Anda di halaman 1dari 1

Hybrid Financial Instrument

Salah satu instrument keuangan yang saat ini banyak digunakan oleh perusahaan
dalam melakukan investasi adalah “hybrid financial instrument”. Dari sisi
pertimbangan komersial, inovasi instrument keuangan dengan menggunakan hybrid
financial instrument akan memberikan keuntungabn bagi perusahaan saat menghadapi
risiko investasi yang besar. Inovasi instrument keuangan dalam hybrid financial
instrument dapat dilihat pada karakteristiknya yang mencampurkan karakteristik
instrument utang dan sekaligus karakteristik intrumen modal, lihat Tabel berikut.

Tabel. Karakteristik Utang dan Penyertaan Modal


Utang Penyertaan Modal
Dana akan dikembalikan dalam jangka Dana hanya akan dikembalikan pada
waktu yang telah ditetapkan saat likuidasi
Imbalan dari utang harus tetap dibayar Imbalan dari penyertaan modal
meskipun penerima utang dalam tergantung dari performa usaha
keadaan merugi penerima modal
Dalam keadaan likuidasi, pemberi utang Hak pemberi modal (pemegang saham)
(kreditor) memiliki hak prioritas atas atau asset merupakan hak tagih terakhir
aset setelah kreditor
Pemberi utang (kreditor) tidak memiliki Pemberi modal (pemegang saham)
control atas perusahaan memiliki control atas perusahaan
Menurut Duncan, hybrid financial instrument didefinisikan sebagai instrument
keuangan yang memiliki karakteristik ekonomi yang tidak konsisten, baik secara
parsial maupun keseluruhan terhadap bentuk legalnya, sementaraitu, OECD
mendefinisikan hybrid financial instrument sebagai instrument keuangan yang
diklasifikasikan berbeda diantara negara-negara yang terlibat dalam transaksi
instrument tersebut, misalnya sebagai pinjaman di satu negara dan sebagai modal di
negara lainnya. Contoh hybrid financial instrument yang sering ditemui, antara lain:
saham preferen (preference shares), silent partnership, shareholder loan,
participation bonds, convertible bonds, warrant bonds, dan profit participants loans.

Anda mungkin juga menyukai