga’ lama dari itu (do it yourself & yourfriends) aku yang terkondisi
alat-alat band dateng tapi si Yudha (koordinator sudah da’ kruan lagi da’ sadar kalo tertidur pas diskusi
band/musik) belum dateng-dateng juga, kami-kami itu. Waktu bangun ternyata diskusinya sudah hampir
yang sudah bangun, sudah dateng maupun yang selesai dan saat itu banyak kawan-kawan
belum tidur-tidur juga bantu ngangkatin alat-alat band yang lain sibuk berebut minta karya ini itu yang
33
sudah dipajang di bagian visual-art sampe yang di koordinir bagian Produksi Dan Distribusi), tapi
tempel di tiap-tiap bagian/space di event itu (ai ladas setelah kembali diingat & diliat dari buku catatan
e yang berhasil dikasih karya samo senimannyo- Bagian Produksi Dan Distribusi akhirnya tiap-tiap
jangan lupo baelah…hhay). kawan-kawan yang sudah berkontribusi buat
ngeramein Bagian Lapak Produksi Dan Distribusi
Selesai diskusi, kami-kami yang masih tersisa di bisa dapat laporan dan hasil dari penjualan di bagian
tempat itu makan bareng dalam satu piring besar itu, mulai dari stiker-stiker yang terjual, pin yang
yang diambil dari satu bagian level panggung yang terjual, emblem-emblem yang terjual, sampe kaos
dialasi pake plastik bersih (ketika itu aku jadi teringat yang berhasil terjual-cihuiy....
masa-masa SMA dimana aku banyak terlibat dalam
kegiatan rohani islamnya dan sering melakukan tata Hampir pagi aku yang sudah mulai ngantuk dan lanjut
cara makan seperti itu, toam kalo bahasa arabnya- tidur sampe-sampe ga’ tau kalo ternyata sebagian
hha). Sampe selesai makan-makan aku dan kawan-kawan yang dari Lampung harus balik pulang
beberapa kawan-kawan lainnya yang belum bisa ke Lampung pake kereta pagi (kenapa harus balik
tidur ngelanjutin sedikit beres-beres dibarengi secepat itu? 4 hari itu terasa sangat sebentar kawan-
klakar+critacrita+ ngeja lagi sambilan nyablon ini itu kawan). Sampe pagi (4 Mei 2009) kami yang masih
buat kami masing-masing yang belum juga puas- tersisa mulai sama-sama ngeberesin itu tempat
puas nyablon dikarenakan memang desain buat sampe selesai sembari juga nungguin kawan-kawan
disablon memang banyak, beragam dan bagus- yang lainnya dateng ikut bantu ngeberesin dan bantu
bagus-aeiy ladas e... ngangkutin barang-barang yang harus dibawa
pulang. Di hari itu aku ngerasa kesel sama kawan-
Sampe selesai nyablon ini itu (pas itu sudah masuk kawan yang sudah balik duluan dengan berbagai
fajar 4Mei2009), aku yang dibantu Ahonk dan kawan- alasan dan tega ninggalin kami yang terpaksa harus
kawan lainnya buat ngedata & ngitung benefit yang ngeberesin itu tempat dan ngangkutin barang-barang
diperoleh selama kegiatan itu mulai dari Bagian yang mesti dibawa pulang, tapi kekesalan itu cukup
Produksi Dan Distribusi sampe Bagian Workshop terobati dengan kedatangan beberapa kawan-kawan
cukup kebingungan dikarenakan aku memang ga’ yang ngebantu ngeberesin itu tempat sampe selesai
terlalu bisa hitung-hitungan (padahal kuliah di dan sama-sama balik pulang kerumah masing-
fakultas ekonomi tapi lolo ngitung) ditambah lagi yang masing ninggalin itu tempat. Makasih banyak buat
banyak tau merchandise/pernak-pernik yang terjual kawan-kawan yang sudah balik lagi dateng ngebantu
cuma Syena, Ahonk dan Mimiw (padahal aku yang kami-kami yang masih tersisa di hari pemberesan itu.
Saya Abi dari Lampung. Saya disini untuk menulis laporan tentang agenda
workshop di DIY Fest Palembang yang diadain tgl 1 s/d 3 Mei 2009
kemaren. Kebetulan saya menjadi salah satu partisipan di bagian
workshop. Tidak banyak yang bisa saya laporkan mengenai agenda
workshop kemaren karena saya juga ikut mondar-mandir mengamati
keadaan di dalam ruangan festival.
S
edikit mengulas tentang etika D.I.Y (dan
mengapa tema ini yang diangkat di festival “D.I.Y sendiri merupakan salah
kemaren), D.I.Y sendiri merupakan salah satu
budaya tentang bagaimana orang-orang yang terlibat satu budaya tentang bagaimana
di dalamnya berusaha mengerjakan segala sesuatu orang-orang yang terlibat di
(baik media bacaan, produksi desain cetak dan dalamnya berusaha mengerjakan
distribusi rekaman) secara mandiri, tanpa
bergantung oleh sistem mainstream dan memainkan
segala sesuatu (baik media bacaan,
kontrol mereka sendiri serta memotong jalur yang produksi desain cetak dan distribusi
sedang memonopoli saat ini. rekaman) secara mandiri, tanpa
Balik ke situasi di D.I.Y Fest kemaren, setelah saya
bergantung oleh sistem mainstream
amati ruangan workshop merupakan ruangan yang dan memainkan kontrol mereka
paling diminati pas DIY Fest kemaren. Salah satu sendiri serta memotong jalur yang
alasannya mungkin karena adanya sablon gratis sedang memonopoli saat ini. ”
yang diinformasikan pas acara sedang berlangsung.
Oya, untuk hari pertama yang bertepatan dengan kedua agenda workshop adalah stensil yang di
May Day, agenda untuk workshop diisi oleh teman aplikasikan menjadi desain untuk sablon (dengan
Yanto yang memberikan kursus singkat tentang teknik cocol), yang diisi oleh saya dan teman Bibi.
teknik menggimbal. Sayang kurang banyak peserta Peserta yang hadir mulai lumayan banyak, mungkin
workshop yang hadir saat itu. Tapi ada beberapa dikarenakan karena ada beberapa dari peserta yang
peserta yang minta rambutnya disambung dengan baru pertama kali melihat teknik menyablon
gimbalan yang dibuat oleh teman Yanto. Untuk hari secara langsung (memakai screen) yang
35
diperagakan oleh teman Jaka dan Trian (meskipun banyak pengunjung yang meminta kaosnya disablon
ada kesalahan kecil).Dan setelah workshop sablon oleh partisipan, dan bukan mereka yang mencobanya
dimulai, akhirnya mulai banyak peserta yang meminta sendiri. Tapi pada akhirnya mereka pun mencoba
kaosnya disablon oleh partisipan workshop (sampai menyablon kaosnya sendiri. Dan workshop sablon
akhirnya mereka kewalahan menerima pesanan). gratis sukses (dengan habisnya semua tinta sablon
Pada hari itu juga (malam harinya) ada workshop yang disediakan oleh panitia :)) meski ada beberapa
fotografi, tapi saya tidak mengikutinya karena saya catatan mengenai kurangnya penjagaan di area
sudah kelelahan setelah seharian berada di ruang workshop karena panitia mengakui mereka
workshop sablon. Selain itu juga keesokan siangnya kehilangan banyak stok kaos polos dan ada salah satu
sebelum sesi band dimulai ada wokshop screen sablon yang jebol. Mungkin sekian dari saya,
Bodypiercing yang diisi oleh kawan Anes. karena banyak momen yang sudah lupa saya ingat
soal workshop sablon di D.I.Y Fest kemarin. Terima
Secara ringkas mengenai kesan yang dapat saya kasih buat teman-teman Kolektif Bikin Sendiri yang
gambarkan mengenai workshop (khususnya sablon), sudah meminta saya untuk menulis laporan tentang
meskipun pada awal pesan D.I.Y yang coba D.I.Y Fest. Tetap semangat dan D.I.Y spirit for
disampaikan oleh partisipan kurang mengena karena everyone's out there!
D.I.Y FEST
P
agi yang cerah, prepare
setting tempat dan alat, Ayib Bludak 98
sound check-sound check
lah. Hari sudah semakin bisa
dikatakan siang. Suasana pun
sudah mulai rame, melihat-lihat,
berkeliling, trade, komentar,
berteriak, atau sekedar duduk dan
melihat BLUDAK98
berteriak...hahhha Tentunya bukan
hanya itu….apa yang bisa kita
lakukan, segera lakukan
!..sendiri…dengan kawan-
kawan….dan tentunya dengan
perasaan senang !!!
Hari yang terus memanas ini, tidak
membakar telinga kita yang terus-
terusan non stop digempur oleh
ABSTRAX, CAPITAL ROCKER, Abi Bandana Threat Titik Jenuh
RED ROPE, TITIK JENUH, UP TO STUDIO GIGS FOR BENEFIT
RAGE, MATILDA, KEEP RIOT,
D.I.Y FEST
BANDANA THREAT ( LPG ),
HELLCOPTER, NAUGHTY BOIS,
M
eskipun ada sedikit
BLACK HEART, dan TURN OVER.
keterlambatan dalam
masalah waktu,
studio gig maksudnya gigs ini agak sedikit
molor mulainya karena ada D.I.Y Fest
sesuatu dan lain hal :). Tampak
kawan-kawan telah datang dan
ngobrol, akrab, yah memang
beginilah semestinya. Overall
gigs ini berjalan lancar tanpa
gangguan yang berarti, kecuali
satu….ada kerusakan
nongkrong saat studio gig microphone.
SUMBER REJEKI, BLUDAK98, D.I.Y Fest
RONGSOKAN, RED ROPE,
TITIK JENUH, FROM THE
OTHER SIDE, UP TO RAGE, Do it yourself…..
TURN OVER, NAUGHTY BOIS, Do it with your friend…..
MATILDA, TRENDY REJECT
dan HELLCOPTER.
with pleasure.....
37
Oleh: Embun Pagi.
Pemuda keturunan jawa yang
juga penggila Benyamin. S,
pencinta Doc. Mart yang memiliki
motto,“gak ada lagi udara yang bersih
dan sejuk, kecuali embun pagi !!!”
al
Membuat Rambut Gimb
Kamu Sendiri
H
allo Bray, ketemu lagi nih!!! Nah kalo lu sempet datang ke acara D.I.Y Fest yang kita gelar
pada tanggal 1 ampe 3 Mei kemaren, pasti lu pada ngeliat kita buat berbagai macem
workshop. Nah diantaranya Workshop Gimbal. Kalo lu sering nonton yang namanya TV pa
ngeliat anak-anak reggae yang rambutnya mirip banget ma sumbu kompor (gimbal), lu pasti
bertanya-tanya, gimana sih cara ngebuatnya. Asli, lu pada mupeng kan ngeliatnya! Muka pengen
gitu…Mau beli bingung belinya kesiapa, n so pasti harganya kaga’ murah. Yaaa…cukup nguras
yang namanya dompet lu. Eit…eit…eit…tunggu dulu. Jangan keburu putus asa gitu donk!!! Tenang
Jack, soalnya gue bakal berbaik hati ama lu semua…Nih gue kasih bocoran cara ngebuatnya.
Seneng kan? Pastinya he…
1. Rambut
Lu coba cari rambut-rambut sisa potongan di salon-
salon (usahain salon cewek). Disana lu bisa
ngedapetin sisa-sisa potongan yang rada panjangan
plus lu bisa ngecengin cewe’-cewe’ yang ada
disana…hehehe…usahain cari yang rada panjangan
kira-kira 10 ampe 15 centian (sisa potongan rambut). 3. Wax
Semakin panjang semakin bagus. Kalo nggak ada Nah ni die barang yang rada susah nyarinya. Kalo lu
atau kalo lu males coba da bongkar lemarinya nyokap sempet maen ke Jogja mungkin lu bisa nemuin ni
kamu siapa tau lu nemuin harta karun yang namanya benda. Wax ini biasa dipake ma anak-anak surfing.
“sanggul” tapi inget yang udah kaga’ kepake lagi!!! Yup…bener banget wax buat maen papan selancara
Jangan yang masih kepake, yang ada lu bakal air. Kecewa…he…jangan keburu ciut gitu
diomelin ma nyokap lu… hehehe… donk,,,masih ada kok alternative laen.
Hemmm….pasti pada seneng kan?? Bener banget
2. Jarum kamu bisa gunain yang namanya madu.
Jarum yang dipake adalah jarum sulam. Lu bisa Eiiiit…eiit..eiit…tapi inget, madunya kudu yang asli!!
ngebelinya di toko benang tapi kalo kaga’ ketemu Soalnya kalo nggak bisa-bisa yang ada rambut lu ntar
coba cari dah di toko-toko jahit yang ada di pasar- dikerubutin semut lagi…eamng mau rambut lu
pasar (bilang aja jarum HAKPEN) no.12 kalo banyak semutnya??? Kalo kaga’ ada juga, ni gua
nggak no. 13. Murah kok paling cuma 3 ribu
38 perak. kasih alternative yang terakhir. Kalo masih kaga’ ada
juga asli kelewatan banget dah. Kamu bisa beli atau
kalo nggak minta dah ke siapa kek yang namanya
minyak rambut jell. Kan sekarang kan banyak banget
minyak rambut yang model gituan!!!
4. Aluminium Foil
Ni barang bisa lu cari di swalayan-swalayan terdekat
di tempat kamu. Inget swalayan, jangan cari di
warung. Kalo lu masih nekat juga gua kaga’ tanggung
dah!!! Kalo lu kaga’ mau beli juga, coba dah bongkar
yang namanya dapur kamu. Sapa tau ada sisa-sisa
nyokap abis buat kue kemaren!!!
5. Gunting
Gunting apa aja asal jangan gunting rumput ma
gunting seng aja.
6. Lilin
Tau kan yang namanya lilin?! Kalo kaga’ tau asli lu
bener-bener kelewatan!!!
7. Sisir.
Usahain gunakan sisir yang bergerigi rapat atau sisir
yang bisas dipake buat nyasak rambut.
Nah mudah kan bahan-bahannya?!
Sekarang cara ngebuatnya. Ni yang perlu diperhatiin. pake jarum sulam. Cara nyulamnya cukup ditusuk-
Karena butuh ketelatenan ma jangan males. Soalnya tusuk dari sisi yang satu ke sisi yang laen. Sulam terus
emang rada ngebosenin. Tapi kalo udah ketemu (tusuk-tusuk) sampe rata pokoknya (sampe bener-
selanya dijamin enak banget dah. Pa lagi kalo ada bener padet). Semakin padet semakin bagus. Kalo lu
ramuan-ramuan tambahan pas ngerjainnya. Dijamin ngerasa ukuran panjang blom dapet lu ambil lagi
kena banget soulnya…hehehe…udah dah basa- rambut yang blom disulam trus satuin ma rambut yang
basinya. Sekarang langsung aja ke proses uda disulam. Trus sulam, samain sulamannya (rambut
pembuatannya!!! yang blom disulam) dengan sulaman sebelumnya.
Nah kalo udah kelar pasti banyak tu rambut yang
Pertama : Ambil rambut yang udah disiapin tadi, keluar-keluar dari gimbalan (sulaman) lu tadi. Nah itu lu
sekira-kiranya aja n jadiin satu. Gede atau kecilnya rapiin (potong) pake gunting. Selesai…belon
sesuain aja dengan keinginan kamu. Trus sasak pake euy…masih ada tahapan berikutnya!
sisir ampe kusut. Nah kalo udah, kita langsung masuk
ketahapan berikutnya. Keempat : Rambut yang uda siap tadi (kelar disulam
ama uda dirapiin) lu bungkus pake aluminium foil
Kedua : Rambut yang udah lu sasak tadi, lu balurin rapet-rapet. Jangan terlalu tebel ngebungkusnya yang
dah rata-rata pake wax (madu/minyak rambut jell). penting ketutup semua. Kalo udah, terus kita masuk ke
Inget, yang rata!!! Selesai, langsung masuk ke tahapan terakhir yaitu finishing. Seneng tu pastinya
tahapan selanjutnya… kalo udah denger yang namanya terakhir…hehehehe..
Ketiga : Ni tahapan butuh keahlian sedikit. Disini skill Kelima : Lu coba nyalain lilin yang udah disiapin tadi.
lu bakal dilatih. Karena ni tahapan yang bakal jadi Terus bakar secara perlahan rambut yang udah
penentu bagus enggaknya gimbalan. Rambut yang dibungkus tadi secara perlahan. Dari pangkal sampe
udah dibalurin wax tadi sisain pangkalnya kira-kira 4- ujung. Inget jangan kelamaan ntar dalemnya
5 centian (jangan disulam). Nah selebihnya, lu sulam gosong. Kira-kira pembakarannya da rata 39
(kurang lebih satu menitan) kamu buka dah aluminium
foilnya pelan-pelan…simsalabim… terengggg…pasti
lu bakal kaget ngeliat hasilnya. Yoi…bener banget Iya dah, segitu aja ya tips dan trik dari gua. Gua yakin
JACK. Lu bakal ngedapetin gimbal dengan kualitas lu pasti bisa, asal lu mau belajar. Iya lah orang pada
yang baik. Bulat, rata, padet, kuat dan yang pasti intinya kita semua dalam proses belajar dan mengajar.
nggak ada rambut yang liar-liar alias keluar-keluar). Yang bisa ngajarin yang gak bisa. Yang gak bisa
jangan males-males bertanya. Terus kalo da bisa kita
Nah, itu kan udah gua bocorin cara ngebuat gimbalan kerjain sama-sama. Lumayan JACK, bisa tambah-
(sambung) sekarang gua kasih tau cara tambah buat beli Jah…hehehe…jadi, SELAMAT
nyambungnya. Rambut asli yang bakal lu sambung, lu MENCOBA!!!
pilah pelan-pelan (sesuain dengan besar kecilnya)
gimbalan yang lu udah buat. Lu jadiin dah rambut yang Kalo kamu masih bingung, jangan sungkan-sungkan
bakal disambung itu (rambut aslinya) sama kaya’ buat bertanya. Gua dengan senang hati ngebantu lu
waktu lu ngebuat gimbalan tadi (disulam juga). Nah semua. Tapi kalo lu males atau gak mau repot, gua
kalo udah kelar, taplokin dah pangkal rambut juga nerima job-an buat lu yang mau ngegimbal (baik
(gimbalan sambungan) dengan pangkal rambut yang asli/sambungan), he…ajang promosi nih…iya
(rambut asli yang udah digimbal), terus sulam secara lah, sambil nyelam kan gak papa nangkep ikan!
merata, ampe kagak keliatan lagi sambungannya. Nah sSekian dulu ya. Sampai jumpa, sampai ketemu lagi di
kalo udah ntar kan banyak juga tuh rambut-rambut lain waktu. Seneng bisa berbagi dengan lu semua.
yang liar (keluar-keluar) nah lu potong lagi pake
gunting. Jadi dah…gampang kan?!!! Salam manis dari gua.
Sapa kami
di dunia maya:
Email : bikinsendiri@rocketmail.com
FB : bikinsendiri kolektif
40
S ablon
tencil
Oleh: Algazelia
S
ablon stensil ini adalah salah satu workshop yg
berhasil direalisasiin di D.I.Y Fest kemaren yang Proses pembuatan stensil:
mana menurut aku cukup diminati kawan-kawan
yang datang di event itu; biar tambah banyak lagi 1. Kamu bisa ngegambar langsung desainnya
kawankawan yg bisa nyablon cuma pake tinta sablon, di kertas karton atau hasil print-out dari
busa, sama stensil-bae.. (gak perlu pake terlalu banyak program graphic design di komputer seperti
alat seperti nyablon pake media negatif-film yg dibikin Paint, Coreldraw atau Photoshop.Yang kamu
di screen); disini ada sedikit metode cara nyablonnya.. perlukan hanyalah outline gambarnya. Jadi
tidak perlu memberi warna pada gambar,
cukup garis yang membentuk gambar.
Keperluan yg dibutuhkan:
2. Untuk memudahkan proses cetak gambar
1. Tinta sablon (aku pake yang jenis Rubber) jangan lupa membuat pondasi (tulang
stensil) biar bentuk gambar yang akan
2. Sari warna sesuai keperluan (dengan sari disablon tidak terputus. Jika tidak sebelum
warna kamu bereksperimen dengan warna- mencetak gambar kamu harus menyusun
warna yang kamu inginkan) terlebih dulu potongan gambar tersebut
diatas media yang akan kamu cetak agar
3. Pengencer tinta/binder (sesuai jenis tinta) dapat membentuk gambar yang kamu
inginkan, hal ini akan cukup merepotkan
4. Mangkok atau gelas/tempat pencampuran kamu.
tinta dengan binder atau sari warna
3. Sebelum melakukan proses cutting jangan
5. Busa lupa melapisi stensil dengan isolatape
bening agar nantinya stensil bisa lebih awet
6. Kertas karton atau kalender bekas dan bisa digunakan beberapa kali.
7. Isolatape bening 4. Kemudian tempelkan gambar yang sudah
kamu buat tadi ke karton yang sudah kamu
8. Double-side tape lapisi dengan isolatape. Lalu cutting secara
perlahan bagian gambar yg nantinya menjadi
9. Pisau cutter celah masuknya tinta sablon ke kaos pake
pisau cutter sehingga setelah proses cutting
10. Kaca (sebagai alas saat cutting) ini selesai hasilnya adalah negatif-film dari
gambar yang akan disablon. 41
Print out gambar Bentuk gambar
yang salah yang kurang baik
Print out gambar Bentuk gambar
yang benar yang lebih baik
Posisi tulang -tulang yang penting,
agar bentuk huruf tidak putus
. Bodypiercing
Tindik tubuh Mempersiapkan Alat-alat Tindik (standar):
T
indik tubuh pada mulanya hanya digunakan
pada kelompok komunal masyarakat 1. Jarum sekali pakai
tradisional tertentu untuk memberikan tanda Gunakan jarum khusus tindik Aboket ukur
dan juga sebagai ritual penolak bala dan sejalan 14,16,18.Yang dapat dibeli di apotik-apotik atau toko-
dengan arus informasi dan teknologi maka toko alat medis.
menindik tubuh pada masa kini bukanlah tindakan
yang sakral dan bernilai magis. Dibawah ini ada 2. Anti septik
sedikit panduan cara menindik dan merawat luka Alkohol luka, Refanol, atau cairan Anti Septik
tindik secara sederhana. pembersih luka lain.
SEBELUM MELAKUKAN PROSES TINDIK TUBUH SESUDAH MELAKUKAN PROSES TINDIK TUBUH
[ panduan bagi piercer / piercing artis] [ panduan bagi piercer / piercing artis]
KEBERSIHAN TANGAN : Diutamakan sebelum melakukan MEMBERSIHKAN LUKA DENGAN TELITI : Secara teliti
proses penindikan piercer membersihan tangan dengan piercer harus membersihkan luka pada recipient,bertujuan
sabun atau anti-septik lain, hal ini dilakukan untuk agar tidak bercampurnya darah kotor dan bersih pada luka
mencegah terjadinya infeksi luka tindik pada recipient. yang dapat mengakibatkan infeksi.
[ panduan bagi recipient / orang yang akan di tindik ] [ panduan bagi recipient / orang yang akan di tindik ]
PERTIMBANGAN RESIKO: Recipient harus TERATUR DALAM MERAWAT LUKA : Di anjurkan bagi luka
mempertimbangkan segala resiko yang timbul setelah yang baru,recipient harus rajin membersihkan luka
melakukan penindikan tubuh. menggunakan cairan anti septik, bertujuan agar tidak
bertumpuknya darah kering dan keringat pada daerah
MENENTUKAN LOKASI TINDIK: Sebaiknya recipient sekitar luka.
memiliki konsep dan alasan yang matang dalam
menentukan lokasi tindik pada tubuh.
43
Panduan teknis cara menindik:
mengunakan alat tulis.
1. Persiapkan alat-alat yang nantinya digunakan untuk
proses tindik. 5. Tindiklah pada bagian yang sudah diberi tanda
menggunakan Aboket.
2. Bersihkan alat-alat tindik tersebut mengunakan
cairan Anti Septik. 6. Pasang aksesoris (Barbel,labert atau ring) yang
sudah dipilih dan sesuai ukuran pada bagian luka tindik.
3. Gunakan sarung tangan steril sekali pakai.
7. Bersihkan area luka tindik menggunakan cairan Anti
4. Berikan tanda pada area tubuh recipient yang akan Septik.
For reference :
Dikarenakan sulitnya menjelaskan secara tertulis proses teknis menindik, bagi yang ingin menjadi piercer/piercing
artis untuk mengetahui detail proses teknis pada penindikan, dianjurkan untuk menonton video-video piercings
yang terdapat di internet dan buku-buku yang mengulas seputar Body Piercings.
B
erkenaan dengan diselenggarakan acara kolektif teman2 di palembang pada
tanggal 1,2 & 3 Mei 2009, yang diberi tema D.I.Y Fest, saya yang kebetulan
terlibat pada acara untuk memberikan workshop seputar tindik tubuh ingin
memberikan sedikit pendapat mengenai kaitan antara konsep D.I.Y , tindik tubuh dan
kesehatan
Tindik tubuh adalah bagian dari seni modifikasi tubuh (body modifikasion) yang
didalamnya terdapat dua farian, Tattoo & bodypiercings. Khusus pada bagian Body
Piercings, dikarenakan seni ini adalah menindik tubuh (merobek/melobangi bagian
tubuh) maka mau tidak mau kita bicara mengenai kesehatan, bagaimana menjaga
kebersihan saat melakukan proses tindik pada tubuh, menjaga agar luka tidak
mengalami infeksi. Maka saya anjurkan untuk menggunakan jarum steril sekali pakai
(aboket) dan selalu mengunakan sarung tangan karet saat menindik serta cairan anti
septik untuk membersihkan luka pada bagian tubuh yang ditindik. Banyak
kemungkinan terjadinya infeksi dan penularan bakteri dari jarum yang seharusnya
tidak di peruntukan bagi tubuh.
Jangan menyalah artikan konsep D.I.Y pada seni tindik tubuh,karena tindik tubuh
44 berkaitan erat pada kesehatan tubuh itu sendiri.
Oleh: DisWar.
Tukang sablon amatiran yang
terancam dipecat dari bandnya .
Kontak: dis_war@yahoo.com
P
agi ini saya kembali bertemu dengan monitor Literatur Dan Film dan berharap teman-teman yang
setelah kemarin sore saya memutuskan untuk lain mau menggorganisir Sub ini tapi ternyata hal ini
sementara mengakhiri pertemuan saya. Hari tidak menarik perhatian teman-teman yang lain dan
ini saya kuatkan kembali niat untuk menuliskan memilih untuk mengorganisr hal lain di luar Literatur
reportase dari Sub Literatur Dan Film yang saya dan Dan Film. Pada saat pertemuan membahas siapa
teman saya organisir, yang kemarin-kemarin gagal saja yang mengorgaisir di setiap Sub yang ada,
terus untuk saya tulis. akhirnya dengan beberapa alasan selain karena
teman saya yang satu ini memang menyukai dunia
Meminta kepada teman duet saya untuk menuliskan baca dan tulis dia juga saat itu sedang mengerjakan
repotase ini yang bagi saya dia cukup hadal dalam proyek penerjemahan film dengan seorang kawan,
soal tulis menulis, ia menolak dan beralasan kalo kami sepakat untuk meminta dia membantu
saya yang lebih tepat buat menuliskan ini karena ada mengorganisir Sub Literatur Dan Film dan
beberapa proses pengorganisian yang tidak ia ikuti, nyampaikan kabar baik tadi setelah pertemuan nanti
maklum waktunya luangnya memang sedikit karena karena ketidak hadirannya pada saat pertemuan.
ia bekerja menjual pulsa keliling untuk membiayai
hidupnya dan keluarga kecilnya. Tapi setahu saya dia Beberapa hari setelah pertemuan, seperti biasanya
juga memang selalu mencari-cari alasan untuk kalau rute kelilingnya ada di seputaran daerah rumah
mengelak dari berbagai permintaan, padahal tulisan saya, kadang ia menyempatkan diri untuk mampir
ini dari kemari-kemarin terus di tagih-tagih oleh sang sekedar melepas lelah dan tentunya ngobrol-ngobrol
editor media yang sempet mampus beberapa tahun seperti dulu sebelum ia memiliki rutinitas seperti
ini. Hampir setiap ketemu dia selalu menagih tulisan sekarang ini. Setelah membuatkan kopi yang ia
dan ngomong soal deadline media ini yang makin selalu minta kalau sedang bertandang kerumah
hari makin molor karena beberapa tulisan yang untuk menemani rokok setengah bungkus yang ia
belum masuk-masuk termasuk tulisan dari kami. bawa, saya menyampaikan hasil dari pertemuan
kemarin yang meminta kesediaanya membantu
Mengingat-nginat kembali momen kemarin saya pengorganisasian di Sub Literatur Dan Film. Setelah
sendiri sebenernya lebih ingin untuk terlibat dalam ngobrol ngalur ngidul diselingi obrolan soal kondisi
pengorganisasian di Sub Art atau di Workshop tapi yang ada saat itu soal pengorganisian D.I.Y FEST
teman saya yang satu ini meminta saya untuk dapat nanti, akhirnya ia bersedia untuk terlibat di Sub
membatu dia di pengorganisasian Sub Literatur Dan Literatur Dan Film tapi dengan satu permintaan juga
Film. Tapi memang mungikin juga dia bisa jadi sama yaitu; saya juga mau terlibat disana. Apa boleh
seperti saya yang tidak memilih mengorganisir Sub buat saya pun akhirnya sepakat dengan 45
tawaran ini selain karena memang kawan-kawan Hari-hari menuju D.I.Y FEST adalah waktu dimana
sudah memilih Sub lainya, selain itu juga ada kami harus mulai menyiapkan apa yang sudah kami
beberapa rencana-rencana menarik yang sudah rencanakan. Walau memang waktu buat kami berdua
kami obrolkan sebelumnya dan juga toh saya masih untuk bertemu secara lansung sangatlah sedikit di
bisa mencari-cari sela buat berpatisipasi Sub lainya karenakan aktifitas kami satu sama lain, kami berdua
selain kembali bertemu dengan zine, jurnal, bersepakat untuk mengerjakan apa saja yang dapat
newslatter koleksi kami yang ada dirumah saya. kami kerjakan satu sama lainnya. Saya sendiri
Bertemu kembali dengan buku-buku yang beberapa mengambil inisiatif untuk menghubungi beberapa
diantaranya raib entah kemana, beberapa kawan yang ada diluar kota. Seperti Attack di Pati
diantaranya belum dikembalikan teman-teman yang yang kemudian beberapa hari sebelum kegiatan
meminjamnya, dan sisanya menunggu disentuh para mengirimkan beberapa zine yang ia miliki dan juga
pembacanya. beberapa film dokumenter serta beberapa
merchandise band. Juga Ruru di Jogya yang
Selanjutnya kami pun mulai menyiapkan rencanan- kemudian pulang ke Palembang selain untuk terlibat
rencana dari apa saja yang akan kami hadirkan di di Galeri Seni ia juga membawa zine-zine dan film-
D.I.Y FEST nanti. Seperti memilah-milah buku yang film dokumenter yang ia dapatkan dari kawan-kawan
akan di bawa untuk taman bacaan temporer nanti dan Affinitas. Untuk kebutuhan interior ruangan kami
mengambil beberapa yang masih di pinjam kawan- sepakat untuk menggunakan poster-poster yang
kawan. Menyusun zine-zine serta berbagai media pernah kami buat untuk kegiatan kami sebelumnya
alaternatif lainnya yang kami punya. Menyusun selain juga membuat satu poster yang dapat
kembali beberapa data seperti E-Book, tulisan- merepresentasikan Sub kami.
tulisan, film-film, untuk rencana Free E-Book dan
Data nanti. Membuat poster-poster untuk interior Selajutnya teman saya sendiri kembali
tempat. Mencari PC yang bisa digunakan buat Free menyelesaikan 2 film yang sedang ia terjemahkan
E-Book & Data. Mengontak kawan-kawan luar dan agar nanti dapat diputar dan di distribusikan pada
dalam kota yang harapan nantinya mau saat kegiatan selain mengerjakan katalog bagi
berpartisipasi untuk meramaikan Sub yang kami media-media alternatif yang kami miliki. Sebenarnya
organisir. Menyelesaikan penerjemahan film dan untuk katalog media alternatif pengerjaannya
mulai mencari-cari film yang akan diputar nanti serta sepakat untuk kami bagi menjadi dua, maksudnya
mencari media untuk pemutaran film. sebagian dikerjakan oleh teman saya sebagian lagi
***
saya yang mengerjakannya karena memang selain tersebut. Kemudian juga Adit yang yang tiba-tiba saja
jumlah media-media alternatif yang kami miliki cukup menghubungi saya setelah seorang kawan bercerita
banyak walau memang tidak lagi sebanyak dulu yang tentang ketertarikkannya untuk terlibat dalm D.I.Y
sebagian lagi entah menghilang kemana, kami juga FEST nanti. Setelah berkomunikasi melalui pesan
memang tidak pernah memiliki katalog dari media- singkat perihal rencana-rencana dari kami di Sub
media yang kami miliki. Tapi itu tadi, selain salah satu Literatur Dan Film dan juga soal aktifitas kerjanya di
dari kebiasaan buruk saya yang selalu menunda- daerah OKI. Ia tertarik untuk terlibat dan berjanji
nunda pekerjaan, saya juga waktu itu mulai di untuk membawa beberapa koleksi media yang ia
sibukkan dengan aktifitas lainnya seperti membuat miliki untuk turut meramaikan pameran Media
merchandise bagi band saya yang juga sebelum- Alternatif nanti sepulangnya dari Jakarta untuk
sebelumnya sudah kami rencanakan ( saya dan istirahat kerja.
teman-teman di band saya ) juga merchandise
lainnya untuk mengisi Sub Produksi Dan Distribusi, Malam sebelum kegiatan adalah saat kami dan juga
juga menyiapkan beberapa film untuk sablon gratis di kawan-kawan di Sub lainnya harus bekerja keras
Sub Workshop nanti yang membuat tugas saya untuk mempersiapan kegitan besok. Karena hanya
mengerjakan katalog media jadi tidak terealisasi. pada malam itulah kami semua baru dapat menyusun
Cuma itu yang saya ingat sekarang hingga semua secara keseluruhan apa saja yang telah kami
terjadi seperti itu. Mudah-mudahan dia bisa persiapkan di tempat kegiatan padahal sebelum-
memaafkan kesalahan saya.. belumnya kami semua berencana untuk memulainya
dari beberapa hari sebelumnya. Tapi dikarenakan
Tapi juga sebenarnya kami sendiri tidak hanya ada beberapa kegiatan mendadak yang
berdua saja dalam mempersiapakan Sub Literatur dilangsungkan juga di gedung yang sama, malah
Dan Film ini yang cukup berantakan dalam satu hari sebelum kegitan berlangsung, akhirnya
persiapannya. Untuk media pemutaran film Doni dan kami tidak dapat melakukan persipan secara total
Ami yang membantu kami meminjamkan infocus kecuali memasang sebagian dari partisi yang ada,
dengan kawan-kawan Walhi yang sebelumnya kami beberapa poster untuk interior Sub Literatur Dan Film,
sendiri tidak tahu bagaimana cara mendapat fasilitas dan membuat grafity. Itu yang saya ingat saat kami
seperti itu secara gratis. Karena juga kami berharap datang pada malam sebelumnya padahal buku-buku
untuk pemutaran film kali ini kami tidak lagi dan zine telah kami bawa malam itu.
menggunakan PC seperti sebelum-sebelumnya.
Untuk proyek penerjemahan film teman saya dibantu
Enda yang bertugas membuat subtitel bahasa
Indonesia serta mempersiapkan cover untuk film 47
Pada saat malam sebelum kegiatan saya sendiri baru Bandar Lampung kecuali bersalam dan menyapa
dapat datang saat tengah malam karena harus sekedarnya untuk kemudian memilih berlalu menuju
mempersiapkan beberapa kebutuhan lainya selain Sub Literatur dan Film. Mudah-mudah mereka
menunggu kendaraan roda empat yang dapat mengerti sikap saya malam itu yang tidak hangat
membawa barang-barang yang dibutuhkan disana. seperti biasanya.
Sesampai disana ternyata teman duet saya telah
menyusun semuanya, terlihat buku-buku dan Saya memilih untuk membiarkan Sasuck duduk
berbagai media alternatif telah tersusun rapi dimeja- didepan monitor setelah menujukkan dimana posisi
meja yang ada di Sub Literatur Dan Film. Walau dia E-book dan data-data lainnya dan melihat apa saja
sendiri sudah tidak terlihat lagi batang hidungnya, yang masih kurang di Sub Literatur dan Film, sembari
seperti biasa tuntutan peranya sebagai pengedar merapikan beberapa posisi zine yang terlihat agak
pulsa keliling yang memaksanya untuk tetap bagun berantakan. Tak lama berselang setelah saya
pagi esok hari. Dibantu beberapa kawan saya pun kembali berkeliling gedung terlihat beberapa kawan
langsung memasang CPU dan monitor yang saya pengunjung telah datang dan suasana di Sub
bawa untuk kebutuhan Free Data Dan E-Book besok. Literatur dan Film mulai agak hidup dengan
Selain itu juga agar kerja-kerja kami yang ada perbincangan antara kawan-kawan pengunjung
didalam gedung malam itu dapat ditemani lagu-lagu D.I.Y FEST dengan kawan yang menginap semalam.
dari band-band favorit kami. Tak lama dari itu juga terdengar lagu May Day dari
Chumbawamba, yang membuat saya jadi teringat
Begitu pekerjaan di Sub Literatur dan Film saya kalau hari itu May Day.
anggap sudah cukup beres, saya memilih untuk
melihat kerja kawan-kawan lain yang sedang Suasana menuju sore bertambah ramai. Saya sendiri
berlomba dengan waktu terutama kawan-kwan di tidak selalu ada ruang Sub Literatur dan Film, asik
Sub Art sambil menanyakan dimana posisi botol- berjalan kesana kemari, ngobrol-ngobrol dengan
botol yang mereka beli tadi. Karena suasana malam kawan yang datang sambil bercanda-canda sarkas
itu begitu ramai susah buat saya untuk mendeteksi kebiasaan kami yang kadang-kadang menyakitkan
keberadaan botol-botol yang sedang saya cari isinya hati mereka yang terlalu serius menanggapinya.
itu. Disana saya juga melihat Bibi dan Doni sedang Terlihat beberapa kawan silih berganti berada di
membongkar partisi yang sudah terpasang untuk ruangan Sub Literatur dan Film terutama duduk
menyatukan dapur FNB dengan Sub Produksi dan didepan monitor memfasilitasi kawan-kawan
Distribusi yang juga bersebelahan dengan Sub pengunjung yang ingin meng-copy E-Book ataupun
Literatur Dan Film. Saya dan beberapa kawan data-data lainnya. Beberapa diantara telihat duduk
menyarakan untuk memasang kembali partisi itu dilantai membaca buku, zine ataupun jurnal-jurnal
agar susana di tiap bagian besok lebih kondusif. yang ada. Beberapa hanya berkeliling diruangan
Setelah membantu Bibi dan Doni memasang kembali yang sempit itu untuk sekedar melihat-lihat sambil
partisi yang sudah dibongkar yang ternyata harus ngobrol-ngobrol dengan sesama pengunjung.
dilakukan sampai pagi saya kemudian memilih untuk
tidur agar ketika kegiatan dimulai dapat tetap segar. Diantara para pengujung Sub Literatur Dan Film hari
itu seorang kawan dari kolektif Pakjo juga turut
*** berpatisipasi dengan membagikan cerpen hasil
karyanya secara gratis kepada para pengunjung Sub
Setelah menikmati tidur yang hanya beberapa jam Literatur Dan Film. Ketika dia menyakan dimana
terlihat beberapa kawan dari Sub lain sedang tempat bagi cerpennya ditaruh saya jadi teringat
membersihkan sisa-sisa pertempuran semalam. pada jurnal-jurnal kiriman dari kawan-kawan yang
Saya memilih untuk menghidupkan kembali PC yang kemarin sudah kami persiapkan untuk dibagikan
sempat istirahat beberapa jam itu. Tak lama secara gratis, yang hanya tertumpuk di meja depan
berselang Sasuck, seorang kawan dari Bandar pintu masuk tapi tanpa ada petunjuk kalau itu juga
Lampung menawarkan E-Book yang ia miliki untuk dibagikan secara gratis. Saya hanya bisa tertawa
menambah koleksi E-Book yang sudah ada dan sambil meminta tolong kepada seorang kawan untuk
tentunya ia juga mencari E-Book dan data-data lain membuatkan petunjuk alakadarnya berupa tulisan
yang ia tidak miliki. Semalam ketika sampai di yang ditaruh diatas jurnal-jurnal tadi. Diantara kawan-
kawan yang datang beberapa diantaranya tertarik
48 gedung saya sendiri memang belum sempat
ngobrol-ngobrol dengan kawan-kawan dari untuk meminjam buku-buku yang ada padahal kami
sendiri sebelumnya sepakat untuk tidak Yang cukup menguntungkan buat kami dari tiga hari
meminjamkan buku-buku yang ada, kawan-kawan kegiatan kemarin adalah keberadaan PC dan printer
hanya dapat membaca buku-buku tersebut di tempat. di Sub kami yang selalu menarik perhatian kawan-
Tapi atas berbagai pertimbangan akhirnya kami kawan dari Sub lain untuk berada di Sub Literatur Dan
memperbolehkan buku-buku tersebut untuk dibawa Film yang mau tidak mau akhirnya menjadi fasilitator
pulang tapi dengan catatan buku tersebut dikebalikan jika ada kawan-kawan pengunjung menyinggahi Sub
paling lambat pada saat hari terakhir penutupan kami. Mulai dari yang hanya ingin melihat-lihat
kegiatan. gambar-gambar, memilih-milih lagu yang akan
didengarkan sampai yang mendesain sesuatu untuk
Pada hari kedua dan ketiga suasana tidak jauh kebutuhan Sub-nya. Sedangkan kami, saya dan
berbeda dari hari pertama yang membedakannya teman duet saya, seperti apa yang saya ceritakan
hanya jumlah kawan-kawan pengunjung yang sebelumnya lebih banyak ngobrol kesana kemari.
datang jauh lebih banyak dari hari pertama, terutama
pada hari kedua yang berlangsung hingga larut Terima kasih buat bantuannya, mulai dari kawan-
malam. Pada hari kedua juga untuk Free Mp3 kawan yang mencatat buku-buku yang dipinjam,
dikonsentrasikan di Sub Literatur dan Film karena memfasilitasi kawan pengunjung yang ingin ngobrol-
keterbatasan hardisk begitu juga untuk Free Image ngobrol soal media-media yang ada, dan berbagai
dan berbagai karya-karya kawan di Sub Art. Hal ini hal lainnya.
juga yang membuat Sub Literatur Dan Film terlihat
lebih ramai dari hari kemarin dengan antrian kawan- Pada saat kegiatan berlangsung kami kami pun baru
kawan untuk duduk didepan monitor. Satu hal yang sadar akan berbagai ke alpaan kami dalam
selalu di ingatkan kawan-kawan adalah untuk meng- mempersiapkan Sub kami. Lain waktu kita akan
scan terlebih dahulu flasdisk sebelum meng-copy membuat sesuatu yang lebih baik lagi tapi tentunya
data-data yang ada. tetap dengan bantuan dari kawan-kawan sekalian.
Sampai ketemu lagi di hasrat yang sama...
Ada Apa
di Balik Pemutaran Film
Catatan kronologis subliterasi dan film
Oleh : Badaii Al-Fatan Ray
K
etika seorang dari kawan mengajak untuk free ataupun mana yang mesti diganti ongkos
terlibat dalam unit literasi dan pemutaran film fotokopinya, serta membuat jadwal film-film yang
di D.I.Y Fest, saya sempat ragu dengan akan diputar, termasuk rencana pemutaran film-film
kapasitas saya secara pribadi. Tapi akhirnya setelah yang kebetulan sedang saya garap dalam proyek
berhasil membuat strategi pencurian waktu untuk translit bersama seorang teman, walaupun saya
membolos kerja dan rencana-rencana penjualan juga tidak berani menjanjikan bahwa proyek ini bisa
produk kantor yang saya rasa cukuplah untuk selesai tepat pada waktunya, mengingat baru
menutupi pendapatan demi kebutuhan keluarga beberapa hari ini saya mengerjakannya.
selama membolos, akhirnya saya merespon
dengan jawaban “Ya”. Dan hari itu dimulai dengan Beberapa hari berikutnya saya dan beberapa
diskusi saya dengan partner di sub literasi dan film. teman dari unit lain mulai membuat tata pembagian
Kami berdua mulai menyusun pembagian kerja, ruang di lokasi acara. Ada kekhasan unik yang
apa-apa saja yang akan distribusikan nantinya, biasa terjadi diantara kami, yaitu main rebut-
menata literatur-literatur cetak dan elektronik rebutan setting posisi dan alat-alat peraga. Dan
berdasarkan klasifikasinya, membuat katalognya, tangan saya selalu terbuka lebar untuk
memilah-milah mana yang bisa dibagikan secara menerima sikap kekanak-kanakan ini, 49
“Sikap kekanak-
kanakan ini adalah
jawaban atas rahasia
kenapa kami semua
tetap eksis dalam
menjaga
pertemanan”.
karena sikap kekanak-kanakan ini adalah jawaban begitu juga malam-malam selanjutnya yang saya
atas rahasia kenapa kami semua tetap eksis dalam lanjutkan dengan menyusun katalog terbitan-terbitan.
menjaga pertemanan. Sempat juga berdiskusi Saya sedikit bernapas lega di malam-malam terakhir
singkat tentang hal-hal apa saja yang masih karena ternyata semua bisa terselesaikan meskipun
dibutuhkan serta kemungkinan-kemungkinan yang besok paginya mesti terlambat kerja.
akan dihadapi nantinya.
Malam terakhir menjelang acara, saya
Hari-hari berikutnya saya hampir selalu mencuri-curi menyempatkan diri ke Gedung Kesenian di Jaka
waktu kerja untuk mampir ke rumah partner untuk Baring Palembang, yang merupakan lokasi acara.
membahas agenda ini. Dengan bermodalkan Tapi sebelumnya saya sempat wara-wiri mencari
setengah bungkus rokok merk Surya 16 dan segelas DVD blank untuk mengcopy file-file film yang ternyata
kopi yang mulai dingin kami memulai rutinitas baru dalam kondisi panik seperti ini sulit sekali didapatkan.
disiang hari dengan membahas banyak hal termasuk Di lokasi sudah lebih dulu hadir kawan-kawan yang
rencana menduplikasi ulang terbitan-terbitan, mempersiapkan room masing-masing. Sebagian
menyusun pengkategorian terbitan yang akan menempel-nempel poster sebagai dekorasi ruangan,
dikatalogkan, yang juga diselingi obrolan-obrolan sebagian lagi menata panggung untuk pentas musik
tentang perkembangan wacana D.I.Y dalam scene, dan teater, sebagian menempel karya-karya para
tentang perpolitikan terkini, dan rencana-rencana artis, sebagian mengobrol santai tentang agenda
yang akan dilakukan setelah suksesnya acara ini besok. Saya dibantu beberapa kawan dari unit lain
pada nantinya. membereskan ruangan yang ternyata pagi
sebelumnya dipakai untuk resepsi pernikahan.
Nyaris saja saya tidak menyadari betapa cepatnya Termasuk juga menata room literasi dan film, dan
jam berlalu dan hari berlanjut. Diselingi target-target juga membuat setting in-focus untk pemutaran film.
penjualan dan rekening tagihan di kantor, komputer Saya menyusun buku-buku seadanya berhubung
yang virusan, beberapa buku dan data yang hilang, sebagian besar buku dan literatur cetak masih
utang-utang yang menumpuk, kejengkelan sama air berada di Shopie Martil yang nantinya akan dibawa
dirumah yang ngadat karena dimonopoli sama sama partner saya ke lokasi. Malam semakin larut,
herbert kampung, kacamata yang sudah semestinya setelah memeriksa dan dapat memastikan bahwa
diganti, namun tetap saja waktu terus berjalan tanpa sebagian besar masalah sudah teratasi, saya
kenal ampun. Tanpa begitu terasa ternyata beberapa memutuskan kembali kerumah.
hari lagi merupakan hari H. Saya mulai dilanda
kepanikan. Terlebih lagi saya baru menyadari bahwa Hari pertama saya datang menjelang sore karena
sudah kehilangan kontak dengan partner saya. saya masih harus masuk kerja. Lokasi sudah ramai
Pulang kerja saya lanjutkan dengan sama teman-teman dan pengunjung. Saya
50 begadangan menyelesaikan translitan film mendapat kejutan yang luar biasa dan perasaan tidak
enak sama partner saya yang ternyata menyulap tayang malam ini. Jadwal sebenarnya film yang akan
room kami menjadi sebegitu menariknya. Beberapa diputar adalah Animal Farm dan Libertarias, tapi
orang mengunjungi room mini kami. Sebagian ada ternyata terjadi sedikit perubahan. Kami memutar
yang asyik membaca, sebagian sekedar melihat-lihat, film-film independent dari kawan-kawan yang
sebagian mengcopy file-file. Saya juga sempat berjudul Lelaki Kalah dan dilanjutkan dengan film
mengecek susunan dari literatur-literatur yang (yang masih produksi dari kawan-kawan) berjudul
tersedia. Rencananya malam pertama ini kami akan Dialog Monolog. Berikutnya kami menayangkan film
memutar film Surplus dan Fight Club. Sekedar Animal Farm meskipun juga tanpa teks karena
memancing penonton, awalnya kami memutar klip- kegagalan pada proses translit, apa boleh buat,
klip musik. Tapi terjadi kegagalan rundown karena termasuk film Libertarias yang gagal ditayangkan.
film Fight Club yang kita punya ternyata macet Untuk mengisi kekosongan setelah pemutaran
tersendat-sendat dan mengganggu kenyamanan Animal Farm, kami memutar video-video art dan klip
penonton yang terlihat cukup antusias, dan lebih musik.
syahdunya lagi karena backupnya juga non teks.
Karena pertimbangan film ini mengandung unsur Hari ketiga lebih ramai dari hari-hari sebelumnya.
drama yang diperkuat dengan dialog dan dengan Mungkin karena ini hari minggu, atau mungkin karena
asumsi bahwa tidak setiap dari kami mempunyai ada live bandnya. Dan sama seperti hari sebelumnya,
kemampuan yang sama dalam bahasa Inggris, saya lebih banyak menghabiskan waktu di room
terpaksa cuma film Surplus yang berhasil tayang. FNB-PLG tetap dengan alasan yang tetap sama.
Sayang sekali… Menjelang sore semakin ramai kawan-kawan dan
pengunjung yang datang. Beberapa band tampil
dengan irama yang menggoda untuk di pogo.
Hari kedua saya membolos kerja dengan alasan Malamnya, sehabis diskusi tentang D.I.Y, rencana
menemani istri dan anak ke tempat mertua, padahal pemutaran film tidak kami lanjutkan karena partisipan
mereka saya ajak ke lokasi acara termasuk orang tua sudah harus berkemas dan keletihan karena banyak
saya yang menyempatkan diri datang. Hari kedua diantaranya yang sudah begadangan beberapa
saya lebih banyak menghabiskan waktu di room malam ini. Dan apa boleh buat, the show must not go
Food Not Bombs Palembang karena di room kami on.
yang lumayan kecil kelihatannya tidak
memungkinkan untuk stay disana. Selain itu juga Saya pulang ditengah hujan yang turun membasahi
saya harus menjaga dagangan rokok, air mineral tanah Palembang sebagai tirai penutup moment
kemasan, dan permen yang saya jual di dekat room yang tuntas dengan kepuasan, keinginan, dan
FNB-PLG. Acara semakin ramai. Dan rundown terus harapan untuk kembali melanjutkan acara seperti ini
berjalan hingga malampun tiba. Saya dan partner di dalam keseharian juga tentunya. Semoga.
mulai sibuk mempersiapkan beberapa film yang akan 51
Pengertian
I
Oleh: Een. ni tulisan tentang ‘kolase (collage)’ atau biasanya disebut
Artis kolase yang juga seorang dosen. juga dengan ‘gunting-tempel (cut and paste)’. Kalau dilihat
Kontak: kolaseen@yahoo.com dari asal katanya sih, cut and paste… ya, cuma dari
penggabungan kata ‘cut’ yang berarti menggunting atau
memotong dan ‘paste’ yang berarti memasangkan. Dan…
kolase ini sendiri, juga kalau nggak salah loh, berasal dari kata
‘collageum’, yang artinya adalah lem atau perekat. Nah jadi,
KOLASE: kolase atau karya gunting-tempel ini dapat diartikan sebagai
sebuah karya yang dibuat dengan cara memotong objek-
SEBUAH objek, yang biasanya berupa gambar, dan kemudian
menempelkannya dengan lem atau perekat dalam suatu
PENGANTAR bidang, sehingga ia menjadi satu-kesatuan. Gampang kan?
Nggak perlu susah-susah kok untuk bisa membuat kolase ini.
Cukup ada kemauan, ada gambar-gambar yang siap
Para dadais berkata: dahulu dipotong-potongin, ada gunting atau silet dan lem… taaa daaa,
seniman biasa menghabiskan maka jadilah kolase tersebut!
waktu terus-menerus, cinta
Masih tentang istilah lain dari kolase… ada juga yang
dan upaya dalam melukis menyebut karya gunting-tempel ini dengan istilah ‘montase
tubuh, bunga, topi atau (montage)’ dan ‘ransom’. Montase’, dalam bahasa Jerman,
bayangan dan seterusnya, dapat diartikan sebagai mencocokkan atau merakit.
Sedangkan ‘ransom’ berarti tebusan. Ransom biasanya
tetapi kami hanya perlu digunakan untuk menunjuk pada jenis karya gunting-tempel
mengambil gunting dan yang terdiri dari penggabungan berbagai macam potongan
memotong apa yang kami jenis huruf atau kata-kata menjadi satu-kesatuan. Ya, istilah ini
perlukan dari lukisan-lukisan berasal dari bentuk surat yang biasanya dibuat oleh para
penjahat dalam memberikan pesan kepada seseorang atau
atau potret dari semua surat dari penculik yang meminta uang tebusan kepada
benda-benda ini. Jika seseorang dengan tanpa meninggalkan ciri identitas dirinya
objeknya berukuran kecil, berupa tulisan tangan yang khas. Biasanya, ini tuh sering
tampil di film-film detektif!
kami tak perlu mencari
lukisan atau potret mereka, Bagaimana kalau kolase dibuat dengan menggunakan
kami bisa gunakan objek itu program komputer, katakanlah… dengan menggunakan
program Photoshop? Yah, bisa aja sih! Contoh keren dari
sendiri... semua benda yang pembuatan kolase dengan menggunakan program komputer
sangat indah terlukis dalam ini, salah satunya adalah pada iklan ‘Mr. Jenkins' Tanqueray
lukisan tua di museum, Gin’. Kalau dilihat dari iklan tersebut, memang hasil kolase
tetapi tentunya, mereka yang dibuat dengan program komputer hampir sama persis
dengan yang dibuat dengan tangan… dengan menggunting
hanya terlukis’ (Wieland dan menempel dengan menggunakan lem. Ehmmm… tapi,
Herzfelde, Pekan Raya Dada saya nggak tau deh, untuk masalah kolase yang
Internasional, Berlin 1920). pembuatannya dengan program komputer ini. Makanya, apa
yang saya tulis kali ini adalah berdasarkan atas pengalaman
saya sendiri dalam bergelut dengan gunting dan lem dalam
menghasilkan kolase... ‘primitive cut and paste’!
52
Jenis-Jenis
Sekarang, saya mau ngebahas jenis-jenis karya atau bidang persegi empat bertemu dengan persegi
kolase. Ehmmm, sebenarnya memang nggak mudah tiga. Salah satu contohnya, adalah yang pernah saya
untuk dapat membuat pengelompokan kolase buat ketika masih berada di taman kanak-kanak. Yaitu,
berdasarkan ciri-ciri tertentu yang khas sehingga pembuatan kolase berbentuk rumah. Caranya,
kolase ini dapat disebut memiliki ‘jenis-jenis’. Tapi dengan menggabungkan bidang persegi empat
beginilah… saya berpendapat, setidaknya terdapat dengan bidang persegi tiga sebagai atapnya. Atau
empat jenis kolase. juga… penggabungan lingkaran besar dengan
beberapa bidang lingkaran kecil yang ditempelkan
Yang pertama, adalah jenis kolase yang merupakan mengelilingi bidang lingkaran besar tersebut, untuk
penggabungan antara beberapa gambar benda atau membentuk kolase bunga.
objek-objek tertentu yang berlainan sumber, seperti
penggabungan antara gambar kepala si A dengan Ke tiga, adalah karya kolase yang merupakan
gambar badan si B untuk menciptakan gambar tubuh penggabungan antara berbagai jenis huruf yang
utuh ‘makhluk baru’ si C, misalnya. Contoh lain dari membentuk suatu kata atau kalimat utuh.
kolase jenis pertama ini, juga dapat dilihat pada jenis Contohnya… adalah kolase logonya band punk, Sex
kolase yang biasa disebut dengan ‘the single image Pistols dan Defiance.
with caption’, yaitu kolase yang dibuat dengan cara Yang ke empat, adalah jenis karya kolase yang
menempeli ‘gambar tunggal’ dengan potongan huruf, merupakan variasi atau penggabungan dari beberapa
kata atau kalimat. jenis kolase yang telah disebutkan di atas. Eh, pernah
lihat nggak kolasenya Hannah Hoch yang berjudul
Yang ke dua, adalah kolase yang terbentuk dari ‘Love’ (1926) dan ‘Made For A Party’ (1936)? Kalau
penggabungan antara bidang-bidang yang polos pernah lihat, inilah contoh jenis kolase yang
tidak bergambar sama sekali, namun berbeda ukuran, merupakan variasi dari kolase yang saya sebutkan
bentuk ataupun warnanya. Seperti, bidang persegi sebagai kolase jenis pertama dengan jenis yang ke
empat bertemu dengan bidang berupa lingkaran, dua.
53
Semangat yang Dibawa hak kekayaan intelektual seseorang, misalnya atas
Nah kemudian, ada hal lain pula yang terdapat dalam karya photonya atau karya lukisnya, dapat ‘dirusak’
kolase ini. Yaitu, masalah ‘muatan’ yang terkandung dengan seenaknya… digunting kemudian
di dalam karya kolase tersebut. Muatan ini, harap ditempelkan bersamaan dengan potongan objek lain.
jangan disamakan dengan tema atau judul dari suatu Lembaga mapan berupa hak kekayaan intelektual
karya kolase. Tapi, yang dimaksud dengan ‘muatan’ yang dilindungi oleh hukum, dalam kasus kolase,
ini adalah menunjuk kepada semangat atau sengaja dilanggar. Tidak ada penghormatan
keinginan yang selalu hadir, yang terkandung dalam terhadap bentuk-bentuk hukum tersebut.
setiap karya kolase, terlepas dari apapun tema atau
judul karya tersebut. Berdasarkan penjelasan mengenai muatan yang ke
dua, yaitu semangat melanggar lembaga yang
Baiklah, lagi-lagi setidaknya menurut saya… ada tiga mapan, jelas lembaga ‘copyright’ telah digulingkan,
muatan semangat yang dapat diperoleh dari kolase dan digantikan dengan ‘copyleft’. Gagasan ‘copyleft’
ini. Yaitu, yang pertama, adanya semangat ingin berarti hak yang diberikan kepada seseorang untuk
selalu mengadakan perubahan. Mengambil gambar merubah suatu program dan meneruskan (bahkan
di sana-sini dari berbagai sumber yang berlainan, menjualnya) kepada orang lain dengan syarat bahwa
kemudian berusaha menyatukan semua potongan orang tersebut juga meneruskan hak yang sama itu
gambar itu dalam satu bidang, cukup kuat kepada orang lain… ehmmm, ini jelas mencerminkan
mengesankan proses ingin menciptakan sesuatu ‘konsep anarkis’ yang berlawanan dengan copyright
yang baru dari sesuatu yang lama, keinginan untuk yang hanya menguntungkan individu yang kuat, dan
membongkar struktur lama dan kemudian menekankan kompetisi, bukannya kerja sama.
memperbaruinya. Gambar-gambar dari suatu sumber yang biasanya
dilindungi oleh hukum sebagai hak kekayaan
Muatan yang ke dua, menurut saya adalah intelektual, dalam kolase dijungkirbalikkan dengan
pemberontakan terhadap struktur-struktur seenaknya oleh pembuat kolase, mengambilnya dan
atau lembaga yang mapan. Dalam hal kolase kemudian menyatukannya dengan gambar lain yang
54 ini, saya dapat melihat bagaimana lembaga juga, mungkin, dilindungi oleh lembaga copyright tadi.
Termasuk pula dalam pemahaman semangat pem- Tapi memang sih, nggak semua orang yang
berontakan terhadap lembaga mapan ini adalah membuat karya kolase ini mempunyai prinsip ingin
semangat dalam menghancurkan kemapanan menumbangkan lembaga copyright. Ambillah contoh
tembok pembatas antara seniman dengan non- Winston Smith, seorang pembuat kolase yang karya-
seniman, antara siapa yang pantas disebut seniman karya kolasenya sudah banyak digunakan oleh
dengan yang bukan seniman. Dengan penghancuran beberapa band punk seperti Dead Kennedys dan
tembok pembatas ini, semua orang adalah seniman, Green Day… pada kover album ‘Insomniac’! Dalam
ia dapat saja dengan mudah menghasilkan karya karya-karyanya, Smith sangat berhati-hati sekali
seninya sendiri tanpa harus belajar lebih dulu di agar di kemudian hari ia tidak menghadapi tuntutan
sekolah seni ataupun mengikuti kursus seni. Hei, hei, hukum dari masalah copyright ini. Jelas sekali
hei, lihatlah… saya dapat dengan mudah sikapnya itu terlihat dari karyanya yang ternyata tidak
menganggap diri saya sebagai seniman dengan satupun menampilkan potongan simbol-simbol
membuat karya kolase. Lukisan karya seniman lukis, seperti Nike, Mc Donald’s atau merek-merek dagang
yang bisa jadi dibuat dalam jangka waktu yang lama, lainnya, yang biasanya memang dilindungi oleh
bahkan bertahun-tahun untuk mendapatkan gelar lembaga copyright. Begitu pun dengan penggunaan
seninya tersebut, dapat dengan mudah saya sulap potongan karya photo seseorang, Smith juga tidak
menjadi karya seni milik saya yang hanya menggunakannya dalam membuat kolase, tentu
menghabiskan jangka waktu yang singkat, beberapa dengan alasan yang sama ketika ia tidak
menit misalnya, tanpa saya harus belajar seni menggunakan simbol-simbol merek dagang yang
terlebih dahulu untuk mendapatkan gelar seniman dilindungi tadi.
atau dapat membuat karya yang dianggap memiliki
nilai seni. Tinggal siapkan gunting dan lem, maka Lanjut lagi… masih membahas masalah muatan
jadilah karya seni itu... kolase karya saya! Seni yang semangat yang ada di dalam kolase… sekarang
bersifat eksklusifpun akhirnya runtuh dengan adanya yang ke tiga, adalah perayaan atas pluralitas atau
kolase ini! perayaan atas keberagaman untuk menuju sesuatu
55
sesuatu yang unik sekaligus indah, indah dalam
pengertian saya setidaknya. Keberagaman asal
sumber potongan gambar yang kemudian disatukan,
menurut pendapat saya penuh dengan muatan
semangat ingin merayakan keberagaman untuk
menuju sesuatu yang indah. Lebih dalam lagi, ini
mengandung arti bahwa adanya perbedaan adalah
untuk saling memahami. Yaitu, bahwa di balik per-
bedaan tersebut masing masing mempunyai
kelebihan dan kekurangan yang bisa saling menutupi,
saling membantu satu dengan yang lainnya untuk
menciptakan sesuatu yang lebih baik.
Penutup
Walaupun ada kecenderungan bahwa kolase nggak
terlalu mendapatkan ‘penghargaan yang waaahhh’
seperti halnya karya seni lukis atau seni patung, tapi
bagi saya kolase tetaplah merupakan karya yang
indah, yang penuh dengan keunikan sekaligus
kedalaman makna. Dan… saya sangat menyukainya
loh!
yang baru atau yang lebih baik. Dalam kolase, akan
ada banyak objek yang berlainan yang diambil dari Hah, begitulah pemahaman saya mengenai kolase.
berbagai sumber kemudian disatukan menjadi suatu Maaf sajalah, kalau tulisan ini sangat berantakan,
bentuk yang memiliki arti yang baru. Bentuk-bentuk nggak teratur, atau bahkan malah sulit dipahami oleh
yang berbeda latar belakang sumber asalnya kawan pembaca! Permisi!
disatukan atau diharmoniskan untuk mencapai
“...Kami menyebutnya fotomontase karena ia
merefleksikan keengganan kami untuk menyatakan diri
sebagai seniman. Kami menganggap diri kami sebagai
insinyur, kami mengelolanya sehingga kami membangun
sesuatu, kami bilang bahwa kami meletakkan karya-karya
kami bersama seperti tukang rakit.”
57
Helo bro,
apa kabar kamu ?
Ada sedikit info buat kamu...