Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yugo Permana Aji

Kelas : PJKR-B

Semester : 4 (Empat)

Mata Kuliah : Kewirausahaan Olahraga

A. Pengertian Event Organizer

Event organizer adalah istilah untuk penyedia acara jasa Profesional. Meski bisa
dialihbahsakan, namun umumnya istilah aslinya tetap dipergunakan. Dan itulah untuk mudahnya
disebut dengan nama EO, istilah EO tak asing bagi para Klien (client) untuk menggunakan jasa EO.
Tugas EO adalah membatu kliennya untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi
karena keterbatasan pengalaman sumber daya atau waktu yang dimiliki klien, namun penggunaan
jasa EO juga mugkin dengan alasan agar penyelengaraan acara/event profesional dapat berjalan
lebih bagus daripada dikerjakan sendiri. Dengan adanya Event organizer (EO), Klien atau pihak
penyelenggara acara tidak perlu bingung memilih panitia untuk mengurus acara/eventnya.

Event organizer terdiri dari bebagai macam jenis EO itu sendiri. Tentu saja hal ini berhubungan
dengan event atau acara apa yang akan diselenggarkan oleh klien tentunya. Ada EO yang bergerak
pada bidang pementasan/pergelaran progam acara, non profit, lomba/festival hingga pentas
eksebisi/apresiasi. Dan juga EO bergerak pada bidang olahraga dimana Event Organizer ini akan
memegang berbagai event seperti pertandingan, kompetisi peringkat, pertandingan persahabatan
dan lomba-lomba olahraga lainnya.

Bisnis yang memperoleh keuntungan dari keceriaan ini memerlukan beberapa pengalaman
khusus, berikut adalah beberapa keterangan singkatnya.

· Pengalaman yang cukup

· Bangun Team khusus yang Solid

· Jalin Kenalan/sosialisai sebanyak banyaknya dan dapatkan klien dengan mudah

· Modal awal berupa uang atau barang yang cukup

· Kereativitas inovatif dan terampil

· Kesabaran dalam berEvent

· Website resmi/media sosial lainnya

· Mencari sponsor acara

· Perluas wawasan dengan menyerap beragam info mengenai bidang terkait.

Struktur industri olahraga dapat kita petakan menjadi tiga wilayah, yaitu:

 Sport event, baik berupa pertandingan, kejuaraan atau kompetisi


 Peralatan yang mendukung terhadap kegiatan olahraga, baik yang melekat dan berpengaruh
secara langsung, maupun yang melekat tidak berpengaruh secara langsung, dan
 Tayangan sport event itu sendiri. Upaya memasarkan industri olahraga tentu akan
mencakup tiga wilayah industri olahraga yang menjadi bagian integral di dalamnya, dimana
point satu atau event merupakan lokusnya. Oleh karena itu, dalam wilayah kebijakan
mengembangkan event olahraga, baik berupa kejuaraan, pertandingan eksibishi, maupun
kompetisi yang berjenjang dan berkelanjutan menjadi wilayah yang penting untuk
dikembangkan oleh pemerintah, pemerintah daerah bekerjasama dengan masyarakat dan
dunia usaha.

Sistem Kerja Event Organizer

Cara jadi event organizer memang berbeda dengan sistem kerja di bidang lainnya, sebab
pekerjaan ini menangani banyak urusan sekaligus. Namun meski begitu, tidak ada salahnya untuk
melihat cara kerja atau contoh event organizer yang sudah berpengalaman sebagai panduan.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang diterapkan dalam sistem kerja event organizer.

1. Membuat Rumusan Konsep Acara

Event organizer adalah layanan yang akan menangani berbagai acara yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya. Jadi bisa dipastikan konsep acara yang akan ditangani juga berbeda-beda.

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menangani sebuah acara adalah merumuskan
konsep acara itu sendiri. Biasanya tim event organizer akan berdiskusi terlebih dahulu untuk
membahas berbagai hal terkait acara tersebut, seperti, konsep yang akan digunakan, tema, lokasi,
pengisi acara, dan lainnya. Selain diskusi bersama tim, diskusi dengan pemilik acara juga menjadi hal
yang wajib untuk dilakukan.

2. Membuat Teknis Acara

Cara jadi event organizer yang profesional berikutnya adalah membuat teknis acara dengan
tepat. Hal ini harus dilakukan dengan hati-hati, agar semua hal terkait kebutuhan acara tersebut
dapat dipenuhi dengan baik. Pikirkan dengan saksama apa saja yang akan dibutuhkan selama acara
tersebut.

Contoh, event organizer yang ingin mengadakan futsal, maka ada berbagai hal yang harus
dipersiapkan. Seperti, Lapangan, bola, gawang, dan lain-lainnya.

3. Penyusunan Anggaran

Salah satu tahap yang tak boleh diabaikan oleh event organizer adalah penyusunan anggaran.
Hal ini akan membuat perkiraan biaya pengadaan acara bisa terlihat dengan lebih jelas.

4. Melakukan Pembagian Tugas

Pembagian tugas dalam event organizer adalah untuk mempermudah setiap divisi dalam
menyelesaikan tugasnya masing-masing sesuai dengan acara yang sedang dijalankan. Hal ini akan
sekaligus mempermudah event organizer menangani acara.

5. Pendanaan

Cara jadi event organizer yang sukses tentu harus bisa mencari pendanaan dari sumber yang
tepat. Biasanya pendanaan diambil dari berbagai sumber, seperti, dana pribadi, dana tim, dana dari
donatur, dana dari sponsor, dan masih banyak lagi.

6. Persiapan Acara
Persiapan acara dilakukan ketika tanggal acara sudah semakin dekat. Di momen seperti ini,
umumnya event organizer akan membuat timeline serta deadline untuk masing-masing divisi,
sehingga setiap tugas yang diberikan bisa selesai sesuai dengan rencana dan tepat waktu.

Event organizer adalah tim yang bekerja dengan cara profesional, sehingga di waktu seperti ini
juga wajib melakukan geladi bersih untuk memastikan semua acara bisa berjalan lancar. Pada
umumnya, persiapan yang dibutuhkan untuk sebuah acara adalah sekitar 3 bulan hingga setahun.

7. Pelaksanaan Acara

Pelaksanaan acara merupakan tahap akhir yang akan ditangani oleh sebuah event organizer.
Sebelum momen ini, biasanya tim akan memiliki rencana cadangan yang akan dijalankan, jika
sewaktu-waktu terdapat kendala atau masalah di dalam pelaksanaan sebuah acara.

Melakukan koordinasi selama acara berjalan merupakan hal yang wajib. Ini penting dan akan
membuat semua acara bisa berjalan dengan baik, sesuai dengan rencana yang telah disusun sejak
awal.

Anda mungkin juga menyukai