Air untuk produksi (Air untuk Penggunaan Farmasi/APF atau Water for Pharmaceutical Use/WPU)
memegang peranan penting dan kritis dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan beberapa hal,
antara lain :
Air merupakan bahan baku, dalam jumlah besar, terutama untuk produk Sirup, Obat
suntik cair, cairan infus, dan lain-lain sehingga apabila tercemar, beresiko sangat fatal
bagi pemakai.
Untuk memastikan produksi obat yang bermutu dan aman bagi para pengguna.
Secara garis besar, Spesifikasi Mutu Air dapat dibagi menjadi beberapa “grade” sebagai berikut :
Berikut adalah sebagian persyaratan spesifikasi mutu macam-macam air yang digunakan :
Sedangkan penggunaan dari masing-masing air tersebut adalah sbb :
Catatan : Persyaratan Air Murni dan Air Untuk Injeksi, dapat dilihat pada masing-masing
monografi (lihat Farmakope terbaru)
Kecuali untuk pembuatan WFI, sistem pemurnian air TIDAK DITETAPKAN dalam kompendia. Jadi
Industri Farmasi masing-masing “bebas” untuk menentukan sistem mana yang paling sesuai
dengan tujuan penggunaannya.
Desain, konfigurasi dan tata letak peralatan pemurnian air, sistem penyimpanan dan distribusi
harus mempertimbangkan hal-hal sbb :
Berikut salah satu contoh desain dan konfigurasi sistem pemurnian air.
Mekanisme kerja Purified Water System
Purified water system merupakan sistem pengolahan air yang dapat menghilangkan berbagai
cemaran (ion, bahan organik, partikel, mikroba dan gas) yang terdapat di dalam air yang akan
digunakan untuk produksi. Air (raw water) pengolahan air dapat diperoleh dari air PDAM (city
water), Shallow well (sumur dangkal) dengan kedalaman 10-20 m, atau berasal dari Deep
well (sumur dalam) dengan kedalaman 80-150 m. Variasi mutu dari pasokan air mentah (raw
water) yang memenuhi syarat ditentukan dari target mutu air yang akan dihasilkan. Demikian
pula mutu air menentukan peralatan yang diperlukan untuk pengolahan air tersebut. Purified
water system terdiri dari: Multimedia filter, Carbon filter, Water softener, Heat Exchanger (HE), Micro
filter, Ultra filtration (R.O = Reverse Osmosis), dan Electro De-Ionization (EDI).
Reverse Osmosis. Reverse osmosis merupakan teknik pembuatan air murni (purified water) yang
dapat menurunkn hingga 95% Total Dissolve Solids (TDS) di dalam air. Reverse osmosis terdiri dari
lapisan filter yang sangat halus (hingga 0,0001 mikron)
Sistem penyimpanan dan distribusi merupakan salah satu bagian penting dari seluruh sistem,
dan harus dirancang terintegrasi sepenuhnya dengan komponen sistem pemurnian air. Sistem
penyimpanan dan distribusi harus dikonfigurasikan untuk mencegah kontaminasi berulang
terhadap air setelah pengolahan. Konfigurasi ini harus
menerapkan kombinasi pemantauan online dan offline untuk menjamin spesifikasi air
yang tepat dipertahankan. Selanjutnya, setelah air dimurnikan dengan menggunakan metode
yang sesuai, dapat digunakan secara langsung atau lebih sering, disalurkan ke dalam tangki
penyimpanan untuk didistribusikan ke titik pengguna.
Salah satu permasalah yang harus mendapat perhatian serius selama penyimpanan dan
distribusi air adalah masalah pengendalian proliferasi mikroba. Terdapat beberapa teknik yang
digunakan terpisah atau, lebih sering, dalam kombinasi, yaitu :
Mempertahankan sirkulasi aliran turbulen secara kontinu dalam sistem distribusi air
untuk mengurangi kecenderungan pembentukan biofilm
Desain sistem yang memastikan pipa sependek mungkin
Dalam sistem bersuhu ambien, pipa dilindungi terhadap pengaruh pipa panas yang
berdekatan
Deadlegs pada instalasi pipa lebih kecil dari tiga kali diameter pipa cabang
Pengukur tekanan dipisahkan dari sistem dengan membran
Penggunaan katup diafragma yang higienis
Sistem pemipaan dipasang dengan kemiringan tertentu untuk memungkinkan
pengosongan “drainable”
Penghambatan pertumbuhan mikroba dengan cara berikut: – radiasi ultraviolet dalam
sistem pemipaan; mempertahankan pemanasan sistem (pada suhu acuan > 65″C);
sanitasi sistem secara berkala menggunakan air panas (pada suhu acuan >70″C) atau air
panas superheated atau uap murni; dan sanitasi rutin secara kimiawi menggunakan
ozon atau bahan kimia yang cocok.
Jika digunakan sanitasi kimiawi, penting untuk membuktikan residu bahan kimia telah
dihilangkan sebelum air digunakan. Ozon dapat dihilangkan secara efektif menggunakan
radiasi ultraviolet pada panjang gelombang 254 nm yang jam
penggunaannya diperiksa secara berkala.
Kualifikasi dan Inspeksi Sistem Pengolahan Air
Sistem Pengolahan Air merupak sistem kritis yang berdampak langsung terhadap mutu,
sehingga parameter mutu kritis sistem tersebut harus dikualifikasi. Kualifikasi yang akan
dilakukan harus mengikuti kaidah validasi yang mencakup Kualifikasi Desain (KD), kualfikasi
Instalasi (KI), Kualifikasi Operasional (KO) dan Kualifikasi Kinerja (KK) sesuai dengan Pedoman
CPOB. KD, KI dan KO sangat tergantung dari masing-masing sistem yang diinstall oleh masing-
masing industri farmasi, sehingga Juknis CPOB tidak memberikan guideline yang spesifik. juknis
CPOB (dan juga POPP CPOB) hanya memberikan guideline mengenai pelaksanaan KK
(kualifikasi Kinerja) dengan pendekatan 3 fase, yaitu fase 1, fase 2 dan fase 3. Berikut ringkasan
pelaksanaan KK 3 fase :
Inspeksi Sistem Pengolahan Air
SPA merupakan salah satu sarana penunjang kritis, sehingga senantiasa menjadi “subyek”
inspeksi oleh Badan POM. Berikut adalah acuan yang dapat digunakan mengenai apa saja yang
perlu disiapkan dalam pelaksanaan inspeksi atau audit mutu :