Anda di halaman 1dari 31

Badan Usaha

Milik Negara

Akbar Aprillia Ardhiansyah S.H.,M.H


Daftar Isi
1. Istilah, Pengertian, Sejarah, Dasar Hukum
2. Pendirian
3. Permodalan
4. Organ
5. Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan
6. Restrukturisasi dan Privatisasi
7. Pembubaran
01
Istilah, Pengertian,
Sejarah, Dasar
Hukum
Istilah dan Pengertian
Badan Usaha Milik Negara adalah Badan Usaha yg
sebagian/seluruhnya dimiliki oleh Negara melalui
penyertaan secara langsung yg berasal dari
kekayaan negara yg dipisahkan.
Perseroan

Perusahaan Perseroan, yang selanjutnya


disebut Persero, adalah BUMN yang
berbentuk perseroan terbatas yang modalnya
terbagi dalam saham yang seluruh atau
paling sedikit 51% (lima puluh satu persen)
sahamnya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia yang tujuan utamanya mengejar
keuntungan.
Perusahaan Umum

adalah BUMN yg seluruh modalnya dimiliki


oleh negara dan tidak dibagi atas saham, yg
bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang/jasa yg bermutu tinggi
dan sekaligus mengejar keuntungan
berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
Sejarah
● Periode Pertama/Sebelum Kemerdekaan

Berawal dari perusahaan-perusahaan yang dikelola oleh Pemerintah


Hindia Belanda yang melakukan usaha untuk kepentingan pemerintah,
terdapat dua jenis Badan Usaha Negara pada saat itu, yaitu
perusahaan yang tunduk pada Indische Bedrijven Wet (IBW), dan
perusahaan yang diatur oleh Indische Comptabiliteits Wet (ICW).
Perusahaan di bawah IBW berada langsung di bawah pengawasan
pemerintah, sedangkan perusahaan yang diatur ICW sebenaranya
bukanlah sebuah perusahaan, melainkan merupakan cabang dinas
pemerintah. Keuntungan/laba yang diperoleh dari kedua jenis
perusahaan tersebut menjadi bagian dari penerimaan negara.
● Periode Kedua (1945-1960)

Pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan-


perusahaan Belanda, namun operasional perusahaan-perusahaan
tersebut masih tunduk pada pengaturan dalam IBW dan ICW.

● Periode Ketiga (1960-1969)

Melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)


Nomor 19 Tahun 1960, Pemerintah telah mengambil kebijakan untuk
menyeragamkan berbagai bentuk Badan Usaha Negara dengan tujuan
adanya keseragaman, baik dalam bentuk hukum dari Perusahaan
Negara maupun dalam cara mengurus dan cara menguasai. Dengan
didirikannya Perusahaan Negara dengan Perpu tersebut, maka IBW
Staatblad 1927 No.419 dinyatakan tidak berlaku lagi bagi perusahaan
negara yang bersangkutan.
● Periode Keempat (1969-2003)

Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 9 Tahun


1969 tentang Penetapan No.1 Tahun 1969 tentang
Bentuk-Bentuk Usaha Negara menjadi Undang-
Undang, semua bentuk usaha negara berbentuk
perusahaan diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu
Perusahaan Jawatan (Perjan) Perusahaan Umum
(Perum), dan Perusahaan Perseroan (Persero).
● Periode Kelima (2003 - sekarang)

Melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003


tentang BUMN, Pemerintah memberikan perhatian
lebih untuk pemberdayaan BUMN karena tuntutan
perkembangan dunia usaha, era globalisasi ekonomi
dan perdagangan bebas.peran BUMN dioptimalkan
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dasar Hukum
● Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 23 ayat (4), dan Pasal 33 UUD
1945
● TabMPRRI Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan
Negara Tahun 1999-2004.
● UU Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
● UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
● PP Nomor 3 Tahun 1983, tentang Pembinaan, Pengelolaan, dan
Pengawasn Badan Usaha Milik Negara.
● PP Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan
● PP Nomor 13 Tahun 1998 tentang Perusahaan Umum
● PP Nomor 6 Tahun 2000 tentang Perusahaan Jawatan
● UU Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
02
Pendirian
Persero

Terhadap Persero berlaku segala ketentuan


dan prinsip-prinsip yg berlaku bagi Perseroan
Terbatas sebagaimana diatur dalam UU
nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas.
Perusahaan Umum
Pendirian Perum memenuhi kriteria :

1. Bidang Usaha atau kegiatannya berkaitan


dengan kepentingan orang banyak.
2. Didirikan tidak semata-mata untuk mengejar
keuntungan.
3. Berdasarkan pengkajian memenuhi persyaratan
ekonomis yg diperlukan bagi berdirinya suatu
badan usaha (mandiri)
03
Permodalan
Permodalan
BUMN dalam menjalankan usahanya mendapatkan modal dari
kekayaan negara yg dipisahkan.

Penyertaan modal negara dalam rangka pendirian atau


penyertaan pada BUMN bersumber dari :
1. APBN. Termasuk dalam APBN yaitu melalui pula proyek-
proyek APBN yg dikelola oleh BUMN dan/atau piutang
negara pada BUMN yg dijadikan sbg penyertaan modal.
2. Kapitalisasi cadangan.
3. Sumber lainnya
04
Organ
Persero
BUMN yg berbentuk persero adanya organ organ yg mirip
dengan yg berlaku pada Perseroan Terbatas, yaitu :

1. RUPS
2. Direksi
3. Komisaris
Perusahaan Umum
1. Menteri
2. Direksi
3. Komisaris
05
Penggabungan,
Peleburan dan
Pengambilalihan
UU BUMN tidak mengatur dan
menjelaskan pengertian penggabungan,
peleburan, pengambilalihan BUMN.
06
Restrukturisasi dan
Privatisasi
Restrukturisasi

adalah upaya yg dilakukan dlm rangka


penyehatan BUMN yg merupakan salah satu
langkah strategis untuk memperbaiki kondisi
internal perusahaan guna memperbaiki
kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan.
Tujuan Restrukturisasi adalah :

1. Meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan


2. Memberikan manfaat berupa deviden dan pajak
kpd negara
3. Menghasilkan produk dan layanan dgn harga yg
kompetitif kepada konsumen
4. Salah satu langkah untuk kemudahan
pelaksanaan privatisasi.
Ruang Lingkup Restrukturisasi adalah :

1. Peningkatan intensitas persaingan usaha, terutama pada


sector sector yg terdapat monopoli, baik yg diregulasi
maupun monopoli alamiah.
2. Penataan hubungan fungsional antar pemerintah selaku
regulator dan BUMN selaku badan usaha, termasuk
didalamnya penerapan prinsip2 tata kelola perusahaan yg
baik dan menetapkan arah dalam rangka pelaksanaan
kewajiban pelayanan public
3. Restrukturisasi internal yg mencakup keuangan,
organisasi/manajemen, operasional, system, dan prosedur.
Privatisasi
adalah penjualan saham persero, baik sebagian
maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan,
memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat,
serta memperluas kepemilikan saham oleh
masyarakat.
Privatisasi dilakukan dgn maksud :
1. Memperluas kepemilikan mayarakat atas persero
2. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
3. Menciptakan struktur keuangan dan manajemen yg
baik/kuat
4. Menciptakan struktur industry yg sehat dan kompetitif
5. Menciptakan Persero yg berdaya saing dan berorientasi
global
6. Menumbuhkan iklim usaha, ekonomi makro, dan kapasitas
pasar.
Privatisasi dilakukan dgn cara :
1. Penjualan saham berdasarkan ketentuan pasar
modal.
2. Penjualan saham langsung kepada investor.
3. Penjualan saham kepada menajemen dan/atau
karyawan yg bersangkutan.
07
Pembubaran
Menurut pasal 64 ayat (1) UU BUMN, pembubaran
BUMN ditetapkan dgn Peraturan Pemerintah.

Karena pendirian BUMN dilakukan dengan Peraturan


Pemerintah yg menyebutkan besarnya penyertaan
modal negara dalam pendirian BUMN dimaksud,
pembubaran BUMN harus dilakukan pula dgn
Peraturan Pemerintah.
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai