Anda di halaman 1dari 12

PENGUJIAN BERBAGAI BAHAN MAKANAN

Kompetensi Dasar yang diujikan:

Menjelaskan kandungan yang terdapat pada berbagai bahan makanan

Indikator:

Siswa dapat menguji keberadaan kandungan karbohidrat, glukosa, protein dan lemak pada jenis makanan
tertentu

Dasar Teori :

Makan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan dibutuhkan manusia untuk
kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain menyediakan materi yang
dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki tubuh yang rusak.Makanan yang baik adalah
yang memiliki kadar unsur-unsur yang dibutuhkan tubuh secara seimbang,yaitu karbohidrat, lemak,
protein, vitamin dan mineral.

Manusia memerlukan makanan dalam jumlah yang tepat dan mengandung zat nutrisi lengkap,
seperti karbohidrat, lemak, protein, air, mineral, vitamin dan mineral. Kekurangan atau kelebihan salah
satu dari zat makanan tersebut dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan
pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan akan membawa dampak yang kurang baik juga bagi
tubuh kita. Keadaan tubuh di mana komposisi zat makanan tidak seimbang di sebut malnutrisi

Kebutuhan zat makanan masing-masing orang berbeda, akan tetapi disarankan bahwa kita
sebaiknya mengonsumsi bahan makanan yang mengandung protein sekitar 10-15 %, lemak sebesar 20%
dan karbohidrat sebesar 65-70%.

Alat dan Bahan:

1. Lampu spirtus
2. Kertas Buram
3. Lumpang porselin
4. Plat tetes
5. Rak tabung reaksi
6. Tabung reaksi
7. Larutan Benedict/fehling A dan B
8. Larutan Biuret
9. Larutan Lugol
10. Belimbing
11. Jeruk
12. Kentang
13. Tempe
14. Tahu
15. Putih Telur
16. Tomat
CARA KERJA

1. Tumbuk masing-masing bahan makanan yang telah disiapkan pada lumping porselen
2. Tambahkan hasil tumbukan dengan akuades/air hingga berbentuklarutan
3. Setelah itu teteskan masing-masing larutan pada plat tetes
4. Selanjutnya uji dengan reagen-reagen yang telah disediakan (benedict,biuret,dan lugol)
5. Amati hasilnya!
6. Catatan menggunakan reagen
a. Lugol: teteskan bahan makanan dengan 2 tetes larutan lugol dan amati perubahan warna
yang terjadi
b. Biuret: teteskan bahan makanan dengan 3 tetes larutan biuret dan amati perubahan yang
terjadi
c. Benedict:masukkan bahan makanan ke tabung reaksi sebanyak 1cm, kemudian tetesi
dengan larutan benedict sebanyak 5 tetes lalu kocok dan panaskan dengan lampu spirtus
selama 1 menit. Selanjutnya amati perubahan warna yang terjadi
7. Uji kandungan lemak pada bahan makanan dengan cara mengoleskan pada kertas buram dan
keringkan

Tabel data Pengamatan perubahan warna:

No Bahan Makanan Reaksi Perubahan Warna

Lugol Biuret Benedict

1 Belimbing

2 Jeruk

3 Tomat

4 Tempe

5 Tahu

6 Putih telur

7 Kentang

Tabel data pengamatan uji makanan

No Bahan makanan Amilum Protein Glukosa Lemak

1 Belimbing

2 Jeruk

3 Tomat
4 Tempe

5 Tahu

6 Putih telur

7 Kentang

Pertanyaan:

1. Sebutkan bahan apa saja yang dapat diuji dengan reagen biuret,lugol,dan fehling
A+B?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
2. Sebutkan indicator perubahan warna yang timbul dalam percobaan uji bahan
makanan/bahan organic tertentu?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
3. Bahan organic/bahan makanan apa saja yang terdapat dalam larutan A-F?
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
4. Buatlah kesimpulannya!
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
STRUKTUR BATANG TUMBUHAN DIKOTIL DAN MONOKOTIL

Kompetensi Dasar yang diujikan

Menjelaskan struktur batang tumbuhan dikotil dan monokotil

Indikator

Siswa dapat memahami struktur batang tumbuhan dikotil dan monokotil

Tujuan

Mengetahui struktur batang tumbuhan dikotil dan monokotil

Dasar Teori

Jenis tumbuhan yang berbeda memiliki struktur batang yang berbeda. Contoh yang paling umum
adalah batang tumbuhan dikotil dan monokotil, yang memiliki perbedaan kontras pada struktur batang
dan susunan pembuluhnya.Pada batang tumbuhan dikotil, pembuluh di dalam batangnya tersusun rapih di
sekitar lapisan cambium. Pada batang tumbuhan monokotil pembuluh ini tersebar di seluruh bagian dalam
tanpa membentuk lapisan khusus.

Alat dan Bahan

1. Mikroskop dan perlengkapannya


2. Kaca benda
3. Kaca penutup
4. Pipet
5. Silet atau cutter
6. Batang jagung yang masih muda atau tumbuhan monokotil lainnya
7. Batang papaya yang masih muda atau tumbuhan dikotil lainnya
8. Pewarna (metilen biru)/air

Cara Kerja

1. Buatlah preparat batang jagung muda atau tumbuhan monokotil lainnya


2. Sayat batang jagung dengan silet secara melintang. Lalu letakkan irisan tersebut pada kaca
benda dan tetesi dengan pewarna menggunakan pipet. Setelah itu, tutup kaca mata penutup.
3. Letakkan preparat pada mikroskop dan lakukan pengamatan secara teliti
4. Gambarlah hasil pengamatan tersebut pada kertas. Berikan pula keterangan gambarnya
5. Buatlah preparat batang papaya muda atau tumbuhan dikotil lainnya
6. Sayat batang papaya muda dengan silet secara melintang. Lalu letakkan irisan tersebut pada
kaca benda dan tetesi dengan pewarna menggunakan pipet. Setelah itu, tutup kaca mata
penutup.
7. Letakkan preparat pada mikroskop dan lakukan pengamatan secara teliti
8. Gambarlah hasil pengamatan tersebut pada kertas. Berikan pula keterangan gambarnya
9. Catat data yang di peroleh pada tabel

No Bagian Yang diamati Tumbuhan Tumbuhan Dikotil


Monokotil

1. Akar

2. Batang

3. Daun

No Struktur Batang Yang diamati Tumbuhan Tumbuhan Dikotil


Monokotil

1. Jaringan Epidermis

2. Jaringan Dasar

3. Jaringan Pengangkut

Pertanyaan:

1. Berdasarkan hasil pengamatan kalian, sebutkan bagian-bagian struktur tumbuhan dikotil dan
tumbuhan monokotil.
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________

2. Berdasarkan pengamatan kalian pula , adakah perbedaan struktur batang tumbuhan dikotil dan
monokotil? Jika ada, bagian yang mana? Jelaskan
_______________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
ENZIM KATALASE

Tujuan :

Mengetahui sifat dari enzim katalase

Dasar Teori:

 Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh organisme


 Enzim pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel tubuh
 Enzim merupakan zat yang membantu semua kegiatan yang dilakukan sel
 Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan hydrogen peroksida ( H 2O2 ) bila tidak segera
diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan masuk dalam sel itu sendiri
 Dengan adanya enzim katalase, senyawa hydrogen peroksida ( H 2O2 ) dapat diuraikan menjadi air
(H2O) dan oksigen ( O2 ) yang tidak berbahaya

Alat dan Bahan:

 Tabung reaksi + rak


 Pipet Tetes
 Pembakar spirtus
 Kaki tiga dan Kasa
 Lidi dan korek api
 Ekstrak hati ( Enzim katalase )
 Hidrogen peroksida ( H2O2 )
 HCL
 NaOH

Cara Kerja:

Percobaan I

1. Mengambil ekstrak hati dan tuangkan ke dalam tabung reaksi


2. Menuangkan ekstrak hati ke dalam larutan ( H 2O2 ) dan menutup ujung tabung reaksi dengan
menggunakan ibu jari
3. Setelah ekstrak hati dan ( H2O2 ) tercampur, mengujinya dengan lidi yang terbakar

Percobaan II

1. Mengambil ekstrak hati dan mencampurkannya dengan larutan NaOH


2. Menuangkan campuran tersebut ke dalam larutan H 2O2, selanjutnya menutup tabung reaksi
dengan menggunakan ibu jari
3. Membuka tabung reaksi dan mengujinya dengan lidi yang terbakar
Percobaan III

1. Mengambil ekstrak hati dan mencampurkannya dengan larutan HCL


2. Menuangkan campuran tersebut ke dalam larutan H 2O2, selanjutnya menutup tabung reaksi
dengan menggunakan ibu jari hingga tercampur
3. Mencampurkan ekstrak hati tersebut dengan larutan H 2O2, menutup ujung tabung reaksi dan
biarkan tercampur
4. Membuka tabung reaksi dan mengujinya dengan lidi yang terbakar

Percobaan IV

1. Mengambil ekstrak hati lalu memanaskannya


2. Setelah panas, dinginkan kembali ekstrak hati tersebut
3. Mencampurkan ekstrak hati tersebut dengan larutan H 2O2, menutup ujung tabung reaksi dan
biarkan tercampur
4. Menguji dengan campuran tersebut dengan lidi yang terbakar

Hasil Pengamatan:

Percobaan Banyak gelembung Keadaan bara api

II

III

IV

Keterangan:

++ = gelembung banyak

+ = gelembung sedikit

_ = tidak ada gelembung

Pertanyaan:

1. Mengapa H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim katalase?
Jelaskan!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
2. Gelembung gas apakah yang terjadi? Dari manakah asalnya?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________

MEKANISME TRANSPORT MEMBRAN

( OSMOSIS PADA KENTANG )

Tujuan:

 Siswa dapat mengamati proses osmosis pada sel tumbuhan melalui kentang
 Siswa dapat mengetahui bagaimana proses osmosis pada sel tumbuhan

Dasar Teori:

Sel hidup selalu melakukan pemasukan materi dan membuang sisa-sisa metabolisme untuk
mempertahankan ion-ion di dalam sitoplasma. Pengaturan keluar masuk materi ini sangat dipengaruhi
oleh permeabilitas membrane.

Osmosis merupakan perpindahan molekul zat pelarut (air) dari larutan yang berkonsentrasi rendah
( hipotonis ) menuju larutan yang berkonsentrasi tinggi ( hipertonis ) melalui membrane semipermeabel

Larutan hipertonis adalah larutan yang mempunyai tekanan osmotic lebih tinggi sehingga larutan tersebut
dapat menarik air untuk keluar dari dalam sel, peristiwa yang menyebabkan sel mengalami kehilangan air
secara besar-besaran ( krenasi )

Larutan hipotonik adalah larutan dengan daya tekan yang rendah, yang justru karena keadaannya, sel akan
menarik molekul tersebut secara berlebihan, dan mengakibatkan sel menggembung besar ( hemolisis )

Semipermeabel merupakan salah satu sifat dari membrane sel, dimana hanya zat-zat tertentu yang
dibutuhkan oleh sel saja yang dapat masuk.

Jika suatu larutan gula mengisi penuh sebuah kantung tertutup yang dindingnya elastic dan
semipermeabel, kemudian kantung itu dibenamkan ke dalam air murni. Semakin banyak air yang
memasuki kantung, dinding akan terus meregang dan mengakibatkan pengerasan pada usus.Pada kondisi
ini, tekanan dari dalam dinding sama dengan potensial atau osmotic larutan.

Alat dan Bahan :


1. Gelas Ukur 100 ml
2. Pisau
3. Beker glas
4. Sendok teh
5. Tissue
6. Timbangan
7. Air Mineral
8. Kentang 5 gr, 10 gr, dan 15 gr
9. Larutan garam 50 % dari 100 ml air
10. Kertas Label
Cara Kerja :
1. Menyiapkan 3 beker glas dan beri nama beker gelas berurutan A, B, dan C
2. Memberikan larutan garam pada tiap gelas
3. Kupas kentang lalu potong dengan berat masing-masing 5 gr, 10 gr, dan 15 gr
4. Masukkan kentang tersebut pada gelas A=5 gr, B= 10 gr dan C = 15 gr
5. Setelah 25 menit amati potongan kentang tersebut lalu keluarkan dari rendaman
6. Tiriskan pada kertas tissue lalu timbang kembali
7. Menyusun kesimpulan
Data Pengamatan :
Gelas Berat Keadaan

Sebelum Sesudah

A 5 gr

B 10 gr

C 15 gr

Pertanyaan :

1. Jelaskan bagaimana proses osmosis berlangsung pada sel tumbuhan pada percobaan diatas!

2. Apa yang terjadi pada sel tumbuhan jika ditempatkan pada larutan :
a) Hipertonis

b) Hipotonis

3 Kesimpulan
MENGAMATI RHIZOPUS S.P (ZYGOMYCOTA)

Tujuan:

 Siswa dapat mengamati bentuk dan ciri-ciri jamur dalam kelompok Zygomycota

Dasar Teori:

Tempe adalah produk fermentasi yang amat dikenal oleh masyarakat Indonesia dan mulai digemari
pula oleh berbagai kelompok masyarakat Barat. Tempe dapat dibuat dari berbagai bahan. Tetapi yang
biasa dikenal sebagai tempe oleh masyarakat pada umumnya ialah tempe yang dibuat dari kedelai
(Kasmidjo, 1990). Tempe mempunyai ciri-ciri putih, tekstur kompak. Pada dasarnya cara pembuatan
tempe meliputi tahapan sortasi dan pembersihan biji, hidrasi atau fermentasi asam, penghilangan kulit,
perebusan, penirisan, pendinginan,inokulasi dengan ragi tempe, pengemasan, inkubasi dan pengundukan
hasil (Rahayu, 1988). Tahapan proses yang melibatkan jamur dalam pembuatan tempe adalah saat
inokulasi atau fermentasi. Jamur tempe merupakan salah satu anggota famili Mucoraceae yang memiliki
karakteristik utama yaitu miseliumnya tidak bersekat.

Kualitas tempe amat dipengaruhi oleh kualitas starter yang digunakan untuk inokulasinya.
Inokulum tempe disebut juga sebagai starter tempe dan banyak pula yang menyebutkan dengan nama ragi
tempe. Starter tempe adalah bahan yang mengandung biakan jamur tempe, digunakan sebagai agensia
pengubah kedelai rebus menjadi tempe akibat tumbuhnya jamur tempe pada kedelai dan melakukan
kegiatan fermentasi yang menyebabkan kedelai berubah sifat/karakteristiknya menjadi tempe
(Kasmidjo,1990) . Fermentasi pada tempe dapat menghilangkan bau langu dari kedelai yang disebabkan
oleh aktivitas dari enzim lipoksigenase. Jamur yang berperan dalam proses fermentasi tersebut adalah R.
Oligosporus. R Oligosporus Saito mempunyai koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 mm atau lebih.
Sporangiofor tunggal atau dalam kelompok dengan dinding halus atau agak sedikit kasar, dengan panjang
lebih dari 1000 Ωm dan diameter 10-18 Ωm. Sporangia globosa yang pada saat masak berwarna hitam
kecoklatan, dengan diameter 100-180Ωm. (Pitt,1985).

Alat dan Bahan :


1. Tempe
2. Pinset/tusuk gigi
3. Mikroskop dan perlengkapannya (kaca penutup, kaca preparat)
4. Pipet tetes
5. Pinset
6. Air bersih

Cara Kerja :
1. Siapkan preparat basah dari jamur dengan cara mengambil sedikit bagian tempe yang menyerupai
kapas dengan ujung pinset atau tusuk gigi. Letakkan pada gelas benda yang sudah ditetesi air,
dengan hati-hati tutuplah preparatmu dengan kaca penutup agar tidak terbentuk gelembung udara.
2. Amati dengan mikroskop, mula-mula dengan perbesaran 100x, kemudian lanjutkan dengan
perbesaran yang lebih tinggi untuk pengamatan yang lebih detail.
3. Jamur yang kamu amati adalah Rhizopus sp. Temukan struktur jamur seperti hifa, stolon, rizoid,
sporangiofor, sporangium, dan spora. Catatlah ciri-ciri yang lain dan buatlah gambar skematis
berdasarkan hasil pengamatanmu dan lengkapilah dengan keterangannya.
Data Pengamatan :
Struktur Jamur Ciri-ciri

Pertanyaan :
1. Bagaimana bentuk umum jamur tempe Rhizopus sp?

2. Adakah benang-benang halus yang disebut hifa? Apakah hifanya bersekat ?

3. Apakah cabang-cabang hifa membentuk suatu jalinan? Disebut apakah jalinan hifa semacam
itu?

4. Warna putih pada tempe lama-lama akan berubah menjadi keabuan. Apa sebabnya?

5. Ciri apakah dari pengamatanmu yang menjadi ciri jamur Zygomycota yang membedakan
dengan
jamur pada kelompok lain?

6. Apa peranan Rhizopus sp. pada tempe?

Anda mungkin juga menyukai