Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR PRAKTIKUM

BIO XI.I.4.2017

I. Judul : A. UJI MAKANAN

II. Tujuan : Mengidentifikasi adanya kandungan amilum, glukosa, lemak, protein dalam makanan

III. Teori :

Senyawa C, H dan O merupakan senyawa yang memegang peranan penting bagi mahluk hidup. Senyawa-
senyawa ini diperoleh dari bahan makanan seperti karbohidrat, lemak, dan protein.
Karbohidrat sebagian besar tersusun dari komponen-komponen dasar atom C-nya enam, misalnya glukosa.
Senyawa Cn(H2O) yang molekul-molekulnya sederhana disebut gula, bila sampai tingkat yang lebih kompleks
disebut kanji (amilum) dan selulosa. Cara mendeteksi adanya amilum dengan menggunakan larutan yodium atau
lugol yang ditandai dengan munculnya warna biri kehitaman pada bahan yang diuji. Adapun mendeteksi adamya
glukosa dengan reagen Benedict / Fehling A-B yang ditandai dengan munculnya endapan merah bata setelah
dipanaskan.
Protein terurai melalui proses hidrolisa, molekulnya akan terurai menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana yang disebut asam amino. Dalam asam amino ini terdapat gugusan amino (NH 2) dan gugusan karboksil
(-COOH). Adanya asam amino tertentu dalam protein dapat menunjukkan reaksi warna terhadap beberapa reagen,
misalnya millon, biuret, xantoprotein, dll (antara lain warna ungu terhadap reagen biuret).
Lemak dapat berasal dari tumbuhan, ada juga berasal dari hewan. Lemak yang mengalami hidrolisa terurai
menjadi asam lemak dan gliserol. Untuk menyelidiki adanya lemak dapat dilakukan dengan cara fisika maupun
kimia, misalnya dengan menggunakan kertas yang menimbulkan noda transparan.

IV. Alat dan bahan :

1. Alat yang digunakan adalah :


- plat tetes - batang pengaduk
- tabung reaksi - penjepit tabung
- Rak tabung reaksi - kertas
- Alat pemanas air
- Pipet tetes

2. Bahan yang digunakan adalah :


- larutan iodium / lugol
- Reagen biuret
- reagen Benedict / Fehling A dan Fehling B
- larutan gula
- larutan tepung terigu/kanji
- putih telur
- minyak goreng
- tahu

V. Langkah Kerja

1. Buatlah larutan/campuran ekstrak dari bahan-bahan yang akan diteliti dengan cara menggerusnya
menggunakan lumpang dan alu dan diberi sedikit air.
2. Masing-masing larutan ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diberi nomor/nama.

elisdjubaedah.sman3.doc
3. Mendeteksi lemak
a. Sediakan sehelai kertas yang bersih.
b. Buatlah kotak pada kertas tersebut sesuai dengan jumlah bahan yang akan diteliti dan berilah nama
pada setiap kotak sesuai bahan makanan yangakan diuji.
c. Oleskan setiap ekstrak dari setiap bahan makanan yang akan diuji, lalu keringkan.
e. Amati noda yang muncul pada setiap bahan makanan.
f. Catat hasil pengamatan dalam table dan dokumentasikan !

4. Mendeteksi amilum
a. Masukkan larutan/ekstrak setiap bahan makanan pada plat tetes, dan beri label nama sesuai bahan
makanan.
b. Tambahkan 1-2 tetes larutan yodium / lugol pada setiap bahan makanan tersebut
c. Amati perubahan warna yang terjadi.
d. Catat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan dan dokumentasikan !
e. Cuci plat tetes untuk digunakan pada uji berikutnya !

5. Menentukan protein
a. Masukkan setiap ekstrak bahan makanan yang akan diteliti pada plat tetes, dan beri label nama sesuai
bahan makanan
b. Tambahkan 1-2 tetes reagen biuret pada setiap bahan makanan tersebut.
c. Amati perubahan warna yang terjadi.
d. Catat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan dan dokumentasikan !
e. Cuci plat tetes setelah digunakan untuk disimpan !

6. Mendeteksi glukosa
a. Tuangkan 1 ml larutan setiap bahan makanan ke dalam tabung reaksi, dan beri label nama sesuai
bahan makanan
b. Tambahkan 10 tetes reagen Benedict/Fehling A dan Fehling B, kemudian panaskan campuran tersebut
dalam penangas air.
c. Amati perubahan yang terjadi !
d. Catat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan dan dokumentasikan !
e. Cuci tabung reaksi setelah digunakan untuk disimpan !

VI. Hasil Pengamatan :

Tabel Pengamatan
Noda pada
Jenis bahan Reaksi / Perubahan Warna Kandungan zat makanan
Kertas
makanan Lugol Benedict Biuret amilum glukosa protein lemak
Air gula
Larutan tepung
Putih telur
Tahu
Minyak goreng
Isilah dengan tanda + jika terdeteksi adanya zat makanan, dan jika tidak terdeteksi adanya zat makanan.

VII . Kesimpulan :

elisdjubaedah.sman3.doc
VI. Bahan Diskusi :

1. Dari hasil kegiatan uji makanan yang kamu lakukan, sebutkan zat makanan apa saja yang terkandung pada
masing-masing bahan makanan yang diuji ?
2. a. Apa perubahan yang muncul pada.
- minyak ketika uji lemak
- tepung terigu / kanji ketika uji amilum
- putih telur ketika uji protein
- larutan gula ketika uji glukosa
b. Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan warna ?
c. Perubahan warna yang muncul pada putih telur, terigu, larutan gula disebut warna standar, mengapa ?
3. Apa yang digunakan sebagai indikator pada uji makanan tersebut ? Mengapa ?
4. Bagaimana kesimpulanmu dari kegiatan uji makanan ini ?
5. Bisakah uji makanan ini digunakan untuk mendeteksi kelainan/penyakit ? Jelaskan !

elisdjubaedah.sman3.doc
B. UJI PTIALIN

(Silahkan disusun sendiri mulai judul dan seterusnya seperti Uji Makanan)

I. Judul Praktikum :

II. Tujuan :

III. Teori :

IV. Alat dan bahan :

V. Langkah Kerja :

VI. Hasl Pengamatan :

Tabel Pengamatan
Perubahan warna
Tabung
Bahan Sebelum Setelah Keterangan
Reaksi
dipanaskan dipanaskan
A Nasi tumbuk + air liur + Benedict
B Nasi kunyah + Benedict
C Nasi kunyah + HCl + Benedict
D Nasi kunyah + NaOH + Benedict

VII. Kesimpulan :

VIII. Bahan diskusi :


1. Pada akhir percobaan, warna apa yang terjadi pada tabung A ? Jelaskan kesimpulanmu ! Mengapa ?
2. Pada akhir percobaan, apakah terdapat perbedaan warna pada tabung B, C, D ? Mengapa ?
3. Menurutmu adakah pengaruh pemberian HCl dan NaOH pada nasi kunyah ? Mengapa ?
4. Pada akhir percobaan, apakah perubahan warna pada tabung A dan B sama ? Mengapa ?
5. Enzim Ptialin bekerja efektif pada pH dan suhu sekitar berapa ?

elisdjubaedah.sman3.doc
I. Judul : B. UJI ZAT ADITIF

II. Tujuan : Mengidentifikasi adanya kandungan zat Aditif boraks dan formalin dalam makanan bakso, mie,
kerupuk

III. Teori :
BORAKS
Boraks dikenal sebagai garam Natrium NA2B4O7.10H2O yang biasanya digunakan pada industri non
pangan misalnya industri kertas. Akan tetapi penggunaan boraks ternyata telah disalahgunakan sebagai
pengawet makanan, antara lain digunakan sebagai pengawet dalam bakso dan mie agar kenyal,
menggurihkan makanan, serta tahan lama (Aryani, 2006). Banyak makanan yang salah satu bahan dasar
pengolahan makanannya menggunakan bleng/pijer seperti puli, lupis, dan kerupuk gendar atau karak.
Memang dari segi rasa, makanan tersebut digemari oleh masyarakat, karena selain enak, gurih, dan kenyal,
juga tahan lama.
Toksisitas boraks yang terkandung di dalam makanan tidak langsung dirasakan oleh konsumen. Boraks
yang terdapat dalam makanan akan diserap oleh tubuh dan disimpan secara kumulatif dalam hati, otak, atau
testis (buah zakar), sehingga dosis boraks dalam tubuh menjadi tinggi. Pada dosis cukup tinggi, boraks dalam
tubuh akan menyebabkan timbulnya gejala pusing-pusing, muntah, mencret, dan kram perut.

FORMALIN
Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin), merupakan aldehida dengan rumus
kimia H2CO. Formalin padatan dikenal sebagai paraf ormaldehyde atau trioxane. Formaldehida dalam kadar
kecil sekali juga dihasilkan sebagai metabolit kebanyakan organisme, termasuk manusia (Aras, 2013).
Pemakaian formaldehida pada makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia, dengan gejala:
sukar menelan, mual, sakit perut yang akut disertai muntah-muntah, mencret darah, timbulnya depresi
susunan syaraf, atau gangguan peredaran darah.
Formalin sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, karena dapat menyebabkan kanker, mutagen yang
menyebabkan perubahan sel dan jaringan tubuh, korosif dan iritatif. Berdasarkan penelitian WHO,
kandungan formalin yang membahayakan sebesar 6 gram. Padahal rata-rata kandungan formalin yang
terdapat pada mie basah 20 mg/kg mie (Raztaman, 2010). Formalin tidak diizinkan ditambahkan ke dalam
bahan makanan atau digunakan sebagai pengawet makanan, tetapi formalin mudah diperoleh dipasar bebas
dengan harga murah.

IV. Alat dan bahan :

1. Alat yang digunakan adalah :


- plat tetes
- tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes

2. Bahan yang digunakan adalah :


- KMNO4 / PK
- kunyit (Curcuma domestica)
- bakso
- mie basah
- kerupuk genar

elisdjubaedah.sman3.doc
V. Langkah Kerja ( waktu 30 menit)

1. Buatlah larutan/campuran ekstrak dari bahan-bahan yang akan diteliti dengan cara menggerusnya
menggunakan lumpang dan alu dan diberi sedikit air.
2. Masing-masing larutan ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diberi nomor/nama.

3. Mendeteksi boraks
a. Masukkan larutan/ekstrak setiap bahan makanan pada plat tetes, dan beri label nama sesuai bahan
b. makanan.
c. Tambahkan 3 tetes larutan kunyit pada setiap bahan makanan tersebut
d. Amati perubahan warna yang terjadi.
e. Catat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan dan dokumentasikan !
f. Cuci plat tetes untuk disimpan !

4. Mendeteksi formalin
a. Tuangkan 1 ml larutan setiap bahan makanan ke dalam tabung reaksi, dan beri label nama sesuai
b. bahan makanan
c. Tambahkan 10 tetes larutan KMNO4 / PK, kemudian digoyang-goyangkan
d. Amati perubahan yang terjadi !
e. Catat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan dan dokumentasikan !
f. Cuci tabung reaksi setelah digunakan untuk disimpan !

VI. Hasil Pengamatan :

Tabel Pengamatan
Reaksi perubahan warna Kandungan zat aditif
Jenis bahan makanan Boraks Formalin Boraks Formalin

Isilah dengan tanda + jika terdeteksi adanya zat aditif, dan jika tidak terdeteksi adanya zat aditif.

VII. Kesimpulan :

VIII. Bahan Diskusi :

1. Dari hasil kegiatan uji zat aditif yang kamu lakukan, sebutkan bahan makanan yang terdeteksi mengandung
a. boraks
b. formalin
2. Jelaskan alasannya masing-masing jawaban nomor 1
3. Apa yang digunakan sebagai indikator pada uji makanan tersebut ? Mengapa ?
4. Bagaimana kesimpulanmu dari kegiatan uji makanan ini ?
5. Bagaimana solusinya agar kita tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif tersebut ? Berikan
saran untuk :
a. produsen
b. konsumen

elisdjubaedah.sman3.doc
elisdjubaedah.sman3.doc
elisdjubaedah.sman3.doc

Anda mungkin juga menyukai