Anda di halaman 1dari 11

ISBN: OZO!,GCI2raOl 5 I 2...&.

PROSIDING
asional Pendidikan PGRI 20 17
didikan Karakter Untuk fi{eningkatkan fulamrrah Bangsa'

, Palembang 27 April 2017

Diterbitkan Oleh:
Pengurus BesarPGRl

Bekerjasama dengan
PSOSIDItrA

SEIilMtB IT*SIOMIL PENDIDIIUUT PGSI T*HIIIT 2O1 ?


ISBN t 97 8-602-61312-U9
REVIEWER
1. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd (Universitas Negeri Jakarta)
2. Dr. Supardi US, M.Pd, MM (Universitas Indraprasta PGRI)
3. Dr. Fathiaty Murthado, M.Pd (Universitas Negeri Jakarta)
4. Dr. Tahrun, M.Pd (Universitas PGRIPalembang)
5. Dr. DessyWardiah, M.Pd (Universitas PGRI palembang)
6. Dr. MuhammadKristiawan, M.Pd (Universitas pGRlpalembang)
7. Dr. Sigit Ricahyono, S.S, M.Pd (Universitas PGRI Madiun)
8. Dr. Hasbullah (Universitas Indraprasta PGRI)
9. Dian Nuznrlia, M.Pd (Universitas PGRI palembang)
10. Yudi Darma, M.Pd (IKIP PGRI Pontianak)
11. Rahmatullah, M.Si (Universitas Indraprasta PGRD

Diterbitkan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB


PGRr)
Jl. Tanah Abang Itr No. 24lakarta 10160 Indonesia
Email : pbpgr@pgri.or.id

Cetakan Pertamq April 2017

Hak Cipta rlilindungi undang-undeng pada Penulis. Dilarang memperbanyak


sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapul baik secara elektronik maupun
mekanik. Termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan menggunakan system
penyimpansn lainnya, tanpa izin tertulis dari penertit.

UNDANG - I]IYDAI\TG NOMOR 19 TAHI]N 2OO2 TENTANG HAK CIPTA

l. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengrrurumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidam dengan pidana penjara paling
lama 7 (tujuh) tahun dan / atau denda pating banyak Rp. 5.000.000.000,- (lima
milyarnrpiah)
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau
menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau
Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (l), dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 Qima) tahun dan/atau denda paling banyak RP.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah.

{ii
SAMBUTAIY

Puji syukur dipanjatkan ke hadlirat Allah Tuhan Yang Matra Esa atas segala rahmat dan
hidayah yang telah diberikan kepada kita semua. Badan Pembina Lembaga Pendidikan (BPLP)
PGRI berupaya keras untuk turut mendorong dan memfasilitasi setiap lembaga pendidikan
mulai satuan pendidikan jenjang PAUD, pendidikan masyarakat, pendidikan dasar, pendidikan
menengah, pendidikan tings hingga badan penyelenggara pendidikan agar tumbuh
berkembang dan berkualittas. Salah satu upaya dimaksud yaitu dengan diselenggarakannya
Seminar Nasional Pendidikan (Sl[P) PGRI 2017 bersamaan dengan kegiatan Pekan Olah Raga
dan Seni Mahasiswa (PORSNASMA) mPT PGRI bertempat di Universitas PGRI Palembang
Sumatera Selatan.
Seminar Nasional Penditlikan (SNP) PGRI 2017 diselenggarakan oleh Badan Pembina
Lembaga Pendidikan (BPLP) PGRI bekerjasama dengan Universitas PGRI Palembang,
Universitas Indraprasta PGRI, Universitas PGRI Madiun dan IKIP PGRI Pontianak. Seminar
Nasional ini mengangkat tema '?engembangan Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan
Marwah Bangsa". Tema ini diangkat dengan sejumlah pemikiran bahwa pendidikan karakter
telah menjadi program prioritas pemerintah seperti yang tertuang dalam Nawacita Kabinet
Kerja Pemerintahan Jokowi-JK dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang berlualitas.
Dalam beberapa tahun mendatang pendidikan nasional akan terus menghadapi tantangan
dalam upaya mewujudkan keunggulan bangsa di era globalisasi, *fiususnya dalam ASEAN
Economic Community (AEC) yang telah dimulai sejak tahun 2015. Daya saing Indonesia di
p€ntas global belum beranjak naik walaupun secara politis anggaran pendidikan memang telah
mencapai 2Ao/" dari APBN. Namun demikian, sesungguhnya secara empirik aogaran tersebut
masih sangat kecil, karena APBN pendidikan masih harus dibagi setidaknya pada 14
kementerian untuk pendidikan kedinasan, belanja gaji dan tunjangan guru yang mencakup di
atas 35yo. Selain itu juga, aoggaran yang tersebar di beberapa kabupatenlkota yang belum tepat
alokasinya. Gejala ini menunjukan bahwa Pemerintah masih perlu ditingkatkan
dalam mengemban amanat pasal 3l ayat (4) UUD-1945 den Deklarasi HAM (1948) dalam
mewujudkan free and compulsory basic education.
Dalam upaya peningatan mutu pendidikan, Pemerintah masih meuganggap bahwa konsep
supremacy seolah lebih penting ketimbang konsep capacity. Kejuaraan dalam olimpiade
menerapkan konsep supremacy karena yang menang hanya orang-perorang yang jumlahnya
kecil dan tidak terkait langsung dengan kapasitas bangsa dalam penguasaao ipteks. Namun,
keikutsertaan dalam Olimpiade justru mendapat perhatian yang jauh lebih besar ketimbang
mempertuat kapasitas bangsa dalam peningkatan mutu dan kerurggutan. Ke depan,
pembangunan pendidikan nasional hanrs menerapkan konsep capacity, yang dimulai dari
penguatan Leobaga Pendidikan tenaga Kependidikan (I?IK) untuk penyiapan gffi,
pengembangan profesi guru, serta melengkapi sarana belajar dalam rangka peningkatan mutu
pendidikan.
Disamping pe,rguatan mutu pe,ndidikaq pemerintah perl.u menanamkan nilai{ilai
karakter bangsa dalam pendidikan. Pendidikan di Indonesia belum sepenuhnya berhasil
membentuk generasi muda yang unggul dan berkarakter. Mehmtumya sebagian nilai-nilai
karakter bangsa pada generasi muda disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya melalui
faktor internal yang merupakan faktor-faktor yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Dalam
linskup terkecil di masyarakat yaitu keluarga, dimana pola hidup yang semakin sibuk dan serba
modem mengakibatkan hilangnya fimgsi-fungsi keluarga, minimnya komunikasi antara orang
tua dan anak mengakibatkan anak merasa kurang diperhatikan. Fenomena ini menyebabkan
sebagian anak lebih memilih untuk bergaul dengan lingkungan yang salah. Rasa diabaikan
pada diri anak akan menyebabkan labilnya emosi dan penalaran pada diri anak sehingga
berdampak pada kenakalan, tawuran, penyalahgunaan narkobq miras, perilaku seks bebas dan
sebagainya.
Faktor lain yang mengakibatkan lunturnya sebagian nilai karakter bangsa yaitu faktor
lingkungan masyarakat. Pola kehidupan di lingtungan masyarakat saat ini yang selalu mencari
alternatif temrudah dan jalan pintas dalam menyelesaikan segala permasalahan mengakibatkan
hmfirnya nilai-oitai kehidupan yang ada di dalamnya seperti: gotong royong, kenrkunan
beragarna dan bermasyarakaL hukum dan keadilan, demolrasi dan sebagainya.
Melalui seminar nasional ini diharapkan memberikan kontribusi pemikiran-pemikiran
ilmiah dari para pemakalah dalam pengembangan pendidikan menuju [angsa yang maju,
modem, dan berkualitas dengan memegang teguh nilai-nilai karakter bangsa yang
berlandaskan Pancasila. Pemikimn, gagasan dan hasil-hasil penelitian yang dipresentasikan
dalam kegiatan Serrinar Nasional pendidikan ini diharapkan dapat memberikan pencerahan
dalam rangka revitalisasi pendidikan karakter sehingga dapat mengembalikan dan menjaga
marwah bangsa. Unhrk semua pihak yang telah berkontribusi untk terselenggaranya kegiatan
ssminar ini, kami ucapkan t€rmakasih dan pengbargaan yang s*inggi-tingginya,

Palembang,2T April20l7
Badan Pembina Lnmbaga Pendidikan PGRI
Kehra,

Dr. Uoifah Rosyidi, M.Pd

iv
KATA PENGAIITAR
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi rabbil'alamin. Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga prosiding ini dapat
terselesaikan dengan baik. Prosiding ini berisi kumpulan makalah dari berbagai perguruan
tings di Indonesia yang telah dipresentasikan dan didiskusikan dalam Seminar Nasional
Pendidikan PGRI2017
Seminar Nasional Pendidikan PGRI tahun 2017 disingkat SNP PGRI 2017
diselenggarakan oleh Badan Pembina Lembaga Pendidikan PGRI bekerjasarna dengan
Universitas PGRI Palembang, Universitas Indraprasta PGRI, Uiversitas PGRI Madiun dan
IKIP PGRI Pontianak yang di selcuggarakan di Palembang pada hari Kamis, 27 April 2017.
Seminar ini mengangkat tema '?engembangan Pendidikan Karakter Untuk Meningkatkan
Marwah Bangsa". Prosiding ini disusun untuk mendokumentasikan gagasan dan hasil
penelitian terkait Karakter Bangsa Dengan demikiar, selunrh pihak yang terlibat dalam dunia
pendidikan dapat terus termotivasi dan bersinergi untuk berperan aktifmembangun pendidikan
Indonesia yang berkualitas melalui pendidikan karakter.
Dalam penyelesaian prosiding ini, kami menyadari bahwa dalam proses
penyelesaiaannya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
panitia menyampaikan ucapan terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya,
kepada:
1. Ketua Umum dan Sekertaris Jendral Pengurus Besar (PB) PGRI berserta jajamn pengurus,
atas segala dukmgan dan fasilitas unarkkegiatan ini;
2. Ketua Badan Pembina Lembaga Pendidikan PGRI, Dr. Unifah Rasyrdi, M.Pd. beserta
seluruh jajaran pengurus yang telah menrberikan dukungan dan memfasilitasi dalam
kegiatan ini.
3. Rektor Universitas PGRI Palernbang, Dr. Syarwani Ahma4 M.M., atas segala dukungan
dan fasilitas tempat dalam penyelengaraan kegiatan ini.
4. Rektor Universitas Indraprasta PGRI, Prof. Dr, Sumaryoto, atas segala dukungan dan
faslitias dalam kegiatan ini.
5. Rektor Universitas PGRI Madiun, Dr. Parji, M.Pd., atas segala dukungan dan fasilitas
kegiatan ini.
6. Rektor IKIP PGRI Pontianak, Prof. Dr. Samion H. AR. M.Pd., atas segala dukungan dalam
kegiatan ini.
7. Bapak/Ibu panitia yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta pemikiran demi kesuksesan
acara ini.
8. Bapalllbu selunrh dosen, gunr dan pejabat instansi penyumbang artikel hasil penelitian
dan pe,mikiran ilmiahnya dalam kegiatan seminar nasional ini.
Kami bahwa prosiding ini tentu saja tidak luput dari kekurangan, untuk itu
seBala saran dan luitik kami harapkan demi perbaikan prosiding pada terbitan tahrm yang akm
datang. Al<hirnya kami berharap prosiding ini dapat bermanfaat bagi selunrh pihak terkait.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Palembang,Zl April}Ol7
Ketua Panitia

Dr. Supardi US
DAFTAR ISI
SAMBUTAI\T lrl
v
DAFTAR ISI vr

PEMAKALAHUTAMA
1. Peranan LPTK Dalam Penguatan Karakter Calon Pendidik
Dr. H. Syarwani Ahmad, M.M. - Universitas PGRI Palembang.......... I-10

2. Pendidikan Karakter Dan Pembiasaan Alfilak Mulia Dalam Pembelajaran


Prof. Dr. Samion, H.AR.,M.Pil. - IKIP PGN Pontianak l1-16

3. Peran Stategis Pergunran Tingg DalamMengembangkan KarakterDan Daya


$aing Bangsa
Dr. Parji, M.Pd - Universitas PGRI Madiun. t7-23

4. Wayang Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Karal$er


Dendi Prattnna, M.M, M.Sn - Universitas Indraprasta PGN Jakerta. 24-29

TEMA I I PEITIDIDIKAIY KAREIffER TERKAIT PENDIDIKATT IPS


5. Implementasi Pendidikan Karakter di Program Snrdi Pendidikan Geografi
Universitas pGRI p{angka Raya
Dedy Norsawi - Universitas PGRI Palangka Raya 30-38
6. Pendidikan Kewuganegaraar Sebagai Pijakan Menumbuhkembangf,an Karakter
Patriotisme
Maryanto dan Nor Khoiriyah - Universitas PGN Semarang.......... 3945

7. Nilai-Nilai Karakter Dalam Pelajaran Akuntansi


Fitruanti - Universitas SriwijayaPalembang.... 46-50

8. Penerapan Model Mind MappinS Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi IPS


TahunAjaran 20rc12017
Kuhth Wurdianto - Universitas PGN Palangka Raya. 51-s5

9. Persepsi Mahasiswa Pendidikan Akrmtansi Atas Perilaku Tidak Etis Akuntan


(Studi Kasus Universitas PGRI Madiun)
Moh. Waid.illah - Universitas PGN Madian.. 5650

{vi
68. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Kegiatan Perrbiasaan di SMPN 13
Palembang
M. Sopian- Guru SMP Negeri 13 Palembang............ 447-454

69. Pengembangan Karakter Melalui Budaya Sekolah dan Dolanan Tradisional di SD


Model $leman Yo gyakarta
Maya KartilcaSari -Universitas PGN Madiun................ 455460

70. Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dan Motivasi Guru dalam


Menumbuhkan Sikap Spirifiral Sosial di SMP Negeri 13 Palembang
Murtiningsih- Gru SMP Negeri 13 Palembang.......... 461468

7t. Pendidikan Karakter Cerdas Format Kelompok (PKC-KO) Dalam Membentuk


Karakter Penerus Baagsa
Ramtia Darma Putri dan Erfan Ramadhani - Universitas PGN Palembang.."..... 469472

72. Peran Sekolah Sebagai Pengelola Pendidikan Karakter Siswa


Rufunto - Kepala Sekolah SMA Plus Negeri 2 Banyasin III Kabupaten
Banyuasin 473478

73. Keluarga Sebagai Pionir Dalam Mewujudkan Revolusi Peadidikan Karakter


Bangsa
Sutaryanto - Universitas PGN Madiun................ 479483
.:
74. Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Kurikuler di Pergrrnran
Tinggr
Titik Haryati - Universitas PGN Semarang........
484490
75. Implementasi Pembelajaran Karakter Cerdas Melalui Kegiatan Kelompok
Its ar B o ln Rangka - Univ er sitas Indr apr asta P G RI Jakarta. .. .. .. .. .... .
. 491-498

76. Membangun Generasi Unggul dan Berbudi Pekerti Luhur Melalui Sistem
Persekolahan Ramah Sekolah Siswa
Abidinsyah - STKIP P GN B anj armasin............... 499-506

77. Peranan Orang Tua dan Strategis Gunr Dalam Penrbentukao Karakter Peserta
Didik
Agus Prihatinin gsih - Guru SMP Negeri 5 P al emb ang.............. 507-519

78. Peran Pola Asuh Orang Tua Terhadap Pe,mbentukan Karakter Aaak
Ahmad Yani * Guru SMK NEGEN I Pemulutan, Ogan llir P a1embang................ s20-524

79. Peran Pramuka Dalarn Mewujudkan Pendidikan Berkarakter Cerdas Pada


Mahasiswa Hukum Ekonomi syariah Semester rv STAI Assiddiqiyah Lempuing
Jaya Oki
NinikMulyani - STAI Assiddiqiyah LempungJaya, OKI, Sumatera Selatan.......... 525-531

80. Pendidikan Karakter Anak Berbasis Kearifan Inkal Dalam Lingkungan Keluarga
Riyanto - Pralctisi Penyiaran radio La Nugraha Swara Indah FM Palembang...... 532-535

xii
-
S entuir Ndsiod QnnifrRFn QQW ZU f

PENDIDIKAIT KARAKTER CERDAS FORMAT KELOMPOK (pKC - KO) DALAM


MEMBENTT]K KARAIffER PENERUS BAI{GSA

Ramtia Darma Putri dan Erfan Ramadhanl


' Universitas PGRI Palembang
tyadhuarrma2 7 @gmail. c om

Kata Kunci ABSTRAK


Karakter, PKC-KO Fenomena kekerasan yang terjadi di Indonesia selalu mengalami
peninglratan setiap tahunnya Kekerasan yang terjadi bukan saja di
kalangan masyarakat umum akan tetapi terjadi di dalam ranah
pendidikan. Masalah yang terjadi mengenai kekerasan tersebut
merupakan gambaran bagaimana keberhasilan pendidikan di
Indonesia. Banyak cara yang dilatukan oleh pemerintah untuk
mengatasi masalah laisis karakter yang t€rjadi pada generasi
petrerus bangsa, salah satunya adalah muncutnya pendidikan
karakter ke dalam kurikulum. Selanjutny4 Prayitno 20ll
memunculkan bagaimana cara mengatasi masalah yang berkaitan
deirgan karakter bangsa dengan merumuskan Pendidikan Karakter
Cerdas Format Kelonryok atau yang lebih dikenal dengan PKC-
KO. PKC-KO dapat dilaksanakan dengan beberapa tahap
diantamnya tahry pcngawalur, tahap peralihm, tahap
pembahasan, tahap penyimpulan, dan tahap penutup. Pelaksanaan
PKC-KO dinilai efektif dalam membelajarkan anggota PKC-KO
dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai karakter cerdas
banqsa yang pancasilais dalam kehidupan sehari-hari

PEI\TDAHTILUAN se,rdiri tclah terjadi 139 tawuran yang


Belakangan ini, pendidikan karakter menewaskan 12 pelajar (TV One 2014).
menjadi suatu topik perbincangan yang sangat Berdasarkan data di atas, dapat
menarik, baik di sekolah-sekolalq fonrm disimpultan bahwa keadaan pendidikan di
semfuur, dislusi di kampus-kampus maupun di lndonesia telah menggalarri penurunan nilai-
berbagai media elekaonik dan media cetak. nilai karakter bangsa yang pancasilais. Masalah
Saat ini isu pendidikan karaktsr me,njadi tren di yang terjadi tersebut harus segera dibsikan
lingkungan pendidikan. Hal ini tidak terlepas tindalian sehingga kekerasan yang terjadi di
dari gempamya sosialisasi yang dilakukan Indonesia terutama dalam dunia pendidikan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dapat diatasi. Pendidikan karakter
sebagai upaya memperbaiki karakter generasi salah satu cara yang tepat dan efektif dalam
muda pada khususnya dan bangsa ini pada membantu mengatasi ma"qalah yang berkaitan
umrurmya. denganperilaku.
Sebagaimana yang kita ketahui, Pemerintah telah mengamanatkan
kamlder bangsa ini telah menjadi gambaran kepada selunrh ralryat Indonesia dengan
kehidupan bangsa yang memprihatinkan. mengeluarkan Undang-Undang No. 20 Tahun
Sebagai contoh, adanya tawuran antar pelajar 2003 tentang Sistem Pendidilan Nasional Pasal
antar mahasisw4 antar lcampung, dan 3 yang menyatakan bahwapendidikan nasional
sebagainya. t{al ini diperkuat dengan data pada berfirngsi meogembangkan kemamptran dan
tahun 2013 dimaoa telah terjadi 128 kasus membentuk watak serta peradaban bangsa yang
tawuran antar pelajar. Berdasarkan data bermartabat dalam rangka mencerdaslan
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa kehidupan bangsa Selanjutnya, pendidikan
tawuran antar pelajar setiap tahunnya bertujuan untuk berkembangrrya potensi peserta
mengalami p€ningkatan mencapai 1000/o dari didik agar menjadi manusia yang beriman dan
tahun sebelumnya. Kasus ini sudah bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menewaskan 82 pelajar, Pada tahun 2014 beralfilak muliq sehat, berilmu, cakap, lreatii

{(J 46s
I

S eninar !,tasionat QenfrtiRen $fi{ 20 1 Z

ffilndiri dan menjadi warga negara yang mempertanggungiawabkan tiap akibat dari
demokratis dan bertanggung jawab. keputusan yang dibuat.
Berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan Prayitno (2011) mengungkapkan
dapat disimpulkan batrwa tujuan dari undang- karakter adalah sifat pribadi yang relatif stabil
undang tersebut belum tercapai dengan baik. pada diri individu yang menjadi landasan bagi
Pendidikan karakter merupakan salah penampilan perilaku dalam standar nilai dan
satu cara untUk mencapai tujuan pendidikan norma yang tingg. Selanjuhya, indikator
tersebut. Thomas Lickona (dalam Masnur karakter adalah iman dan takwa, pengendalian
Muslich 2011) mengungkapkan bahwa diri, sabar, disiplin, kerja keras darl ulet,
pendidikan karakter menrpakan suatu sistem bertanggung jawab dan jujur, membela
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga kebenaran, kepatuhan, kesopanan dan kesatuan,
sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, ketaatan pada peraturan, loyal, demokratis,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk sikap kebersarn um, musyawarah dan gotong
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap royon& tolerarU t€rtib, damai dan arti
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesatna, kekerasan, hemat, serta konsisten.
linglcungan rnaupun kebangsaan sehingga Berdasartan penjelasan di atas, dapat
menjadi manusia insan kamil. disimpulkan bahwa kmakter menrpakan sikap
Selanjutnya, Praltno pada tahun 201I atau perilaku seseorang yang relatif stabil yang
merumuskan buku tentang model pendidikan menjadi landasan penampilan serta memiliki
karakter cerdas yang memuat konsep standar nilai dan norma.
pendidikan karakter dan salah satu contoh
pernbcrian pendidikm kmaktEr ymg dilato*m PKC-KO
adalah dengan cara berkelorpok yang disebut Pengerfian
dengan Kelompok Pengamalan Butir-butir Pendidikan lkrakter Cerdas Format
Karakter Cerdas (KPB-KC). Konsep Kelompok (PKC-KO) adalah kegiatan
pelaksanaan KPB-KC dilakukan dengan cara kelompok yang memanfaatkan dinamika
perrmaman nilai-nilai karakter bangsa yang kelompok dalam membahas suatu masalah
pancasilais. ataupm topik yang memiliki nilai-nilai
Pendidikan karakter cerdas yang karakter. Prayitno QOl4) mengungkapkan
dirumuskan oleh hayitno semakin berkembang bahwa PKC-KO merupakan kegiatan kelompok
sehingga pada tahun 2013 berubah menjadi yang menghayati dan mengamalkan nilai-nilai
Pendidikan Ikrakter Cerdas Format Kelompok kamkt€r cerdas dalam wujud perilaku dan
atau yang lebih dikenal dengan PKC-KO. PKC- kehidupan pada umumnya.
KO telafo dilaksanakan di berbagai cakupan
bidang kajian diantaranya masyarakat umum, Tujuan PKC-KO
pelajar, guru, mahasiswa maupun dosen. Tujuan Umum
Berdasarkan hasil dari kegiatan dan evaluasi Tuj,,an dalam pelaksanaan PKC-KO ini
pelaksanaan, PKC-KO tenryata dinilai efektif adalah memberikan pembelajaran de'ngan
dalam penananuul nilai-nilai karakter fangsa memasukkan nilai-nilai karakter cerdas,
yang pancasitais. sehingga benar-beoar dihayati dan diamalkau.
Pengamalan karakt€r cerdas ini dilaksrnakan
KAJIAN TEORI dalam kehidupan sehari hari yang nyata.
KARAKTER Tujuan Khusus
Menunrt Kamus Besar Bahasa Prayitno Q0l4) mengungkapkan
Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, pembelajaran PKC-KO diharapkan dapat
akhlak atau budi pekerti yang membedakan memberikan dernpak positif terkait dengan
seseorang dari yang lain, tabiat, dan watak berbagai hat, diantara lain sebagai berikut.
Selanjutnya, menurut Ditjen Mendikdasmen - Dihayatinya nilai{ilai karakter cerdas dalam
Kementerian Pendidikan Nasional, karakter kontels kehidupan nyata oleh subjek yang
adalah cara berpikir dan berperilaku png mengikuti kegiatan PKC-KO.
meqjadi ciri lfias tiap individu untuk hidup dan Diamalkannya nilai-nilai karakter cerdas yang
bekerjasaman baik dalam lingkungan keluarga, telah dihayati itu dalam kehidupan sendiri, baik
masyarakat bangsa dan negara. Individu yang dalam bentuk perilaku sehari-hari maupun
berkarakter baik adalah individu yang bisa dalam kaitannya dengan tugas kegiatan di
membuat keputusan dan siap

470
,
S emirur Nasionat Aenfrdif;gn QE W 2A fi

dalam berbagai tugas untuk bidang kehidupaa bahkan pada mahasisya dan masyarakat umum.
yang menjadi tanggung jawab masing-masing. PKC-KO dinilai efektif dalam mengatasi krisis
Meningkatnya suasana dan makna positif karakter yang terjadi di dunia pendidikan.
kehidupan pribadi dan sosial paila umumnya Berdasarkan hasil yang telah dilalsanakatr,
dengan acuan nilai-nilai karakter cerdas. banyak komentar positifyang disampaikan oleh
peserta PKC-KO dengan melihat lembar hasil
Tahapan PKC-KO evaluasi.
a. Tahap Pengawalan Pelaksanaan PKC-KO dimulai dengan
b. Tahap Peralihan mernbentuk kelompok yang terdiri dar{ 5-10
c. TahapPembahsan orang, Anggota kelompok yang mengikuti
d. Tahap Penyinnpulan PKC-KO diharapkan tidak terlalu banyak
e. Tahap Penutup ataupun terlalu sedikit. Pertimbangan jumtah
anggota kelompok tersebut untuk melihat
Komponen Kegiaten PKC-KO keefektivan pelaksanaan PKC-KO. Apabila
Prayitno (2014) bahwa ada terlalu sedikit maka dinamika kelompok kurang
beberapa kornponen kelengfupan dalam tedalin dan wawasan yang disampaikan tidak
pelaksanaan PKC-KO yaitu sebagai berikut. terlalu banyak Selanjutnya, apabila anggota
Nilai-dlai Karalter Cerdas terlalu banyak maka pelaksanaan PKC-KO
Inilah yang menjadi hal pokok dalam kurang kondusif dikarenakan sulitnya
pelaksanaan PKC-KO. Dalam PKC-KO ini mengontrol alur kegiatan PKC-KO.
membahas suatu topik atau masalah yang Pelaksanaan PKC-KO dilakukan
me,rriliki nilaidlai krakter selmjuhya dengm lima tahapwr dirrtrmrya sebagai
dikaitkan dengan bulu saku yang berisi nilai- berikut.
nilai karakter cerdas. Tahap Pengawalan
Pelaksana kegirtan Pada tahap ini pemimpin kelompok (fasilitator)
Fasilitator, yaitu konselor atau setidak- membuka kegiatan deirgan eara berdoa.
tidaknya orang (seperti guru) yang telah secara Selanjutnya fasilitator membacakan pancasila
lchusus dilatih untuk menyele,nggamkan PKC- secara bersama-sama dengan anggota
KO. keloryok. Kemudian fasilitator meirjelaskan
Peserta apa itu PKC-KO, cara kegiatan, serta tujuan
Peserta didik pada satuan-satuan pelalsanaan PKC-KO, dan melanjutkan
pendidikan, pemuda/pemudi/ kegiatan dengan perkenalan.
pegawai/karyawan, atau warga negara atau T"hap Peralihan
siapa pun yang berkehendak me,ngihrti kegatan Pada tahap ini fasilitator menanyakan kesiapan
PKC-KO. anggota kelompok dalam mengiluti kegiatan
PKC-KO. Selanjutrya fasilitator membaeikan
IsiBuku Saku buku saku yang berisi nilai-nilai karakter
Prayiho (2017) meqielaskan dua cerdas. Fasilitator kemudian mempersilakan
bagian inti dari isi butu saku, yaitu sebagai anggota kelompok mempelajari isi butu saku
berikut. dan mempersilakan anggota kelompok
Baglan I memberikan contoh pengamalan nilai-nilai
45 BUTIRWUJUI) karakter cerdas pada kehidupan nyata.
PENGAMAII\II PANCASIL\ Tahap Pembahasan
Pengembangan dari 36 Butir Wujud Fasilitator memper$ilakan anggota untuk
Pengamalan Pancasila oleh BP-7 Pusat. menyampaikan topik yang akan dibahas,
Bagianll selar{utrya anggota keloryok
LIMA FOKUS KEHIDT'PA}I untuk menyepakati topik apa yang akan
YAI\IG ETEIffIF dibabas. Topik yang telah disepakati
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan selanjutnya dikaitkan dengan buku saku yang
Yang Maha Es4 Jujur, Cerdas, Tangguh, dan memiliki nilai-nilai karakter cerdas.
Peduli. d. Tahap Penyimpulan
Fasilitator mengarahkan penyimpulan
PEMBAEASAI{ mengenai apa yang dibahas oleh anggota
PKC-KO t€lah dilaksanakan diberbagai keloryok. Anggota kelompok mengevaluasi
jeqiaog pendidiknn, baik di SMP, SMA, SMK keadaan dirinya mengenai topik yang dibahas.

471
t
S eftinar $fasbna{ rPenfrdifun AgW 20 1 7

Selanjutnya masing-masing anggota kelompok Prayitno. 2014. Jenis Layanan dan Kegiatan
memberikan tanggapan mengenai kesimpulan Penduhng Konseling. Padang: FIP
yang telah diperoleh. I'NP.
Tahap Penutup Prayitno. 2O17. Arah Persiapan dan Prahik
Fasilitator mengucapkan terima kasih kepada Peluyanan Koweling Profesional.
anggota kelompok yang, telatr mengikuti Bogor: Graha Cipta Media.
kegiatan PKC-KO dao menutup kegiatan Tim Penyusun. 2008. Kamus B ahasa Indonesia.
dengan berdoa- Jakarta: Fusat Bahasa.
TV One. 2014. Data Tawuran Pelajar.
PEI\TUTUP www.tvonenews.tvldaJa_tawuran--
Banyak cara yang dilakukan pelaj ar_selama-20 1 020 I 2.@n.com,
pemerintah untuk mengatasi krisis karakter diakses padaZ2 Februari 2017.
yang terjadi di Indonesia terutama pada dunia Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003
pendidikan. Akan tetapi fenomena keksrasan tentang Sistem Pendidikan Nasional.
atau penyimpangan karakter bangsa yang
pancasilais selalu terjadi. Dengan adanya
pendidikan karakter cerdas format kelompok
(PKC-KO) yang telah dipopulerkan oleh guru
besar bimbingan dan konseling Universitas
Negeri Padang yaitu Prof. Dr. Prayitno, M.Sc.,
Ed" maka dapat membantu pemerintah dalam
mengatasi laisis karalcter penerus fuangsa.
Pelaksanaan PKC-KO dapat
dilak$anakan oleh siapa saja yang telah
mendapatkan pelatihan khusus
konsep dan bagaimana cara pelaksanaan PKC-
KO. Selanjum),q PKC-KO dapat diberikan
diberbagai lapisan masyarakat, baik dalam
dunia pendidikan formal, non formal maupun
dikalangan masyarakat umum seperti pegawai
pemerintah mauprm non pemerintah.
PKC-KO menrpakan kegiatan yang
memberikan pembelajarm bag anggota
kelompok maupun fasilitator. De.ngan adanya
pelaksanaan PKC-KO baik anggota kelompok
maupun fasilitator tErarah ke,pada meirgamalan
dan penghayatan nilai-nilai karakler cerdas
yang terdapat pada buku saku. Apabila kegiatan
terscbutdiikuti oleh anggota dengan baik, mal<a
apa yang mereka peroleh dapat tercermin pada
kehidupan sehari-hari ymg memiliki nilai
kamlftr yangpositif.

Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan Nasional. 2070. Buka
Pedoman Pmdidiknn Karafuer di
Sekolah Menengah P ertama. Jakarta:
Direktorat Jeodral Me,ndikdasmen,
Dire}torat Pembinaan Sekolah
Menegah Pertama.
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karalder.
laleafia: Bumi Aksara.
Prayitno, dlk. 2011. Model Pendidikan
Ksrafuer Cerdas. Padang: UNP Press.

e
It 472

Anda mungkin juga menyukai