Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

Hukum Bisnis dan Regulasi


DOSEN PENGAMPU
RISVAN AKHIR ROSWANDI S.Sy. MH

SISTEM HUKUM

Oleh:
Kelompok 1

1. Muhammad Rizki NIM. 12270310460


2. Yogi Maisa Kesuma NIM. 12270311594
3. Yusrianda NIM. 12270313143

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
KELAS E
TAHUN 1444 H/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayahnya sehingga mampu menyelesaikan makalah pada mata kuliah
hukum bisnis dan regulasi dengan judul sistem hukum.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu


kami dalam menyelesaikan makalah ini. Harapan kami semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 14 Maret 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………... ii
DAFTAR ISI……………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………... 2
C. Tujuan Penulisan ……………………………………..... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan ruang lingkup sistem hukum…………... 3
B. Sistem hukum di Indonesia…………………….............. 4
C. Manajemen hukum bisnis……….………….…….……. 5
D. Subjek dan objek hukum bisnis………….……….……. 6
E. Sumber-sumber hukum bisnis……………....…………. 7

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………... 9
B. Saran……………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………… 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem hukum bisnis merujuk pada sekumpulan peraturan hukum yang mengatur
hubungan antara entitas bisnis dengan satu sama lain, serta antara bisnis dengan
individu dan badan hukum lainnya. Sistem hukum bisnis merupakan satu aspek
penting dalam aktivitas ekonomi global yang berkelanjutan. Dalam sistem ini, hukum
bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bisnis agar dapat
beroperasi secara efektif dan efisien, sambil memastikan bahwa hak-hak individu dan
badan hukum dilindungi dengan baik.
Sistem hukum bisnis sangat penting bagi keberhasilan ekonomi suatu negara.
Melalui sistem ini, hukum dapat melindungi bisnis dari praktik bisnis yang tidak adil,
menyelesaikan konflik yang terjadi antara bisnis dan pihak lain, serta memberikan
bimbingan dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Hal ini membantu
membangun kepercayaan antara bisnis dan masyarakat, dan menciptakan lingkungan
ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.
Sistem hukum bisnis bervariasi dari satu negara ke negara lainnya, bergantung
pada sejarah, budaya, dan nilai-nilai hukum yang berlaku. Misalnya, sistem hukum
bisnis di negara-negara yang menganut sistem hukum umum, seperti Inggris dan
Amerika Serikat, lebih banyak didasarkan pada preseden hukum atau keputusan
pengadilan sebelumnya, sedangkan negara-negara yang menganut sistem hukum
kontinental, seperti Prancis dan Jerman, lebih didasarkan pada hukum tertulis.
Sistem hukum bisnis modern dihadapkan pada banyak tantangan dalam
menjawab kebutuhan bisnis yang terus berkembang. Beberapa tantangan ini meliputi

iv
regulasi yang semakin kompleks, meningkatnya permintaan untuk perlindungan hak
kekayaan intelektual, serta perubahan teknologi dan globalisasi. Untuk mengatasi
tantangan ini, sistem hukum bisnis harus tetap relevan dan dapat beradaptasi dengan
cepat terhadap perubahan dalam lingkungan bisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan ruang lingkup sistem hukum?
2. Bagaimana sistem hukum di Indonesia?
3. Bagaimana manajemen hukum bisnis?
4. Apa saja subjek dan objek hukum bisnis?
5. Apa sumber-sumber hukum bisnis?

C. Tujuan Masalah
1 Mengetahui pengertian dan ruang lingkup sistem hukum
2 Mengetahui sistem hukum di Indonesia
3 Mengetahui manajemen hukum bisnis
4 Mengetahui subjek dan objek hukum bisnis
5 Mengetahui sumber-sumber hukum hisnis

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan ruang lingkup sistem hukum


Sistem hukum adalah suatu kerangka hukum yang mencakup aturan-aturan,
prinsip-prinsip, prosedur, dan lembaga-lembaga yang berwenang untuk menegakkan
hukum dalam suatu negara atau wilayah tertentu. Sistem hukum mengatur perilaku
manusia dan memberikan dasar bagi tata kelola dan keadilan dalam masyarakat.

Ruang lingkup sistem hukum mencakup berbagai hal, antara lain:

1. Aturan-aturan hukum: Sistem hukum mengatur berbagai aturan hukum yang


meliputi hukum perdata, hukum pidana, hukum tata negara, hukum internasional,
dan hukum agama.

2. Prinsip-prinsip hukum: Sistem hukum juga mencakup prinsip-prinsip hukum


seperti prinsip keadilan, prinsip kesetaraan, prinsip perlindungan hak asasi
manusia, dan prinsip persamaan di depan hukum.

3. Proses hukum: Sistem hukum mencakup proses hukum yang meliputi prosedur
peradilan, prosedur pengadilan, prosedur arbitrase, prosedur alternatif
penyelesaian sengketa, dan prosedur lainnya yang digunakan untuk menegakkan
hukum.

vi
4. Lembaga hukum: Sistem hukum juga mencakup lembaga-lembaga yang
berwenang untuk menegakkan hukum seperti pengadilan, kejaksaan, kepolisian,
badan peradilan agama, dan lainnya.

5. Konstitusi: Sistem hukum mencakup konstitusi yang menetapkan dasar-dasar


pemerintahan dan aturan hukum dasar yang mengatur hubungan antara
pemerintah dan warga negara.1

Sistem hukum memiliki peran penting dalam mengatur kehidupan masyarakat,


menegakkan keadilan, dan menjamin keamanan dan stabilitas di suatu negara atau
wilayah tertentu. Meskipun setiap negara memiliki sistem hukum yang berbeda-beda,
namun semua sistem hukum memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menciptakan tata
kelola yang baik dan memberikan keadilan bagi seluruh warga negara.

B. Sistem hukum di Indonesia


Sistem hukum bisnis di Indonesia didasarkan pada hukum pidana, perdata, dan
perdagangan. Di Indonesia, hukum bisnis diatur oleh Undang-Undang No. 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) dan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal. Selain itu, terdapat juga Undang-Undang tentang Hak
Kekayaan Intelektual, peraturan tentang pajak, serta peraturan-peraturan lain yang
mengatur kegiatan bisnis.2
Perusahaan di Indonesia diatur oleh hukum perseroan terbatas, di mana
pemiliknya memiliki tanggung jawab terbatas terhadap utang perusahaan. Perseroan
terbatas harus mendaftarkan diri dan memperoleh izin usaha dari pemerintah. Di
samping itu, perseroan terbatas juga diatur oleh Badan Pengawas Pasar Modal
(Bapepam) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

1
Tim Penulis Hukum, 2017, Pengantar Ilmu Hukum, Edisi Revisi Jakarta (Sinar Grafika) hal 20-22

2
Tim Penulis Hukum, 2017, Pengantar Ilmu Hukum, Edisi Revisi Jakarta (Sinar Grafika) hal 208-209
vii
Sistem hukum bisnis di Indonesia juga mencakup peraturan tentang perjanjian,
pengadilan, dan arbitrase. Terdapat juga hukum tentang tenaga kerja, perlindungan
konsumen, dan lingkungan hidup yang mempengaruhi kegiatan bisnis.
Dalam hal penyelesaian sengketa bisnis, Indonesia telah mengadopsi berbagai
metode alternatif penyelesaian sengketa, seperti mediasi dan arbitrase. Selain itu,
pengadilan juga dapat menjadi sarana penyelesaian sengketa bisnis.
Namun, meskipun ada undang-undang dan peraturan yang jelas mengenai sistem
hukum bisnis di Indonesia, implementasinya masih menghadapi tantangan. Ada
banyak faktor yang mempengaruhi implementasi, seperti kurangnya kepastian
hukum, korupsi, dan birokrasi yang berbelit-belit.

C. Manajemen hukum bisnis


Manajemen hukum bisnis adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh
perusahaan untuk mengelola risiko hukum yang muncul dalam kegiatan bisnis
mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa semua kegiatan
perusahaan dilakukan secara tepat dan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam manajemen hukum bisnis antara lain:
1. Menjalin hubungan dengan ahli hukum: Perusahaan dapat mempekerjakan ahli
hukum dalam tim mereka atau menggunakan jasa konsultan hukum untuk
memberikan saran dan dukungan dalam mengelola risiko hukum. Dengan begitu,
perusahaan dapat lebih memahami dan mengelola risiko hukum yang ada dalam
bisnis mereka.

2. Menyusun dokumen hukum yang tepat: Perusahaan harus menyusun dokumen-


dokumen hukum yang sesuai dengan hukum yang berlaku, seperti perjanjian
kontrak dan perjanjian kerjasama. Dokumen-dokumen ini harus ditinjau secara
berkala untuk memastikan bahwa mereka tetap relevan dan efektif.

viii
3. Menjaga privasi dan data pribadi: Perusahaan harus memastikan bahwa data
pribadi karyawan dan pelanggan mereka dilindungi dengan baik sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini dapat dilakukan dengan
menyusun kebijakan privasi dan menetapkan standar keamanan data yang tinggi.

4. Melakukan audit hukum secara berkala: Perusahaan dapat melakukan audit


hukum secara berkala untuk mengevaluasi risiko hukum yang ada dalam bisnis
mereka. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko dan
mengambil tindakan pencegahan yang tepat.3

Manajemen hukum bisnis sangat penting untuk diimplementasikan oleh perusahaan


agar dapat mengelola risiko hukum yang ada dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Dengan memperhatikan aspek hukum dalam bisnis, perusahaan dapat membangun
reputasi yang baik, meminimalkan risiko hukum, dan meningkatkan kepercayaan
pelanggan.

D. Subjek dan objek hukum bisnis


Subjek hukum bisnis adalah orang atau badan hukum yang mempunyai hak dan
kewajiban dalam kegiatan bisnis. Objek hukum bisnis adalah hal-hal yang dapat
diperjualbelikan atau menjadi obyek transaksi dalam kegiatan bisnis. Berikut ini
adalah beberapa contoh subjek dan objek hukum bisnis :
1. Subjek Hukum Bisnis
 Perusahaan
 Pemilik perusahaan
 Direksi perusahaan
 Karyawan perusahaan

3
Suhariyanto, dkk. 2018, Manajemen Hukum Bisnis. Jakarta (Erlangga) hal 10-12
ix
 Pengusaha
 Pedagang
2. Objek Hukum Bisnis
 Barang/jasa
 Saham
 Merek dagang
 Hak cipta
 Hak paten
 Kontrak

Dalam kegiatan bisnis, subjek dan objek hukum bisnis saling terkait dan
mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, penting untuk memahami peran dan
tanggung jawab masing-masing dalam konteks hukum bisnis agar dapat mengelola
risiko dan memaksimalkan hasil bisnis.

E. Sumber – sumber hukum bisnis


Sumber-sumber hukum bisnis dapat berasal dari berbagai peraturan perundang-
undangan yang mengatur berbagai aspek dalam kegiatan bisnis. Berikut ini adalah
beberapa sumber hukum bisnis:

1. Undang-Undang Dasar 1945.


Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) adalah dasar hukum tertinggi di Indonesia
yang menetapkan prinsip-prinsip umum yang mengatur kehidupan berbangsa dan
bernegara. UUD 1945 juga menjadi landasan bagi regulasi hukum yang mengatur
kegiatan bisnis di Indonesia.4

2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

4
Undang-Undang Dasar 1945.
x
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT)
mengatur tentang pendirian, pengelolaan, dan pengakhiran perseroan terbatas. UU PT
menjadi dasar hukum bagi perusahaan dalam melakukan kegiatan bisnisnya.

3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.


Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (UU Perdagangan)
mengatur tentang perdagangan dalam negeri dan luar negeri. UU Perdagangan juga
mengatur tentang perlindungan konsumen dan ketentuan hukum dalam perdagangan
elektronik.

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha.


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha (PP PB)
mengatur tentang izin usaha yang diperlukan untuk melakukan kegiatan usaha di
Indonesia. PP PB juga mengatur tentang tata cara pengajuan, penerbitan, dan
pembatalan izin usaha.

Sumber-sumber hukum bisnis di atas merupakan beberapa contoh sumber hukum


yang digunakan dalam mengatur kegiatan bisnis di Indonesia. Referensi buku tersebut
dapat dijadikan acuan dalam memahami dan mengimplementasikan hukum bisnis di
Indonesia.

xi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari sistem bisnis adalah bahwa sistem bisnis memiliki peran yang
sangat penting dalam kegiatan ekonomi suatu negara. Sistem bisnis yang baik dan
sehat dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam menjalankan kegiatan bisnis, perusahaan
juga harus memperhatikan aspek hukum bisnis, seperti regulasi dan peraturan yang
mengatur kegiatan bisnis agar dapat beroperasi secara legal dan menghindari risiko
hukum.
Selain itu, sistem bisnis juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungan,
seperti tanggung jawab sosial dan lingkungan (CSR) dan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Hal ini penting untuk
menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan, serta memastikan
keberlanjutan bisnis jangka panjang.
Dalam memahami sistem bisnis, penting untuk mempelajari berbagai aspek,
seperti subjek hukum bisnis, objek hukum bisnis, hukum perusahaan dan dagang,
hukum perburuhan, dan hukum pajak. Buku-buku terkait hukum bisnis dapat menjadi
referensi yang berguna untuk memahami sistem bisnis secara lebih komprehensif dan
mendalam.

B. Saran
Berdasarkan makalah yang kami susun, kami dapat menyarankan kepada para
pembaca agar dapat mengetahui mengenai tauhid secara lebih mendalam. Dan kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, kami terbuka
dengan kritik dan saran yang membangun.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Harahap , M. Yahya, 2018, Hukum Bisnis Indonesia, Jakarta (Raja Grafindo Persada)
Jimly Asshiddiqie, 2017, Perkembangan Hukum Nasional Indonesia, Edisi Revisi
Jakarta (Konstitusi Press)
Tim Penulis Hukum, 2017, Pengantar Ilmu Hukum, Edisi Revisi Jakarta (Sinar
Grafika)
Satjipto Rahardjo, 2018, Ilmu Hukum, Edisi Revisi, Jakarta (RajaGrafindo Persada)
Sayogo, Djoko Sigit, 2016 Manajemen Hukum Perusahaan, Aspek Teori dan Praktik,
Jakarta (Salemba Empat)
Suhariyanto, dkk. 2018, Manajemen Hukum Bisnis. Jakarta (Erlangga)

xiii

Anda mungkin juga menyukai