Petunjuk:
1. Ada tiga paham monoteis, yaitu Deisme, Panteisme, dan Ekletisme. Jelaskan bagaimana
pengaruh ketiga paham tersebut terhadap pemikiran manusia pada jaman modern ini?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manusia sebagai khalifah. Lengkapi penjelasanmu
dengan kutipan ayat al-Quran yang relevan!
3. Menurut kodratnya manusia diciptakan sebagai makhluk yang paling mulia dibanding
makhluk lain. Berikan pendapatmu tentang hal itu disertai dengan argumen dan dalil yang tepat!
4. Bagaimana pandangan Islam tentang Hak Asasi Manusia. Jelaskan beserta contohnya!
5. Apa yang kamu ketahui tentang konsep masyarakat madani (civil society)? Bagaimana
prinsip-prinsip masyarakat madani tersebut?
Jawaban
1. Zaman sekarang banyak yang menyalahgunakan faham. Maka mereka akan memengaruhi
pemikiran manusia mengenai tuhan.. Mereka bisa bisa membuat tuhan sendiri demi apa
yaang mereka percaya.
2. Peranan manusia sebagai Khalifa
Ketika memerankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, ada dua peranan
penting yang diamanahkan dan dilaksanakan manusia sampai hari kiamat. Pertama,
memakmurkan bumi (al ‘imarah). Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan
yang datang dari pihak manapun (ar ri’ayah).
1. Memakmurkan Bumi
Manusia mempunyai kewajiban kolektif yang dibebankan Allah SWT. Manusia harus
mengeksplorasi kekayaan bumi bagi kemanfaatan seluas-luasnya umat manusia. Maka
sepatutnyalah hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara adil dan merata, dengan tetap
menjaga kekayaan agar tidak punah. Sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan
eksplorasi itu.
2. Memelihara Bumi
Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah dan akhlak manusianya
sebagai SDM (sumber daya manusia). Memelihara dari kebiasaan jahiliyah, yaitu
merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena sumber daya
manusia yang rusak akan sangata potensial merusak alam. Oleh karena itu, hal semacam
itu perlu dihindari.
Allah menciptakan alam semesta ini tidak sia-sia. Penciptaan manusia mempunyai
tujuan yang jelas, yakni dijadikan sebagai khalifah atau penguasa (pengatur) bumi.
Maksudnya, manusia diciptakan oleh Allah agar memakmurkan kehidupan di bumi
sesuai dengan petunjukNya. Petunjuk yang dimaksud adalah agama (Islam).
dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam kitab itu: “Sesungguhnya kamu
akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan
menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar“. (QS Al Isra : 4)
Sebagai seorang muslim dan hamba Allah yang taat tentu kita akan menjalankan fungsi
sebagai khalifah dimuka bumi dengan tidak melakukan pengrusakan terhadap Alam yang
diciptakan oleh Allah SWT karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan. Seperti firmannya dalam surat Al Qashash ayat 77 yang Artinya:
dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS AL Qashash : 7)
3. Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia selama mereka dapat memanfaatkan
secara optimal tiga anugerah keistimewaan / kelebihan yang mereka miliki yakni, Spiritual,
Emotional, dan Intellectual dalam diri mereka sesuai misi dan visi penciptaan meraka.
Namun apabila terjadi penyimpangan misi dan visi hidup, mereka akan menjadi makhluk
paling hina, bahkan lebih hina dari binatang dan Iblis bilamana mereka kehilanan control
atas ketiga keistimewaan yang mereka miliki. Penyimpangan misi dan visi hidup akan
menyebabkan derajat manusia jatuh di Mata Tuhan Pencipta dan di dunia.
Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya : “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi
neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-
orang yang lalai.” (QS. Al A’raf : 179).
Mari kita luruskan misi dan visi hidup kita agar sesuai dengan kehendak Tuhan Pencipta
Allah SWT, semoga kita dapat tetap menjaga kemuliaan tersebut sehingga derajat kita tidak
dipandang rendah baik di Mata Tuhan maupun di antara makhluk ciptaan-Nya, aamiin.
Sejak mula sebelum lahirnya berbagai gagasan tentang HAM, islam telah meletakkan dasar
yang kuat. Islam memandang bahwa kedudukan manusia adalah sama dan hanya dibedakan
dari sudut ketakwaannya; tidak ada paksaan dalam beragama; dan tidak boleh satu kaum
menghina kaum yang lain. Rasululah Muhammad SAW sendiri bersabda, bahwa ”setiap
manusia di lahirkan dalam keadaan suci.”
Landasan pijak keterkaitan dengan hak tersebut dalam islam dikenal melalui dua konsep;
yaitu hak manusia (haq alinsan) dan hak allah. Hak manusia itu bersfat relative sedangkan
hak allah adalah mutlak, tetapi antara kedua hak tersebut saling melandasi satu sama lain.
8. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang beragama, yang
mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang
mengatur kehidupan sosial.
10. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat
mengurangi kebebasannya.
11. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah diberikan oleh
Allah sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa terganggu oleh aktivitas pihak
lain yang berbeda tersebut.
13. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan terhadap
ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat
manusia.