Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum wr wb . shalom om swastiastu namo budaya, salam sejahtera untuk kita semua.

Perkenalkan nama saya Puti Nan Dewi dengan npm 2206088931 kelas B Angkatan 2022, manajemen
bisnis pariwisata. Universitas Indonesia. Pada kesempatan kali ini, saya akan membuat video untuk
memenuhi Ujian akhir semester kreativitas dan inovasi yang bertemakan “Inovasi Usaha Pariwisata
Unggul dalam Upaya Pariwisata Bangkit dan Menjawab Era Digitalisasi”
Mendengar kata museum, yang terbersit adalah bayangan akan bangunan lawas dengan aksen kuno dengan
berbagai benda sumber sejarah. Sebenarnya, akan timbul esensi yang lebih meluap apabila kita mengetahui
cerita pengiring ‘benda’ yang dipamerkan tersebut sewaktu berkunjung ke museum. Terlebih, saat ini museum
semakin berkembang dengan mengadopsi berbagai tema unik. Pada kesempatan kali ini, saya berinovasi
membuat sebuah museum yang mengusung tema makanan khas Indonesia yang diberi nama Indonesia Foodies
Museum atau yang disingkat menjadi IFM

Museum makanan khas Indonesia ini merupakan salah satu inovasi di bidang mice terkhusus exhibition
dimana nantinya pada IFM ini akan memamerkan berbagai makanan khas dari daerah-daerah di Indonesia,
seperti rendang, pempek, rawon, papeda, dll. Tidak hanya menampillkan makanan khas Indonesia tetapi IFM
juga memamerkan berbagai macam rempah-rempah khas Indonesia. Indonesian Foodies Museum
merupakan surga untuk penggemar wisata kuliner dan pecinta foto di spot instagramable. IFM
memang memanjakan para penikmat kuliner melalui sajian visualnya. Biasanya olahrasa masuk
ke dalam mulut, namun kini masuk ke dalam pikiran dan mengenyangkan dalam versi yang lain.
berbagai terobosan dapat dilakukan, nantinya IFM ini akan mengembangkan tiga hal dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi saat ini. Antara lain yakni diversifikasi konten, pengalaman yang imersif, serta
memanfaatkan desain ruang terbuka dengan  prinsip sustainability.

Diversifikasi konten sendiri dapat menjadi solusi yang menarik untuk menghidupkan museum dengan menjadi
media bercerita serta melibatkan pengunjung museum. Sebagai contoh, IFM akan membuat miniatur benda
yang dipamerkan melalui teknologi 3D printing sehingga pengunjung akan lebih tertarik untuk kembali
mengunjungi museum.  Tak hanya menyajikan replika makanan, IFM juga akan memberikan lokasi
tempat makanan terkenal sebagai referensinya.
Adapun pengalaman imersif sendiri menggunakan teknologi seperti augmented reality  dan  virtual reality yang
dapat memberikan pengalaman menarik kepada pengunjung agar dapat ‘berinteraksi’ langsung dengan
makanan yang dipamerkan. 
Nantinya para pengunjung juga dapat mengetahui sejarah dan darimana display makanan tersebut be rasal
yang dipamerkan dengan scan barcode lalu akan muncul audio yang akan dijelaskan dalam Bahasa Indonesia
dan Bahasa Inggris.

IFM juga mengusung tema feel free outside, dimana display makanan yang ditampilkan akan berada pada
ruangan yang terbuka seperti sebuah taman.

;Untuk marketing sendiri, IFM nantinya akan membuat akun media sosial seperti official Instagram dan tiktok
untuk mempromosikan museum dan mempost konten-konten menarik. IFM juga akan menggaet beberapa
artis, influencer maupun konten creator untuk dijadikan sebagai brand ambassador.

Untuk proses, IFM akan bekerja sama dengan dinas pariwisata dan berbagai oknum yang expert di bidangnya
seperti chef, orang yang expert di bidang VR dan juga material-material untuk display makanan tersebut.

Untuk teknikal dan administrasi sendiri IFM akan menjual tiket dengan harga yaitu sebesar Rp 30.000 pada
weekdays dan Rp 50.000 untuk weekend. Tiket ini nantinya dapat dibbeli secara langsung di tempat ataupun
dipesan secara online melalui website yang tersedia. Bagi wisatawan yang ingin membeli tikeyt secara
langsung tidak usah khawatir apabila tidak memiliki uang cash, karena pada IFM sendiri sudah tersedia
barcode yang nantinya dapat dibayar memalui bank digital, gopay, dana, ovo, dll.

Anda mungkin juga menyukai