KOMUNIKASI TERAPAN
EVENT ORGANIZER
Dosen pengampu:
Disusun oleh:
220908083
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era Revolusi Industri 4.0 ini, generasi milenial dituntut untuk memiliki
kemampun dalam menguasai berbagai aspek penting pada masa kini. Generasi
milenial diharapkan untuk tidak hanya diam saja, namun diharapkan bisa
mengembangkan kreativitasnya di berbagai macam bidang. Salah satunya dengan
cara memperbesar komunitas, hal ini dapat dijadikan wadah untuk kita bertukar
pikiran dan saling menuangkan ide – ide baru. Dengan demikian akan tercipta
sebuah jalinan yang nantinya akan berfungsi dalam menjalankan bisnis bersama.
Dunia pekerjaan atau bisnis yang sedang trend pada masa kini ialah Event
Organizer (EO).
KONSEP PROFESI
Salah satu fungsi event ialah sebagai media atau alat yang digunakan untuk
membangun good will publik kepada perusahaan. Tak hanya itu event juga
merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mendekatkan diri
kepada masyarakat (publik). Event ini nantinya akan menimbulkan ”Crowded”
atau kerumunan. Kerumunan ini menjadi suatu hal yang dimanfaatkan klien untuk
mencapai tujuan tertentu. Salah satu tujuan klien yaitu untuk membentuk sebuah
citra.
Dengan demikian, Event organizer (EO) merupakan salah satu profesi yang
bertugas untuk mengelola suatu kegiatan yang mengundang kerumunan atau
secara sederhana EO ini adalah pengorganisir acara. Tujuan dari setiap kegiatan
yang diselenggarakan yaitu untuk memperoleh sebuah keuntungan diantara kedua
bela pihak, baik penyelenggara ataupun para tamu yang hadir pada saat kegiatan
berlangsung. Keuntungan yang dimaksud disini ialah keuntungan yang bersifat
material dan juga non material.
B. Peran Event Organizer
1. Perencana
Event Organizer (EO) dipercaya banyak orang untuk merencanakan jadwal dan
kegiatan mereka. EO akan merencanakan acara inti, mulai dari jam dimana
kegiatan itu berlangsung, persiapan dekorasi, perlengkapan yang dibutuhkan,
vendor yang akan bekerja sama, hingga para tim yang berkaitan dengan acara
tersebut.
2. Pengatur
Ketika acara akan dan sedang berlangsung Event Organizer inilah yang akan
bertugas untuk mengatur berjalannya sebuah acara. Setiap tim yang ada di dalam
EO tersebut bekerja sesuai peran dan tanggung jawabnya masing – masing.
3. Komunikator
Umur : 40 tahun
Dora Lina Bineri, S.Si adalah seorang Event Organizer yang saat ini
berumur 40 tahun. Beliau sampai saat ini masih aktif dalam dunia Event
Organizer. Sebelumnya, beliau hanyalah seorang karyawan pada suatu jasa event
organizer. Seiring dengan bertambahnya ilmu dan pengalaman yang beliau dapat,
beliau berani untuk membuka jasa sendiri. Jasa Event Organizer ini bernama DG
Production yang berada di daerah Kota Magelang. Akibat dari kegigihan dan
keuletan beliau, DG Production ini menjadi jasa event organizer terbaik di Kota
Magelang hingga saat ini. Tidak terasa, beliau sudah menggeluti bidang ini selama
10 tahun lebih.
Diawali dari saat duduk di bangku SMA bergelut di Organisasi Siswa Intra
Sekolah (OSIS), beliau menjadi panitia penyelenggaran sebuah event pertama
yang saat itu dapat mengundang artis nasional di Kota Magelang. Dari adanya
event tersebut, beliau menjadi suka terhadap passion tersebut. Passion yang
membuat beliau semangat dan bahagia tersebut dilanjutkan hingga bangku
perkuliahan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta jurusan Biologi. Pada
akhirnya passion yang berlanjut itu, beliau jadikan alasan untuk tetap bergelut di
dunia Event Organizer. Adrenalin saat pelaksanaan acara dan ending yang dapat
membuat orang tersenyum dan bahagia, membuat candu untuk beliau terus berada
di industri ini.
Seorang Event Organizer tidak akan terlepas dari hal-hal yang menarik
dan tak terlupakan. Seperti yang dialami oleh Mbak Dora, pada saat beliau
bertugas menjadi EO dalam sebuah acara. Pada saat acara malam tahun baru,
dimana semua sudah ready dan saat bintang tamu menjalani gladi bersih, tak
disangka ternyata force merjeur atau suatu peristiwa atau efek yang tidak dapat
diantisipasi atau dikendalikan terjadi. Cuaca angin yang tidak bersahabat
membuat atap panggung rubuh, saat itu salah satu tim berada diatas dan berusaha
untuk meminimalisir kejadian tersebut, tetapi Tuhan berkata lain. Walaupun hal
itu terjadi, beliau dan tim tetap harus menyelenggarakan acara sampai titik darah
terakhir, dengan banyak orang yang mendukung dan membantu atap panggung
pun berdiri kembali, menjadikan beliau dan tim tetap semangat dan optimis
melanjutkan acara tersebut.
Event Organizer harus memiliki sebuah skill atau kompetensi yang baik, agar
dapat bersaing di dalam dunia pekerjaan. Skill dan kompetensi yang dibutuhkan
seorang EO diantaranya ,yaitu :
1. Leadership
Seseorang yang memiliki jiwa kepemimpinan, memiliki pengaruh
terhadap orang lain, memberikan motivasi, semangat, dan juga memberi
arahan kepada semua orang yang terlibat dalam tim untuk dapat
menjalankan perannya masing-masing dengan baik, sehingga tujuan
kelompok atau organisasi akan tercapai.
2. Manajemen Resiko
Kompetensi yang dimiliki seorang untuk dapat menganalisis, menghindari,
dan meminimalkan resiko yang mungkin akan terjadi.
3. Negosiasi
4. Public Speaking
5. Design
6. Layouting (tata letak)
7. Administrasi
Skill dan kompetensi tersebut jangan hanya dimiliki saja tetapi juga harus
dikembangkan sesuai dengan bertambahnya zaman. Cara yang dilakukan Mbak
Dora untuk dapat mengembangkan skill-nya yaitu dengan selalu belajar dan
jangan malu untuk bertanya kepada senior, selain itu meminta petunjuk dengan
pihak terkait untuk kebutuhan upgrade skill-nya.
Di dalam dunia pekerjaan pasti terdapat etika yang berlaku, sama halnya
dengan dunia Event Organizer. Bagi seorang EO, etika adalah hal yang utama
karena industri Event Organizer adalah industri jasa yang bergerak pada bidang
pelayanan dan service sehingga harus diutamakan. Etika atau pedoman yang harus
dimiliki seorang EO dalam berperilaku di masyarakat ialah 4S (senyum, sapa,
salam, dan santun). Keempat hal itu yang dijadikan pedoman seorang EO dalam
menjalankan tugas.
Tantangan yang harus dilewati oleh seorang Event Organizer di masa era
digital ini ialah menyeimbangi arus globalisasi yang semakin kencang. Seseorang
EO harus memiliki pemikiran yang “Out of The Box” untuk bisa membantu klien
dalam menanggani sebuah masalah. Hal ini bisa dilewati dengan cara meng-
upgrade kreativitas, pada zaman ini sudah lebih mudah dalam mencari referensi
dari surfing di sosial media ataupun di website.
BAB IV
ANALISIS
Dari hasil wawancara Penulis dengan Mbak Dora melalui perantara Vidio
Call WhatsApp, penulis menemui adanya persamaan dan juga tambahan
informasi dari hasil temuan data interview (bab 3) dengan konsep profesi (bab 2).
Persamaan yang pertama ialah tanggung jawab seorang EO. Dimana tanggung
jawab seorang EO, yatu:
Skill dan kompetensi yang harus dimiliki seorang EO tidah hanya sebatas bisa
berkomunikasi dan mengatur sebuah acara saja, tetapi juga harus memiliki sikap
leadership, manajemen resiko, negosiator, selain itu juga harus menguasai desain,
layouting dan administrasi. Seseorang EO harus memiliki sikap ingin terus
berkembang, jangan berdiam diri ditempat saja. Salah satu cara untuk dapat
mengembangkan skill yaitu dengan selalu belajar dan jangan malu untuk bertanya
kepada senior, selain itu meminta petunjuk dengan pihak terkait untuk kebutuhan
upgrade skill.
Di dalam dunia pekerjaan pasti terdapat etika yang berlaku, sama halnya
dengan dunia Event Organizer. Etika atau pedoman yang harus dimiliki seorang
EO dalam berperilaku di masyarakat ialah 4S (senyum, sapa, salam, dan santun).
Hal yang menjadikan profesi Event Organizer ini lebih menarik dibandingkan
profesi lain adalah di dalam industri ini seorang mendapat tiga hal sekaligus
dalam waktu yang bersamaan yaitu penghasilan, hiburan, dan
pengalaman. Kelebihan yang lain ialah semua orang bisa untuk menjadi Event
Organizer. Tantangan yang harus dilewati oleh seorang Event Organizer di masa
era digital ini ialah menyeimbangi arus globalisasi yang semakin kencang.
BAB V
KESIMPULAN
PERTANYAAN :
8. Hal apa yang menjadikan profesi EO ini lebih menarik dibandingkan profesi
lain.
Sebenarnya semua orang bisa untuk menjadi Organizer di lingkungannya baik
akademisi, masyarakat dll. Tetapi sedikit orang yang akhirnya menekuni ini
menjadi mata pencaharian.