Anda di halaman 1dari 3

Gilang Tresna Putra Anugrah

Sebelum memulai pada ide yang akan dituliskan, saya akan memaparkan dulu
pendahuluan masalah yang memunculkan gagasannya. Manusia diciptakan oleh Allah SWT
untuk menjadi khalifah di muka bumi sebagaimana tertulis di Q.S. Al-Baqarah ayat 30 dan
ditugaskan menjadi khalifah bukanlah sesuatu yang ringan, banyak pertanggungjawabannya.
Mulai dari khalifah di skala terkecil seperti terhadap diri sendiri, alam sekitar, bahkan keluarga
nantinya. Kemudian tugas khalifah itu bukan hanya menyuruh-nyuruh tetapi mengontrol,
mengawasi, bahkan ikut terlibat agar tugas dapat berjalan dengan lancar. Nah apabila tugas itu
tidak dijalankan dengan benar dan baik maka akan ada konsekuensinya. Jika di level individu
maka kerusakan terparahnya hilangnya nyawa atau keimanan pada dirinya. Jika levelnya
masyarakat entah satu RT, RW, atau bahkan negara maka yang akan rusak dan mendapat
dampak buruk adalah semua masyarakat, makhluk hidup (hewan, tumbuhan, dan lainnya), dan
makhluk tak hidup (gunung, sungai, laut, dan lainnya) di dalam ruang hidup itu. Maka setiap
orang perlu tau bagaimana menjadi khalifah yang baik dan benar di muka bumi ini dan ini
berlaku bukan hanya kepada orang Islam, tetapi kepada orang kafir juga. Tentu saja bahasanya
bukan khalifah tetapi dalam diksi lain yang dapat dipahami.

Memangnya sepenting apa tiap orang harus tau tugasnya sebagai khalifah? Misalnya
saja Ibnu Sina dan Al Jazari yang keduanya merupakan tokoh ilmuan terkemuka dalam
bidangnya bahkan hingga hari ini dan diakui oleh barat. Saya ambil contoh keduanya sebagai
khalifah yang baik dan benar karena dalam membuat berbagai penemuannya ilmuan muslim itu
akan memikirkan mudhorot dan faedahnya sedetil mungkin dan berkali-kali agar didapat
penemuan yang tidak membahayakan, tidak merugikan, dan tidak disalahgunakan baik pada
masanya atau jauh kedepannya. Makanya dalam berbagai penemuan para ilmuan muslim kita
hampir tidak pernah bahkan tidak pernah mendengar citra buruk dari penemuannya. Hal ini
berbeda jika penemunya bukan orang Islam. Contohnya Albert Einstain dan Carl Hausseman
yang dimana penemuannya ini jika mendengar citra buruk dan banyak disalahgunakan.
Misalnya bom atom dan dinamit (TNT) pasti yang terbayang adalah kehancuran, perang, dan
hal buruk lainnya karena hal-hal itu sering digunakan untuk perang atau kejahatan seperti pada
penghancuran Hiroshima dan Nagasaki pada 1945 yang dijatuhkan bom atom sehingga puluhan
hingga ratusan ribu orang tewas dalam sekejap. Pemikiran berbagai kemungkinan kekurangan,
kelebihan, manfaat, dan keburukan dari penemuan atau hal yang akan dilakukan oleh seorang
muslim akan dipikirkan matang dan berulangkali bukan hanya efek bagi manusia namun bagi
sekitarnya (makhluk biotik dan abiotik) karena di dalam Islam ada diajarkan bagaimana
berakhlak kepada sesama manusia dan makhluk ciptaan Allah lainnya dan adanya
pertanggungjawaban di akhirat.
Tugas kita sebagai khalifah di muka bumi adalah menjaga, merawat, mengelola, dan
memanfaatkan bumi yang dititipkan secara bijak agar tidak hancur, rusak, dan musnah. Tugas
itu diberikan kepada kita semua umat manusia yang beriman kepada Allah ataupun mereka
yang masih kafir. Kita punya kewajiban dan tugas yang sama di bumi ini. Gagasan yang akan
saya berikan berhubungan dengan bagaimana cara kita menjaga amanah Allah di muka bumi ini
dapat kita laksanakan dengan kemampuan yang setiap manusia pasti memilikinya. Apa itu?
Gawai. Ya melalui gawai kita dapat berkontribusi melakukan aksi kebaikan menjaga bumi dan
lingkungan kita. Hampir semua orang memiliki gawai dan itu dapat dimanfaatkan untuk
mengajak aksi kebaikan. Ide saya membuat sebuah aplikasi bernama WeEasy yang di dalamnya
terdapat bebagai pilihan barang limbah yang dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi rupiah
sehingga tidak dibuang dan tidak akan mencemari lingkungan.

Dalam pembuatan aplikasi itu membutuhkan tim dengan keahlian masing-masing.


Setidaknya ada 6 orang yang harus ada. Pertama, ketua tim yang akan bertugas memimpin,
bertanggungjawab atas koordinasi tim, dan integrator sistem. Kedua, tenaga ahli analisis yang
tugasnya merancang desain input, desain proses, desain output, dan rancangan database.
Ketiga tenaga ahli database designer yang bertugas merancang database sistem. Keempat,
programmer yang bertugas menerjemahkan rancangan kedalam script atau coding bahasa
pemrograman. Kelima, tenaga IT support yang bertugas melakukan pengujian sistem. Keenam,
tenaga desainer grafis yang bertugas membuat material desain grafis yang dibutuhkan seperti
logo, slide, banner, dan icon.

Aplikasi WeEasy itu nantinya akan memaparkan berbagai barang sesuai dengan jenisnya
dan bagaimana cara mengolahnya agar dapat menjadi nilai rupiah, dapat juga nantinya
bekerjasama dengan bank sampah atau industri yang memerlukan limbah tersebut namun
masyarakat umum tidak mengetahuinya. Sebenarnya problem mengenai limbah atau sampah
dapat diatasi jika masyarakat tahu cara memanfaatkannya, misalnya studi kasus tentang
kegiatan yang dilakukan oleh Eco Business Indonesia (EBI) yang mengajarkan ibu-ibu di
Pamulang untuk mengolah sampah plastik saset yang bahkan dijual ke bank sampah tidak akan
laku. Tim dari EBI ini mengajarkan ibu-ibu untuk menganyam plastik dan membuatnya menjadi
beragam kerajinan seperti tas, dompet, tikar, baju, lukisan, dan gantungan kunci sehingga
sampah yang tadinya tidak ada nilainya diubah sehingga menghasilkan rupiah. Masing-masing
ibu-ibu dari kerajinan itu mendapat keuntungan 2 juta bahkan ada yang 3 juta bergantung
jumlah kerajinan yang dibuat. Tentu saja proses pemasarannya dilakukan oleh EBI. Hal yang
ingin saya tekankan adalah hal sederhana itu dapat dilakukan siapapun. Permasalahannya
mereka tidak tahu sampah dapat diubah jadi rupiah, atau setelah tahu mereka tidak tahu
bagaimana cara membuatnya, atau setelah tahu mereka tidak tahu bagaimana memasarkannya
dengan baik. Nah di situlah peran kita sebagai manusia yang berwawasan dan memiliki
kemampuan untuk hadir sehingga masyarakat mampu meningkatkan pendapatannya meski
hanya 2 juta tiap orang. Namun dampaknya bagi lingkungan dan manusia yang positif.

Jadi nantinya aplikasi ini akan berkolaborasi dengan berbagai lembaga, komunitas,
perusahaan, akademisi, dan pemerintahan demi kelancaran dan kesuksesan aplikasi ini di
masyarakat sehingga dapat menebarkan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
masyarakat akan senang dengan bertambahnya pendapatan dan lingkungan bersih, lembaga
dan perusahaan akan diuntungkan dengan kemudahan mendapat barang atau menyalurkan
program, akademisi akan dapat mengembangkan dan menuangkan keahlian mereka.

Anda mungkin juga menyukai