Anda di halaman 1dari 8

----------------------- Page 1-----------------------

ASTIGMATISMA

Dr. Yuvana Dewanti

Puskesmas Timur 1

Purwokerto

----------------------- Page 2-----------------------

INDEX

❖DEFINISI

❖ETIOLOGI

❖KLASIFIKASI

❖STURMSCONOID / INTERVAL

❖TANDA DAN GEJALA

❖PEMERIKSAAN KLINIS

❖MANAGEMENT

----------------------- Page 3-----------------------

DEFINISI

✘ Astigmatisme menurut definisi

merupakan cacat optik yang

menyebabkan penglihatan kabur

karena ketidakmampuan optik


mata untuk fokus benda titik

menjadi gambar terfokus tajam

pada retina. Hal ini mungkin

disebabkan oleh kelengkungan

tidak teratur kornea atau lensa.

----------------------- Page 4-----------------------

Bentuk bola mata

----------------------- Page 5-----------------------

ETIOLOGI

❖ Lengkungan tidak teratur pada permukaan kornea anterior

❖ Kelengkungan tidak teratur dan juga posisi lensa / IOL

❖ Kekuatan pembiasan tidak seragam di semua meridian (garis khayal)

lensa atau kornea

❖ Meridian utama adalah meridian dari kekuatan pembiasan terbesar

dan paling sedikit

----------------------- Page 6-----------------------

KLASIFIKASI

❖ Berdasarkan etiologi

❖ Berdasarkan hubungan antara meridian utama

❖ Berdasarkan orientasi meridian atau sumbu


❖ Berdasarkan titik fokus relatif terhadap retina

----------------------- Page 7-----------------------

KLASIFIKASI BERDASARKAN ETIOLOGI

Axis not

perpendicular

irregular

Irregularsurface

Kurvatur of cornea

cornea

Axis

regular

perpendicular

----------------------- Page 8-----------------------

Berdasarkan Hubungan

Antara Meridian Utama

WTR-With The RuleAstigmatism

➢ Meridian vertikal kornea lebih melengkung

➢ Kekuatan myopic lebih kuat pada meridian vertical

➢ Eg :- -3.0D cyl x 180˚

ATR-Against The RuleAstigmatism

➢ Meridian kornea horisontal lebih melengkung


➢ Kekuatan myopic lebih kuat pada meridian horizontal

➢ Eg :- -3.0D cyl x 90˚

----------------------- Page 9-----------------------

Berdasarkan Orientasi Meridian

OBLIQUE

➢ Axis tidak berada pada/ dekat 90˚ atau 180˚

➢Jarak garis axis berada antara 120˚-150˚ & 60˚- 30˚

➢Eg :- -3.0D cyl x 45˚

BIOBLIQUE

➢Garis-garis meridian tidak tegak lurus

➢Eg :- -3.0D cyl x 90˚/ -2.0 D cyl x 110˚

----------------------- Page 10-----------------------

Orientasi Meridian

----------------------- Page 11-----------------------

Kedua 2 titik fokus berada di depan atau di belakang retina Dari 2 jenis compound
myopic dan hyperopic

Titik Fokus Relatif terhadap Retina

Astigmatisma Sederhana

➢Satu titik fokus pada retina dan lainnya berada di depan atau
di

belakang

➢Dari 2 jenis myopic sederhana dan hyperopic sederhana


Astigmatisma Majemuk

➢Kedua titik fokus berada di depan atau di belakang retina

➢Terdiri dari 2 jenis myopic majemuk dan hyperopic majemuk

Astigmatisma Campuran

➢Satu titik fokus berada di depan dan yang lainnya berada di

belakang retina

----------------------- Page 12-----------------------

Astigmatism campuran

----------------------- Page 13-----------------------

Sturm’s Conoid/ Interval

----------------------- Page 14-----------------------

Tanda dan Gejala

➢ Visi terdistorsi pada

jarak jauh dan dekat

➢ Kebingungan

➢ Asthenopia atau

kelelahan mata

➢ Sakit kepala

➢ Menyipitkan mata

----------------------- Page 15-----------------------

Pemeriksaan

Klinis
❖ Tes ketajaman visual jarak jauh dan dekat

❖ Autorefraction

❖ Keratometri

❖ Retinoscopy

❖ Refraksi subyektif monokular, termasuk Jackson

Cross Cylinder

----------------------- Page 16-----------------------

Pengobatan Astigmatism

Astigmatic fan

Clock dial

Jackson’s c0ross

cylinder

Stenopic slit

----------------------- Page 17-----------------------

Management

Kacamata

➢ Dengan menggunakan lensa silinder and spherocylindrical

lensa pada kacamata

Contact lens

➢ Kontak lensa toric lunak

➢ Kontak lensa kaku permeable

Operasi
➢ Photorefractive keratectomy (PRK)

➢ Laser in-situ keratomileusis (LASIK)

----------------------- Page 18-----------------------

Astigmatic Prescription

Astigmatism Year Plan

<2.00D <2 Years Monitor 6 months

>2.00D <2 Years Partial Rx

>2.00D >2 Years Full Rx

1.00 to 2.00D >2 Years Rx if increasing

1.00 to 2.00D >3 Years Rx based on acuity

<1.00D adult Full Rx

>1.00D adult Partial Rx, then full Rx

----------------------- Page 19-----------------------

Reference

Walter Huang, OD ,Yuanpei University, Department of

Optometry

Optometry, journal of American optometric

association

Duke-Elder, Sir Stewart (1989). The Practice


of Refraction (8th ed.).

Dr.G. narayan. “Astigmatism”, eMedicine.com. August

05, 2009.

Bennett AG, Rabbetts RB (1994) Clinical Visual Optics

Image: Google

----------------------- Page 20-----------------------

✘ THANK YOU . . .

Anda mungkin juga menyukai