Anda di halaman 1dari 1

Amsal 17:22

Hati Yang Gembira Adalah Obat Yang Manjur,


Tetapi Semangat Yang Patah Mengeringkan Tulang.

Bapa, mama, saudara/i, umat GMIT yang ada di Klasis Alor Barat Laut atau di
mana saja berada. Syalom, kiranya kita selalu berada dalam sukacita Tuhan
Yesus.
Ketika penyebaran Covid 19 atau Virus Corona Baru ini mulai masuk di dalam
wilayah NKRI, ada berbagai upaya penanganan untuk memutuskan mata
rantai penyebarannya. Banyak pihak, terkhususnya pemerintah berusaha
untuk melakukan upaya strategis untuk mengatasi situasi ini. Salah satunya
dengan memberi himbauan kepada masyarakat agar tidak takut secara
berlebihan. Karena dengan ketakutan, keadaan akan semakin kacau. Begitu
pula dengan kampanye-kampanye medis, bahwa masyarakat diminta untuk
memperkuat sistem imun tubuh. Karena dengan daya tahan tubuh atau
sistem imun yang baik; maka dapat melindungi manusia sejak pertama kali
kuman penyebab penyakit masuk ke dalam tubuhnya. Dan salah satu cara
untuk sistem imun itu meningkat dan kuat, antara lain; tidak boleh stres,
tidak perlu takut, tetap semangat dan berpikir positif.
Berkenaan dengan hal ini, ternyata Alkitab jauh sebelumnya telah bicara soal
mengatasi masalah hidup, termasuk sakit-penyakit dan kekuatiran. Salah
satunya terdapat dalam Amsal 17:22, yang mengatakan bahwa “ Hati yang
gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan
tulang”.
Amsal ini menggunakan analogi organ tubuh manusia untuk menyampaikan
pesannya, yakni “Hati dan Tulang”. Mari kita memeriksanya:
Ada 2 peran dan fungsi tulang bagi manusia bapa-mama sekalian. Yakni yang
pertama, adalah menopang seluruh tubuh manusia untuk berdiri-berjalan;
dan yang kedua adalah untuk melindungi organ dalam tubuh manusia seperti
jantung, paru-paru, hati dan lainnya. Jadi jika tulang sudah kering, sudah
kropos atau rapuh dan bahkan sudah patah, maka tentu tulang tidak lagi
kuat menopang dan melindungi tubuh kita manusia.
Amsal mengatakan di dalam pasal 17:22b bahwa “Semangat Yang Patah
Mengeringkan Tulang”. Jika semangat kita sudah patah, tidak bersemangat,
maka tulang kita pun akan kering dan tidak bisa lagi menjalankan peran dan
fungsinya. Begitu pula dengan kehidupan kita ini. Jika semangat kita sudah
patah (bersedih dan lainnya), maka akan membuat kita lemah dan tidak
mampu untuk menghadapi dan menjalani hidup. Semangat yang patah akan
menjadikan kita lemah, tidak saja lemah secara fisik tetapi juga lemah secara
mental.
Apakah ada cara untuk mengatasinya? Bagaimana caranya untuk tidak
menjadi lemah?
Bapa, mama, saudara/i, pengamsal menawarkan di dalam pasal 17:22a
bahwa “Hati Yang Gembira Adalah Obat Yang Manjur” , atau dengan kata lain;
dengan perasaaan yang gembira atau berpikir positif atau semangat yang tidak
mudah patah, dapat menguatkan sistem imun kita, dan kuat menghadapi
segala hal, termasuk sakit penyakit dan kondisi pandemi sekarang ini. Dengan
hati yang gembira, tubuh kita ditopang dan dilindungi dari berbagai hal,
termasuk sakit dan kekuatiran.
Tetapi bapa, mama, saudara/i, perlu diingat bahwa hati yang gembira ini
bukanlah gembira karena kecanduan untuk tertawa terus menerus. Tetapi
hati gembira yang dimaksudkan dalam Amsal ini adalah gembira dalam Yesus
Kristus. Hati yang gembira dan bersukacita, karena ada Yesus yang selalu
setia menyertai kita dan melindungi kita dalam bahaya apapun.
Sakit kah, kekurangan kah, apapun itu; yakinlah bahwa Ia ada berserta kita,
karena Ia adalah Imanuel. Bergembiralah di dalam Imanuel, kini dan
selamanya. Amin.

Anda mungkin juga menyukai