Anda di halaman 1dari 19

NAMA : BERLIANA DEWI FEBRIANTY

NIM : T202001040

TUGAL FINAL RANGKUMAN MATERI MATA KULIAH PERALATAN BEDAH DAN


ANESTESI LANJUT

ELECTROSURGICAL (ESU)

1. Definisi Electrosurgical
Electrosurgery adalah suatu alat bedah medis yang memanfaatkan frekuensi tinggi dari
arus listrik yang digunakan untuk memotong, mengental, dan mengeringkan jaringan.
Electrosurgical adalah alat medis yang selalu digunakan selama proses operasi.
Pengoperasian ESU dibagi menjadi 2 (dua) mode, yaitu bipolar dan monopolar. Mode
bipolar biasa digunakan pada bedah minor untuk proses koagulasi (pembekuan). Sebuah
elektroda berbentuk pinset digunakan untuk menjepit jaringan yang tidak diinginkan,
kemudian arus listrik frekuensi tinggi mengalir dari ujung elektroda melewati jaringan tadi
kemudian menuju ujung elektroda yang lain. Pada mode monopolar digunakan dua elektroda
terpisah, yaitu elektroda aktif dan elektroda pasif/netral dengan permukaan yang lebih luas
yang ditempatkan dekat dengan lokasi yang akan dibedah. Arus listrik akan terpusat pada
elektroda aktif dan elektroda netral didesain untuk mendistribusikan arus listrik dengan tujuan
mencegah kerusakan jaringan.
2. Fungsi Alat Electrosurgical
ESU berfungsi sebagai alat bedah dengan memanfaatkan arus listrik frekuensi tinggi.
Dimana arus listrik frekuensi tinggi digunakan untuk memotong, menggumpal, mengeringkan
atau jaringan berkilat. Saat pembedahan dilakukan, sering terjadi kchilangan darah saat
jaringan dan pembuluh darah dipotong dan mengakibatkan pendarahan. Untuk menghindari
atau mengurangi kehilangan darah.
3. Cara Pengoperasian Alat Electrosurgical
● Hubungkan kabel power dengan jala-jala PLN
● Hidupkan alat dengan menekan tombol power
● Setelah lampu indikator ESU menyala, berarti ESU siap dioperasikan
● Setting ESU yang akan digunakan
● Pasang elektroda pasif/ground dan aktifnya
● Lakukan operasi dengan menekan hand switch/ footswitch
● Setelah penggunaan selesai, sterilkan cutternya dan semua badan alat
● Rapikan alat ke tempatnya semula

4. Pemeliharaan Alat Electrosurgical


a. Jadwal pemeliharaan ESU : 6 bulan sekali
b. Alat dan bahan yang digunakan :
- Multimeter
- Tool set
- Satu set cairan semprot (contact cleaner / CRC, pelumas semprot, dan cairan
pembersih semprot khusus alat elektronik) Alat pengaman (handscoon,
masker)
- Kain untuk membersihkan Sticker Maintenance
c. Prosedur Pemeliharaan: Berkomunikasi dengan user atau penanggung jawab ruangan
sebelum melakukan tindakan pemeliharaan.
d. Tindakan pemeliharaan ESU dapat dilakukan sebagai berikut:
- Cek dan bersihkan bagian-bagian alat menggunakan kain dan cairan pembersih
semprot khusus alat elektronik
- Cek kabel power dan kontak supply dengan multimeter, kemudian bersihkan
jack kabel power dengan contact cleaner ( CRC ) Cek tombol On – Off dan
fuse power
- Cek semua accesoris
- Cek kondisi fisik tombol
- Tes fungsi elektroda neutral
- Tes fungsi elektroda aktif
- Tes fungsi mode operasi CUT – Test fungsi mode operasi COAG
- Tes fungsi mode operasi bipolar
e. Tempel stiker maintenance
f. Apabila ditemukan kerusakan yang dapat ditangani di lapangan dalam proses
maintenance, selesaikan di lapangan. Apabila ditemukan kerusakan yang tidak dapat
ditangani di lapangan maka dapat dibawa ke ruang IPS-workshop untuk di tindak
lanjuti hingga selesai
g. Isi lembar checklist maintenance lalu mintalah tanda tangan user sebagai bukti bahwa
alat selesai di maintenance
5. Troubleshooting Alat Electrosurgical
Kerusakan Analisa Tindakan
Unit tidak bekerja ketika Pastikan jika kabel power Periksa keluaran kabel
tombol power sudah pada terhubung pada stop kontak power
posisi ON dan adaptor. Pastikan kabel
terhubung ke unit
Ada tegangan HF pada Kesalahan dalam generator Periksa generator HF
sensor tegangan HF
Tegangan keluaran HF Kesalahan dalam generator Periksa generator HF
terlalu tinggi HF
Modus unit power supply Kesalahan dalam beralih Periksa kembali sambungan
pasokan tegangan tidak modus power supply power supply
beralih selama aktivasi
Kebocoran arus HF adalah Periksa posisi pasien, Periksa peralatan yang
>50 mA dan mengalir ke apakah ada kontak dengan terhubung ke pasien, apakah
unit melalui elektroda netral infus berdiri atau sejenisnya ada yang rusak
Batas waktu kontinu Batas waktu monitor fitur Hanya aktifkan unit yang
maksimum terlampaui keamanan umumnya hanya diperlukan
akan meningkat dengan
indikasi yang ketat dengan
menggunakan program
pengujian diset up

6. Uji Fungsi Alat Electrosurgical


Electrosurgery Unit Mode Monopolar dengan sistem kerja yang dikontrol oleh
mikrokontroler Arduino Uno memiliki 4 Mode yang digunakan dalam pembedahan yaitu Cut,
Blend, Dessicate, dan Fulgurate dengan frekuensi yang dihasilkan sebesar 500 KHz selain itu
terdapat system errorcode yang dapat ditampilkan pada aplikasi telegram untuk mengetahui
kegagalan fungsi pada blok yang dideteksi. Uji fungsi terhadap alat adalah metode yang
dilakukan untuk mengetahui alat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan perancangan. Hasil
pembuatan ESU menunjukkan bahwa alat dan system error code berfungsi dengan baik saat di
uji fungsi sesuai prosedur.

HARMONIC SCALPEL
1. Dasar Teori Alat Harmonic Scalpel
Alat Harmonic Scalpel yang dimaksud adalah organ/bagian tubuh yang dilakukan
tindakan medis menggunakan alat harmonic scalpel. Organ/bagian tubuh yang dimaksud
meliputi jaringan lunak pada organ termasuk sifat organ sehingga dalam tindakan medis
sangat diperlukan alat untuk membantu penyembuhan terhadap pasien. Anatomi tubuh
manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem organ memiliki struktur
dan fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ saling tergantung satu sama lain, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Harmonic scalpel atau Pisau bedah Harmonic adalah bedah alat yang digunakan untuk
secara bersamaan memotong dan membakar jaringan. Tidak seperti Bovie, harmonik
menggunakan ultrasonik getaran bukannya arus listrik untuk memotong dan membakar
jaringan. Menggunakan teknologi ultrasound untuk memotong jaringan sekaligus menyegel
tepi dipotong. Sistem biasanya terdiri dari transduser genggam ultrasonik, generator, beralih
tangan, kaki pedal, dan pisau bedah yang berfungsi sebagai instrumen pemotong.
Prosedur medis yang dapat dilakukan dengan menggunakan pisau bedah harmonik
termasuk tiroidektomi, biopsi paru, laparoskopi kista decortication, amandel, dan kanker
ginekologis.
2. Fungsi Alat Harmonic Scalpel
Fungsi Pisau Scalpel Sebagai Alat Operasi. Scalpel merupakan alat untuk mengiris jaringan
yang terdiri dari batang scalpel dan pisau scalpel (blade). Scalpel berbentuk menyerupai mata
pisau kecil dan berfungsi menginsisi kulit dan memotong jaringan secara tajam. Selain itu,
alat ini juga berguna untuk mengangkat jaringan benda asing dari bagian dalam kulit.
3. Cara Pengoperasian Alat Harmonic Scalpel
● Sebelum menghidupkan harmonic scalpel bersihkan harmonic scalpel dan
bagian-bagiannya dari debu dan kotoran lainnya
● Pastikan bahwa semua accesories dalam kondisi baik dan telah terpasang
dengan baik
● Masukkan kabel power harmonic scalpel ke stop kontak listrik di dinding.
Pastikan kabel power telah tertancap dengan mantap di stop kontak
● Hidupkan harmonic scalpel dengan menekan tombol power
● Atur max/min daya getar yang diinginkan dengan memilih mode up/down
pada LCD
● Jika daya getar telah diatur, harmonic scalpel siap untuk digunakan
● Rapikan kembali harmonic scalpel beserta semua accessories

4. Cara Pemeliharaan Alat Harmonic Scalpel


Rekomendasi pemeliharaan Alat Harmonic Scalpel:
● Kalibrasi berkala tidak diperlukan
● Pengujian keamanan listrik merupakan pedoman fasilitas untuk peringkat bipolar
atau ultrasonic canggih
● Verifikasi output per pedoman fasilitas untuk perangkat bipolar atau ultrasonic
lanjutan: Output dapat diukur dengan kedua modalitas dengan menggunakan kunci
verifikasi yang tersedia dan penganalisis electrosurgery standar
5. Troubleshooting Alat Harmonic Scalpel
Keluhan Analisa Kerusakan Tindakan Perbaikan
No
1 Alat mati total tidak dapat - Kabel power tidak - Periksa kabel power
dinyalakan terhubung alat
- Fuse putus - Cek kondisi fuse, ganti
- Power supply bila putus
bermasalah - Cek indikator power
supply
- Cek outputnya lakukan
penggantian bila terjadi
kerusakan
2 Pisau harmonic tidak dapat - Generator rusak - Cek kondisi generator
digunakan - Pisau harmonic rusak dan pisau harmonic
- Lakukan perbaikan
atau cleaning bila
memungkinkan
- Hubungi rekanan bila
masalah berlanjut
3 Pisau harmonic scalpel tidak - Generator bermasalah - Cek kondisi generator
maksimal - Pisau harmonic dan pisau harmonic
bermasalah - Lakukan perbaikan
atau cleaning bila perlu

6. Uji Fungsi Alat Harmonic Scalpel


● Tenaga elektromedis dari penyalur alat bedah harmonic scalpel melakukan uji
fungsi alat elektromedik yang telah selesai pemasangan/instalasinya;
● Uji fungsi dapat dilakukan bila kebutuhan uji fungsi alat bedah harmonic
scalpel tersedia. Kebutuhan uji fungsi tersebut meliputi:
a) Dokumen teknis (operation dan service manual)
b) Aksesoris dan bahan habis
c) Alat bantu uji fungsi
● Tenaga elektromedis internal melakukan pengawasan/monitoring pelaksanaan
uji fungsi alat bedah harmonic scalpel baru dalam rangka membuat laporan
pelaksanaan dan hasil uji fungsi
● Bilamana hasil uji fungsi alat baru tidak sesuai dengan standar maka dibuatkan
laporan dan penyalur wajib mengganti alat/ suku cadang sampai dengan alat
bedah harmonic scalpel berfungsi dengan baik
● Apabila alat berfungsi dengan baik maka tenaga elektromedis vendor membuat
laporan hasil uji fungsi.

LAMPU OPERASI
1. Definisi Lampu Operasi
Lampu Operasi adalah lampu yang digunakan untuk penerangan kegiatan operasi.
Lampu operasi dipasang secara manual dan mobile untuk ruang-ruang tertentu
dipasang secara manual, untuk tindakan rawat jalan digunakan sistem yang mobile. Fungsi
lampu ini yaitu sebagai penerangan pada saat tim dokter menjalankan tugasnya. Lampu
operasi juga terdapat dua macam yaitu lampu halogen dan LED. Keduanya memiliki
kelebihan masing – masing dalam hal penggunaan. Namun keduanya memiliki fungsi yang
sama.
2. Cara Pengoperasian Lampu Operasi
a. Hidupkan lampu dengan menekan tombol On/Off pada saklar yang berada di
dinding tembok.
b. Hidupkan lampu dengan menekan saklar On/Off pada saklar yang berada pada
badan alat/lampu.
c. Hidupkan monitor dengan menekan saklar On/Off pada saklar yang berada
pada badan control panel.
d. Pilih resistansi pencerahaan sesuai yang diinginkan yang berada pada
badan alat/lampu.
e. Pilih mode dewasa/anak untuk kapasitas kamera dan monitor yang berada pada
control panel.
f. Pilih mode pencerahaan kamera yang berada di control panel.
g. Setelah selesai pemakaian matikan lampu dengan menekan saklar On/Off
pada saklar yang berada pada badan alat/lampu dinding tembok dan juga yang
berada di control panel
3. Cara Pemeliharaan Lampu Operasi

No Kegiatan Pemeliharaan Periode Petugas

1 Pengecekkan tombol saklar on/off 3 bulan Teknisi

2 Pembersihan bagian luar alat menggunakan 3 bulan Teknisi


kain halus

3 Pembersihan bagian kaca dan penutup dari 3 bulan Teknisi


debu menggunakan kain halus

4 Sterilisasi handle dengan autoclave 4 bulan Teknisi

5 Kalibrasi intensitas cahaya lampu operasi 1 tahun Teknisi

4. Troubleshooting Lampu Operasi

No Permasalahan Analisa Solusi

1 Pengecekkan tombol saklar on/off 3 bulan Teknisi

2 Pembersihan bagian luar alat menggunakan kain 3 bulan Teknisi


halus

3 Pembersihan bagian kaca dan penutup dari debu 3 bulan Teknisi


menggunakan kain halus

MEJA OPERASI
1. Definisi Alat Meja Operasi
Meja operasi adalah meja atau tempat tidur yang digunakan untuk meletakkan pasien
bedah sesuai dengan posisi yang dikehendaki dokter yang akan melakukan tindakan operasi
atau pembedahan. Meja operasi merupakan perangkat wajib yang ada di ruang operasi (OK)
termasuk untuk rumah sakit kelas C sekalipun.
2. Fungsi Meja Operasi
- Meringankan kinerja dokter bedah
- Meningkatkan tingkat efektifitas dan keberhasilan operasi
- Menjadi salah satu SOP sebuah operasi pembedahan

3. Blok Diagram Meja Operasi


Penjelasan Blok diagram:
● Sambungkan kabel meja operasi ke sumber listrik/stop kontak.
● Tekan main switch yang terdapat di samping konektor kabel power,maka
dengan otomatis remote meja operasi akan menyala. Tekan Tombol ON pada
remote untuk menghidupkan alat.
● Untuk mengatur posisi yang diinginkan/sesuai jenis tindakan lihat petunjuk
pada remote control, sesuai gambar yang tertera di remotekontrol sehingga
bisa membuat posisi yang diinginkan.
● Pada kasus tertentu atau operasi di bagian lumbal maka dapat menggunakan
bantalan meja (Accessories Tambahan).
● Untuk mendapatkan posisi meja operasi yang lebih pendek, kita dapat
memisahkan bagian demi bagian dari meja operasi dengan cara menarik
pengait kunci yang tersedia di sisi bawah meja kiri dan kanan.
● Untuk mengunci dan membuka meja operasi lihat petunjuk pada remote
control
● Setelah selesai menggunakan alat, kembalikan posisi meja ke posisi normal
dengan melihat petunjuk pada remote control. Bila meja sudah dalam posisi
normal dan roda dalam keadaan terkunci maka tekan tombol OFF untuk
mematikan alat
● Untuk membersihkan atau memperbaiki meja operasi, sebaiknya saklar listrik
dari meja operasi harus dilepaskan lebih dahulu.
4. Pemeliharaan Meja Operasi
a. Perawatan:
- Setelah dipakai, meja operasi dibersihkan dengan menggunakan cairan
desinfektan lalu lap dengan lap kering.
- Kabel meja operasi sebaiknya selalu tersambung ke arus listrik.
- Posisi meja operasi harus pada posisi yang paling rendah. Apabila
terjadi kerusakan lapor bagian Maintenance.
b. Prosedur Pemeriksaan
- Cek kabel daya dan saklar ON/OFF berfungsi dengan baik
- Cek sistem auto hidrolik pada meja
- Cek sistem manual hidrolik pada meja
- Cek oli hidrolik, pastikan tidak ada kebocoran
- Cek sistem motor penggerak berikan pelumasan agar tetap bekerja
dengan baik
- Cek kebersihan alat, terutama board control dari debu
- Uji fungsi alat Unit

ALAT ANESTESI UNIT


1. Definisi Alat Anestesi
Alat Anestesi adalah alat yang digunakan untuk keperluan anestesi (bius) pada saat
sebelum pasien dioperasi bedah. Alat ini akan mengeluarkan gas atau campuran gas anestetik
yang tergolong aman ke rangkaian sirkuit anestetik yang kemudian bertujuan untuk dihirup
oleh pasien yang sudah sesuai dengan indikasi.
2. Fungsi Alat Anestesi
Fungsi mesin anestesi adalah untuk menyalurkan gas campuran atau gas anestesi,
memudahkan pemberian dosis Anestesi pada pasien dan juga dapat mengamati tingkat
kesadaran pasien.
3. Cara Pengoperasian
- Pastikan mesin Anestesi telah terkoneksi dengan sumber tegangan listrik.
- Pasang pipa corrugated (pipa koneksi) pada saluran (outlet) yang ada pada
listrik dengan benar
- Hidupkan tombol power (on) untuk melakukan setting dan untuk memastikan
mesin Anastesi telah terkoneksi pada sumber tegangan listrik dengan benar.
- Setting volume dan sesuaikan dengan kebutuhan pasien
- Setting respirasi rate sesuai dengan kebutuhan pasien
- Cek aliran udara yang keluar melalui ujung pipa koneksi Jika mesin telah siap
dan pasien telah dilakukan prosedur intubasi, berikutnya lepas bag pada mesin
anastesi
- Sambungkan ujung pipa corrugated yang satunya dengan mesin anestesi
- Tutup pop off valve atau (APL valve) dengan cara memutar tutup searah jarum
jam sampai benar benar tertutup
- Inspeksi pergerakan dada pasien
- Evaluasi adanya kebocoran atau koneksi yang salah
- Jika pasien sudah bernafas spontan adekuat dan sudah dilakukan ekstubasi dan
mulai ada reflek terhadap rangsangan maka matikan O2
- Jika operasi hampir selesai atau pasien di harapkan bernafas spontan, maka
matikan mesin, lepas ujung pipa yang terkoneksi dengan mesin anestesi
kemudian pasang kembali bagian pada mesin anastesi dan putar APL valve
berlawanan jarum jam sampai setengah atau sesuai keperluan
- Rapikan mesin ventilator setelah selesai digunakan.
4. Pemeliharaan Alat
- Maintenance Harian : Melakukan pembersihan mesin anestesi setiap habis
dipakai dan mencuci peralatan yang kontak dengan pasien dengan sabun dan
desinfektan
- Maintenance mingguan : Memeriksa atau mengganti O2 Sensor dan flow
sensor bila tidak bisa kalibrasi
- Maintenance Bulanan : Mencuci cooling air filter
- Maintenance tahunan : kalibrasi oleh teknisi elektromedik
5. Troubleshooting Alat
Perlu pengecekan kebocoran yaitu dimulai dari input suplai gas, rangkaian pada mesin
anestesi berupa selang, valve dan regulator ,sampai pada output gas ke pasien sirkuit. Pada
saat pengecekan kebocoran di haruskan tidak menggunakan gas N2O dan tersambung pada
rangkaian Vaporizer. Hal ini sangat berbahaya bagi teknisi. Untuk pengecekan sebaiknya
hanya menggunakan udara tekan/gas/O2 saja.
6. Uji Fungsi
Uji fungsi alat mesin anestesi dilakukan untuk memastikan bahwa alat ini dapat
menyalurkan gas anestesi untuk keperluan pembiusan pada pasien:
- Penyuplaian gas, apakah gas anestesi sampai pada pasien. Hal ini perlu
diperhatikan pada bagian selangnya. Selang pada mesin anestesi dilakukan
pengecekkan apakah ada bocor atau tidak.
- Tabung sumber gas anestesi serta alat pengukur aliran Hidupkan aliran gas dari
tabung kemudian periksa tekanan dan aliran.
- Pemeriksaan keseluruhan alat, dari tahap pengoperasian pertama hingga akhir.
Saat melakukan uji fungi semua keseluruhan alat, harus dilakukan sesuai
prosedur pengoperasian

ENDOSKOPI & LAPAROSKOPI


1. Definisi Endoskopi dan Laparoskopi
a. Endoskopi
Endoskopi adalah prosedur medis yang dilakukan dengan endoskop, yaitu alat
berbentuk selang yang dilengkapi dengan kamera dan senter pada bagian ujungnya. Kamera
pada endoskop tersambung ke monitor yang akan menunjukkan gambar atau yang ditangkap
oleh kamera tersebut di dalam tubuh.
Endoskopi umumnya dimasukkan melalui lubang pada tubuh, misalnya dimasukkan
melalui vagina untuk memeriksa rahim, melalui hidung untuk memeriksa saluran pernapasan,
atau melalui mulut untuk melihat saluran cerna bagian atas.
b. Laparoskopi
Laparoskopi adalah bagian dari teknik endoskopi yang melakukan sayatan kecil ke
perut. Laparoskopi memang khusus untuk melihat rongga perut atau rongga diluar usus
melalui monitor video menggunakan teleskop. Sayatan ini akan berfungsi sebagai pintu
gerbang untuk tabung yang juga terhubung ke kamera video untuk memberikan pandangan
sekilas ke dalam perut.
Laparoskopi sering digunakan untuk mengidentifikasi dan mendiagnosis sumber
masalah yang terjadi pada bagian panggul atau perut. Tindakan ini biasanya dilakukan ketika
metode non invasif tidak mampu memberikan hasil yang akurat. Pada beberapa kasus,
masalah yang terjadi pada perut bisa didiagnosis dengan menggunakan USG, CT Scan, dan
MRI.
Tindakan laparoskopi dilakukan ketika USG, CT SCAN, dan MRI tidak bisa
memberikan informasi yang diperlukan tim medis. Prosedur ini bisa digunakan untuk
mengambil biopsi atau sampel jaringan dari organ tertentu di bagian perut.
2. Prinsip Kerja
Sebuah endoskopi terdiri dari sumber cahaya (meliputi sumber dan catu daya) dan
juga fiber optic yang berfungsi sebagai jalur cahaya menuju bagian yang diperiksa. Sumber
cahaya yang digunakan biasanya adalah halogen dan bola lampu metal-halogen. Bola lampu
berfungsi untuk memfokuskan cahaya input 7 pada permukaan ujung fiber optic. image
bundle berfungsi sebagai elemen yang mentransmisikan gambar dari dua ujung permukaan
fiber, menuju pangkal fiber. Pada pangkal fiber (proximal end) terdapat sebuah sistem lensa
yang berfungsi untuk mentransmisikan gambar dan juga menghubungkan dengan lensa okuler
(untuk pengamatan) ataupun dengan video camera.
3. Cara Pengoperasian Alat
- Sambungkan mesin endoskopi dan laparoskopi ke PLN.
- Letakkan bagian tuas endoskopi dan laparoskopi di daerah yang aman.
- Sambungkan bagian penghubung ke prosesor alat mesin endoskopi dan
laparoskopi sampai bunyi klik.
- Sambungkan kabel mesin monitor endoskopi dan laparoskopi ke penghubung
prosesor agar hasilnya dapat dilihat pada monitor.
- Nyalakan monitor mesin endoskopi dan laparoskopi dengan cara menekan
tombol On.
- Tunggu beberapa saat agar monitor dapat menampilkan tampilan awal.
- Hidupkan mesin prosesor endoskopi dan laparoskopi.
- Atur cahaya lampu pada bagian scope atau optic.
4. Pemeliharaan Alat
- Pastikan scope selalu dalam kondisi steril, tidak bocor dan tidak terdapat
cacat fisik pada saat penyimpanan dan sebelum digunakan.
- Lakukan test kebocoran pada saat scope akan digunakan, sebelum
dicuci dan setelah dicuci. Jika alat tidak lolos tes kebocoran, scope
tidak boleh digunakan.
- Setelah scope digunakan lakukan proses pencucian dan sterilisasi
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
- Untuk proses sterilisasi, perhatikan komposisi cairan desinfektan yang
akan digunakan menggunakan cairan desinfektan sesuai dengan yang
direkomendasikan.
- Setelah scope disterilisasi, simpan scope dalam lemari scope dalam posisi
tergantung
- Perhatikan temperatur tempat penyimpanan scope, pastikan suhu berada
dalam temperatur suhu ruangan normal (25C)
5. Troubleshooting
- Unit tidak memiliki cahaya tapi pompa udara berfungsi, maka dilakukan
Penggantian lampu
- Cahaya tidak cukup terang , maka Sesuaikan Brightness Control Knob.
- Unit tidak memiliki tegangan, Atur ulang pemutus sirkuit saklar dan
menghidupkan unit
6. Uji Fungsi
Pengujian dilakukan pada alat endoskopi dan laparoskopi untuk memastikan alat ini
dapat berfungsi sebagaimana seharusnya. Hal utama yang perlu diperhatikan yaitu:
- Bagian scope atau optiknya dapat mengambil gambar saat dilakukan
pemeriksaan. Pastikan kamera pada scope tersebut menyala.
- Kelengkapan bagian-bagian alat endoskopi untuk menunjang keberhasilan saat
digunakan
- Kabel penghubung dari scope ke monitor. Gambar hasil pemeriksaan dapat
ditampilkan pada monitor.

HYPO/HYPERTHERMIA
1. Definisi Alat
Alat Hypo-hyperthermia merupakan alat yang dapat menstabilkan suhu badan yang
mengalami penurunan ataupun kenaikan suhu secara drastis.
2. Langkah Pengoperasian
● Operator mengatur suhu air yang diinginkan dari sirkulasi air melalui selimut.
● Menyalakan mesin, ketika pertama kali dihidupkan Medi-Therm III memasuki
mode siaga:
- Tombol ON/OFF akan menyala
- Mesin akan berbunyi bip sekali
- Menampilkan suhu air
● Mengatur memanaskan atau mendinginkan air.
● Mesin secara otomatis mengatur suhu pasien ke set titik.
● Mesin terus-menerus membandingkan suhu pasien yang sebenarnya dengan
titik setel nilai.
● Secara otomatis menyesuaikan suhu air untuk mencapai suhu pasien.
● Mesin memonitor suhu pasien melalui probe pasien
● Setelah selesai, matikan mesin, tutup semua klem sebelum mencabut selimut.
3. Langkah Pemasangan Komponen
- Hubungkan selimut sekali pakai ke mesin. Pastikan bahwa klem jepit/geser
ditutup pada konektor selang pada selimut
- Angkat penutup Bukaan isian air, periksa apakah pita hijau pada float
sepenuhnya terlihat. Jika tidak terlihat top up dengan air suling sampai pita
hijau terlihat
- Hubungkan probe suhu rektal pasien ke plug probe pasien
- Buka semua klem
4. Pemeliharaan Alat
● Harian
- Setelah digunakan, gunakan lap kering untuk membersihkan permukaan alat
- Mengganti air yang telah digunakan
- Mengganti selimut
● Bulanan
- Cek kondisi air yang beredar di sekitar selimut
- Cek kabel probe yang terhubung ke pasien
- Cek selang penghubung ke return dan ke supply
● Tahunan
- Cek ventilasi bagian belakang dan samping tidak terhalang
- Cek kabel penghubung adaptor
- Cek inlet dan pemanggang gas buang agar tetap jernih

5. Kerusakan dan Perbaikan


● Kerusakan
- Selimut/bungkus tubuh tidak dingin
- Suhu air tidak dingin
- Probe dan adaptor goyang
● Analisa Kerusakan
- Selimut pembungkus
● Langkah Perbaikan
- Periksa kabel power
- Periksa selang
- Periksa klem penjepit
VENTILATOR
1. Pengertian Ventilator
Ventilator adalah suatu alat bantu mekanik yang berfungsi memberikan bantuan nafas
pasien dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan nafas
buatan adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu sebagian atau seluruh proses
ventilasi untuk mempertahankan oksigenasi ( Brunner dan Suddarth, 2002).
2. Fungsi Alat Ventilator
Alat ventilator berfungsi mendorong oksigen masuk ke paru-paru pasien dan
mengeluarkan karbon dioksida dari dalam tubuh. Alat ini akan dihubungkan dengan selang
yang dimasukkan ke saluran napas melalui mulut atau hidung pasien. Proses medis ini disebut
intubasi
3. Cara Pengopersian Ventilator
● Sambungkan stop kontak dengan sumber listrik, nyalakan ventilator dengan
menekan tombol on
● Pasang corrugated sesuai dengan kegunaan (anak/dewasa)
● Isi humidifier dengan aquades steril, kemudian nyalakan dengan menekan
tombol on
● Setting ventilator sesuai pesanan dokter mengenai mode, VT, Frekuensi nafas,
I:E ratio, FIO2, ASB, PEEP dll
● Sambungkan corrugated dengan endotrakeal yang terpasang pada pasien
● Pastikan bahwa alat resusitasi dan perlengkapan ventilator berfungsi baik
● Pastikan bahwa penderita selalu dimonitor fungsi pernapasannya dan saturasi
oksigen
● Lakukan segala tindakan dengan memperhatikan teknik aseptic dan universal
precaution
● Lakukan suction secara rutin (biasanya tiap 4 jam), bila perlu boleh dilakukan
diluar jadwal
● Pastikan humidifier berfungsi dengan baik, air yang tertampung di dalam water
trap secara rutin harus dikosongkan
● Merubah posisi pasien tiap 3 jam untuk postural drainage ataupun untuk
pengembangan paru-paru
● Pastikan posisi tubing ventilator dalam keadaan tepat
● Pastikan NGT pada posisi yang benar, lakukan aspirasi tiap 6 jam atau setiap
akan memberikan nutrisi enteral

4. Pemeliharaan Ventilator
● Pemeliharaan umum
- Pemeliharaan preventif harus dilakukan oleh personil yang terlatih dan
berwenang dari Maquet paling sedikit setahun sekali, atau setiap 5000
jam operasi (waktu standby tidak dihitung).
- Waktu pemakaian dari modul baterai adalah terhitung dua setengah
tahun dari waktu produksi. Waktu produksi tertera pada label baterai.
-Baterai Internal Memory Backup pada PC 1771 dan PC1772 harus
diganti setiap 5 tahun.
- Sebelum menggunakan disarankan untuk melakukan pembersihan
reguler dan pembersihan tambahan.
● Pemeliharaan rutin
- Spare part yang digunakan hanya spare part yang asli dari pabrik.
- Mengganti filter pada modul gas, dan Fan Air Filter.
- Mengganti unit pipa untuk transduser tekanan pada inspirasi
- Filter bakteri pada O2 cell.
- Cek kaset ekspirasi, user interface, tekanan barometrik, tekanan
transduser suplai gas, modul baterai, baterai lithium.
- Kalibrasi internal.

5. Kalibrasi Ventilator
- Sambungkan kabel power listrik, udara dan oksigen ke sumbernya.
- Set ventilator dalam kondisi ON.
- Untuk memulai otomatis test tekan yes dan ikuti instruksi yang sedang
berjalan.
- Sambungkan tube biru antara ekspiratori dan inspiratori.
- Lepaskan sambungan listrik dari sumbernya, ikuti perintah di layar
monitor.
- Sambung kembali listrik ke sumbernya.
- Pasang sirkuit ventilator secara lengkap.
- Blok sirkuit Y piece komplain akan terukur secara otomatis.
- Bila muncul tulisan compensate for circuit compliance tekan yes untuk
menambah kompensasi, atau tekan no jika tidak ingin menambah
kompensasi.
- Tekan OK jika ingin konfirmasi test selesai.
- Kembalikan ke standby mode

6. Troubleshooting Ventilator
LASER SURGICAL UNIT
1. Definisi Alat
Laser adalah peralatan medis yang menghasilkan sinar yang sangat kuat dan terfokus,
cahaya dan panas berwarna tunggal yang sangat intens yang telah ditemukan melalui
penemuan yang sedang berlangsung dan pengalaman klinis yang luas berinteraksi secara
selektif, dengan cara sangat bermanfaat, pada berbagai jaringan kulit dan tubuh. Jumlah dan
distribusi dalam sinar laser lebih tepat dikirim dari aplikasi mekanis dari pisau bedah atau
bahan kimia topikal untuk kebersihan perawatan banyak kondisi estetika dan medis.
2. Fungsi Alat
Tujuan penggunaan laser surgery unit untuk merusak atau menghancurkan atau
mengkoagulasikan jaringan dengan menggunakan energi cahaya yang diemisikan oleh argon.
3. Cara Kerja Alat
Laser CO2 menghasilkan sinar cahaya inframerah dengan band-band panjang
gelombang utama berpusat pada 10.600 nanometer. Transfer energi antara nitrogen dan
molekul karbon dioksida menyebabkan getaran karbon dioksida, dengan cukup efisiensi
mengarah pada inversi populasi yang diinginkan yang diperlukan operasi laser.ini muda aktif
Q-switch laser CO2 dengan cara cermin berputar atau switch elektro optik, sehingga
membangkitkan kekuatan puncak Q-switch hingga gigawatts (GW) dari kekuatan puncak.
4. Pemeliharaan Alat
a. Pemeliharaan Laser Tahunan,
Pemeliharaan preventif, keselamatan, daya, dan pemeriksaan kalibrasi
seharusnya dilakukan setiap tahun oleh teknisi servis bersertifikat Lumenis
untuk memastikan yang tepat kinerja laser.
b. Perbaikan Laser
Semua perbaikan laser harus dilakukan oleh teknisi servis bersertifikat
Lumenis. Untuk pelatihan dan informasi, hubungi layanan Lumenis lokal Anda
wakil.
c. Bersihkan Permukaan Eksternal dari Konsol Laser
Gunakan kain yang dibasahi dengan larutan pembersih nonkustik, seperti
sabun dan air, isopropil alkohol, atau desinfektan "rumah sakit kelas", untuk
menghapus permukaan eksternal dari konsol laser. Keringkan dengan kain
bersih, atau biarkan udara kering.
d. Bersihkan Layar Kontrol Laser
Gunakan kain lembut untuk mengaplikasikan kaca anti statis atau pembersih
plastik ke layar kontrol laser.
5. Troubleshooting Alat
● Hasil potongan tidak rapi kendala yang pertama yakni hasil potongan yang
tidak rapi dan tidak lurus.hal ini terjadi karena beberapa faktor,mulai dari
bahan yang dipotong atau di ukir tidak cocok dengan jenis mesin dan bisa juga
karena rel yang kotor.sebelum masuk ke arah pembahasan kendala, perlu
diketahui bahwa mesin grafir memiliki 2 jenis yakni mesin grafir metal dan
mesin grafir non mental.
● Sinar laser tidak keluar,saat proses potong atau ukir berlangsung, jangan panik
atau bingung ketika sinar laser redup.hal ini dipicu beberapa hal seperti tidak
adanya tekanan air,power supply mati atau kebocoran air pada tabung lasernya
harap dicek lagi
● Sistem pembuangan angin tidak berfungsi, saat Anda memotong bahan
kayu,acrylic dan bahan non berminyak dan lainnya maka biasanya kotoran sisa
dari potongan bahan itu mudah tersedot oleh penyedot udara dan tidak
lengket.namun, jika Anda menggunakan bahan seperti kulit, kotoran biasanya
akan menempel di turbin sehingga membuat penyedot udara menjadi kotor
sehingga menghambat keluarnya udara dan kotoran.hal itu menyebabkan
terganggunya jalan rel potongan

6. Standar Operasional Prosedur


● Pastikan kabel mesin sudah terhubung ke PLN atau ke stabilizer
● persiapkan segala perlengkapan (kacamata,handpiece dll)
● untuk mengatur suhu putar kenop temperature cooler sesuai angka yang
diinginkan biasanya yang dipakai adalah 4 derajat.
● Untuk mengatur laser putar kenop sesuai yang diinginkan
● Nyalakan mesin dengan memutar kunci searah jarum jam, sentuh layar saat
logo quanta muncul, akan muncul tulisan welcome lalu tekan ok. Pastikan
tombol merah tidak tertekan
● Tunggu beberapa detik sampai menu utama (pemilihan mode laser) muncul
● Pilih mode atau jenis laser yang diinginkan dengan menyentuh mode laser
pada layar
● Tekan OK jika tampilan mode laser yang dipilih sudah berubah warna
● Pastikan handpiece yang ingin diinginkan sudah terkoneksi dengan baik
● Tekan “tombol panah atas” untuk menambahkan nilai,atau tekan “tombol
panah bawah” untuk mengurangi nilainya (hal ini bisa juga dilakukan dengan
memutar knop parameter)
● Jika semua parameter sudah sesuai dengan yang diinginkan, maka tekan
tombol “STANDBY” tunggu sampai indikator pada tombol STANDBY
menjadi “READY”. NOTE: jika dalam beberapa menit mesin tidak dilakukan
tindakan, maka mesin akan kembali ke posisi STANDBY

SUCTION PUMP
1. Definisi Suction Pump
Suction pump merupakan alat yang digunakan untuk menghisap berbagai jenis cairan.
Dalam lingkungan rumah sakit atau lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan cairan yang
dimaksudkan dapat berupa darah, air liur, nanah, lendir atau berbagai jenis cairan yang
terbentuk dari proses sekresi tubuh yang dalam kondisi tertentu perlu untuk dihilangkan atau
dibersihkan. Suction pump juga biasanya digunakan oleh ahli atau dokter anestesi, para dokter
tersebut akan menggunakan alat ini jika dalam kondisi tertentu seperti pada saat operasi
terdapat cairan yang dapat menghalangi proses operasi atau kondisi darurat yang
membahayakan pasien.
2. Fungsi Suction Pump
Beberapa kasus medis membuat tubuh memiliki cairan berlebih yang tidak berguna
dan justru menekan kerja organ lain di dalam tubuh. Oleh sebab itu, cairan dalam tubuh
tersebut harus dikeluarkan agar organ tubuh dapat bekerja lebih baik. Yang jelas fungsi alat
ini adalah untuk membantu mengeluarkan cairan, seperti cairan di dalam paru-paru, lendir di
tenggorokan dan cairan yang ada di usus atau lambung. Suction pump juga digunakan saat
proses operasi untuk menghisap cairan darah yang keluar, pasca operasi terkadang masih
mengeluarkan darah.
3. Komponen-komponen Alat Suction Pump
- Motor
- Selang
- Botol
- Manometer
- Suction regulator
- Pengaman
- Foot switch

4. Prinsip Kerja Alat Suction Pump


Pada dasarnya konsep kerja dari suction pump ini menggunakan teknologi vacuum
yang dapat diartikan sebagai ruang yang sudah kosong dari partikel-partikel atom. Suction
pump ini bekerja dengan bantuan motor listrik satu tegangan yaitu 110 atau 220 volt, 145 rpm
dan 50/60 Hz. Pada alat kesehatan ini terdapat 2 penghisap yaitu centrifugal rotary dan
membran. Jenis centrifugal rotary yaitu penghisap terdiri dari beberapa kipas (pisau) yang
terdapat pada rumah penghisap dan dihubungkan dengan motor (bagian yang berputar pada
elektromotor). Pada rumah penghisap bagian luar terdapat dua katup (lubang hisap dan lubang
tiup), serta lubang pembuang oli. Oli merupakan pelumas dan pendingin pada bagian kipas.
Manometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui sampai seberapa kuat penghisap
bekerja skala 0 – 800 mmHg. Jenis membran terdiri dari stang dudukan, karet membran
dudukan katup. Katup isap dan katup tekan, tutup/rumah penghisap yang mempunyai
katup/lubang hisap dan lubang tekan.
5. Cara Pengoperasian
Cara penggunaan alat suction pump pada umumnya seperti berikut:
- Pastikan dan persiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam proses suction
sudah steril dapat digunakan dengan baik, seperti kondisi kelistrikan suction
unit, catheter, tabung cairan dan pipa penghubung dalam keadaan baik dan
dapat digunakan.
- Pastikan hubungan antara suction machine dengan tabung cairan terhubung
dengan baik.
- Hubungkan tabung cairan ke cathere menggunakan pipa.

6. Pemeliharaan Alat Suction Pump


● Melakukan persiapan berupa:
- menyiapkan kartu pemeliharaan alat
- menyiapkan dokumen teknis berupa service manual
- menyiapkan peralatan kerja berupa toolset, avometer
- menyiapkan peralatan bantu kerja berupa cairan pembersih, lap,
pelumas, dll.
● Pemberitahuan / koordinasi dengan user tentang waktu pelaksanaan
● Melakukan pembersihan seluruh bagian alat
● Melakukan pengecekan pada motor penghisap yang berfungsi sebagai
penghisapan secara halus dan stabil
● Melakukan pengecekan pada suction regulator yang berfungsi mengatur
kemampuan hisap
● Melakukan pengecekan pada meter yang berfungsi sebagai penunjukan daya
hisap
● Melakukan pengecekan pada kabel power 220 Volt dan kabel grounding
● Melakukan pengamatan fungsi alat secara keseluruhan pada saat beroperasi
● Mengisi data-data pemeliharaan pada kartu pemeliharaan
● Pengemasan alat kerja, dokumen, serta peralatan bantu kerja.

7. Troubleshooting Alat Suction Pump


a. Masalah itu bersumber dari mekanik jika terjadi cacat secara signifikan pada
pompanya, baik pada impeller, shaft, bearing maupun casingnya. Hal ini bisa
dilihat secara visual ataupun melalui inspection record. Selain itu, sumber
masalah bukanlah dari mekanik
b. Masalah bersumber dari listrik jika terjadi kerusakan pada kabel kabelnya
seperti cacat atau sejenisnya atau bisa juga breakernya rusak, karena pompa
hampir tidak mungkin mengalami penurunan daya.
c. Masalah bersumber dari produksi jika para operatornya tidak teliti dalam
melakukan cleaning

8. Pengujian Alat Suction Pump


● Lakukan pemeriksaan kelengkapan bagian alat.
● Lakukan pemeriksaan tegangan sumber listrik.
● Hubungkan pedal suction pump pada alat.
● Hubungkan alat dengan sumber listrik.
● Isi chamber penampungan cairan/ secret dengan cairan desinfektan.
● Hubungkan perangkat suction set dengan alat.
● Lakukan uji fungsi alat dengan melakukan simulasi pengoperasian alat baik
dengan pedal maupun tanpa pedal.
● Lakukan serah terima antara pengelola alat dengan pengguna alat.
● Alat siap digunakan sesuai dengan tujuan.
● Lakukan pemeriksaan no 1 s.d 7 sebelum serah terima kembali dengan
pengelola alat
● Simpan alat di tempat yang aman.

Anda mungkin juga menyukai