1. Sebagai manusia, kita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling istimewa. Karena Tuhan Allah menciptakan kita menurut gambarNya. Kalau binatang diciptakan menurut jenis (ayat 24-25). Sebelum menciptakan manusia Allah berfirman: “Baiklah kita menciptakan manusia menurut peta dan gambar kita”. Untuk menciptakan binatang, Allah tidak berfirman demikian. Sebelum menciptakan manusia Tuhan Allah menyiapkan dan menata bumi ini dengan baik; Tuhan menciptakan semua tumbuhan, binatang dan terakhir baru manusia. Hal ini semua sebagai bukti bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang istimewa. Semua ciptaan yang lain diciptakan demi atau untuk kepentingan kehidupan manusia yang nyaman dan aman di bumi.. 2. Apa arti gambar Allah ? Artinya kita diciptakan begitu rupa sehingga kita bisa punya relasi dengan Allah. Ia berfirman dan kita menjawab. Gambar Allah itu dapat dibandingkan dengan bayangan yang kita lihat dalam cermin. Kalau kita berdiri berhadapan dengan cermin kita melihat bayangan kita di sana. Bayangan kita yang ada di dalam cermin adalah gambar kita. Kita berada diluar cermin atau di depan cermin, tetapi kita melihat bayangan kita ada di dalamnya. Kalau Allah menciptakan kita sebagai gambarNya, itu berarti Allah menghendaki kita berhadapan denganNya, bercakap-cakap, bertutur denganNya. Ia juga berjanji bahwa Ia akan mendengar keluhan atau pun tuturan kita. 3. Sebagai gambar Allah, kita diberikan tugas untuk mengelolah tanah. Dalam ayat 28, manusia diperintahkan Allah untuk berkembang biak memenuhi bumi, dan untuk menaklukan semua makhluk yang ada di bumi. Dalam Kejadian 2:15, perintah ini diungkapkan dengan memakai kata yang lebih positif yaitu: mengusahakan dan memelihara. “Menaklukan” berarti juga menjinakkan, membuatnya berguna, bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dalam bidang pertanian, misalnya ada upaya untuk mencari bibit unggul dari jenis-jenis tumbuhan yang ada. Dalam bidang peternakan misalnya ada upaya untuk menjinakkan binatang tertentu untuk kepentingan manusia dan sebagainya. “Mengusahakan dan Memelihara” berarti semua ciptaan Tuhan yang terdiri dari segala jenis binatang dan tumbuhan mesti dipelihara, jangan dibinasakan. Semua itu ada manfaatnya bagi kehidupan yang nyaman dan aman di bumi ini. Jadi tujuan Tuhan dengan memerintahkan manusia untuk mengusahakan bumi ini adalah agar manusia bisa hidup nyaman di bumi ini. Agar manusia dapat menjadikan bumi ini sebagai rumah tempat tinggalnya yang nyaman dan aman. Bukan saja sebagai rumah yang nyaman bagi manusia, tetapi juga bagi seluruh makhluk hidup lainnya. Tuhan Allah berkenan memakai manusia gambar Allah untuk menjadi mitraNya, teman kerjaNya untuk memelihara, mengusahakan, menaklukan bumi ini. 4. Kalau UNTRIB telah hadir ditengah-tengah dunia ini, maka saya yakin bahwa tugas yang sebenarnya yang telah dijalankan selama 13 tahun ini adalah untuk mengembangkan diri manusia sebagai gambar Allah, agar manusia (kita) bisa menaklukan, mengusahakan, melestarikan bumi ini sehingga dapat menjadi rumah yang nyaman untuk dihuni oleh kita semua. Pesan Tema Dies Natalis UNTRIB tahun ini adalah “Dalam Kebersamaan, Kita Bangun UNTRIB Di Masa New Normal”. Tema ini menyadarkan kita yang sementara ini berada pada perubahan situasi dunia, yang hidup/beraktivitas dengan kehati-hatian. Jikalau demikian, apa yang mau dilakukan oleh UNTRIB? Tentu saja, sekarang UNTRIB (melalui pak Rektor teman-teman) memiliki gambaran yang jelas, bagaimana langkah terbaik yang akan diambil pasca-pandemi Covid-19 dan pada masa di depannya. Namun harus diingat bahwa, sesuai bacaan Firman Tuhan ini, maka apa yang akan dan dilakukan nanti adalah semata-mata untuk menata bumi ini sebagai rumah yang nyaman bagi semua makhluk. Input, Proses dan Output harus benar-benar menunjang visi manusia yang sesungguhnya, yakni menata dunia ini secara baik. “Sekarang ini, dalam dunia pendidikan, jika seseorang lulus atau naik kelas, meskipun orang tersebut mampu tapi tetap dikenakan status lulus karena corona”. Ada juga lulusan-lulusan sekolah yang memakai/menggunakan pengetahuan untuk kepentingan diri atau kelompok sendiri. Ia memakai pengetahuannya untuk memperkaya diri sendiri dengan cara-cara licik. Seperti ada ahli pembukuan yang merekayasa begitu rupa pembukuaannya supaya penipuannya tidak nampak. Ada pula pencurian melalui data komputer dan sebagainya. Ada juga yang turun pendampingan bukan benar-benar pendampingan tapi masyarakat yang balik kasi pendampingan (semoga mahasiswa UNTRIB tidak begitu). Input (para dosen, gedung pekuliahan, sarana penunjang lainnya), proses (kegiatan belajar dan sistemnya yang akan turun berpraktek) serta Output (lulusan) sekiranya benar-benar menunjukkan sikap hidup untuk menata dunia ini, dan bukan merusaknya dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Kita bersyukur bahwa sudah 13 tahun UNTRIB hadir di tengah-tengah dunia ini dan telah berusaha mengembangkan para lulusannya sebagai gambar Allah. Kita berharap bahwa lembaga ini akan terus mengembangkan ilmu atau penerapannya, sehingga membawa manfaat atau berkat bagi umat manusia. Karena itu, kita semua dituntut untuk memakai ilmu pengetahuan kita untuk kebahagiaan umat manusia bukan untuk merusak. Seharusnya kepandaian/ilmu itu dipakai untuk memelihara bumi ini bagi semua yang hidup didalamnya. Iman kristiani kita tidak menghendaki kita merusak kehidupan tetapi sebaliknya memelihara kehidupan demi kebahagiaan hidup kita. Roh Kudus menolong kita semua. Selamat Hari Jadi ke 13 UNTRIB Kalabahi.