Anda di halaman 1dari 7

MODUL PRAKTIKUM IPA

SMP NEGERI 1 MIRIT


Alamat : Jalan Mirit Km 4, Desa Winong, Kecamatan Mirit, Kebumen
Kode Pos 54395, Telp. (0287)6651002
TAHUN 2020/2021
PRAKTIKUM 1
PENGUKURAN DENGAN SATUAN BAKU DAN TIDAK BAKU

A. Tujuan
Memahami pengukuran dengan satuan baku dan tidak baku secara baik dan
benar

B. Dasar teori
Pengukuran merupakan suatu proses membandingkan suatu besaran
dengan besaran lain yang sejenis dan dipakai sebagi satuan. Definisi
pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas biasanya
terhadap suatu standar atau satuan ukur. Dalam pengukuran, terdapat dua jenis
satuan yaitu pengukuran dengan satuan tidak baku dan pengukuran dengan
satuan baku.
Pengukuran dengan satuan tidak baku adalah satuan yang
menghasilkan nilai ukuran yang berbeda antara satu orang dengan yang
lainnya. Contohnya pengukuran dengan menggunakan jengkal telapak tangan,
jengkal telapak kaki, lengan, hasta, ataupun depa. Sedangkan pengukuran
dengan satuan baku adalah satuan yang dapat diterima secara internasional.
Misalnya pengukuran menggunakan penggaris, jangka sorong, micrometer
sekrup, dsb.

C. Alat dan bahan


Meja dan penggaris

D. Petunjuk Kerja
1. Mengukur panjang dan lebar meja sebuah meja dengan jengkal tangan
(jengkal = jarak ujung ibu jari sampai ujung jari kelingking) lalu mencatat
hasilnya dalam tabel.
2. Mengukur panjang dan lebar meja sebuah meja dengan jengkal tangan
teman dan mencatat hasilnya dalam tabel.
3. Melakukan kegiatan 1 dan 2, tetapi dengan menggunakan alat ukur
penggaris/mistar plastik dan mencatat hasilnya
4. Membandingkan pengukuran dengan jengkal tangan sendiri dan dengan
jengkal tangan teman.

No Nama Jengkal cm
1.
2.
3.
4.
5.
dst
E. Pertanyaan
1. Satuan manakah (jengkal atau cm) yang mempunyai nilai hasil pengukuran
yang sama?
2. Mengapa jengkal merupakan satuan tidak baku, sedangkan cm termasuk
satuan baku?
PRAKTIKUM 2
IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM, BASA, DAN GARAM
DENGAN MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI

A. Tujuan
Mengidentifikasi larutan asam, basa, dan garam dengan menggunakan
indikator alami

B. Landasan teori
Indikator adalah suatu senyawa yang dapat memberikan warna berbeda
dalam suasana yang berbeda misalnya lakmus yang dalam suasana asam
berwarna merah sedangkan dalam suasana basa berwarna biru. Disekitar kita
terdapat beberapa zat warna alami yang dapat digunakan sebagai indikator
seperti kunyit, ekstrak daun mahkota bunga berwarna dengan syarat dapat
mengalami perubahan warna dalam suasana yang berbeda. Dengan indikator,
kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa atau netral.

C. Alat dan Bahan


Alat :
1. Lumpang dan alu
2. Corong
3. Tabung reaksi
4. Gelas ukur
5. Pipet tetes
Bahan :
1. Air suling
2. Larutan NaOH
3. Larutan asam cuka
4. Larutan NaCl
5. Bunga berwarna atau bahan alam
6. Larutan cuka

D. Petunjuk Kerja
1. Menyiapkan bermacam-macam bunga berwarna atau bahan alam
(misalnya bunga sepatu, bunga mawar, kunyit, bougenvile, dan bunga
kana)
2. Menyiapkan lumpang dan alu.
3. Menumbuk bahan-bahan tersebut dengan menggerusnya dan
menambahkan air ± 5 ml. Kemudian, mengamati indikator warnanya.
4. Menyiapkan 3 tabung reaksi yang berisi larutan yang akan diuji
5. Memasukkan masing-masing 1 ml ekstrak ke dalam 3 tabung reaksi.
6. Memasukkan masing-masing 5 tetes larutan cuka ke dalam tabung reaksi
1, larutan natrium klorida ke dalam tabung 2, dan larutan natrium
hidroksida ke dalam tabung 3. Kemudian mengamati perubahan warna
indikator dalam larutan.
7. Melakukan dengan cara yang sama untuk ektrak bahan lain dan dalam
larutan lainnya.
8. Mencatat perubahan warna indikator alami tersebut ke dalam table
9. Membuat kesimpulan dari hasil kegiatan, kemudian mendiskusikan dengan
teman atau kelompok.

Warna Warna Indikator dalam larutan


No Indikator Alami Indikator
Asam cuka NaCl NaOH
mula-mula
1.
2.
3.
4.

E. Pertanyaan
Berdasarkan percobaan di atas, ekstrak bunga atau bahan lain apakah yang
dapat digunakan sebagai indikator yang baik? Jelaskan!
PRAKTIKUM 3
MENGAMATI OBJEK BIOTIK DAN ABIOTIK DI LINGKUNGAN RUMAH
DAN SEKOLAH.

A. Tujuan
Mengetahui objek biotik dan abiotik di lingkungan rumah dan sekolah

B. Dasar teori
Ekosistem adalah suatu sistem di alam dimana di dalamnya terjadi
hubungan timbal balik antara organisme dengan organisme yang lainnya, serta
kondisi lingkungannya. Ekosistem sifatnya tidak tergantung kepada ukuran,
tetapi lebih ditekankan kepada kelengkapan komponennya. Ekosistem lengkap
terdiri atas komponen abiotik dan biotik.
Ekosistem terdiri dari komponen biotic dan abiotic. Komponen biotik
adalah mahluk hidup. Komponen-komponen biotic terdiri dari berbagai jenis
mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan tingkat
tinggi, invertebrate dan vertebrata serta manusia. Sedangkan komponen
abiotik adalah komponen bukan mahluk hidup atau komponen tak hidup.
Komponen abiotik merupakan komponen fisik dan kimia tempat hidup mahluk
hidup. Contoh komponen abiotik antara lain suhu, cahaya, air,
kelembapan,udara, garam-garam mineral, dan tanah.

C. Alat dan Bahan


1. Pensil
2. Kertas atau buku kerja

D. Prosedur Kerja
1. Mengamati objek-objek yang dapat ditemukan sekitar lingkungan rumah
2. Mencatat nama objek tersebut, lalu mengelompokkan mana yang termasuk
objek biotik dan mana objek abiotik. Kemudian memasukkan hasil
pengamatan ke dalam tabel
3. Melakukan kegiatan seperti di atas di taman sekolah atau lingkungan di
sekitar sekolah.

Tabel Objek biotik dan abiotik di lingkungan ruma


No. Nama Objek Objek Biotik Objek Abiotik
1. Kerikil
2. Pasir
3. Semut
4. Rumput teki
5. Pot
Dan
seterusnya.
E. Pertanyaan
1. Bagaimanakah ciri umum dari semua objek biotik yang kamu temukan?
2. Bagaimana pula ciri umum objek abiotik yang kamu temukan?]
3. Samakah komponen objek biotik dan abiotik yang kamu temukan di
sekitar rumah dan di lingkungan sekolah?
4. Adakah kaitan antara objek biotik dengan objek abiotik yang menempati
suatu lingkungan?

Anda mungkin juga menyukai