Anda di halaman 1dari 6

FILAFAT HUKUM

Dr. Hj. Suryaningsih, M. H

ELAN NORA
2105056056
LATAR BELAKANG
Filsafat Hukum berusaha untuk memeriksa gagasan-gagasan
tentang hukum yang sudah ada maupun yang akan diadakan
(pembentukan hukum), melihat koherensi, korespondensi dan
fungsi hukum yang diciptakan. Kaitannya Filsafat Hukum terhadap
pembentukan hukum di Indonesia, bahwa Filsafat Hukum sangat
berperan dalam pembentukan hukum ke arah yang demokratis,
mengarah kepada kebutuhan masyarakat yang hakiki.Filsafat
Hukum yang di dalamnya mampu mengarahkan dan menampung
kebutuhan-kebutuhan hukum sesuai dengan tingkat kemajuan
pembangunan di segala bidang, yang juga mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat luas. Hukum dibentuk untuk mengatur
perilaku anggota masyarakat. Yang terpenting, hukum dibentuk
sebagai pemenuhan rasa keadilan bagi masyarakat luas, tanpa
membedakan ras, golongan, suku, partai, agama, atau pembedaan
lain dalam kerangka bhinneka tunggal ika.
ESENSI HUKUM
Secara yuridis ada beberapa alasan tentang manusia sebagai subjek
hukum. Pertama, manusia mempunyai hak-hak subjektif. Kedua,
kewenangan hukum yang berarti kecakapan untuk menjadi subjek
hukum, yaitu sebagai pendukung hak dan kewajiban. Pada dasarnya
manusia mempunyai hak sejak dalam kandungan karena status sebagai
subjek hukum yang melekat pada manusia adalah kodrat yang dibawa
dari ahir sedangkan hukum hanyamengakuinya saja.Pengecualian atas
hak tersebut terdapat di dalam Pasal 2 kitab Undang-Undang Hukum
Perdata (KUH Perdata) yang mengatur bahwa anak yang ada dalam
kandungan seorang perempuan dianggap telah lahir, setiap kali
1

kepentingan si anak menghendakinya. Bila telah mati sewaktu


dilahirkan, dia dianggap tidak pernah ada. melakukan perbuatan hukum
adalah orang yang cakap menurut hukum.
KAIDAH HUKUM
kaidah itu merupakan kumpulan petunjuk atau pedoman hidup yang berisi perintah-
perintah, larangan-larangan, asas-asas, anjuran-anjuran, serta kebolehan-kebolehan,
untuk mengatur tingkah laku manusia baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat, yang harus ditaati dan apabila tidak ditaati (dilanggar) akan menimbulkan
sanksi (Reaksi atau akibat dari pelanggaran kaidah itu) Hubungan objektif , hubungan
saling memperkuat, serta hubungan saling isi mengisi satu sama lain, yang pada
akhirnya untuk mengarahkan atau menunjukkan
kepada manusia mengenai cara
bagaimana manusia harus bertingkah laku dalam menjalani kehidupan di dunia ini, demi
terwujudkan tujuan hidup manusia yaitu kebahagiaan hidup di dunia maupun akhirat
nantiMengingat betapa pentingnya keberadaan kaidah-kaidah itu bagi kehidupan
manusia, maka sudah seharusnya apabila keberadaan kaidah-kaidah itu hendaknya
dapat dipertahankan oleh setiap manusia dengan cara menjadikannya sebagai
pedoman hidup, yakni dalam bentuk senantiasa mentaati dan menjunjung tinggi isi dari
masing-masing kaidah itu dalam kehidupan.
SIFAT HUKUM
Hukum merupakan peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan
yang dapat memaksa orang supaya mentaati tata tertib dalam
masyarakat serta memberikan sanksi yang tegas (berupa
hukuman) terhadap siapa yang tidak mau patuh mentaatinya.
Dengan demikian hukum itu mempunyai sifat mengatur dan
memaksa.Dikatakan bersifat mengatur karena hukum memiliki
aturan yang wajib ditaati oleh semua golongan masyarakat agar
terciptanya ketertiban dan keamanan. Semua aturan yang
berlaku ada dalam setiap undang-undang dan undang-undang
tersebut memiliki pasal yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

https // Downloads/4390-37-6312-1-10-
20210601.pdf
https // Downloads/4390-37-6312-1-10-
20210601.pd

1110-Article Text-2209-1-10-20140905.pdf

Anda mungkin juga menyukai