Disusun oleh :
1. Elvita Eka Nursari (22030224073)
2. Reinhard Adrian F.T. (22030224074)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah yang berjudul “ Analisa
Ketidakpastian dengan Metode Rambat Ralat” dengan tepat waktu. Tak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada bapak Abd. Kholiq Abu Zainuddin selaku dosen
pengampu mata kuliah Sistem Pengukuran Fisika.
Kami berharap makalah yang disusun ini dapat menjadi referensi, petunjuk, atau
pedoman bagi para pembaca, meskipun standarnya tidak terpenuhi atau ditemukan
kesalahan. Dalam penulisan makalah ini, kami merasa jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, mengingat waktu dan kemampuan yang terbatas, kami selalu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari, dan berharap makalah ini dapat
membantu kami dan pihak lain yang berkepentingan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ketidakpastian
Dalam konsep pengukuran, baik batasan alat ukur maupun karena kondisi
lingkungan, diasumsikan bahwa setiap pengukuran selalu mengarah pada hasil yang
bukan pengukuran sebenarnya. penyimpangan atau selisih antara hasil pengukuran
dengan hasil sebenarnya disebut error (Kesalahan). Pada titik ini perlu dicatat bahwa
istilah kesalahan tidak berlaku untuk kita pengukuran yang salah, tetapi lebih
menggambarkan penyimpangan tampilan alat pengukur ke nilai "sebenarnya" dari
kuantitas fisik yang diukur, dimana kita tidak tahu nilai sebenarnya dari apa yang ingin
kita ukur.
Ketidakpastian adalah suatu kondisi di mana hasil akhir dari suatu situasi atau
proses tidak dapat diprediksi dengan pasti. Ini berarti bahwa tidak ada jaminan bahwa
suatu kejadian atau proses akan berakhir dengan cara tertentu. Ketidakpastian dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk faktor manusia, faktor lingkungan, faktor
teknologi. Ketidakpastian dapat menyebabkan ketidakstabilan , meningkatkan risiko,
dan mengurangi efisiensi. Oleh karena itu, penting untuk mengelola ketidakpastian
dengan benar agar dapat mengurangi risiko dan meningkatkan efisiensi.
Ketidakpastian data merupakan jenis ketidakpastian yang termasuk dalam
kategori ketidakpastian epistemik (yaitu, ketidakpastian pengetahuan atau informasi)
atau ketidakpastian yang dapat direduksi (yaitu, ketidakpastian berkurang ketika lebih
banyak informasi diperoleh). Ketidakpastian data terjadi dalam berbagai bentuk. Dalam
kasus besaran yang diperlakukan sebagai variabel acak, keakuratan parameter distribusi
statistik bergantung pada jumlah data yang tersedia. Jika datanya jarang, parameter
distribusinya sendiri tidak pasti dan mungkin perlu diperlakukan sebagai variabel acak.
Di sisi lain, informasi mungkin tidak tepat atau kualitatif, dan tidak mudah menangani
jenis ketidakpastian ini melalui variabel acak. Dalam beberapa kasus, data mengenai
beberapa variabel mungkin hanya tersedia sebagai rentang nilai, berdasarkan pendapat
ahli. Representasi non-probabilistik seperti himpunan fuzzy dan teori bukti tersedia
untuk menggambarkan ketidakpastian tersebut. Kesalahan pengukuran (baik di
laboratorium maupun di lapangan) merupakan sumber ketidakpastian data yang
penting.
2.2 Analisa Ketidakpastian
Analisis ketidakpastian (kesalahan) dalam pengukuran dan perhitungan sangat
penting di laboratorium fisika. Pada dasarnya, satu kesalahan pengukuran kecil pada
variabel bebas, bila diterapkan pada suatu fungsi (misalnya, rumus luas, energi kinetik,
atau kecepatan) akan menghasilkan kesalahan yang jauh lebih besar pada variabel
terikat.
5
Mengapa rumus bekerja membutuhkan pemahaman tentang kalkulus, dan
khususnya turunan; Mereka diturunkan dari persamaan Gaussian untuk kesalahan
terdistribusi normal. Jika Anda memiliki beberapa kesalahan dalam pengukuran Anda
(x), maka kesalahan yang dihasilkan dalam output fungsi (y) didasarkan pada
kemiringan garis (yaitu turunan). Rumus umum (menggunakan turunan) untuk
propagasi kesalahan (dari mana semua rumus lainnya diturunkan) adalah:
𝛿𝑄=|𝑑𝑞/𝑑𝑥|𝛿𝑥
Dimana :
Q = Q (x) merupakan beberapa fungsi dari x.
Rumus propagasi kesalahan didasarkan pada mengambil turunan parsial dari
suatu fungsi sehubungan dengan variabel dengan ketidakpastian. Katakanlah Anda
memiliki fungsi dengan tiga variabel (x, u, v, w) dan dua di antaranya (u, v, w) memiliki
ketidakpastian. Varians dari x dapat didekati dengan :
𝛿𝑥 2 𝛿𝑥 2 𝛿𝑥 2
𝜎𝑥2 ≃ 𝜎𝑢2 ( 2 2
) + 𝜎𝑣 ( ) + 𝜎𝑤 ( ) + ⋯
𝛿𝑢 𝛿𝑣 𝛿𝑤
6
Misalnya mengukur panjang batang dengan melakukan tiga kali pengukuran x
= x terbaik± ∆x, y = y terbaik± ∆y, dan z = z terbaik± ∆z. Masing-masing pengukuran
ini memiliki ketidakpastian masing-masing ∆x, ∆y, dan ∆z.
Berapa ketidakpastian panjang batang L = x + y + z?
Ketika kita menjumlahkan pengukuran, apakah ketidakpastian ∆x, ∆y, ∆z
berkurang, bertambah, atau tetap sama? Demikian juga, misalkan kita mengukur
dimensi b = bterbaik± ∆b, h = hterbaik± ∆h, dan w = wterbaik± ∆w dari sebuah blok.
Masing-masing pengukuran ini memiliki ketidakpastian yang berbeda-beda ada ∆b, ∆h,
dan ∆w.
Berapa ketidakpastian volume balok V = bhw?
Apakah ketidakpastian menambah, membatalkan, atau tetap sama ketika kita
menghitung volume? Agar kita dapat menentukan apa yang terjadi pada ketidakpastian
(kesalahan) pada panjang batang atau volume balok, kita harus menganalisis bagaimana
penyebaran kesalahan (ketidakpastian) ketika kita melakukan perhitungan. Dalam
analisis kesalahan kami menyebutnya sebagai propagasi kesalahan. Ada rumus
perambatan kesalahan yang digunakan untuk menghitung ketidakpastian saat
menambah atau mengurangi pengukuran dengan ketidakpastian dan rumus perambatan
kesalahan yang berbeda untuk menghitung ketidakpastian saat mengalikan atau
membagi pengukuran dengan ketidakpastian. Mari kita lihat dulu rumus untuk
menjumlahkan atau mengurangkan pengukuran dengan ketidakpastian.
Penjumlahan atau Pengurangan Pengukuran dengan Ketidakpastian.
Misalkan terdapat dua pengukuran,
x = xterbaik± ∆x
y = yterbaik± ∆y
Berapa ketidakpastian kuantitas q = x + y atau q = x – y?
Untuk mendapatkan ketidakpastian kita akan mencari nilai
kemungkinan terendah dan tertinggi dari q = x + y.
Perhatikan bahwa kita ingin menyatakan q dalam bentuk standar q =
qterbaik± ∆q dimana
qterbaik= xterbaik+ yterbaik.
(nilai kemungkinan tertinggi dari q = x + y):
(xterbaik+ ∆x) + (yterbaik+ ∆y) = (xterbaik+ yterbaik) + (∆x +∆y) = qterbaik+
∆q
(nilai kemungkinan terendah dari q = x + y):
(xterbaik- ∆x) + (yterbaik- ∆y) = (xterbaik+ yterbaik) - (∆x +∆y) = qterbaik–∆q
Jadi, dari persamaan diatas bisa diperoleh ∆q = ∆x + ∆y adalah ketidakpastian
dalam q = x + y. Hasil serupa berlaku jika kita perlu memperoleh ketidakpastian
dalam selisih q = x – y. Jika kita telah menambahkan atau mengurangi lebih dari
duapengukuran x, y, ......, z masing-masing dengan ketidakpastiannya masing-
masing ∆x, ∆y, ......... , ∆z , hasilnya adalah
∆q = ∆x + ∆y + ......... + ∆z
Sekarang, jika ketidakpastian ∆x, ∆y, ........., ∆z adalah acak dan bebas, hasilnya
adalah :
∆q2= (∆x)2+ (∆y)2+ ......... + (∆z)2
Perkalian
Jika :
7
𝑎, 𝑏, … 𝑐
𝑄=
𝑥, 𝑦, … 𝑧
Maka :
𝛿𝑄 𝛿𝑎 𝛿𝑏 𝛿𝑐 𝛿𝑥 𝛿𝑦 𝛿𝑧
= √( )2 + ( )2 + ⋯ + ( )2 + ( )2 + ( )2 + ⋯ + ( )2
|𝑄| 𝑎 𝑏 𝑐 𝑥 𝑦 𝑧
Kuadrat
1. Measure Quantity Times Exact Number
Jika :
N = nilai tetap dan 𝑄 = 𝑥 𝑛
Maka :
𝛿 𝛿
= |𝑛|
|𝑄| |𝑥|
2. Power
Jika :
A = pengukuran tetap (contoh. A = 9 atau A = ) dan Q = Ax
Maka :
𝛿𝑄 = |𝐴| 𝛿𝑥
Rata-rata aritmatika dapat dengan mudah dihitung dengan menjumlahkan
semua bacaan Anda dan kemudian membaginya dengan jumlah bacaan yang Anda
ambil. Jadi dalam kasus kami,x1, x2, ..., xnmewakili bacaan kami dan n adalah jumlah
total bacaan. Oleh karena itu, rata-rata aritmatikaxdapat dihitung dengan persamaan
berikut. Perkiraan termudah untuk rata-rata sebenarnya Harap dicatat bahwa rata-rata
aritmatika tidak
1 n 1∑ n n x= (x 1 + x2+... + xn) = xsaya
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesalahan pengukuran (baik di laboratorium maupun di lapangan) merupakan
sumber ketidakpastian data yang penting yang mana kuantifikasi ketidakpastian dalam
penilaian kinerja melibatkan pertimbangan dari tiga sumber ketidakpastian –
variabilitas inheren, ketidakpastian informasi, dan kesalahan model. Makalah ini
menjelaskan bagaimana analisis dengan metode rambat ralat yang tersedia untuk
mengukur ketidakpastian dalam prediksi berbasis metode rambat ralat. Dalam
propagasi kesalahan terdapat bebrapa rumus yang dapat digunakan yaitu : penambahan,
perkalian, dan kuadrat.
3.2 Saran
Dalam sebuah praktikum atau percobaan terdapat sebuah error yang mana akan
menimbulkan data yang error maka untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang ada,
praktikan sebaiknya memahami materi yang akan digunakan untuk percobaan.
Sehingga angka ketidakpastian yang didapatkan lebih sedikit.
9
DAFTAR PUSTAKA
10