JURUSAN TELEKOMUNIKASI
MAKALAH AGAMA
“ ETOS KERJA,SIKAP TERBUKA DAN ADIL”
DI SUSUN OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Etos Kerja, Sikap Terbuka dan Adil”.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan –
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang tak terhingga kepada pihak – pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penulisan ini.
Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga
tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang
besar kepada penulis, semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1..LATAR BELAKANG................................................................................1
1.3. TUJUAN................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
ISLAM....................................................................................................3
BANGSA...............................................................................................9
3.1 KESIMPULAN.......................................................................................16
3.2 SARAN..................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Untuk dapat meningkatkan etos kerja seorang muslim harus
terlebih dahulu memahami tugasnya sebagai manusia yaitu sebagai
khalifah Allah SWT di muka dan juga sebagai hamba yang berkewajiban
untuk beribadah kepada Allah SWT. Beberapa petunjuk Al-quran agar
dapat meningkatkan etos kerja antara lain :
1. Mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.
2. Bekerja harus sesuai dengan bidangnya dan ini harus diberi catatan
bahwa etos
kerja yang tinggi tidak boleh menjadikan orang tersebut lupa kepada
Allah SWT.
Sikap positif selanjutnya adalah sikap terbuka atau jujur;
Seseorang tidak mungkin akan dapat meraih keberhasilan dengan cara
mempunyai etos kerja yang tinggi kalau tidak memiliki sikap terbuka dan
jujur. Karena orang yang tidak terbuka maka akan cenderung menutup diri
sehingga tidak dapat bekerja sama dengan yang lain. Apalagi kalau tidak
jujur maka energinya akan tersita untuk menutupi ketidakjujuran yang
dilakukan. Maka Al-quran dan Hadis memberi apresiasi yang tinggi
terhadap orang yang terbuka dan jujur.
Buah dari keterbukaan seseorang maka akan melahirkan sikap
adil. Makna adil yang diperkenalkan Al-quran bukan hanya dalam aspek
hukum melainkan dalam spektrum yang luas. Dari segi kepada siapa
sikap adil itu harus ditujukan Al-quran memberi petunjuk bahwa sikap adil
di samping kepada Allah SWT dan orang lain atau sesama makhluk juga
kepada diri sendiri.
Politik dalam arti yang sesungguhnya adalah cara atau
strategi mencapai kekuasaaan untuk kesejahteraan bersama (bonum
communae). Lembaga agama dan negara menjalin hubungan dalam
pelayanan pada manusia yang sama. Semua mempunyai interese (tujuan
dan kepentingan) bahwa dalam struktur negara setiap orang mendapat
kelonggaran untuk menjalankan keterlibatan politiknya, agar relasi
manusia dengan Allah sebenarnya terwujud. Agama secara kelembagaan
tidak berpolitik, akan tetapi menyuarakan dan membangun poltik yang
bermartabat. Indonesia merupakan satu masyarakat majemuk (pluralistis).
Keanekaan bukan berarti sengketa, Sebaliknya keanekaan
merupakan kekayaan kepribadian bangsa. Demi kesatuan dan persatuan
kita harus membina keterbukaan, komunikasi dan kerja sama. Dengan
demikian, akan ada iklim persaudaraan dan kekeluargaan.
3.2 SARAN
Untuk menuntut dan mengamalkan sikap etos kerja, sikap
terbuka, dan keadilan harus kita dasar dengan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah swt agar dapat memberikan jaminan
kemaslahatan bagi kehidupan serta lingkungan sekitar kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://fenni-octafiyani.blogspot.co.id/2014/06/makalah-penerapan-wawasan-
nusantara.html
2009. “Implementasi Wawasan Nusantara”. diakses tanggal 15 Desember
2011 dari www.wikipedia.com