Anda di halaman 1dari 10

Tugas Modul Bahasa Indonesia

Meringkas Bab I-Bab IV

Bab I : FUNGSI BAHASA, RAGAM BAHASA DAN PERTANYAAN


KEBAHASAAN

Bahasa adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Dapat dibuktikan dengan semua
pekerjaan mulai dari ilmuwan,politisi,ahli ilmu jiwa,dokter,wartawan,pekerja seni,usahawan
dan orang-orang dari beraneka profesi untuk mengungkapkan pikiran, pandangan, dan
perasaan, dan berbagai maksud lainnya. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain
sebagai mitra berkomunikasi, manusia memang memakai dua cara berkomunikasi, yaitu
secara verbal dan nonverbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan dengan menggunakan
alat/media bahasa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi secara nonverbal dilakukan
dengn menggunakan media selain bahasa. Hal itu menunjukkan bahwa bahasa merupakan
alat komunikasi yang terpenting bagi manusia.
A. FUNGSI BAHASA
Dalam literatur bahasa, para ahli umumnya merumuskan fungsi bahasa ada empat,
yaitu:
a. sebagai alat komunikasi;
b. sebagai alat mengekspresikan diri ;
c. sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial; dan
d. sebagai alat kontrol sosial. ( Keraf dalam Pandean, 2012)

Ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini kurang disadari oleh sebagian anggota
masyarakat, yaitu sebagai alat untuk berpikir. Dalam proses berpikir, bahasa selalu
hadir bersama logika untuk merumuskan konsep, proposisi dan simpulan. Segala
kegiatan yang menyangkut penghitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis
bahkan berangan-angan atau berkhayal hanya dimungkinkan berlangsung melalui
proses berpikir disertai alatnya yang tidak lain adalah bahasa.Dapat disimpulkan
bahwa makin tinggi kemampuan bahasa seseorang , makin tinggi pula kemampuan
berpikirnya.

B. RAGAM BAHASA DAN LARAS BAHASA

Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa.Ragam
bahasa dapat dibedakan berdasarkan media pengantarnya dan berdasarkan situasi
pemakaiannya.
Berdasarkan media pengantarnya, ragam bahasa dapat dibedakan lagi atas dua
macam, yaitu :
 ragam lisan
 ragam tulis.
Berdasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa dapat dibagi lagi atas tiga macam,
yaitu:
 ragam formal
 ragam semiformal
 ragam nonformal.
Laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakaian
bahasa.Ada beberapa laras bahasa,seperti bahasa yang difungsikan untuk menulis
karangan ilmiah disebut laras ilmiah,bahasa yang difungsikan untuk menuliskarya
sastra disebut laras sastra,ada pula laras jurnalistik,dan aneka laras yang lainnya. Jadi,
bahasa dengan ciri tertentu yang dipakai( difungsikan) dengan ciri tertentu itulah
yang dinamakan laras bahasa.

Bab II : PENULISAN KATA DAN KALIMAT YANG BENAR

A. KATA BAKU DAN TIDAK BAKU

Baku Tidak Baku


akuntan akountan
baut baud
ekstrem ekstrim
geladi gladi
hierarki hirarki
insaf insyaf
jadwal jadual
karier karir
khawatir kuatir
khotbah khutbah
kompleks komplek

B. PENULISAN KATA YANG BENAR

Benar Salah
Amir, S.H. Amir, SH.(Sarjana Hukum)
Amir, S.E., M.Si. Amir, SE. MSI
Angkatan IV Angkatan ke-IV
Angkatan ke-4 Angkatan 4
antarnegara antar Negara
daripada dari pada
KBRI K.B.R.I
kuitansi kwitansi
saya pun sayapun
semifinal semi final
si pengirim sipengirim

C.PEMAKAIAN BENTUK KATA YANG TEPAT DALAM KALIMAT


1.Imbuhan pada sebuah kata kerja memberikan makna pada kata kerja itu. Oleh sebab
itu, pemakaiannya pun harus dilakukan secara cermat.

2. Kata Ranking dan Langganan


Kata ranking sering digunakan pada kalimat seperti berikut.
1. Di kelasnya dia menduduki ranking kedua.
Kata ranking di sini diartikan ‘peringkat’.Pengertian ini tidak tepat.Dalam
bahasa Inggris kata ranking sesungguhnya berarti pemeringkatan. Pemeringkatan
adalah proses menyusun urutan berdasarkan tolok ukur tertentu. Kedudukan dalam
urutan itu disebut peringkat atau rank. . Kalimat itu perlu diubah menjadi: (1a) Di
kelasnya dia menduduki peringkat kedua.

Kata langganan sering digunakan dalam kalimat seperti berikut.


2. Saya ingin langganan majalah itu.
Kata langganan bukanlah verba(kata kerja), melainkan nomina(kata benda).
Verbanya adalah melanggani atau berlangganan. .Kalimat (2) itu dapat diperbaiki
menjadi Saya ingin melanggani majalah itu ataupun Saya ingin berlangganan majalah
itu.

3. Istilah Ekonomi dan Akuntansi


 Agent1 Seseorang yang mewakili atau bertindak untuk memberikan
Pertanggungjawabankepada pihak lain; 2 Perantara yang melakukan pembelian atau
penjualan ata nama prinsipalnya tanpa menjal hak milik atas barang sebagai imbalan
jasa ia menerima komisi.
 Aksep bank(bank acceptance) surat wesel yang diaksep oleh bank dan dipergunakan
untukpembayaran dalam transaksi dagang atau untuk dipinjamkan dalam modal usaha.
 Aktapendirian(certificate of incorporation) dokumen yang diterbitkan instansi resmi
mengenai perseroan terbatas.
 Aktuaris(actuary) ahli matematika yang menghitung asuransi berdasarkan
tablepengalaman dan premi berdasarkan resiko itu dengan tunjangan untuk bunga atas
cadangan yang disisihkan, premi dan lain-lain.
D.KALIMAT
1. KALIMAT EFEKTIF
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya
secara tepat dan dpat dipahami secara tepat pula. Berikut ini contoh kalimat yang tidak
efektif:
Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen, Anda diharap melaporkan kepada
kami.Kalimat ini kurang jelas maksudnya karena ada bagian yang dihilangkan atau tidak
sejajar.Siapakah yang diminta “supaya melaporkan kepada kami”?Ternyata imbauan ini
untuk para penumpang yang membeli tiket di agen. Jika demikian, kalimat ini perlu diubah
menjadi:
(1a) Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen, Anda diharap melaporkannya
kepada kami.
Jika subjek induk kalimat dan anak kalimatnya dibuat sama ubahannya menjadi:
(1b) Jika bus ini mengambil penumpang di luar agen, harap dilaoprkan kepada kami.
2. KALIMAT TIDAK BAKU
1. Semua peserta daripadapertemuan itu sudah pada hadir.
2. Kami menghaturkanterima kasih atas kehadirannya.
3. Mengenai masalah ketunaan karya perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
4. Sebelum mengarang terlebih dahulu tentukanlah tema karangan.
5. Kita perlupemikiran-pemikiran untuk memecahkan masalah-masalah yang
berkaitandengan pelaksanaan pengembangan kota.
6. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A melawan Regu B.
3. KALIMAT BAKU
Semua peserta dalam pertemuan itu sudah hadir.
1. Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Saudara.
2. Masalah ketunakaryaan perlu segera diselesaikan dengan tuntas.
3. Sebelum mengarang tentukanlaj tema karangan.
4. Kita perlu pemikiran untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaanpengembangan kota.
5. Pertandingan itu akan berlangsung antara Regu A dan Regu B.
4. KALIMAT BERMAKNA GANDA
Kalimat yang memenuhi ketentuan tata bahasa, tetapi masih menimbulkan tafsiran ganda
tidak termasuk kalimat yng efektif.
5. KALIMAT PEMBUKA SURAT
Salah satu hal yang penting di dalam surat adalah kalimat pembuka surat. Kalimat itu
berfungsi sebagai pengantar isi surat yang mangajak pembaca untuk memperhatikan pokok
surat. Untuk menyampaikan hal itu, kita dituntut menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
6. KALIMAT PENUTUP SURAT
Bagian penutup surat dapat berupa harapan pengirim surat atau ucapan terima kasih kepada
penerima surat. Hingga saat ini masih terdapat kalimat pada bagian penutup surat resmi
sebagai berikut.
(1) Demikian agar Saudara maklum adanya.
(2) Atas perhatian Bapak disampaikan terima kasih.
(3) Demikian, atas perhatian Bapak, kami sampaikan terima kasih.
Jadi, di dalam penulisan surat dinas, pada kalimat penutup surat sebaiknya tidak digunakan
kata-kata yang masih bersifat kedaerahan dan tidak digunakan kata-kata yang tidak
memberikan kejelasan informasi.

Bab III : PARAGRAF / ALINEA

A. PENGERTIAN, FUNGSI, DAN CIRI-CIRI PARAGRAF


1. Pengertian Paragraf
a. Paragraf
Paragraf adalah karangan mini. Artinya semua unsur karangan yang formal dan panjang
menggunakan pola yang sama dengan paragraf. Paragraf yang terdiri dari satu kalimat berarti
tidak menunjukkan ketuntasan atau kesempurnaan. Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang
terdiri satu kalimat dapat digunakan sebagai peralihan antarparagraf, sekaligus memperbesar
efek dinamika paragraf. Akan tetapi, sebagai kesatuan gagasan menjadi suatu bentuk ide
yang utuh dan lengkap, paragraph hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang
saling mengait.
2. Ciri-ciri Paragraf
a.Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan biasa.
b.Paragraf menggunakan pikiran utama, gagasan utama yang dinyatakan dengan kalimat
topik.Kalimat topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, akhir atau awal dan akhir
paragraf.
c.Paragraf meggunakan ide penjelas (ide pendukung atau ide pengendali) yang dinyatakan
dalam kalimat penjelas.Paragraf hanya berisi satu kalimat topik. Penempatan kalimat topik
ada empat cara:(i)kalimat topik pada posisi awal membentuk pareagraf deduktif ; (ii) kalimat
topik pada posisi akhir membentuk paragraf induktif.(iii) kalimat topik pada posisi tengah
membentukparagraph induktif – deduktif. (iv) kalimat topik pada posisi awal dan akhir
membentuk paragraph deduktif – induktif
d.Pragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau kalimat pendukung, dan
kalimat konklusi
e.Paragraf dalam esai akademik: esai terdiri atas babarapa paragraf yang diklasifikasi menjadi
paragraf pendahuluan, paragraf penjelas dan paragraf konklusi.
f.Seluruh kalimat saling mengait. Pengaitan dapat dilakukan dengan konjungsi, subtitusi
(penggantian), ellipsis (pelesapan) dan lain-lain.
3. Fungsi Paragraf
a. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan persaan ke
dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam satu kesatuan,
b. Menandai peralihan(pergantian gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa
paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran,
c. Mengorganisasi gagasan dengan mengurutkan pemenpatan gagasan.
d. Mengembangkan topik karangan ke dalam kesatuan-kesatuan unit pikiran yang lebih
kecil.
e. Mengendalikan variabel terutama karangan yang teridiri atas beberapa variabel.
4. KALIMAT TOPIK DALAM PARAGRAF
Penempatan kalimat topik dalam karangan terdiri dari beberapa paragraph dapat dilakukan
secara bervariasi, yaitu: pada awal, akhir, awal dan akhir, tengah paragraf, dan keseluruhan
paragraf.
a. Kalimat Topik pada Awal Paragraf
Paragraf ini bersifat ekspositori berisi bahasan yang bertujuan menjelaskan suatu topik,
masalahatau pendapat. Paragraf itu lebih efektif jika diawali dengan kalimat topik, diikuti
dengan kalimat penjelas 1,2,3, dan diakhiri dengan kalimat konklusi. Kalimaat topik itu berisi
pikiran yang bersifat umum.: subjek sebagai topik dan predikat sebagai ide pengendali
(Oshima dan Hoque, 2006:57)
b. Kalimat Topik pada Akhir Paragraf
Paragraf diakhiri kalimat topik dan diawali dengan kalimat penjelas. Artinya, paragraf ini
menyajikan kasus khusus, contoh, penjelasan , keterangan atau analisis lebih dahulu, barulah
ditutup dengan kalimat topik. Dengan demikian, paragraf ini menggunakan penalaran
induktif.
c.Kalimat Topik pada Awal dan Akhir Paragraf
Kalimat topik dalam sebuah paragraf pada hakikatnya hanya satu.Penempatan kalimat topik
yang kedua berfungsi untuk menegaskan kembali pikiran utama poaragraf tersebut.Namun,
penempatan kalimat topik pada awal dan akhir paragraf berpengaruh pada penalaran.Kalimat
topik pada awal paragraf bersifat deduktif, pada akhir bersifat induktif, dan pada awal dan
akhir menjadikan paragraf bersifat induktif- deduktif.
d. Kalimat Topik pada Tengah Paragraf
Paragraf dengan kalimat topik pada tengah paragraf berarti diawali dengan kalimat penjelas
dan diakhiri pula dengan kalimat penjelas.Paragraf ini menggunakan pola penalaran induktif
– induktif.
5. SYARAT PARAGRAF YANG BAIK
Paragraf yang baik harus memenuhi syarat:
 Kesatuan
Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf setiap paragraf hanya berisi satu pokok
pikiran.Paragraf dapat berupa beberapa kalimat. Tetapi seluruhnya harus merupakan
kesatuan, tidak satu kalimatpun yang sumbang, paragraph akan rusak kesatuannya.
 Kepaduan
Paragraf dinyatakan terpadu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang saling
mengait.Keterkaitan kalimat dalam paragraf menghasilkan kejelasan
gagasan.Keterkaitan kalimat itu menhasilkan keterpaduan paragraf menjadi satu
kesatuan konsep, pikiran atau pendapat yang utuh dan kompak. Keterkaitan dapat
dibangun melalui repetisi atau pengulangan kata kunci atau sinonim,kata ganti, kata
transisi, dan bentuk paralel.
 Ketuntasan
Ketuntasan adalah kesempurnaan.Hal itu dapat diwujudkan dengan (1) klasifikasi,
yaitu pengelompokan objek secara lengkap dan menyeluruh.Ketuntasan klasifikasi
tidak memungkinkan adanya bagian yang tidak masuk kelompok klasifikasi.
Klasifikasi ada dua jenis: sederhana dan kompleks.
 Keruntutan
Keruntutan adalah penyusunan urutan gagasan, konsep, pemikiran, dan lain-lain
dalam karangan Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan air mengalir
tidak pernah putus.
 Konsistensi penggunaan sudut pandang.
Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam karangannya. Dalam
cerita, pengarang sering menggunakan susut pandang aku, seolah-olah menceritakan
dirinya sendiri. Selain itu, pengarang dapat menggunakan sudut pandang dia atau ia
seolah-olah menceritakan dia. Dalam karangan ilmiah, pengarang menggunakan
penulis.Sekali menggunakan sudut pandang tersebut harus menggunakannya secara
konsisten dan tidak boleh berganti sejak awal sampai akhir.
Menulis yang runtut menuntut pengendalian pikiran dalam mengurutkan pernyataan
demi pernyataan. Untuk itu, penulis memerlukan: (1) pemahaman konsep-konsep
yang akan dibahas (2) berkecermatan tinggi dalam menghimpun gagasan pemikiran,
dan fakta, yang tersebar menjadi satu sajian tulisan berurutan, lengkap, dan runtut;(3)
ketekunan dalam menjaring dan mengurutkan pikiran mana yang perlu ditempatkan
pada posisi awal, tengah, dan bagian akhir;(4) Gigih alam menemukn konsep-konsep
yang berkelanjutan sampai tuntas
6.JENIS PRAGRAF
a. Paragraf Pengantar
Pengantar itu berfungsi untuk memberitahukn latar belakang , masalah, tujuan,
anggapaan dasar. Pengantar yang baik akan berhasil mengetuk hati dan memperoleh
simpati, menggugah minat dan gairah orang lain untuk mengetahui lebih banyak.
Paragraf pengantar juga disebut paragraf topik, berfungsi sebagai pengikat makna
bagi semua paragraf lain. Paragraf menentukan arah karangan selanjutnya.Oleh
karena itu, paragraf pertama harus dibuat sebaik dan semenarik mungkin.

b. Paragraf pengembang
Paragraf pengembang yaitu paragraf yang berfungsi menerangkan atau menguraikan
gagasan pokok karangan.Fungsi paragraph pengembang:
1. Menguraikan, mendeskripsikan, membansingkan, menghubungkan,
menjelaskan.
2. Menolak konsep: alasan, argumentasi(pembuktian), contoh, fakta, rincian,
menyajikan dukungan.
3. Mendukung konsep : argumentasi, contoh, alasan, fakta, rincian. Kata-kata
yang lazim digunakan ialah: tambahan pula, lebih jauh, sejalan dengan hal itu,
sesungguhnya, sesuai dengan, seimbang dengan pertimbangan lain.
7. PENGEMBANGAN PARAGRAF
Pengembangan paragraf dapat dilihat berdasarkannjenis, berdasarkan nalar(secara
alami, klimaks, antiklimaks, deduktif, induktif, deduktif – induktif, sebab akibat,
kronologis berdasarkan fungsi(contoh, analogi, ilustrasi, analisis, pembuktian,
perbandingan, dan definisi luas).

a. Secara Alamiah
Pengembangan paragraf secara alamiah ini didasarkan pada urutan ruang dan waktu
(kronologis). Urutan ruang merupakan urutan yang akan membawa pembaca dari satu
titik ke satu berikutnya. Adapun urutan waktu adalah urutan yang menggambarkan
urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
b. Klimaks dan Antiklimaks
Paragraf jenis ini lazim digunakan untuk menyajikan sebuah cerita atau
konflik.Penulisan diawali dengan pengenalan tokoh, dilanjutkan dengan konflik,
mencapai punck konflik, dan menurun menuju solusi (antiklimaks).
c. Deduksi dan Induksi
Deduksi adalah proses penalaran dengan menyebutkan gagasan utama yang bersifat
umum dan dilanjutkan dengan gagasan-gagasan yang bersifat khusus. Sedangkan
Induksi adalah proses penalaran dengan menyebutkan gagasan penjelas yang bersifat
khusus dan dilanjutkan dengan gagasan utama yang bersifat umum.
8.PARAGRAF BERDASARKAN FUNGSI
a. Perbandingan dan pertentangan
Paragraf perbandingan dan pertentangan adalah paragraf yang berusaha memperjelas
paparannya dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-hal yang
dibicarakan.
b. Analogi
Paragraf yang merupakan analogi biasanya digunakan oleh penulis untuk
membandingkan sesuatu yang dikenal oleh umum dengan yang kurang dikenal itu.
c.Contoh-Contoh
Paragraf berisi contoh-contoh digunakan untuk memberikan bukti atau penjelasan
terhadap generalisasi yang sifatnya umum agar pembaca dapat dengan mudah
menerimanya.

d. Sebab Akibat
Dalam paragraf sebab akibat, sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat
sebagai pikiran penjelas.Atau sebaliknya, yaituakibat sebagai pikiran utama dan sebab
sebagai rincian penjelasnya.
e. Definisi Luas
Definisi adalah uraian pengertian.Deinisi dapat berupa sinonim kata, definisi formal
berupa kalimat, dan definisi luas yaitu uraian pengertian yang sekurang-kurangnya
terdiri dari satu paragraf. Artinya ada definisi yang lebih luas yang terdiri beberapa
paragraf, bahkan lebih panjang lagi, misalnya satu bab.
f. Klasifikasi
Klasifikasi adalah pengelompokan sesuatu berdasarkan kesamaan dan perbedaan sifat,
ciri dan karakter.

BAB IV : HAKIKAT MENULIS

Hakikat menulis menjelaskan tentang bentuk dan isi tulisan yang dikaitkan dengan proses
menulis. Konsep menukis sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal (bahasa) dapat
didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan
sebagai mediumnya. Dalam komunikasi tertulis, paling tidak terdapat empat unsur yang
terlibat, yaitu: (1)penulis sebagai penyampai pesan; (2) pesan atau isi tulisan; (3) saluran atau
medium tulisan; dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.
Menulis penting dan besar kegunaannya bagi seseorang. Graves 1978 dalam Pandean(2012)
salah seorang peneliti belajar mengajar menulis, menyampaikan menulis sebagai berikut: (1)
menulis menyumbang kecerdasan; (2) mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas ; (3)
menumbuhkan keberanian; dan (4) menulis mendorong kemauan dan kemampuan
mengumpulkan informasi.Ketrampilan berbahasa mencakup empat komponen. Keempat
komponen itu ialah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Suatu tulisan atau karangan secara umum, terdiri atas dua hal.Pertama,isi,suatu tulisan berisi
tentang sesuatu yang ingin disampaikan penukisnhya. Kedua, bentuk yang merupakan unsur
mekanik karangan, seperti ejaan, pungtuasi, kata, kalimat, dan paragraf.

B.BENTUK-BENTUK TULISAN
1. DESKRIPSI
Deskripsi adalah bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman
pembaca dengan jalan melukiskan hakikat objek yang sebenarnya.Dalam tulisan deskripsi
penulis tidak boleh mencampuradukkan keadaan yang sebenarnya dengan interpretasinya
sendiri. Tulisan deskripsi dimaksudkan untuk menciptakan pengalaman pada diri pembaca
dan member identitas dan informasi mengenai objek tertentu sehingga pembaca dapat
mengenalinya bila bertemu atau berhadapan dengan objek tadi.
2. NARASI (PENCERITAAN ATAU PENGISAHAN)
Narasi berasal dari kata narration yang berarti bercerita. Narasi adalah bentuk tulisan yang
menceritakan proses kejadian atau peristiwa. Sassarannya ialah memberikan gambaran yang
sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangkaian terjadinya
sesuatu hal.
3.EKSPOSISI (PEMAPARAN ATAU PAPARAN)
Eksposisi(exposition) berasal dari bahasa Latin yang berarti membuka atau memulai.
Eksposisi adalah bentuk tulisan yang dimaksudkan untuk menerangkan, menyampaikan atau
menguraikan sesuatu hal yang dapat memperluas dan menambah pengetahuan dan pandangan
pembacanya.Sasarannya adalah menginformasikan sesuatu tanpa ada maksud mempengaruhi
pikiran, perasaan, dan sikap pembacanya (pembaca tidak dipaksa untuk menerima pendapat
penulis, tetapi setiap pembaca sekadar diberitahu bahwa ada orang yang berpendapat
demikian.
4. ARGUMENTASI (PEMBAHASAN ATAU PEMBUKTIAN)
Argumentasi dalam bahasa Inggris argumentation uraian’, pembuktian’.Argumentasi adalaah
bentuk tulisan yang dimaksudkan untuk menyakinkan pembaca mengenai kebenaran yang
disampaikan oleh penulisnya.Karena bertujuan meyakinkan pendapat atau pemikiran
pembaca maka penulis akaan menyajikan secra logis, kritis, dan sistematis tentang bukti-
bukti yang dapat memperkuat keobjektifan dan kebenaran yang disampaikannya sehingga
dapat menghapus konflik dari keraguan pembaca terhadap pendapat penulis.
5. PERSUASI
Persuasi adalah bentuk tulisan yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan pendapat
pembaca mengenai sesuatu hal yang disampaikan penulisnya. dalam persuasi bukti-bukti itu
digunakan sperlunya atau kadang-kadang dimanipulasi untuk menimbulkan kepercayaan
kepada diri pembaca bahwa apa yang disampaikan si penulis itu benar.

Anda mungkin juga menyukai