Anda di halaman 1dari 1

Aku Ada Disini

"Michael, kamu sedang tidak sibuk?" Begitulah kata pertama yang terucap ketika aku
menelpon Michael, yang baru setengah tahun ini menjadi temanku. Setelah dia menjawab bahwa
dia sedang tidak sibuk, mulailah aku menangis, seakan seluruh beban dan kesedihan yang ada
keluar semua bersama air mata yang mengalir dengan derasnya.

Lima belas menit pertama aku hanya bisa menangis dan Michael dengan sabar menemani ku
dengan sekali-sekali mengeluarkan beberapa patah kata, berusaha menenangkan diriku. Setelah
itu, barulah aku mulai menceritakan masalah yang sedang aku hadapi. Dia mendengarkan dengan
sabar. Setelah aku selesai bercerita, barulah ia mengatakan beberapa hal untuk menanggapi
masalah aku itu. Kata-katanya yang singkat dan sederhana sangat mudah aku pahami, dan semua
itu secara perlahan-lahan membuat aku dapat menghadapi masalahku dengan kepala dingin,
tanpa disertai luapan emosi yang berlebihan seperti yang selama ini terjadi sehingga hanya jalan
buntu yang aku temui.

Pada akhir pembicaraan, dia mengatakan dua buah kalimat yang benar-benar membuatku
terharu, benar-benar membangkitkan semangatku lagi yang sempat jatuh ke dasar yang paling
dalam karena masalahku itu. Dia hanya berkata, "Martha, saat ini kamu tidak sendiri. Ada aku
yang di sini." Kalimat singkat dan sederhana, namum sangat bermakna bagi diriku pada saat itu.
Di saat orang-orang yang telah lama aku kenal, yang seharusnya ada di sisiku di saat-saat sulit
seperti ini justru meninggalkanku, Michael yang baru aku kenal malah menjadi orang yang
paling dekat denganku saat itu.

Semula aku takut ia melakukan semua itu karena ada maunya saja. Aku mempunyai beberapa
pengalaman buruk mengenai hal itu. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ternyata dia tidak
pernah mengharapkan apapun atas apa yang ia lakukan. Jarang sekali aku menemukan orang
seperti dia di jaman sekarang ini. Sejak saat itu Michael menjadi temanku yang terbaik. Aku
ingin seperti dia, menjadi seorang teman sejati bagi orang lain.

Menjadi seorang teman berarti membuang jauh-jauh sikap egois dan melakukan sesuatu hanya
untuk imbalan tertentu. Menjadi seorang teman adalah menyediakan waktu dan apapun yang bisa
kita lakukan secara tulus, tanpa mengharapkan timbal balik dari orang lain. Menjadi seorang
teman berarti berada di sisinya secara hati, perasaan dan pikiran, kapan dan dimanapun kita
berada.

Jadilah seorang Michael. Jadilah seorang teman yang sejati. Jadilah seseorang yang dapat
mengatakan, "KAMU TIDAK SENDIRI, AKU ADA DISINI.....", tidak hanya di mulut, tapi
tulus dalam hati, pikiran dan perasaan kita.

Anda mungkin juga menyukai