Disusun oleh:
XI MIPA 2
Anggota kelompok :
1. Alifya Purnama
(02)
2. Angelina Keysha
(08)
3. Hendra Kurniawan
(19)
4. M. Ershanda Alfattah (21)
5. Revanaylla Az-zahra (29)
6. Syifa Amalia Nabila (35)
I. TUJUAN
1. Mengetahui kandungan zat makanan (karbohidrat, protein, lemak, glukosa)
dari berbagai jenis makanan
2. Memahami fungsi zat makanan pada tubuh
II. RUMUSAN MASALAH
1. Zat apakah yang terkandung dalam makanan yang diuji?
2. Apakah kandungan zat pada makanan sesuai dengan kandungan yang telah
ditentukan?
3. Bagaimana menguji kandungan karbohidrat dalam masing-masing bahan
makanan?
4. Bagajmana menguji kandungan protein dalam masing masing bahan
makanan?
5. Bagaimana menguji kandugan lemak dalam masing masing bahan makanan?
III. HIPOTESIS
1. Beberapa zat yang terdapat pada makanan, yaitu : karbohidrat, protein, lemak,
dan amilum.
2. Kandungan zat yang ada pada makanan yang telah diuji telah sesuai dengan
kandungan alami yang telah ditentukan.
3. Salah satu cara mendeteksi kandungan karbohidrat pada bahan makanan
adalah dengan menggunakan larutan lugol (yodium) Selain itu, untuk
mengetahui kandungan karbohidrat kamu juga bisa menggunakan uji benedict
yang dilakukan melalui reaksi gula pereduksi.
4. Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Jika
sebuah sampel menghasilkan warna ungu/ lembayung setelah bereaksi dengan
biurat, maka sampel tersebut mengandung protein.
5. Menguji lemak dalam suatu bahan makanan dapat dilakukan dengan
mengoleskan larutan pada kertas. Jika kertas menjadi transparan atau buram,
maka bahan yang diuji mengandung lemak.
VARIABEL
a. Variabel kontrol
1. Tahu
2. Susu UHT
3. Tempe
4. Nasi
5. Buah Pepaya
6. Ayam Direbus
b. Variabel bebas
1. Larutan Lugol
2. Larutan Biuret
3. Larutan Fehling A
4. Larutan Fehling B
c. Variabel terikat
Perubahan warna yang terjadi pada makanan.
Bahan :
1. Larutan Lugol
2. Larutan Fehling A dan Fehling B
3. Larutan Biuret
4. Tahu
5. Susu UHT
6. Tempe
7. Nasi
8. Buah Pepaya
9. Ayam
1. Uji Glukosa
Siapkan terlebih dahulu bahan makanan yang akan di uji beserta alat yang
akan digunakan.
Ambil sampel makanan lalu teteskan larutan Fehling A dan Fehling B
masing-masing 5 tetes menggunakan pipet tetes.
Beri label penanda pada makanan yang telah ditetesi larutan.
Masukkan makanan yang telah dicampur larutan ke dalam tabung reaksi.
Kocok makanan yang telah dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan
menutup bagian atas tabung dengan tangan hingga tercampur rata.
Nyalakan pemanas spiritus menggunakan korek api, kemudian letakkan
atau geser pemanas spiritus ke bawah kaki tiga dan kasa asbes.
Siapkan gelas beker 500 ml kemudian isi dengan air sebanyak satu ruas
jari.
Tunggu air yang ada di dalam gelas beker hingga mendidih.
Masukkan masing-masing bahan makanan yang telah dicampur ke dalam
gelas beker yang berisi air yang telah mendidih menggunakan penjepit
tabung reaksi.
Tunggu sampai terjadi perubahan warna pada masing-masing bahan
makanan.
Masukkan setiap hasil dari perubahan warna masing-masing bahan
makanan ke dalam tabel pengamatan sebagai data hasil pengamatan.
2. Uji Protein
Siapkan terlebih dahulu bahan makanan yang akan diuji dan siapkan alat
yang akan digunakan.
Ambil sampel makanan yang telah dihaluskan dan teteskan larutan biuret
sebanyak 3 tetes dengan menggunakan pipet tetes.
Beri label pada bahan makanan yang telah ditetesi larutan biuret.
Masukkan bahan makanan yang telah ditetesi larutan ke dalam tabung
reaksi.
Kocok tabung reaksi dengan menutup atas tabung dengan menggunakan
tangan hingga tercampur dengan rata.
Nyalakan pemanas spiritus menggunakan korek api, kemudian letakkan
atau geser pemanas spiritus ke bawah kaki tiga dan kasa asbes.
Siapkan gelas beker kapasitas 500 ml kemudian isi dengan air sebanyak
satu ruas jari.
Tunggu air yang ada di dalam gelas beker hingga mendidih.
Masukkan masing-masing bahan makanan yang telah dicampur ke dalam
gelas beker yang berisi air yang telah mendidih menggunakan penjepit
tabung reaksi.
Tunggu sampai terjadi perubahan warna pada masing-masing bahan
makanan. Jika bahan makanan berubah warna menjadi ungu, maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.
Masukkan setiap hasil pengamatan perubahan warna pada bahan
makanan tersebut dalam tabel pengamatan sebagai data hasil
pengamatan.
3. Uji Amilum
• Siapkan terlebih dahulu bahan makanan yang akan diuji dan siapkan alat
yang akan digunakan.
• Ambil sampel makanan yang telah dihaluskan dan teteskan larutan lugol
sebanyak 3 tetes dengan menggunakan pipet tetes.
• Beri label pada bahan makanan yang telah ditetesi larutan lugol.
• Masukkan bahan makanan yang telah ditetesi larutan ke dalam tabung
reaksi.
• Kocok tabung reaksi dengan menutup atas tabung dengan menggunakan
tangan hingga tercampur dengan rata.
• Nyalakan pemanas spiritus menggunakan korek api, kemudian letakkan
atau geser pemanas spiritus ke bawah kaki tiga dan kasa asbes.
• Siapkan gelas beker kapasitas 500 ml kemudian isi dengan air sebanyak
satu ruas jari.
• Tunggu air yang ada di dalam gelas beker hingga mendidih.
• Masukkan masing-masing bahan makanan yang telah dicampur ke dalam
gelas beker yang berisi air yang telah mendidih menggunakan penjepit
tabung reaksi Tunggu sampai terjadi perubahan warna pada masing-
masing bahan makanan.
• Masukkan setiap hasil pengamatan perubahan warna pada bahan
makanan tersebut dalam tabel pengamatan sebagai data hasil pengamatan.
4. Uji Lemak
• Haluskan bahan makanan terlebih dahulu menggunakan mortar passtle
hingga teksturnya menjadi halus.
• Siapkan satu lembar kertas HVS.
• Ambil sedikit sample bahan makanan yang sudah halus dengan
menggunakan sendok kecil, lalu pindahkan keatas kertas HVS yang telah
disiapkan.
• Berilah nama sebagai penanda pada masing-masing bahan makanan.
• Tunggu hingga bahan makanan yang berada di atas kertas HVS
mengering.
• Lihat dan lakukan pengamatan bahan makanan yang meninggalkan noda
dan bahan makanan yang tidak meninggaalkan noda.
• Catat hasil pengamatan kedalam tabel pengamatan sebagai data hasil
pengamatan.
IX. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret
akan mengalami perubahan warna menjadi warna ungu.
Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol mengalami perubahan warna
menjadi warna ungu hingga kehitam-hitaman, maka dapat dipastikan bahwa
bahan makanan tersebut mengandung amilum.
Jika bahan makanan yang ditetesi oleh larutan fehling A dan B sebelum
dipanaskan akan berwarna hijau tosca atau biru dan setelah dipanaskan akan
berubah menjadi warna merah bata atau coklat, maka bahan makanan tersebut
mengandung glukosa.
Jika sampel bahan makanan yang dibiarkan mengering diatas kertas HVS,
kemudian meninggalkan noda maka bahan makanan yang meninggalkan noda
tersebut dapat dipastikan mengandung lemak.
X. LAMPIRAN