KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH:
Penyusun
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS PERENCANAAN GEOMETRI JALAN
DIAJUKAN KEPADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
UNTUK MELENGKAPI LAPORAN TUGAS PERENCANAAN GEOMETRI JALAN
Disusun Oleh:
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari laporan geometrik jalan adalah untuk memastikan bahwa jalan tersebut aman
dan stabil untuk digunakan dan memenuhi standar yang ditetapkan. Tujuan utama dari laporan
ini adalah:Menganalisis kondisi geologi dan geoteknik jalan: Melalui analisis ini, laporan akan
memastikan bahwa jalan tersebut aman dan stabil untuk digunakan dan memenuhi standar yang
ditetapkan.Memberikan rekomendasi untuk pembangunan jalan: Laporan akan memberikan
rekomendasi tentang bagaimana memastikan stabilitas jalan dan memastikan bahwa jalan
tersebut aman untuk digunakan.Memastikan keselamatan pejalan kaki dan pengemudi: Laporan
akan memastikan bahwa jalan tersebut aman untuk digunakan dan memenuhi standar
keselamatan yang ditetapkan.Mendukung perencanaan dan pembangunan jalan: Laporan akan
membantu perencana dan pembangun dalam memastikan bahwa jalan tersebut aman dan stabil
untuk digunakan dan memenuhi standar yang ditetapkan.
Memastikan bahwa pembangunan jalan berlangsung dengan baik: Laporan akan
memastikan bahwa pembangunan jalan berlangsung dengan baik dan sesuai dengan standar yang
ditetapkan.Dengan demikian, laporan geometrik jalan memiliki peran penting dalam memastikan
bahwa jalan tersebut aman dan stabil untuk digunakan dan memenuhi standar yang ditetapkan.
Ruang lingkup geometrik jalan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
konfigurasi geometri dan desain jalan, termasuk namun tidak terbatas pada:
Profil jalan: Ini termasuk ketinggian, lebar, dan desain jalan, serta penentuan elevasi dan profil
horizontal jalan.
Alignment jalan: Ini mencakup desain dan konfigurasi garis tengah jalan, termasuk sudut
belokan dan lintasan jalan.
Struktur jalan: Ini termasuk jenis material dan spesifikasi untuk permukaan jalan, kerangka, dan
lapisan dasar jalan.
Sisi jalan: Ini termasuk penentuan jarak antara jalan dan batas jalan, serta pembuatan median,
jalur pejalan kaki, dan fasilitas jalan lainnya.
Drainase: Ini termasuk sistem drainase jalan, seperti saluran drainase dan parit, untuk mengelola
air dan memastikan keselamatan jalan.
Penerangan jalan: Ini mencakup desain dan spesifikasi untuk sistem penerangan jalan, seperti
lampu penerangan jalan dan tanda jalan.Dengan demikian, ruang lingkup geometrik jalan
meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan konfigurasi geometri dan desain jalan, dan
bertujuan untuk memastikan bahwa jalan tersebut aman, stabil, dan memenuhi standar yang
ditetapkan.
c. Jalan lokal adalah jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk
tidak dibatasi.
a) Jalan Nasional
Jalan nasional adalah jalan yang dibangun dari APBN. Jalan ini berfungsi
menghubungkan ibu kota antar provinsi. Hingga tahun 2014 jalan nasional di
Indonesia telah ada sepanjang 38000 km dan terus berkembang sehingga pada
tahun 2015 mencapai 47000 km dan akan terus berkembang di berbagai daerah
di Indonesia.
b) Jalan Provinsi
Jalan provinsi merupakan jalan yang dibangun dari dana APBD provinsi
bersangkutan. Jalan ini menghubungkan antara ibukota provinsi dengan ibukota
kabupaten atau menghubungkan ibukota provinsi dengan Kotamadya atau juga
menghubungkan antar ibukota kabupaten atau antar ibukota kabupaten dengan
Kotamadya. Setiap provinsi memiliki Jalan provinsi masing-masing dengan nama
jalan yang berbeda-beda.
c) Jalan Kabupaten
Sesuai namanya Jalan Kabupaten merupakan jalan yang dibangun berdasarkan
dana APBD Kabupaten yang bersangkutan. Jalan yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota Kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa,
antar ibukota Kecamatan ibukota kecamatan dengan pusat desa atau Jalan yang
menghubungkan antara pusat desa.
d) Jalan Kota
Sesuai namanya Jalan Kabupaten merupakan jalan yang dibangun berdasarkan
dana APBD Kabupaten yang bersangkutan. Jalan yang menghubungkan ibukota
kabupaten dengan ibukota Kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa,
antar ibukota Kecamatan ibukota kecamatan dengan pusat desa atau Jalan yang
menghubungkan antara pusat desa.
e) Jalan Desa
Jalan desa merupakan jalan yang dibangun dari dana APBD kota atau
Kabupaten yang bersangkutan namun dilimpahkan kepada desa. Jalan ini
melayani angkutan di kawasan pedesaan tersebut.
f) Jalan Non Status
Jalan ini merupakan jalan yang dibuat secara Swadaya oleh individu maupun
kelompok tertentu dengan tujuan tertentu pula. Misalnya Jalan yang
menghubungkan gedung-gedung di kampus yang memiliki luas lahan cukup
besar.
2.3 PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK
Parameter perencanaan geometrik jalan menentukan tingkat kenyamanan dan
keamanan dari suatu bentuk geometrik jalan.
2.3.1 KENDARAAN RENCANA
Merupakan kendaraan yang dimensi dan radius putarnya dipakai sebagai acuan
dalam perencanaan geometrik.Kendaraan Rencana dikelompokkan ke dalam 3
kategori:Kendaraan Kecil, diwakili oleh mobil penumpang.Kendaraan Sedang, diwakili
oleh truk 3 as tandem atau oleh bus besar 2 as.Kendaraan Besar, diwakili oleh truk semi
trailer.
KECEPATAN RENCANA
Kecepatan Rencana (VR) adalah kecepatan yang dipilih untuk keperluan
perencanaan setiap bagian jalan raya (ex. tikungan jalan, kemiringan jalan, jarak
pandang, dll.).Kecepatan Rencana (VR) merupakan kecepatan maksimum menerus
dimana kendaraan berjalan dengan aman dan keamanan tersebut sepenuhnya
tergantung dari bentuk jalan tersebut.Kecepatan Rencana (VR) memperngaruhi kondisi
seluruh bagian jalan dan biaya (cost) dari jalan tersebut.
JENIS MEDANKEMIRINGAN MELINTANG
Datar(D)
Perbukitan(B)
Pegunungan (G)0 % - 9,9 %
10 % - 24,9 %
≥ 25 %
2.3.4 VOLUME LALU LINTAS (1/3)
Volume lalu lintas menunjukkan jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik
pengamatan di suatu ruas jalan dalam satu satuan waktu tertentu.Volume lalu lintas
harian umumnya digunakan sebagai dasar perencanaan adalah :Volume lalu lintas
harian rata-rata tahunan (VLHRT)Volume lalu lintas 24 jam rata-rata di suatu lokasi
tertentu selama 365 hari.Volume lalu lintas harian rata-rata (VLHR)Volume lalu lintas 24
jam rata-rata di suatu lokasi untuk periode waktu kurang dari satu tahun.LHR dinyatakan
dalam smp/hari/2arah atau kendaraan/hari/2arah untuk jalan 2 jalur 2 arah serta
smp/hari/ 1 arah atau kendaraan/hari/ 1 arah untuk jalan berlajur banyak dengan
median.
VOLUME LALU LINTAS (2/3)
Volume Jam Perencanaan (VJP) adalah prakiraan volume lalu lintas per jam
pada jam sibuk tahun rencana, dinyatakan dalam satuan smp/jam, dihitung dari
perkalian VLHR dengan faktor K.VJP = K x VLHRK : proporsi lalu lintas harian yang
terjadi selama periode puncak, dinyatakan dalam nilai pecahan.
VOLUME LALU LINTAS (3/3)
Kapasitas adalah arus lalu lintas maksimum yang dapat dipertahankan pada
suatu bagian jalan pada kondisi tertentu, dinyatakan dalam satuan mobil penumpang
(smp) per jam.