Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

Dengan mengucapkan Alhamdulillah, kami ucapkan puji syukur kehadirat


Allah SWT.

Karena berkat rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kita semua,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan studio proses

perencanaan yang berjudul “Laporan Pendahuluan Kabupaten Kampar”. Pada


kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak Universitas Islam

Riau yang telah menyediakan fasilitas dalam memperlancar studio proses


perencanaan kami, serta ucapan terimakasih kepada Tim yang telah berpartisipasi

dalam membuat dan menyusun laporan ini bersama.


Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan

dalam pengetahuan mengenai wilayah, serta dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam

pelaksanaan dan penyusunan laporan ini. Saran dan kritik yang membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Pekanbaru, Februari 2023

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan pada awal

kegiatan serta merupakan aktivitas memikirkan dan memilih step by step


tindakan agar suatu maksud dan tujuan dapat tercapai. Perencanaan

merupakan kunci keberhasilan dalam pencapaian hasil yang maksimal dalam


suatu kegiatan. Menurut Diana Conyers dan Peter Hall (1984:3), perencanaan

merupakan suatu proses berkelanjutan yang melibatkan pengambilan-


pengambilan keputusan dan pemilihan alternatif untuk mencapai tujuan yang

lebih baik dimasa mendatang serta meminimalisir masalah yang timbul. Ilmu
perencanaan wilayah dan kota melibatkan berbagai disiplin ilmu yang

berbeda namun dalam konteks yang sama, yaitu bagaimana cara


merencanakan suatu wilayah dan kota agar menjadi lebih baik daripada

sebelumnya.
Perencanaan meliputi ruang pengamatan yang lebih komprehensif.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa


perencanaan merupakan suatu proses tahapan kegiatan yang mempunyai
titik awal dan memiliki satu tujuan tertentu yang berlangsung secara
sitematis, saling terkait, dan berurutan. Tujuan dari perencanaan itu sendiri

adalah suatu pemecahan masalah yang didasarkan pada pengenalan ataupun


pemahaman masalah dalam hal ini masalah yang dimaksud berkaitan dengan

masalah keruangan serta aspek di dalamnya. Pengenalan masalah didasarkan


oleh sistem pendukung perencanaan (Planning Support System) dalam

kegiatan proses perencanaan.


Saat ini pembangunan Kabupaten/Kota memiliki peran yang krusial dalam

pembangunan skala nasional. Perencanaan yang optimal dapat melihat


potensi-potensi yang ada agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan

keadaan dan kebutuhan masyarakat. Mayoritas masyarakat yang hidup di


daerah Kabupaten/Kota memerlukan fasilitas dan sarana prasarana yang
memadai guna memudahkan pergerakan masyarakat. Untuk itu perencanaan

diperlukan agar dapat menunjang berbagai aktivitas masyarakat. Oleh sebab


itu, perencanaan Kabupaten/Kota harus memberikan perubahan yang lebih

baik setiap periodenya, dan meminimalisir dampak buruk karena setiap


kebijakan yang dibuat. Sebab, perencanaan bersifat berkelanjutan yang efektif

dan efisien.
Kebijakan nasional penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan

dengan pengesahan Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang


Penataan Ruang, yang kemudian diperbaharui dengan Undang-undang

Nomor 26 Tahun 2007. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mewujudkan


kualitas tata ruang nasional yang semakin baik, yang oleh undang-undang

dinyatakan dengan kriteria aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.


Penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang,

dan pengendalian pemanfaatan ruang. Proses ini harus diselenggarakan


dengan baik, agar mampu mencegah penyimpangan pemanfaatan ruang.

Kabupaten Kampar adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Provinsi


Riau dengan 21 Kecamatan. Kabupaten Kampar mempunyai tujuan yaitu
mewujudkan Kabupaten sebagai kawasan ekonomi berbasis sumber daya
lokal yang didukung kegiatan industri dan pertanian yang maju,

berkelanjutan, untuk mewujudkan masyarakat yang religius. Kabupaten


Kampar mempunyai visi dan misi yaitu terwujudnya Kabupaten Kampar

sebagai wilayah industri dan pertanian yang maju dengan masyarakat religius,
beradat, berbudaya dan sejahtera (Menurut RPJMD Kabupaten Kampar).

Dengan beberapa misi yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Kampar yakni:
menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan professional;

mengembangkan pertanian yang modern dan meningkatkan kualitas


lingkungan hidup; membangun infrastruktur Kabupaten Kampar yang

berkualitas dan proposional; menciptakan iklim usaha yang kondusif;


mengembangkan Kawasan pariwista dan industri pengolahan yang maju;
serta memperkuat citra Kampar sebagai Serambi Mekkah Riau yang religius,

beradat dan berbudaya. Berdasarkan visi misi tersebut, dapat disimpulkan


bahwa pemerintah Kabupaten Kampar memfokuskan pada bidang industri

dan pariwisata yang berlandaskan masyarakatnya yang religius, beradat,


berbudaya dan sejahtera.

Perencanaan pembangunan mempunyai tujuan untuk mensejahterakan


masyarakat. Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penaikan

taraf
ekonomi penduduk, kelengkapan infrastruktur, kebijakan, serta fisik dan

lingkungan juga
perlu diperhatikan. Rencana Tata Ruang Wilayah adalah hasil perencanaan

ruang pada
wilayah yang merupakan kesatuan geografis berserta segenap unsur terkait

yang batas
dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif (Peraturan Menteri

PU No.
16/PRT/M/2009).
Penataan ruang Kabupaten Kampar bertujuan mewujudkan ruang wilayah
Kabupaten Kampar yang berkualitas, serasi dan optimal bertumpu pada

pembangunan Ekonomi, Sosial dan Budaya yang mempertimbangkan


kebutuhan pembangunan dan kemampuan daya dukung lingkungan, melalui

pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam dan sumber daya buatan


dalam rangka mencapai keseimbangan pembangunan antar sektor dan antar

kawasan yang berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


Kondisi ideal bagi sebuah wilayah adalah perencanaan yang sesuai

dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat berdasarkan pada survei


penduduk meliputi aspek kebijakan, ekonomi, politik, sosial budaya,

infrastruktur dan lainnya. Penyesuaian potensi pada Kabupaten Kampar


terutama pada sumber daya alam. Konsentrasi sektor pertanian tersebut
terdapat pada subsektor perkebunan tahunan, khususnya kelapa sawit dan

karet dengan kontribusi mencapai 81% terhadap pembentukan PDRB sektor


pertanian pada tahun 2016. Pertumbuhannya pun mengalami percepatan dari

0,36% pada tahun 2015 menjadi 4,92% pada tahun 2016. Artinya, subsektor
perkebunan tahunan ini dengan skala usaha yang sudah besar masih tumbuh

dengan relatif pesat.


Sektor pertanian khususnya sub sektor perkebunan masih merupakan

potensi besar yang dapat dikembangkan mengingat luasan kawasan


perkebunan baik karet maupun sawit yang begitu besar diantara daerah lain

di Provinsi Riau. Komoditas lain meliputi kelapa, gambir, kakao, kopi dan
pinang, serta jeruk kuok juga masih menjadi potensi dalam pengembangan

perkebunan rakyat. Ketidakjelasan status lahan perkebunan masih menjadi


kendala yang masih terjadi, di sisi lain pemanfaatan lahan untuk aktifitas

perkebunan rakyat selain berkontribusi pada peningkatan produksi


perkebunan, juga dapat menjadi penyedia lapangan kerja bagi masyarakat.

Perhatian terhadap ketersediaan lahan perkebunan rakyat, pendampingan


dan pembinaan menjadi hal yang penting dalam perencanaan ke depan.
Integrasi lahan-lahan perkebunan perusahaan dengan peternakan sapi juga
menjadi peluang yang dikembangkan.

Masyarakat yang religius, ialah masyarakat Kabupaten Kampar yang


meletakkan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam kehidupan

bermasyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Landasan nilai-nilai agama ini


tercermin dari sikap dan perilaku masyarakat yang berakhlak mulia, suasana

kehidupan yang agamis, dan kehidupan antar umat beragama yang harmonis.
Nilai-nilai agama terinternalisasi dalam diri pribadi masing-masing, dan

teraktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk etos kerja yang


tinggi, disiplin dan jujur sebagaimana agama telah mengajarkan. Dalam

hubungan sesama manusia, baik antar suku, ras, agama, maupun antar
golongan, terjalin relasi yang rukun dan saling menghormati. Demikian pula
halnya dengan relasi terhadap alam, nilai-nilai ramah lingkungan

terinternalisasi sehingga dapat menghindarkan diri dari perilaku-perilaku


yang merusak alam. (Renstra Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar Tahun2017-

2022)
Kabupaten Kampar memiliki potensi pariwisata yang besar namun masih

belum dikembangkan. Potensi tersebut diantaranya berupa destinasi wisata


alam, wisata sejarah, dan budaya. Penduduk Kota Pekanbaru dapat menjadi

pasar yang besar bagi pengembangan pariwisata di Kabupaten Kampar.


Setiap akhir minggu banyak warga dari Kabupaten Kampar yang berwisata ke

Pekanbaru, kondisi tersebut seharusnya dapat dibalik dengan menjadikan


Kabupaten Kampar sebagai destinasi wisata bagi masyarakat kota Pekanbaru.

Selama ini cukup banyak warga Pekanbaru yang berwisata menuju Sumatera
Barat dan hanya sebatas melewati Kabupaten Kampar.

Selama ini, perekonomian Kabupaten Kampar tergantung pada sektor-


sektor primer semata yang berbasis pada ekstraksi sumber daya alam.

Sepanjang 2012 hingga 2015, dua kontributor terbesar dari PDRB Kabupaten
Kampar (atas dasar harga berlaku) secara berurutan adalah sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan serta sektor pertambangan dan penggalian. Secara
kumulatif, kedua sektor tersebut menyumbangkan antara 64,11% - 68,16%

terhadap PDRB Kabupaten Kampar.


Melalui pengembangan sektor industri, diharapkan bahwa hasil-hasil

sumber daya alam ini dapat memberikan nilai tambah atau manfaat yang jauh
lebih besar bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kampar. Secara

bertahap dan dalam jangka panjang akan mengubah struktur perekonomian


dari yang awalnya bertumpu pada sektor primer menjadi berbasis pada sektor

sekunder. Ekonomi yang digerakkan oleh sektor sekunder adalah ekonomi


yang relatif lebih stabil dibandingkan dengan ekonomi yang berbasis

ekstraksi sumber daya alam. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kampar


dalam rentang tahun 2011 - 2016 dapat menjadi contoh dari instabilitas ini,
dari 4,11% pada tahun 2011 naik menjadi 6,31% pada tahun 2013 untuk

kemudian turun drastis menjadi 1,09% pada tahun 2015. (RPJMD Kabupaten
Kampar)

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menjadi gambaran penyusunan Rencana
Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kampar yang sesuai dengan pedoman
penyusunan RTRW terbaru yaitu Permen ATR/BPN No. 11 Tahun 2021.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang tersusunnya
dokumen fakta analisis RTRW Kabupaten Kampar yang komprehensif dan
mempertimbangkan kepentingan ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup dan juga
sesuai dengan pedoman penyusunan RTRW Kabupaten terbaru serta mewujudkan ruang
wilayah Kabupaten Kampar yang berkualitas, serasi dan optimal dan Analisis Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kampar secara komprehensif.
Selain itu, tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk mengidentifikasi
karakteristik Kabupaten Kampar dari berbagai aspek untuk mengetahui isu dan
permasalahan serta potensi yang ada sehingga dapat diselenggarakannya upaya untuk
mengatasi dan mengembangkan arahan kedepannya dengan melalui rumusan arahan
dan kebijakan yang terstruktur yang mendukung proses perencanaan pada Kabupatan
Kampar.

1.3 Sasaran
Sasaran dari analisis ini adalah untuk lebih memahami tentang dasar-
dasar hukum dan analisis yang terkait dalam RTRW di Kabupaten Kampar.

Dan juga memperbaharui Peraturan Menteri yang lama menjadi yang baru,
yang telah dibuat yaitu ATRBPN No. 11 tahun 2021. Tujuan penyusunan

RTRW Kabupaten Kampar yaitu:


1. Merumuskan kebijakan pokok pemanfaatan ruang di wilayah

Kabupaten Kampar.
2. Mengetahui kondisi eksisiku Kabupaten Kampar berdasarkan 5 sektor

yang ada
(kebijakan, ekonomi, sosial budaya, infrastruktur, fisik dan lingkungan).

3. Analisis RTRW Kabupaten Kampar berdasarkan 5 sektor yang ada, dengan


Kerangka

Acuan Kerja dari Permen ATR/BPN No. 11 Tahun 2021 serta kebijakan yang
terkait

dengan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota.

1.4 Ruang Lingkup


1.4.1 Ruang Lingkup Materi
Secara garis besar, ruang lingkup materi ini dibagi menjadi beberapa materi,
yaitu karakteristik wilayah Kabupatan Kampar, permasalahan eksisting, prakiraan
permasalaan dan rekomendasi tindak lanjut. Pembahasan mengenai
karakteristik wilayah Kabupatan Kampar merupakan penjabaran dari identifikasi,
komplikasi dan sintesis dari data yang telah dikumpulkan selama proses
perencanaan. Permasalahan eksisting didapatkan dari analisis data yang telah
dijabarkan pada karakteristik wilayah Kabupatan Kampar. Permasalahan tersebut
harus dapat mendeskripsikan permasalahan yang terjadi pada Kabupaten
Kampar dan didapatkan melalui identifikasi dan penstrukturan masalah.
Prakiraan permasalahan merupakan kemungkinan permasalahan yang terjadi
pada masa yang akan dating dalam horizon jangka pendek, menengah dan
Panjang. Adapun aspek yang dibahas pada laporan ini adalah:

a. Aspek Fisik
Dalam pembahasan aspek fisik, kondisi topografi, klimatologi,

hidrologi, litologi dan bahaya geologi. Aspek fisik memberikan


gambaran umum kondisi fisik eksistig yang digunakan sebagai dasar

penentuan isu, permasalahan dan potensi wilayah Kabupaten Kampar.


b. Aspek Non-Fisik

 Demografi
Merupakan aspek yang membahas kondisi kependudukan

wilayah Kabupaten Kampar, termasuk diantaranya jumlah


penduduk, komposisi dan aktivitas serta kegiatannya.

 Kegiatan ekonomi
Membahas mengenai kegiatan ekonomi yang ditinjau dari

konstitusi sektor ekonomi, pertumbuhan dan distribusinya.


 Infastruktur dan Fasilitas

Infastruktur dan fasilitas membahas mengenai sistem pusat


permukiman dari suatu Kabupaten Kampar, fasilitas, wilayah
pelayanan serta kecukupan kebutuhannya.
 Kelembagaan masyarakat

Meliputi sistem kelembagaan masyarakat yang terdiri dari


organisasi swadaya masyarakat.

 Kultur dan kondisi sosial


Meliputi kultur busaya serta tradisi di wilayah Kabupaten

Kampar, termasuk kebiasaan dan gaya hidup masyarakat.


 Pemerintahan

Meliputi sistem pemerintahan yang ada di dalam wilayah


Kabupaten Kampar, diantaranya membahas jumlah

Kecamatan/kelurahan/desa pada Kabupaten Kampar.


1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah
Kabupaten Kampar adalah sebuah wilayah kabupaten yang berada

di Provinsi Riau, Indonesia. Di samping julukan sebagai Bumi


Sarimadu, ibu kotanya adalah Bangkinang ini juga dikenal dengan

julukan Serambi Mekkah di provinsi Riau. Kabupaten ini memiliki luas


11.289,28 km² atau 12,26% dari luas provinsi Riau dan jumlah penduduk

berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri tahun 2022 berjumlah


895.000 jiwa. Kabupaten Kampar merupakan daerah yang terletak antara

1°00’40” Lintang Utara sampai 0°27’00” Lintang Selatan dan 100°28’30” –


101°14’30” Bujur Timur.

Batas – Batas wilayah Kabupaten Kampar:


Sebelah Utara Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Siak
Sebelah Timur Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak dan Kabupaten
Pelalawan
Sebelah Selatan Kabupaten Kuantan Singingi
Sebelah Barat Kabupaten Lima Puluh Kota (Provinsi Sumatra Barat

Kabupaten Kampar mempunyai 21 Kecamatan, dimana Kecamatan


terluas adalah Kecamatan Tapung dengan luas wilayah 1365.97 KM 2.
Sedangkan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Rumbio Jaya degan

luas wilayah 76.92 KM2.


tabel 1.1 Daftar Kecamatan dan Kelurahan di Kabupaten Kampar
NO NAMA KECAMATAN IBUKOTA KECAMATAN LUAS AREA (KM2) JUMLAH DESA/KELURAHAN
1 Kampar Kiri Lipat Kain 915.33 20
2 Kampar Kiri Hulu Gema 1301.25 24
3 Kampar Kiri Hilir Sungai Pagar 759.74 8
4 Gunung Sahilan Gunung Sahilan 597.97 9
5 Kampar Kiri Tengah Simalinyang 330.59 11
6 XIII Koto Kampar Batu Berurat 732.40 13
7 Koto Kampar Hulu Tanjung 674.00 6
8 Kuok Kuok 151.41 9
9 Salo Salo 207.83 6
10 Tapung Petapahan 1365.97 25
11 Tapung Hulu Sinama Nenek 1169.15 14
12 Tapung Hilir Kota Garo 1013.56 16
13 Bangkinang Kota Bangkinang 177.18 4
14 Bangkinang Muara Uwai 253.50 9
15 Kampar Air Tiris 136.28 18
16 Kampa Kampar 173.08 9
17 Rumbio Jaya Teratak 76.92 7
18 Kampar Utara Sawah 79.84 8
19 Tambang Sungai Pinang 371.94 17
20 Siak Hulu Pangkalan Baru 689.80 12
21 Perhentian Raja Pantai Raja 111.54 5

TOTAL KABUPATEN KAMPAR BANGKINANG 11289.28 250


Sumber: BPS Kabupaten Kampar dalam Angka 2023

gambar 1.1 Ganygy


1.5 Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan dokumen ini antara lain:


1) Permen ATRBPN Nomor 11 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penyusunan,

Peninjauan
Kembali, Revisi, dan Penerbitan Persetujuan Substansi Rencana Tata

Ruang Wilayah
Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Rencana Detail Tata Ruang.

2) Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang


Wilayah Kabupaten Kampar Tahun 2019 - 2039.

3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pedoman


Perencanaan Kawasan Perkotaan.

4) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 tentang


Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan

Perkotaan.
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang


Daerah.
6) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 27 Tahun 2009
tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998 tentang Tata Cara
Peran Serta Masyarakat Dalam Proses Perencanaan Tata Ruang Di Daerah.

8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 22 Tahun 2007 tentang


Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Bencana Longsor.

9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 41 Tahun 2007 tentang pedoman


Kriteria Teknis Kawasan Perkotaan.

10) Peraturan menteri Dalam Negeri 28 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang

Daerah.
11) Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 27 Tahun 2009
tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

12) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor


290/KPTS/M 2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya

Sebagai Jalan Nasional.


13) Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan


lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun


2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang – Undang Nomor 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia


Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Negara Republik Indonesia 5679)

14) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia


Nomor 5103).

15) Undang – Undang RI Nomor 41 1999 tentang Kehutanan (Lembaran


Negara RI Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 3888); sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang RI
Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan


Atas Undang – Undang (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 86,

Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4412).


16) Undang – Undang RI Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas

Undang – Undang RI Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ke transmigran


(Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3682 (Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan


Lembaran Negara RI Nomor 5050).
17) Peraturan Pemerintah RI Nomor 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan
Kawasan

Hitam (Lembaran Negara RI Tahun 2010 Nomor 30, Tambahan lembaran


Negara

RI Nomor 5112).
18) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 Pasal 18 ayat (6).

1.6 Sistematika Laporan

Sistematika laporan merupakan sebuah urutan dalam pembuatan laporan


penyusunan RTRW sesuai dengan Tata Cara Penyusunan yang kerangka

acuannya berpedoman pada kebijakan penyusunan RTRW terkait.


BAB 1 Pendahuluan

Dalam bab ini akan menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran,
ruang lingkup yang termuat ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah

penelitian dan sistematika laporan.


BAB 2 Tinjauan Kebijakan

Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai tinjauan literatur serta tinjauan
kebijakan di Kabupaten Kampar.
BAB 3 Gambaran Umum Wilayah
Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai kondisi geografis, kondisi

demografi, kondisi perekonomian, kondisi fisik lingkungan serta kondisi


sistem transportasi di Kabupaten Kampar.

BAB 4 Metodologi Analisis


Dalam bab ini akan menjelaskan proses dan langkah langkah yang dilakukan

dalam perencanaan penelitian, metode pengumpulan data yang digunakan


meliputi data sekunder maupun data tersier serta analisis yang digunakan

dalam penelitian.
BAB 5 Rencana Kerja
Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai langkah langkah dalam proses
penelitian yang meliputi jadwal pelaksana pekerjaan, team pelaksanaan

pekerjaan, struktur organisasi pekerjaan serta sistem pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai