Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Secara umum hasil dari penelitian pengembangan adalah

menghasilkan produk baru yang nantinya akan dipakai dalam kegiatan

latihan untuk mempermudah pelatih dalam menyampaikan materi latihan

serta mempermudah pelatih atau tenaga pengajar untuk mencapai hasil

belajar yang diharapkan. Penelitian pengembangan model futsal (beyb)

melalui pendekatan strategi latihan secara khusus memilki beberapa tujuan

diantaranya adalah:

a. Mengembangkan model latihan menyerang dalam permainan Futsal

melalui pendekatan strategi latihan.

b. Mengembangkan model latihan bertahan dalam permainan Futsal

melalui pendekatan strategi latihan.

c. Memperoleh data empiris tentang keefektifan model latihan

Menyerang dan bertahan pada olahraga futsal dan peningkatan

keterampilan pada permainan futsal.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat dan Subyek Penelitian

Penelitian Dilaksanakan Di GOR Futsal FIK Universitas Negeri Makassar.

Subyek pada penelitian ini adalah Atlet Futsal Se kota Makassar.

121
122

2. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan dalam penelitian riset dan pengembangan dengan

mengacu pada penelitian riset dan pengembangan dari Borg and Gall

memerlukan waktu 3 bulan lebih dengan perincian waktu sebagai berikut:

a) Analisis kebutuhan

b) Perencanaan pengembangan model

c) Pengembangan desain model latihan

d) Validasi pakar dan revisi model

e) Ujicoba kelompok kecil dan revisi

f) Ujicoba lapangan dan revisi

C. Karakteristik Model yang Dikembangkan

Perencanaan dan penyusunan dibuat agar dapat memberikat petunjuk

dan tuntunan yang jelas dalam pelaksanaan penelitian nantinya dalam

latihan, perencanaan dan penyusunan model latihan merupakan faktor yang

menentukan keberhasilan sebuah program. Sehubungan dengan itu maka

model latihan menyerang dan bertahan dalam permainan futsal yang akan

disusun dan dikembangkan berupa modifikasi dan kreatifitas dalam bentuk

model latihan melalui pendekatan strategi latihan.

Model latihan menyerang dan bertahan dalam permainan futsal yang

dikembangkan bertujuan untuk melatih keterampilan menyerang dan

bertahan dalam permainan futsal.


123

D. Pendekatan dan Metode Penelitian

Ditinjau dari tujuannya untuk menghasilkan atau mengembangkan

suatu produk, penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian

pengembangan. Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut.1 Pengembangan meliputi kegiatan percobaan dan

penyempurnaan terhadap suatu produk pengembangan.

Hasil akhir dari kegiatan penelitian dan pengembangan adalah model

latihan menyerang dan bertahan pada permainan Futsal melalui pendekatan

strategi latihan. Tentunya hasil akhir penelitian dan pengembangan ini akan

menghasilkan desain model latihan baru yang lengkap dengan spesifikasi

produknya, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan dalam proses

latihan.

E. Langkah-langkah Pengembangan Model

1. Penelitian Pendahuluan

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

mengadakan penelitian pendahuluan dengan melaksanakan analisa

kebutuhan akan pengembangan model latihan menyerang dan bertahan

pada permainan Futsal, yang menurut pengamatan pelatih bahwa dalam

situasi bermain sangat dibutuhkan teknik menyerang dan bertahan yang baik,

1
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dsan R&D
(Bandung: Alfa beta, 2012) h. 297
124

tujuan utama dari strategi menyerang dan bertahan melalui pendekatan

strategi latihan yang diterapkan ialah agar semua pemain dapat melakukan

dan mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya dalam bermain dan dalam

menyusun serangan melalui pola permainan yang lebih bervariasi dalam

bermain, sehingga banyak terciptanya gol ke gawang lawan sehingga

nantinya diharapkan penelitian riset dan pengembangan model yang

dilakukan dapat memberikan model latihan baru yang dapat digunakan

dalam latihan futsal dan akhirnya memberikan hasil terbaik bagi model latihan

yang terbaru dan berkualitas, dengan adanya model latihan menyerang dan

bertahan melalui pendekatan strategi latihan yaitu untuk meningkatkan mutu

dan kualitas permainan futsal.

2. Perencanaan Pengembangan Model

Langkah selanjutnya adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

pengembangan model. Penelitian riset dan pengembangan model ini

menggunakan langkah-langkah pengembangan model yang dikembangkan

oleh Borg and Gall, langkah-langkah pengembangan modelnya tersebut

meliputi:

1) Pertama kali yang ditentukan adalah Masalah atau potensi yang

menjadi dasar pengembangan model

2) Selanjutnya dilakukan pengumpulan informasi sebagai landasan

pemikiran untuk membuat konsep


125

3) Pembuatan model latihan (rancangan produk), bentuk rancangan

tersebut adalah model latihan bertahan permainan futsal.

4) Validasi desain, dilakukan oleh ahli yang bersangkutan,

5) Revisi, dari hasil uji ahli (validasi desain)

6) Ujicoba produk, dilakukan dengan mempraktekkan model latihan

Menyerang dan bertahan dalam permainan futsal

7) Revisi hasil uji coba produk

8) Ujicoba pemakaian atau uji kelompok yang lebih besar, 120 subyek

9) Revisi produk kedua, revisi dilakukan oleh ahli, guna memperoleh hasil

yang sempurna

10) Model dapat diproduksi

3. Validasi, Evaluasi, dan Revisi Model.

a. Telaah Para Pakar (Expert Judgement).

1). Revisi Produk I.

Untuk memperbaiki kekurangan pada model latihan yang dibuat

sebelumnya, maka model latihan tersebut diberikan kepada 3 orang ahli. Ahli

Tes dan Pengukuran, ahli Pengembangan model, dan Ahli futsal.

2). Produksi Prototipe.

Setelah model latihan direvisi oleh ahli dengan benar, maka langkah

berikutnya adalah memperkenalkan dan mempraktekkan model latihan


126

menyerang dan bertahan tersebut. Pada produksi prototipe ini dilakukan

melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Persiapan alat-alat yang dibutuhkan sesuai dengan bentuk latihan

menyerang dan bertahan pada permainan futsal.

2. Mempraktekkan model latihan menyerang dan bertahan pada permainan

futsal yang telah dibuat oleh peneliti

3). Uji Coba Prototipe.

Kemudian tahap selanjutnya adalah uji coba prototipe, ini dimaksudkan

untuk mencari masukan, saran dan penilaian terhadap produk yang akan

dikembangkan. Pelaksanaan uji coba dilakukan melalui tahapan-tahapan,

yaitu:

1. Menetapkan desain uji coba

2. Menetapkan subyek uji coba

3. Menyusun instrumen penyusunan data

4. Menetapkan teknik analisis data.

4).Revisi produk II.

Setelah produk awal diujicobakan, untuk mengetahui tingkat

keefektifannya maka dilakukan revisi, dari ahli/pelatih futsal maupun para

atlet (uji coba tahap I dan uji coba tahap II).


127

5). Reproduksi.

Kemudian pada tahap terakhir yaitu reproduksi. Pada tahap ini

dilakukan perbaikan kembali terhadap produksi prototipe yang sudah direvisi

dengan sempurna. Sehingga produk akhir dari model latihan menyerang

dan bertahan melalui pendekatan strategi latihan adalah model latihan yang

sudah dapat digunakan serta dipakai untuk menambah penguasaan dalam

menyerang dan bertahan pada permainan Futsal.

b). Uji Coba Kepada Kelompok Kecil (Small Group Try-out).

Uji coba produk dilakukan untuk mengumpulkan data yang digunakan

sebagai dasar untuk menetapkan kelayakan produk yang dikembangkan

peneliti. Tahap-tahap dalam uji coba produk ini antara lain:

1. Menetapkan desain uji coba.

2. Menetapkan subyek uji coba.

1). Desain Uji Coba.

Tujuan dari desain uji coba adalah untuk memperoleh data yang

dibutuhkan guna memperbaiki produk secara lengkap. Desain uji coba

dilakukan melalui dua tahap, yaitu evaluasi tahap pertama dan evaluasi tahap

kedua. Kedua tahap ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang

kebermaknaan produk yang dikembangkan.


128

1.1). Evaluasi Tahap Pertama.

Tujuan dari evaluasi tahap pertama ini adalah untuk mengetahui

kesesuaian model yang hendak diproduksi dan dikembangkan. Evaluasi

tahap pertama terdiri dari :

1) Tinjauan dan analisa ahli, yang meliputi ahli Tes dan pengukuran, ahli

pengembangan dan ahli/ pelatih Futsal. Untuk ahli/pelatih Futsal

berfungsi memberikan informasi dan penilaian tentang kesesuaian materi

latihan Futsal, sehingga nantinya akan terhimpun saran-saran dari ketiga

ahli.

2) Uji coba tahap I (kelompok kecil). Pada tahap ini menggunakan subyek

15 orang, yang digunakan sebagai subyek pada tahap ini adalah Atlet

futsal se kota Makassar. Tujuan dari uji coba tahap I ini untuk mendapat

masukan dengan jalan mengidentifikasi dan menyempurnakan produk

yang dikembangkan setelah ditinjau oleh beberapa ahli. Langkah-langkah

uji coba ini meliputi:

a. Penjelasan tentang konsep produk kepada subyek (Atlet).

b. Memberikan contoh model latihan menyerang dan bertahan pada

permainan Futsal yang telah dibuat.

c. Meminta pemain untuk mempraktekkan model latihan yang telah

dibuat.
129

d. Dari mencoba dan melakukan pengembangan item-item model latihan

menyerang dan bertahan pada permainan Futsal diambil nilai dengan

tingkat kesulitan setiap item model latihan bertahan tersebut.

3) Revisi produk pertama, hasil dari tinjauan dan analisis beberapa ahli akan

memunculkan revisi-revisi pada produk pengembangan. Sehingga hasil

revisi para ahli akan menjadi produk II berupa model latihan menyerang

dan bertahan pada permainan futsal dengan latihan siap produksi yang

akan diuji cobakan di lapangan. Selain itu juga untuk merevisi instrumen

yang telah diuji cobakan, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk

menilai atlet pada tahap uji coba lapangan

1.2). Evaluasi Tahap Kedua.

Evaluasi tahap kedua ini akan dilaksanakan uji coba tahap II oleh

pemain futsal se kota Makassar dengan jumlah 120 orang. Sehingga produk

berupa model latihan menyerang dan bertahan pada permainan futsal akan

menjadi lebih sempurna lagi, dan dapat diterapkan dengan sebaik-baiknya.

2) Subyek Uji Coba.

Dalam pengembangan ini subyek uji coba yang digunakan meliputi:

a. Tinjauan para ahli yang terdiri dari 3 orang ahli, yaitu ahli tes dan

pengukuran, ahli pengembangan model dan ahli futsal. Kualifikasi ahli

dalam pengembangan ini harus ditentukan dalam peranannya melakukan

evaluasi atau revisi. Untuk ahli/pelatih Futsal harus memiliki karakteristik,

antara lain: (1) minimal sudah menghasilkan juara tingkat nasional, (2)
130

menguasai teknik keterampilan Futsal dengan baik (3) menjadi pelatih

minimal 3 tahun.

b. Subyek analisis kebutuhan sebanyak 15 Atlet Futsal Se Kota Makassar.

c. Uji coba tahap II, subyek uji coba terdiri 120 orang Atlet Futsal se Kota

Makassar.

c). Uji Coba Lapangan (Field Try-out).

Kegiatan selanjutnya dalam penelitian ini adalah menguji coba model

latihan menyerang dan bertahan pada subyek uji coba yang menjadi sasaran

penelitian. Uji coba ini dilakukan di GOR Futsal FIK UNM Makassar dengan

jumlah subyek penelitian adalah 120 orang Atlet Futsal Se Kota Makassar,

dimana uji coba lapangan ini dilakukan selama 3 bulan sebanyak 16 kali

pertemuan.

4. Implementasi Model.

a. Pengumpulan Data.

Peneliti mengimplementasikan dan menyebarkan produk (desiminasi)

yang sudah mengalami revisi dan sudah final kepada para pengguna seperti

pelatih-pelatih klub futsal melalui forum pertemuan dalam suatu seminar dan

menuliskan dalam jurnal. Sebagai evaluasi sumatif maka produk akan di

desiminasi pada atlet futsal dalam kurun waktu satu semester (6 bulan),

sehingga kemudian peneliti dapat melihat kefektifan dan keefisienan produk

dalam proses latihan.


131

b. Analisis Data.

1). Jenis Data

Data yang digunakan pada pengembangan model latihan menyerang

dan bertahan melalui pendekatan strategi latihan pada permainan futsal ini

adalah data kualitatif, karena data yang diperoleh dinyatakan dengan kalimat

dan bukan dengan angka. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan cara

mengubah data kualitatif ke kuantitatif dengan jalan memberi skor pada data

kualitatif tersebut.

2). Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan instrumen tes menyerang dan tes bertahan untuk analisis

kebutuhan, kuesioner model evaluasi para ahli, dan hasil penilaian atlet

(dalam uji coba tahap I dan uji coba tahap II). Instrumen identifikasi

kebutuhan dalam penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mendapatkan

data pendapat para ahli/ pelatih terhadap materi latihan yang pernah atau

sedang mereka gunakan, dan materi latihan seperti apa yang mereka

inginkan. Instrumen ini juga didasarkan pada konsep tentang evaluasi materi

latihan. Instrumen uji lapangan awal dan utama disusun berdasarkan konsep

evaluasi dari para atlet.

Sebelum evaluasi dari para ahli, responden mengisi angket untuk

pengambilan data dijelaskan dahulu beberapa tata cara pengisian dari

angket, seperti berikut :


132

a. Sebelum mengisi instrumen ini dimohon terlebih dahulu membaca

petunjuk yang disediakan.

b. Mohon anda mengamati pengembangan model latihan menyerang dan

bertahan pada permainan futsal, kemudian mengisi lembar instrumen

evaluasi yang telah disediakan dengan memberikan penilaian yang

menurut anda sesuai dengan kemampuan atlet.

c. Pedoman penilaiannya adalah sebagai berikut :

 Baik sekali dengan kategori skor penilaian 4, apabila ahli setuju jika

atlet mampu dalam melakukan keseluruhan gerakan kriteria

menyerang atau bertahan.

 Baik dengan kategori skor penilaian 3, apabila ahli setuju jika atlet

mampu dalam melakukan hampir semua gerakan kriteria menyerang

atau bertahan.

 Cukup dengan kategori skor penilaian 2, apabila ahli setuju jika atlet

mampu dalam melakukan beberapa gerakan kriteria menyerang atau

bertahan.

 Kurang dengan kategori skor penilaian 1, apabila ahli setuju jika atlet

hanya mampu dalam melakukan sebagian gerakan kriteria menyerang

atau bertahan saja.

d. Saran-saran sebagai perbaikan mohon ditulis pada lembar yang telah

disediakan.
133

Setelah data diperoleh kemudian dilakukan analisis data untuk setiap

ahli, yang meliputi ahli tes dan pengukuran, ahli pengembangan model dan

ahli futsal.. Sedangkan untuk mengetahui hasil produk berupa model latihan

menyerang dan bertahan pada permainan futsal yang di uji cobakan kepada

atlet sudah berhasil atau belum, maka data yang harus dikumpulkan untuk

penilaian menyerang yaitu: dari segi ketepatan mengumpan, menahan bola

(control), pandangan, penempatan posisi tubuh, membaca permainan,

pergerakan tanpa bola, memanfaatkan peluang, kreatifitas menyerang, tepat

mengambil keputusan dan penyelesaian akhir. Sedangkan untuk penilaian

bertahan, yaitu: Membaca pergerakan lawan, kebenaran zona, pergerakan

zona, antisipasi penyerangan lawan, memanfaatkan peluang, penyelamatan

gawang dan kerja sama dalam menyelamatkan gawang.

c. Uji Efektivitas

Uji coba ini bertujuan untuk (1) untuk mengetahui apakah desain

model telah diterapkan dengan baik dan benar, dan (2) seberapa efektifkah

hasil penerapan model terhadap tujuan penelitian ini. Dengan demikian

pendekatan kuantitatif digunakan untuk mencari efektifitas tersebut dengan

rancangan penelitian pra-eksperimen berbentuk the one group pretest-

posttest design.2

Tabel 3.1 Desain Penelitian dalam Uji Efektifitas Model


2
Ali Maksum. Metode Penelitian Dalam Olahraga (Surabaya: Unesa University Press,
2012), h. 29
134

Subjek Pres-Test Perlakuan Post-Test

R O1 P O2

Langkah yang dilakukan dalam uji coba ini antara lain; (1) menetapka

kelompok subjek penelitian; (2) melaksanakan pre-test (O1); (3) mencoba

model yang telah dikembangkan; (4) melaksanakan post-test (O2); (5)

mencari skor rata-rata pre-test dan post-test dan dibandingkan antar

keduanya; (6) mencari selisih perbedaan kedua rata-rata tersebut melalui

metode statistic (uji-t) untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang

signifikan dari penggunaan model Rumus untuk mengolah data secara

keseluruhan subyek uji coba menggunakan prosedur uji-t dan menggunakan

aplikasi SPSS 22 .

X 1−X 2
t=

√ s12 s 22
[ ][ √ ]
+ −2r 1
n1 n2
s
√ n1
s2
n2

Keterangan :
B : Rata-rata beda
SB : Simpangan Baku Beda
X1 : Rata-rata X1
X2 : Rata-rata X2
r : Koefesien Korelasi
S1 : Simpangan Baku 1
S2 : Simpangan Baku 2
2
S1 : Varians 1
S22 : Varians 2

Anda mungkin juga menyukai