Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI KEPOLISIAN (PESTLE ANALYSIS)

ANALISIS RESIKO INSTANSI KEPOLISIAN


NAMA : 1. MUHAMAD CECEP REZA (H-17)
2. NAUFAL MILADI (H-21)

PESTLE ANALYSIS

P-POLITIK :
Saat ini polri dihadapkan oleh tahun politik untuk disiapkan menghadapi pemilu tahun
2024. polri dituntut untuk netral dan mampu mengatasi segala resiko yang akan
dihadapi.
Saat ini polri sedang diterjang badai dikarenakan banyak dari oknum2 kepolisian yang
terlibat kasus pidana contoh kasus FS, sehingga pandangan masyarakat yang buruk
terhadap polri yang membuat kepolisian RI kesulitan dalam melaksanakan
tupokisinya dikarenakan menurun drastisnya angka kepercayaan masyarakat terhadap
instansi kepolisian.

E-EKONIMIS :
Polri mempunyai peran penting dalam perkembangan ekonomi Indonesia maupun
global, untuk itu tugas polri yang utama adalah menjaga keamanan dan ketertiban
serta kestabilan kondisi negara sehingga dapat memberikan kemudahan bagi investor
untuk melaksanakan investasi dan menjalankan kegiatan ekonomi nasional dengan
baik.

S-SOSIAL :
Polri sedang menghadapi banyak masalah yang mengakibatkan rasa kepercayaan
masyarakat kepada polri berkurang secara drastis. Setiap Tindakan yang dilakukan
oleh polri akan dinilai oleh masyarakat. Mengahadapi hal tersebut polri saat inin
dituntun untuk menghilangkan budaya budaya yang selama ini terikat di tubuh polri.
Budaya Hedonisme, Arogan wajib dihilangkan dan Budaya melayani dengan senyum
sapa salam Kembali dicanangkan.

T-TEKNOLOGI :
Polri dalam pelaksanaan tugasnya memiliki tools yang mana membantu tugas anggota
kepolisian dalam melaksanakan tugasnya, hal ini disesuaikan dengan perkembangan
zaman agar polri dapat menghadapi bermacam2 permasalahan yang datang di era
kemajuan globalisasi ini dan cenderung tidak ketinggalan zaman sebagai contoh :
sudah tidak relevannya tilang konvensional dikarenakan faktor2 lapangan sehingga
dimunculkan sebuah aplikasi yang membantu tugas penegakkan hukum di lapangan
yaitu ETLE. Yang mana ETLE ini membantu tugas kepolisian dalam penegakkan
hukum yang mengurangi resiko oknum2 kepolisian yang pungli di lapangan.

L-LEGAL :
Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia masih menjadi dasar hukum berjalannya tugas dan
kewajiban Polri. Selain itu Polisi masih menangangani kasus Tindak Pidana
berdasarkan KUHP dan juga melakukan Tindakan kepada Tindak Kejahatan di luar
berdasar UU di luar KUHP yang mengatur hal tersebut melalui Unit Tipiter dan
Tipidsus Yang akan dihadapi oleh Polri kedepan akan lebih banyak di dalam Cyber
Crime sehingga saat ini masih perlu penguatan dasar hukum dan Tindakan bagi polri
dalam menghadapi Cyber Crime.

E-EKOLOGIS :
Dalam lingkungan Lokal : Polri menangani kasus tindak pidana ringan hingga umum
seperti pencurian, pembegalan, pembunuhan dan lain-lain, tidak hanya di bagian
penindakan pidana, tetapi polri juga bergerak dibidang pengamanan lalu lintas oleh
Korlantas Polri, Tindakan sosialisasi Oleh Korbinmas dan lainnya, Dalam lingkungan
Nasional : Menghadapi konflik di Papua, polri melalui Korps Brimob terjun langsung
dan senantiasa melakukan pengamanan dan penindakan kepada kelompok separatis
tersebut. Polri juga melakukan pengamanan Laut udara melalui Kor Polairud Polri.
Dalam Lingkungan Internasional : Covid 19 dan Persiapan Resesi Ekonomi 2023
Polri berperan penting dengan melakukan pengamanan dan penindakan supaya
Indonesia tetap mampu bertahan dalam menghadapai gencaran Internasional.

Anda mungkin juga menyukai