Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL RENCANA USAHA/PROYEK

INISIATOR : Erina Eka Dyah Agustin/111911058

Bidang Usaha : Warung Makan (Burjo)

Produk / Proyek : Makanan


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahirabbil’alamin, salam sejahtera,


dan salam hormat penulis kepada seluruh pihak yang berkenan meluangkan waktu
dan perhatiannya untuk membaca, mempelajari, serta memberi kritik dan masukan
bagi materi kajian maupun penulisan usulan rencana bisnis ini. Naskah ini disusun
untuk keperluan kajian kelayakan rencana binis yang menjadi luaran akhir
perkuliahan Studi Kelayakan Bisnis.

Kegiatan kajian dan penulisan usulan rencana bisnis ini dilaksanakan


selama kurang lebih satu bulan, yang dimulai pada bulan September 2022, dan
selesai pada bulan Desember 2022. Usulan rencana bisnis ini meliputi bahasan latar
belakang, kajian kelayakan, hingga metodologi yang digunakan dalam
menganalisis studi kelayakan bisnis ini.

Naskah usulan rencana bisnis ini disusun berdasarkan pedoman penulisa n


usulan rencana bisnis yang disusun oleh Wisnu Setyawan, S.E., M.M., M.Ak.
selaku dosen pengampu matakuliah Studi Kelayakan Bisnis Program Studi S1
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pelita Bangsa. Jika terdapat
kesalahan dalam sistematika maupun ejaan dalam naskah ini merupakan kekhilafa n
penulis semata.

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang


terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penyusunan naskah
usulan rencana bisnis “(Warung Makan Burjo sebagai cara peningkatan dan
pengembangan usaha pemula).

Penulis menyadari banyaknya kekurangan pada penyelesaian naskah ini


yang disebabkan oleh adanya keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki penulis.
Semoga naskah kajian studi kelayakan rencana bisnis ini dapat bermanfaat dan
memberikan suatu wacana baru bagi semua pihak

ii
Cikarang, 30 Desember 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Visi Usaha .................................................................................................1
1.3. Misi Usaha .................................................................................................2
1.4. Tujuan Pendirian Usaha ............................................................................2
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ....................................................3
2.1. Profil Perusahaan .......................................................................................3
2.2. Struktur Organisasi ....................................................................................3
BAB III ANALISIS BISNIS DAN SEKTOR INDUSTRI ......................................4
3.1. Sektor Industri ..........................................................................................4
3.2. Aspek Pasar dan Pemasaran ......................................................................5
3.3. Aspek Teknis dan Operasi .........................................................................5
2.3. Aspek Sumber Daya Manusia ...................................................................5
2.4. Aspek Keuangan........................................................................................5
REFERENSI...........................................................................................................10

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada tahun 2021 Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) tercatat
sebagai penyumbang PDB terbesar di Indonesia dengan nilai mencapai 8.574 triliun
rupiah (Siti Nur Azzura - Merdeka.com, 2022). Angka tersebut menunjukan bahwa
lebih dari 61% PDB Indonesia berasal dari sektor industri UMKM
(KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK
INDONESIA, 2022).

Keberadaan UMKM tidak bisa dihapuskan ataupun dihindarkan dari


masyarakat. Karena keberadaannya dapat memberikan manfaat dalam
pendistribusian pendapatan masyarakat. Disisi lain juga dapat menumbuhka n
kreatifitas yang searah dengan tetap mempertahankan kebudayaan setempat.
Alasan UMKM dapat bertahan dan cenderung meningkat jumlahnya pada masa
krisis sekarang. Mayoritas UMKM menggunakan modal sendiri dan tidak
mendapat modal dari pihak lain (Dzulhadi et al., 2022)

Warung makan indomie (warmindo) adalah warung makan yang terkenal


dan banyak tersebar di berbagai daerah. Dulunya warung makan ini disebut warung
bubur kacang ijo (burjo), karena mayoritas warung burjo pasti menyediakan menu
bubur kacang ijo dan indomi, seiring berjalannya waktu satu per satu warung ini
menggunakan nama warmindo. Perkembangan warung makan ini dirasakan
sangat pesat karena menu makanan yang merakyat dan harga yang ekonomis
(Pranoto Aji, 2020)

1.2. Visi Usaha

Menciptakan usaha warung burjo terbaik di Cikarang, Bekasi.


Menjadikan masakan warung burjo akrab dilidah seluruh kalangan masyarakat

1
2

baik dari segi kualitas maupun cita rasa agar lebih dikenal dan dapat dinikma ti
seluruh kalangan masyarakat.

1.3. Misi Usaha


1. Memberikan kemudahan melayani kebutuhan makan pada semua
segmen masyarakat dan harga yang murah tetapi tidak merugikan
2.Menciptakan lapangan pekerjaan baru
3.Memberikan kualitas pelayanan dan penyajian makanan
4.Mengembangkan inovasi baik dalam produk maupun pelayanan
5.Menumbuhkan keterampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai
performa operasional yang maksimal.
1.4. Tujuan Pendirian Usaha

Untuk menciptakan warung burjo di Cikarang dengan menjadikan masakan


warung burjo akrab dilidah seluruh kalangan masyarakat baik dari segi kualitas
maupun cita rasa agar lebih dikenal dan dapat dinikmati seluruh kalangan
masyarakat.
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Profil Perusahaan


Warung makan yang berjuluk “Burjo” dahulunya hanya menyediakan bubur
kacang hijau sehingga warung ini memiliki julukan warung “burjo”. Dalam
perkembangannya Warung Burjo ini tidak hanya menyediakan bubur
kacang hijau saja namun sudah menyediakan berbagai variasi makan.
Warung Burjo ini akan dinamai dengan “Ayo NgeBURJO”. Menggunaka n
komunikasi word of mouth dan pemanfaatan instagram guna
memperluas saluran distribusi informasi serta membagikan brosur
kepada masyarakat.
2.2. Struktur Organisasi

Pemilik : Erina Eka Dyah Agustin/111911058

3
BAB III

ANALISIS BISNIS DAN SEKTOR INDUSTRI

3.1. Sektor Industri


a. Permintaan
Peranan Burjo atau Warmindo sangat penting mengingat kebutuhan
primer masyarakat terkait makan dan minum yang harus dipenuhi secara
real-time. Burjo “Ayo NgeBURJO” dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat menyediakan pelayanan 1x24jam atau sehari full. Hal
tersebut dilakukan guna memberikan pelayanan prima sehingga dapat
membuat konsumen puas atas apa yang dilakukan manajemen Burtime.
Dahulu orang-orang sangat susah apabila mencari makanan bahkan
paling cuma beberapa opsi saja yang bisa dibeli. Padahal, terutama
kalangan pekerja khusunya banyak anak kos pasti sangat berpengaruh
terhadap adanya Burjo.
b. Penawaran
“Ayo NgeBURJO” terus berusaha menjaga kualitas dari menu khas
yang jadi pembeda dari burjo yang lain dan menu-menu lainnya. “Ayo
NgeBURJO” harus terus berusaha untuk berinovasi dengan menu- menu
baru yang nikmat dan khas. Menawarkan sistem service excellent untuk
lebih mengutamakan kepuasan pelanggan karena nantinya terkait
loyalitas yang diberikan oleh pelanggan.
c. Peluang Pasar
1)Market Potensial
Market Potensial atau pasar potensial dari “Ayo NgeBURJO” yakni
seluruh masyarakat terutama pekerja PT dan remaja karena tempat yang
ada di burjo sangat menunjang untuk rapat, nongkrong, dan mengerjakan
tugas kelompok.
2) Market Share

4
5

untuk semua kalangan karena menyajikan menu yang paling murah


sehingga semua kalangan dinilai mampu untuk membeli di Burjo “Ayo
NgeBurjo”.
3.2. Aspek Pasar dan Pemasaran
a. Harga
Harga standar dan relatif murah dari Burtime yang meliputi menu
makanan mulai dari Rp. 8.000, Indomie dan Mie mulai dari Rp. 6.000,00 ,
Burjo mulai dari Rp. 7.000,00 , Minuman mulai dari Rp. 1.000,00 ,
Topping mulai dari Rp. 1.000,00 dan Lain-lain mulai dari Rp. 8.000,00
b. Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang dilakukan
Kegiatan pemasaran yang dilakukan lebih diutamakan melalui online
advertising karena dapat menekan biaya dan lebih efektif serta efisien
dibandingkan dengan offline advertising. Selain itu, melalui online
advertising tentu dapat lebih menguntungkan karena iklan dapat
menyesuaikan dengan fokus target yang diinginkan secara spesifik. Online
advertising yang dilakukan yaitu dengan melalui digital marketing
berupa influence dan pemanfaatan media sosial. Dengan digita l
marketing dapat lebih mudah menjangkau konsumen secara tepat dan
lebih relevan. Namun, offline advertising juga dilakukan untuk lebih
mendapatkan emosional calon konsumen dengan strategi word of mouth.
c. Strategi Pemasaran
Selain kegiatan promosi yang dilakukan melalui word of mouth, sosial
media instagram dan influencer, “Ayo NgeBURJO” juga mempunya i
strategi pemasaran sebagai berikut:
a. Harga produk disesuaikan dengan pasar
b. Tempat parkir yang luas dan dapat diisi baik mobil atau motor
c. Mempertahankan kualitas dan cita rasamasakan
d. Menyediakan menu masakan dengan beberapa level pedas
dan banyaknya varian yang tersedia
3.3. Aspek Teknis dan Operasi
a. Lokasi Usaha

5
6

Lokasi usaha Burjo “Ayo NgeBURJO” sangatlah strategis


karena berada di tengah-tengah wilayah kampus, perumahan, dan kos
mahasiswa ataupun karyawan yang berada di Tembalang.
b.Fasilitas dan Kegiatan Operasi
Layanan yang diberikan oleh Burjo berupa tempat yang nyaman
dilengkapi dengan sinyal wifi yang cepat serta adanya kipas angin yang
dapat memperlancar sirkulasi udara. Kepercayaan yang dibangun oleh
“Ayo Ngeburjo” kepada para konsumen adalah dengan fasilitas yang
diberikan mulai service yang selalu mengedepankan tanggung jawab,
dapat terkoordinasi dengan rapi dan tertib sampai detail-detail
komunikasi dengan pelanggan juga sangat diperhatikan
c.Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam menjalankan bisnis yaitu
tenanga kerja sudah memiliki kompetensi untuk dapat bekerja dalam
tim, sopan, dapat berkomunikasi dengan baik, dapat mengkoordinas ika n
suatu pekerjaan, teliti, dan bertanggung jawab.
d.Teknologi
Adanya penerapan teknologi tersebut menuntut tenaga kerja
yang ada di Burjo “Ayo NgeBurjo” untuk dapat adaptasi terharap adanya
perubahan tersebut seperti pembayaran yang dilakukan yang melalui E-
money atau cashless seperti Go-Pay, Ovo, QRIS, dan Shopee Pay. Fitur
share location juga menggunakan qr code guna membantu untuk
pengunjung yang ingin ke tempat Burjo “Ayo NgeBURJO” itu sendiri

2.3. Aspek Sumber Daya Manusia


1. Rekrutmen dan seleksi
2. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
3. Kinerja dan Penilaian Kinerja
2.4. Aspek Keuangan

a. Komponen Biaya Investasi dan Biaya Operasional

1) Biaya Investasi
7

Investasi barang modal terdiri dari peralatan operasional dengan jumlah


biaya investasi sebesar Rp193.616.500,- yang terdiri dari biaya prasarana dan
biaya peralatan dengan nilai penyusutan tiap tahun sebesar Rp7.155.375,- serta
nilai sisa sebesar Rp9.000.000,-

2) Biaya Operasional

Biaya operasional terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya kebutuhan pokok,
biaya overhead, dan biaya lain-lain. Biaya tenaga kerja terdiri dari tenaga
kerja tetap. Jumlah tenaga kerja tetap adalah 4 orang dengan total upah pada tahun
ke-1 sebesar Rp48.000.000,-dan diasumsikan mengalami kenaikan sebesar 5% tiap
tahunnya. Jumlah biaya kebutuhan pokok pada tahun ke-1 sebesar
Rp76.968.000,-. Jumlah biaya overhead pada tahun ke-1 sebesar Rp7.728.000,-
dan jumlah biaya lain-lain pada tahun ke-1 sebesar Rp240.000,-. Biaya overhead
dan biaya lain-lain juga mengalami peningkatan yang telah diasumsikan sebesar
15% pada setiap tahunnya

b. Komponen Dana Investasi dan Modal Kerja

1) Dana Investasi

Dalam menjalankan bisnis, Burjo dilakukan pemenuhan kebutuhan dana


investasi. Dana investasi dan modal kerja berasal dari modal sendiri. Dana proyek
yang bersumber dari dana sendiri sebesar Rp193.616.500,-.

2) Modal Kerja

Modal kerja merupakan kebutuhan dana yang digunakan untuk


membiayai produksi awal sebelum pendapatan usaha diperoleh, yang terdiri
dari:

a) Kebutuhan Modal Kerja Per Tahun Kebutuhan modal kerja terdiri dari
biaya kebutuhan pokok, biaya tenaga kerja,biaya overhead, dan biayal ain- lain
dengan jumlah pada tahun ke-1 sebesar Rp132.936.000,- dan mengalami kenaikan
tiap tahunnya.
8

b) Kebutuhan Modal Kerja Per Bulan

Kebutuhan modal kerja per bulan didapatkan dari perhitungan modal


kerja per tahun yang dilakukan pembagian sebanyak 12 bulan. Maka
kebutuhan modal kerja per bulan sebesar Rp11.078.000,-.

c) Kebutuhan Modal Kerja Untuk Peralatan Operasional

Kebutuhan modal kerja untuk peralatan operasional terdiri dari: bolpoin


dan nota. Jumlah kebutuhan modal kerja untuk peralatan operasional per
bulan sebesar Rp11.500,-. Jumlah kebutuhan modal kerja untuk peralatan
operasional per tahun sebesar Rp138.000,-.

d) Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan (HPP) pada Burjo atau disebut juga dengan cost
of revenue terdiri dari biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Total
dari Harga Pokok Penjualan (HPP) pada tahun ke-1 sebesar Rp132.696.000,-.
Dengan jumlah 12 bulan per tahun pada tahun ke-1 maka dihasilkan Harga
Pokok Penjualan (HPP) per bulan sebesar Rp11.058.000,-

e) Operasi dan Pendapatan

Bisnis Burjo memiliki output penjualan dari penjualan makanan dan


minuman. Diasumsikan Burjo beroperasi selama 12 bulan dalam 1 tahun
pertama. Diasumsikan pendapatan rata-rata tiap bulan yaitu Rp33.000.000,-
dengan peningkatan 15%setiap tahun. Sehingga pada tahun ke-1 total omset yang
didapatkan adalah Rp.396.000.00,-.

f) Proyeksi Laba Rugi dan Break Event Point

Hasil proyeksi laba rugi menunjukkan bahwa setiap tahunnya bisnis pada
Burjo mampu menghasilkan keuntungan. Proyeksi laba rugi selama 4 tahun
menunjukkan bahwa usaha ini mendapatkan laba bersih pada tahun ke-1 sebesar
Rp254.629.082,- dengan profit margin sebesar 64,30%. Profit margin
menunjukkan peningkatan pada setiap tahunnya. Laba yang didapatkan ini
9

akan digunakan untuk mendanai aktivitas operasional pada periode berikutnya


oleh Burjo “Ayo NgeBURJO”.
REFERENSI

Dzulhadi, A. A., Wulandari, P., Aziz, N. A., Windani, A., & Pratiwi, R. (2022).
Analisis penerapan perspektif balanced scorecard terhadap kinerja UMKM
(Studi kasus Waramindo di Kota Semarang0. Seminar Nasional Akuntansi
dan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AMA Salatiga, 127–136.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK


INDONESIA. (2022). Pengembangan UMKM Menjadi Necessary Condition
untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi. SIARAN PERS:
HM.4.6/240/SET.M.EKON.3/5/202.

Pranoto Aji. (2020). PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA


MELALUI USAHA TAMAN MAKAN SEHAT WARMINDO TAMANS
DI ERA PANDEMI COVID-19. Pranoto Aji (2022), 5(3), 248–253.

Siti Nur Azzura - Merdeka.com. (2022). Kontribusi UMKM ke PDB Capai


Rp8.574 Triliun di 2021. Merdeka.com.

10

Anda mungkin juga menyukai