Anda di halaman 1dari 2

Nama: Maharani

NIM: 02011282025186
Kelas: D Palembang
No.DPNA: 18

UJIAN AKHIR SEMESTER HUKUM DAGANG

1. Perbedaan Hukum Dagang dan Hukum Perdata:


• Formil:
hukum perdata formil, misalnya hukum acara perdata, terdapat dalam Reglemen
Indonesia yang Diperbaharui atau R.I.B. sedangkan hukum Dagang dari aspek formil
adalah Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan yaitu peraturan perundangan
khusus yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan
diantaranya adalah sebagai berikut;
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi;
Undang-Undang Nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan.
• Meterill
dalam hukum dagang aspek materiilnya merupakan Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang (KUHD) atau Wetboek van Koophandel (WVK), yang mulai berlaku di
Indonesia pada 1 Mei 1848 terbagi atas dua kitab dan 23 BAB. sedangkan Hukum
Perdata aspek materiilnya adalah KUHPerdata Kitab Undang-undang Hukum
Perdata) sudah sejak 1 Mei 1848.

2. Ciri-ciri Perusahaan:
• Status sebagai badan hukum.
• Mempunyai 2 tujuan, yaitu untuk melayani kepentingan umum dan untuk mencari
profit atau keuntungan sebanyak-banyaknya.
• Modal berasal dari aset negara yang dipisahkan dari kekayaan negara dan tidak
terbagi atas saham.
• Bagi perusahaan yang go public, modalnya dapat berupa saham atau obligasi.
• Dipimpin oleh seorang direksi atau direktur.
• Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
• Bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
• Memiliki kekayaan sendiri dan bergerak di bidang jasa layanan umum.
• Karyawan berstatus pegawai perusahaan negara.
• Laporan tahunan disampaikan kepada menteri atas nama pemerintah untuk
memperoleh pengesahan
Perbedaan Perusahaan dan Pekerjaan
• Perusahaan tujuannya mencari keuntungan materi, Lebih banyak menggunakan
moda, dan harus meniliki izin khusus.
• Pekerjaan Tujuannya memenuhi kebutuhan hidup, Lebih banyak menggunakan
tenaga dan tidak harus memiliki izin khusus
3. Perbedaan Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing, dimana
Penanaman Modal Dalam Negeri adalah kegiatan penanaman modal guna menjalankan
bisnis di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal domestik
dengan mengandalkan modal dalam negeri.Baik badan usaha maupun perorangan dapat
menjadi penanam modal dalam negeri. Berbeda dengan Penanaman Modal Asing yang
merupakan kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik
Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, mencakup penggunaan modal
asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam
negeri.Mengacu pada perseorangan, badan usaha, dan atau pemerintah asing yang
melakukan penanaman modal di Indonesia.

4. Persamaan dan Perbedaan Penanaman Modal langsung dan Penanaman Modal Tidak
Langsung
• Persamaan
Sama-sama menguntungkan karena dapat meningkatkan nilai aset kekayaan yang
dimiliki.
• Perbedaan
Penanaman Modal Langsung menanamkan/memasukkan sejumlah harta kekayaan
miliknya sebagai modal perusahaan yang didirikan dan dikelolanya, sedangkan
Penanaman Modal Tidak Langsung membeli sejumlah saham pada perusahaan
yang telah didirikan dan dikelola oleh pihak lain, yang pembeliannya melalui
pasar modal yang diselenggarakan oleh PT. Bursa Efek Indonesia. Penanaman
Modal Langsung tercantum dalam Undang- Undang Nomor 25 tahun 2007
tentang Penanaman Modal, sedangkan Penanaman Modal Tidak Langsung
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Anda mungkin juga menyukai