Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN UJIAN AKHIR SEMESTER

KOMUNIKASI TERAPAN

EVENT ORGANIZER

Dosen pengampu:

Caecilia Santi Praharsiwi, SIKom., MA.

Disusun oleh:

Gabriela Ivana Amabela Santosa

220908083
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era Revolusi Industri 4.0 ini, generasi milenial dituntut untuk memiliki
kemampun dalam menguasai berbagai aspek penting pada masa kini. Generasi
milenial diharapkan untuk tidak hanya diam saja, namun diharapkan bisa
mengembangkan kreativitasnya di berbagai macam bidang. Salah satunya dengan
cara memperbesar komunitas, hal ini dapat dijadikan wadah untuk kita bertukar
pikiran dan saling menuangkan ide – ide baru. Dengan demikian akan tercipta
sebuah jalinan yang nantinya akan berfungsi dalam menjalankan bisnis bersama.
Dunia pekerjaan atau bisnis yang sedang trend pada masa kini ialah Event
Organizer (EO).

Event Organizer (EO) merupakan sebuah usaha di bidang jasa terkait


pengelolaan rangkaian acara mulai dari perencanaan, persiapan, eksekusi hingga
evaluasi, sehingga dapat mencapai tujuan dari klien (Megananda & Wijaya,
2009). Secara umum, EO memiliki tugas untuk menciptakan sebuah kerumunan
atau keramaian dan juga membantu si klien dalam menyelenggarakan sebuah
acara. Kerumunan ini dibutuhkan klien untuk mencapai sebuah tujuan tertentu.
Dalam penyelenggaraanya dibutuhkan sebuah kemampuan management event
yang profesional. Tidak hanya hanya itu, seorang Event Organizer juga
membutuhkan kreativitas yang cukup tinggi.

Belakangan ini bisnis Event Organizer (EO) semakin menjanjikan karena


terdapat sejumlah orang maupun organisasi yang jauh lebih memilih dan percaya
kepada jasa layanan EO untuk berbagai macam kepentingan. Seperti yang
dijelaskan sebelumnya, seorang EO pasti akan selalu berhubungan dengan sebuah
kerumunan. Pihak klien berpikir bahwa dengan jasa ini, akan lebih mudah dan
praktis. Sebab penggunaan jasa ini memungkinkan pihak klien bisa lebih fokus
pada hal lainnya, hal ini akan membuat semakin hari semakin banyak orang yang
menggunakan jasa layanan EO di dalam acara mereka, terutama bagi mereka yang
memiliki acara berskala besar yang mendatangkan cukup banyak kerumunan
sehingga membutuhkan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, penulis
memilih profesi Event Organizer untuk dianalisis.
BAB II

KONSEP PROFESI

A. Pengertian Event Organizer

Salah satu fungsi event ialah sebagai media atau alat yang digunakan untuk
membangun good will publik kepada perusahaan. Tak hanya itu event juga
merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mendekatkan diri
kepada masyarakat (publik). Event ini nantinya akan menimbulkan ”Crowded”
atau kerumunan. Kerumunan ini menjadi suatu hal yang dimanfaatkan klien untuk
mencapai tujuan tertentu. Salah satu tujuan klien yaitu untuk membentuk sebuah
citra.

Organizer sendiri memiliki sebuah pengertian yaitu sekelompok orang yang


terdiri atas tim pelaksana, tim pekerja, tim produksi, dan tim manajemen yang
melaksanakan tugas operasional suatu acara atau melakukan pengelolaan untuk
mewujudkan suatu event. Dimana setiap tim memiliki tugas dan peran yang
berbeda.

Dengan demikian, Event organizer (EO) merupakan salah satu profesi yang
bertugas untuk mengelola suatu kegiatan yang mengundang kerumunan atau
secara sederhana EO ini adalah pengorganisir acara. Tujuan dari setiap kegiatan
yang diselenggarakan yaitu untuk memperoleh sebuah keuntungan diantara kedua
bela pihak, baik penyelenggara ataupun para tamu yang hadir pada saat kegiatan
berlangsung. Keuntungan yang dimaksud disini ialah keuntungan yang bersifat
material dan juga non material.
B. Peran Event Organizer

1. Perencana

Event Organizer (EO) dipercaya banyak orang untuk merencanakan jadwal dan
kegiatan mereka. EO akan merencanakan acara inti, mulai dari jam dimana
kegiatan itu berlangsung, persiapan dekorasi, perlengkapan yang dibutuhkan,
vendor yang akan bekerja sama, hingga para tim yang berkaitan dengan acara
tersebut.

2. Pengatur

Ketika acara akan dan sedang berlangsung Event Organizer inilah yang akan
bertugas untuk mengatur berjalannya sebuah acara. Setiap tim yang ada di dalam
EO tersebut bekerja sesuai peran dan tanggung jawabnya masing – masing.

3. Komunikator

Seorang EO harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi. Kemampuan ini


berguna untuk mengkomunikasikan kebutuhan klien dengan event yang akan
diselenggarakan. Keberhasilan Event Organizer tidak hanya terlihat ketika acara
terlaksana saja, tetapi sudah dimulai ketika EO berhadapan dengan klien. Dengan
demikian, dibutuhkan kemampuan untuk berkomunikasi agar mampu memahami
kebutuhan dari si klien. Sebab seringkali klien masih belum memiliki gambaran
yang matang, maka disitulah tugas EO untuk menjembataninya.
BAB III

TEMUAN DATA INTERVIEW

Nama : Dora Lina Bineri, S.Si

Umur : 40 tahun

Profesi : Event Organizer

Dora Lina Bineri, S.Si adalah seorang Event Organizer yang saat ini
berumur 40 tahun. Beliau sampai saat ini masih aktif dalam dunia Event
Organizer. Sebelumnya, beliau hanyalah seorang karyawan pada suatu jasa event
organizer. Seiring dengan bertambahnya ilmu dan pengalaman yang beliau dapat,
beliau berani untuk membuka jasa sendiri. Jasa Event Organizer ini bernama DG
Production yang berada di daerah Kota Magelang. Akibat dari kegigihan dan
keuletan beliau, DG Production ini menjadi jasa event organizer terbaik di Kota
Magelang hingga saat ini. Tidak terasa, beliau sudah menggeluti bidang ini selama
10 tahun lebih.
Diawali dari saat duduk di bangku SMA bergelut di Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS), beliau menjadi panitia penyelenggaran sebuah event pertama
yang saat itu dapat mengundang artis nasional di Kota Magelang. Dari adanya
event tersebut, beliau menjadi suka terhadap passion tersebut. Passion yang
membuat beliau semangat dan bahagia tersebut dilanjutkan hingga bangku
perkuliahan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta jurusan Biologi. Pada
akhirnya passion yang berlanjut itu, beliau jadikan alasan untuk tetap bergelut di
dunia Event Organizer. Adrenalin saat pelaksanaan acara dan ending yang dapat
membuat orang tersenyum dan bahagia, membuat candu untuk beliau terus berada
di industri ini.

Seorang Event Organizer tidak akan terlepas dari hal-hal yang menarik
dan tak terlupakan. Seperti yang dialami oleh Mbak Dora, pada saat beliau
bertugas menjadi EO dalam sebuah acara. Pada saat acara malam tahun baru,
dimana semua sudah ready dan saat bintang tamu menjalani gladi bersih, tak
disangka ternyata force merjeur atau suatu peristiwa atau efek yang tidak dapat
diantisipasi atau dikendalikan terjadi. Cuaca angin yang tidak bersahabat
membuat atap panggung rubuh, saat itu salah satu tim berada diatas dan berusaha
untuk meminimalisir kejadian tersebut, tetapi Tuhan berkata lain. Walaupun hal
itu terjadi, beliau dan tim tetap harus menyelenggarakan acara sampai titik darah
terakhir, dengan banyak orang yang mendukung dan membantu atap panggung
pun berdiri kembali, menjadikan beliau dan tim tetap semangat dan optimis
melanjutkan acara tersebut.

Event Organizer tidak akan terlepas dari sebuah tanggung jawab.


Tanggung jawab seorang EO diantaranya, yaitu :

1. Mengatur dan mewujudkan goals / tujuan dari klien.


2. Mempersiapkan konsep dengan cermat dengan menentukan dan
memastikan ketersediaan basic tools (peralatan), budget yang ada, dan lain
sebagainya.
3. Memastikan lokasi yang akan digunakan itu layak.
4. Mempersiapkan dan mengkoordinasi semua tim yang ikut serta dalam
acara tersebut, agar dapat menjalankan peran masing-masing dengan
maksimal.
5. Memastikan acara berjalan dengan lancar sesuai dengan konsep yang
sudah dibuat.
6. Mengevaluasi sebuah acara yang sudah terselenggarakan untuk dijadikan
sebuah bahan pembelajaran.

Event Organizer harus memiliki sebuah skill atau kompetensi yang baik, agar
dapat bersaing di dalam dunia pekerjaan. Skill dan kompetensi yang dibutuhkan
seorang EO diantaranya ,yaitu :

1. Leadership
Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki pengaruh
terhadap orang lain, memberikan motivasi, semangat, dan juga memberi
arahan kepada semua orang yang terlibat dalam tim untuk dapat
menjalankan perannya masing-masing dengan baik, sehingga tujuan
kelompok atau organisasi akan tercapai.
2. Manajemen Resiko
Kompetensi yang dimiliki seorang untuk dapat menganalisis, menghindari,
dan meminimalkan resiko yang mungkin akan terjadi.
3. Negosiasi
4. Public Speaking
5. Design
6. Layouting (tata letak)
7. Administrasi

Skill dan kompetensi tersebut jangan hanya dimiliki saja tetapi juga harus
dikembangkan sesuai dengan bertambahnya zaman. Cara yang dilakukan Mbak
Dora untuk dapat mengembangkan skill-nya yaitu dengan selalu belajar dan
jangan malu untuk bertanya kepada senior, selain itu meminta petunjuk dengan
pihak terkait untuk kebutuhan upgrade skill-nya.
Di dalam dunia pekerjaan pasti terdapat etika yang berlaku, sama halnya
dengan dunia Event Organizer. Bagi seorang EO, etika adalah hal yang utama
karena industri Event Organizer adalah industri jasa yang bergerak pada bidang
pelayanan dan service sehingga harus diutamakan. Etika atau pedoman yang harus
dimiliki seorang EO dalam berperilaku di masyarakat ialah 4S (senyum, sapa,
salam, dan santun). Keempat hal itu yang dijadikan pedoman seorang EO dalam
menjalankan tugas.

Hal yang menjadikan profesi Event Organizer ini lebih menarik


dibandingkan profesi lain adalah di dalam industri ini seorang mendapat tiga hal
sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Dengan menjadi EO seseorang dapat
memperoleh penghasilan, hiburan dan pengalaman. Kelebihan yang lain ialah
semua orang bisa untuk menjadi Organizer di lingkungannya baik akademisi,
masyarakat dan lain sebagianya.

Tantangan yang harus dilewati oleh seorang Event Organizer di masa era
digital ini ialah menyeimbangi arus globalisasi yang semakin kencang. Seseorang
EO harus memiliki pemikiran yang “Out of The Box” untuk bisa membantu klien
dalam menanggani sebuah masalah. Hal ini bisa dilewati dengan cara meng-
upgrade kreativitas, pada zaman ini sudah lebih mudah dalam mencari referensi
dari surfing di sosial media ataupun di website.
BAB IV

ANALISIS

Dari hasil wawancara Penulis dengan Mbak Dora melalui perantara Vidio
Call WhatsApp, penulis menemui adanya persamaan dan juga tambahan
informasi dari hasil temuan data interview (bab 3) dengan konsep profesi (bab 2).

Persamaan yang pertama ialah tanggung jawab seorang EO. Dimana tanggung
jawab seorang EO, yatu:

1. Mengatur dan mewujudkan goals / tujuan dari klien.


2. Mempersiapkan konsep dengan cermat dengan menentukan dan
memastikan ketersediaan basic tools (peralatan), budget yang ada, dan lain
sebagianya.
3. Memastikan acara berjalan dengan lancar sesuai dengan konsep yang
sudah dibuat.
4. Mengevaluasi sebuah acara yang sudah terselenggarakan untuk dijadikan
sebuah bahan pembelajaran.

Peran Event Organizer yaitu sebagai perencana, pengatur, dan komunikator.


Event Organizer dipercaya banyak orang untuk merencanakan jadwal dan
kegiatan mereka. Ketika acara akan dan sedang berlangsung Event Organizer
inilah yang akan bertugas untuk mengatur berjalannya sebuah acara. Kemampuan
ini berguna untuk mengkomunikasikan kebutuhan klien dengan event yang akan
diselenggarakan. Keberhasilan Event Organizer tidak hanya terlihat ketika acara
terlaksana saja, tetapi sudah dimulai ketika EO berhadapan dengan klien.

Skill dan kompetensi yang harus dimiliki seorang EO tidah hanya sebatas bisa
berkomunikasi dan mengatur sebuah acara saja, tetapi juga harus memiliki sikap
leadership, manajemen resiko, negosiator, selain itu juga harus menguasai desain,
layouting dan administrasi. Seseorang EO harus memiliki sikap ingin terus
berkembang, jangan berdiam diri ditempat saja. Salah satu cara untuk dapat
mengembangkan skill yaitu dengan selalu belajar dan jangan malu untuk bertanya
kepada senior, selain itu meminta petunjuk dengan pihak terkait untuk kebutuhan
upgrade skill.

Di dalam dunia pekerjaan pasti terdapat etika yang berlaku, sama halnya
dengan dunia Event Organizer. Etika atau pedoman yang harus dimiliki seorang
EO dalam berperilaku di masyarakat ialah 4S (senyum, sapa, salam, dan santun).
Hal yang menjadikan profesi Event Organizer ini lebih menarik dibandingkan
profesi lain adalah di dalam industri ini seorang mendapat tiga hal sekaligus
dalam waktu yang bersamaan yaitu penghasilan, hiburan, dan
pengalaman. Kelebihan yang lain ialah semua orang bisa untuk menjadi Event
Organizer. Tantangan yang harus dilewati oleh seorang Event Organizer di masa
era digital ini ialah menyeimbangi arus globalisasi yang semakin kencang.
BAB V

KESIMPULAN

Menurut hasil laporan serta hasil wawancara yang penulis lakukan,


pekerjaan di bidang Event Organizer (EO) semakin menjanjikan karena terdapat
sejumlah orang maupun organisasi memilih dan percaya kepada jasa layanan EO
untuk berbagai macam kepentingan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, seorang
EO pasti akan selalu berhubungan dengan sebuah kerumunan. Siapa saja bisa
menjadi seorang Event Organizer, semua hal yang ada di industri ini dapat
dipelajari seiring berjalannya waktu. Satu kunci untuk menjadi seorang EO yaitu
ketekunan.
DAFTAR PUSTAKA

de Keizer, D. P. (2011). Event Organizer sebagai Peluang


Wirausaha. Humaniora, 2(1), 855-859.

Suseno, I. K. (2005). Cara pinter jadi event organizer.


LAMPIRAN

PERTANYAAN :

1. Nama Lengkap beserta Gelar.


Dora Lina Bineri, S.Si

2. Alasan menjadi Event Organizer (Latar Belakang).


Karena diawali dari saat duduk dibangku SMA bergelut di OSIS dan
menyelenggarakan event pertama di Magelang di Saat itu yang bisa
mengundang artis nasional, akhirnya membuat kecanduan bahkan saat kuliah di
UGM jurusan Biologi tetap berjalan. Dan akhirnya passion itu yang berlanjut
menjadikan alasan untuk tetap bergelut di Dunia Event Organizer sesuai yang
membuat selalu semangat dan bahagia. Adrenaline saat pelaksanaan acara dan
ending bikin orang tersenyum dan bahagia, menjadi candu untuk saya terus
berada di industri ini.

3. Pengalaman menarik/mengesankan selama menjadi Event Organizer.


Saat acara malam tahun baru, dimana semua sudah ready dan saat bintang tamu
gladi, ternyata force merjeur dengan cuaca angin yang tidak bersahabat
membuat atap panggung rubuh, saat itu salah satu crew berada diatas dan
berusaha untuk meminimalisir kejadian, tapi Tuhan berkata lain. Tetapi
kemudian dihadapkan untuk kami tetap harus menyelenggarakan acara sampai
titik daraah terakhir, dengan banyak orang yang mendukung dan membantu
atap panggung berdiri lagi menjadikan kami tetap semangat dan optimis
melanjutkan acara.

4. Tanggung jawab menjadi seorang EO.


Mewujudkan goals atau tujuan dari klien, dengan mempersiapkan konsep yang
cermat, persiapan yang matang dan eksekusi yang tepat, Hasil yang maksimal
akan tercapai.

5. Skill dan Kompetensi yang dibutuhkan seorang EO.


Leadership, Manajemen Resiko, Negosiator, selain spek basic dibidang desain,
layouting dan administrasi.

6. Bagaimana mengembangkan skill / kompetensi tersebut?


Dengan selalu belajar dan banyak tanya kepada senior, selain itu minta
petunjuk dengan pihak terkait untuk kebutuhan upgrade skillnya.

7. Etika dalam profesi tersebut


Etika nomer satu karena industri Event Organizer adalah pelayanan dan service
sehingga harus diutamakan.

8. Hal apa yang menjadikan profesi EO ini lebih menarik dibandingkan profesi
lain.
Sebenarnya semua orang bisa untuk menjadi Organizer di lingkungannya baik
akademisi, masyarakat dll. Tetapi sedikit orang yang akhirnya menekuni ini
menjadi mata pencaharian.

9. Tantangan profesi EO di era digital.


Update terhadap kreativitas, dapat mengusulkan ide ide yang baru dan out of
the box sekarang lebih mudah karena kita mendapat referensi dari surfing di
sosmed atau website. Sehingga bisa menjawab tantangan disetiap permintaan
klien.

Anda mungkin juga menyukai