Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH ALAT PRAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR MEKANISME PERNAFASAN MANUSIA KELAS XI


SitiHidayah
JurusanpendidikanBiologi,Falkultas MIPA,Universitasmeranginjambi Indonesia,kampus2
@shidayah714@gmail.com @stkipypmbangko.ac.id

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagai mana hasil bejar siswa pada materi sisteme
pernafasan manusia dengan memanfaatkan alat praga di kelas XI SMA. Jenis penelitian ini adalah
penelitian eksperimental menggunakan metode demontrasi. Sempel yang digunakan adalah kelas
XI A dan XI B yang diambil secara acak. Ke 2 kelas tersebut sebagai kelas eksperimen dan kelas
control, kelas eksperimen adalah kelas yang pembelajarannya menggunakan alat praga sedangkan
kelas control hanya mengajar menggunakan metode ceramah tampa tambahan pemanfaatan alat
praga ketika pembelajara berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwasannya kelas
eksperimen mengalami hasil belajar peningkatan nilai yang bagus setiap minggu saat di lakukan
tes, sedangkan kelas control tidak mengalami penigkatan sama sekali. Berdasarkan hasil analisis
bahwasannya disimpulkan penggunaan alat peraga sistem pernafasan manusia dapat meberikan
peningkatan hasil belaar siswa MAS Darul Mualla.

Keywords: Alat praga, sistem pernafasan manusia


Abstract
This study aims to find out how the students' learning outcomes on the human respiratory
system material by using praga tools in class XI SMA. This type of research is a
experimental research using the demonstration method. The samples used were class XI A
and XI B which were taken randomly. The 2 classes are the experimental class and the
control class, the experimental class is a class whose learning uses teaching aids while the
control class only teaches using the lecture method without additional use of praga tools
when learning takes place. The results showed that the experimental class experienced a
good increase in learning outcomes every week when the test was carried out, while the
control class did not experience any improvement at all. Based on the results of the
analysis, it is concluded that the use of human respiratory system props can improve the
learning outcomes of MAS Darul Mualla students.
memahami apa itu mekanisme
Keywords: Praga tool, human pernafasan manusia. Mekanisme
respiratory system pernafasan padamanusia bersifat abstrak
dan berhubungan dengan fungsi dan
PENDAHULUAN proses yang kompleks. Kompetensi dasar
Pada kurikulum SMA kelas XI pada materi tersebut adalah siswa mampu
terdapat materi sistem pernafasan manusia mendeskripsikan mekanisme pernapasan
salah satu yang berkaitan dengan materi pada manusia. Materi sistem pernapasan
tersebut adalah mekanisme pernafasan manusia termasuk materi yang
yang terjadi di dalam tubuh manusia. memerlukan variasi media pembelajaran
Standar kompetensi yang harus dicapai agar siswa lebih bisa memaham ikonsep
dalam materi tersebut adalah siswa yang diajarkan.
mampu memahami berbagai sistem
pernafasan dalam kehidupan manusia, MAS Darul Mualla merupakan
salah satunya adalah dengan dapat MAS yang masih jarang menggunakan
alat praga dalam kegiatan belajar manusia dapat menggunakan media
mengajar. Menurut penelitian Susanti pembelajaran yang berupa alat peraga.
(2011) di SMA.N 10 Semarang Alat peraga yang di gunakan adalah alat
menyatakan bahwa tidakter capainya peraga mekanisme pernafasan, alat peraga
ketuntasan belajar pada materi sistem ini di gunakan peneliti untuk menjelaskan
pernapasan manusia dikarenakan materi proses mekanisme pernafasan terhadap
sistem pernapasan yang sukar apabila siswakelas XI MAS Darul Mualla. Alat
dalam pembelajarannya hanya peraga yang digunakan memungkinkan
menggunakan buku, belum adanya siswa untuk mendapatkan pengalaman
inovasi yang dilakukan dalam bermakna karena siswa berperan aktif
pembelajaran, serta kurangnya variasi dalam pembelajaran, siswa diberi
media pembelajaran yang digunakan kesempatan menggunakan alat peraga
sehingga di SMA tersebut peneliti tersebut, guna untuk memahami proses
menerapkan model investigasi kelompok dan dapat membayangkan langsung
dan metode make a match pada materi proses mekanisme pernafasan manusia
sistem pernapasan manusia dengan yang kompleks tersebut, sehingga siswa
pendekatan JAS. Wijanarko (2011) juga bisa mengerti bahwasannya 2 balon yang
berpendapat bahwa berdasarkan hasil bergelembung di dalam botol tersebut
penelitian di SMA.n 1 Tawang mangu, merupakan sebagai paru-paru manusia,
siswa kurang tertarik dalam mengikuti sedangkan balon besar yang terikat pada
pembelajaran materi sistem pernapasan badan botol mineral tersebut sebagai
manusia dikarenakan materi yang bersifat diafragma . Yang mana proses mekanisme
abstrak sehingga untuk pernafasan tersebut bila diafragma
mengkonkretkannya diperlukan suatu menurun kebawah maka ronga dada akan
media. Digunakan peneliti adalah kartu membesar dan paru-paru akan terisi
Pembelajaran sistem pernapasan manusia udara, dan sebaliknnya bila diafragma
dan student product. Hal tersebut sejalan naik maka rongga dada akan mengempis
dengan hasil penelitianYunita (2008) di dan paru-paru akan membuang udara.
SMA N 2 Kaliwungu yang
mengemukakan bahwa siswa kurang Serta Sekolah MAS Darul Mualla
berminat untuk mengikuti proses merupakan salah satu sekolahan SMA di
pembelajaran materi sistem pernapasan kabupaten Merangin, Jambi, yang
Manusia disebabkan materi ini berkaitan mempunyai imput prestasi sangat rendah,
dengan mekanisme beserta proses yang dimana halnya berdasarkan hasil obserfasi
terjadi di dalam tubuh yang sulit dipahami di MAS Darul Mualla tahun 2022/2023,
olehsiswa, maka salah satu alternative dalam rangka kegiatan belajar mengajar
perbaikan pembelajaran yang dapat tenyata para guru hanya mengandalkan
dilakukan peneliti di sekolah tersebut mengdekte serta menjelaskan materi
adalah dengan menerapkan pendekatan dengan metode ceramah dalam proses
SAVI pada materi sistem pernapasan mengajar, dan belum memanfaatkan
manusia untuk membuat siswa lebih aktif media belajar atau pun alat praga serta
dalam kegiatan pembelajaran. Hasil kurang memberikan kesempatan kepada
penelitian dari ketiga peneliti tersebut Siswa untuk beraktivitas dalam proses
berhasil, dibuktikan dengan aktivitas dan belajar sehingga kegiatan pembelajaran
hasil belajar siswa materi sistem kurang begitu efektif. Katili (2009)
pernapasan manusia meningkat. Mengemukakan bahwa kebiasaan guru
dalam menyampaikan materi pelajaran
Selain berbagai cara di atas, untuk yang masih cenderung menggunakan
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar metode ceramah akan memberikan
siswa pada materi sistem pernapasan kontribusi pada kurang termotivasinya
siswa dalam proses belajar mengajar dan Aktivitas siswa, tanggapan siswa terhadap
kurang dapat meningkatkan aktivitas dan proses pembelajaran, dan tanggapan guru
Hasil belajar siswa. Dan metode ceramah terhadap pembelajaran dianalisis
yang sedikit sekali memasukkan contoh menggunakan analisis deskriptif kualitatif
dalam permisalan untuk suatu proses persentase.
biologi seperti sistem pernafasan yang
sangat komplek sakan membuat siswa HASIL DAN PEMBAHASAN
kesulitan memahami hal yang di
sampaikan. Keadaan yang demikian akan 1. AktivitassiswaData
mempengaruhi hasil bejar siswa, sehingga
tidak memenuhi KKM yang ditargetkan, Berdasarkan hasil data yang di
maka dengan memanfaatkan adanya dapat dari sekolahan bahwasannya di
media belajar serta alat peraga dalam kelas XI MAS darul mualla merangin,
proses belajar mengajar akan yang terdiri dari kelas XI A berjumlah
memudahkan siswa dalam mencerna 17 siwa dan kelas XI B 16 siwa di
Matari pelajaran yang di sampaikan saat peroleh rekapilitas data pretest
metode ceramah ketika mengajar itu sebagai berikut :
berlangsung. Dan hal tersebut akan
membuat siswa menjadi bersemangat Tabel 1. Statistic deskriptif nilai pretest
berperan aktif dalam kegiatan belajar dan posttest
mengajar di kelas, karena siswa dibawa
kesempatan langsung dalam Kelas N Hasil beajar Rerata
memperagakan, merangkai dan
nilai Nilai Nilai
menggunakan alat praga tersebut sehingga ideal min Mak
membatu berfikir serta membayangkan XI A 17 100 30 60 37,64
dengan mudah proses mekanisme
pernafasan tersebut. XI B 16 100 30 70 44,11

Tujuan dari penelitian ini adalah


untuk melihat pengaruh penggunaan alat
peraga pada matri sistem pernafanapasan Berdasarkan analisishasil Observasi
apakah meningkatkan hasil belajar siswa jumlah sempel pada kelas XI A sebanyak
kelas XI SMA. 17 orang sedangkan pada kelas XI B
sebanyak 16 orang. Nilai minimum hasil
METODE PENELITIAN tes berupa prettes dan posttes adalah 30,
sedangkan nilai maksimum 60 pada kelas
Jenis penelitian iniadalah XI A dan 70 pada kelas XI B. Rerata nilai
penelitian preeksperimenta, Populasi hasil prettes dan posttes kelas XI A
penelitian ini adalah siswa kelas XI sebesar 37,64 dan pada kelas XI B sebesar
Semester 1. Sampel dalam Penelitian ini 44,1 dan untuk sekala nilai ideal
adalah 2 kelas (XI A dan XI B) dan sebesar100. Perbandingan posttes dan
diberikan perlakuan yang prettes pada kelas XI A dan XI B dapat di
Tidak sama Hasil penelitian meliputi hasil lihat pada diagram berikut.
belajar siswa, aktivitas siswa, tanggapan
siswa terhadap proses pembelajaran, dan
tanggapan guru terhadap pembelajaran.
Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai
posttest dan prettes serta dianalisis
dengan analisis deskriptif kuantitatif.
52 antusias dalam menerima pembelajaran
50 serta mengalihkan perhatian siswa kepada
48 guru yang sedang menjelaskan tersebut.
Column1 hal tersebut menunjukkan bahwa siswa
46 kelas XI B aktif berinterasi dengan guru maupun
44
siswa lainnya dan siswa mengikuti
42 pembelajaran sesuai yang di harapkan
47,50 44,11
guru. Sedangkan pada kelas control siswa
terlihat kurag semangat dalam proses
Gambar 1. Perbandingan nilai rerata
kegiatan belajar bahakan ketika guru
prettes dan posttes kelas XI A dan XI B.
memberikan umpan balik siswa begitu
Mengemukakan bahwa adanya media kesulitan untuk menjawab karena
Pembelajaran dapat menimbulkan kesulitan dalam memahami materi yang
Semangat belajar siswa sehingga di sampaikan oleh guru.
memungkinkan meningkatan hasil belajar
siswa yang lebih dari padabiasanya. Pada Selama7 minggu penelitian
penelitian ini guru melakukan ekperimen berlangsung di MAS Darul Mualla guru
dengan menjadikan kelas XI A sebagai selalu memanfaatkan metode mengajar
kelas control dan kelas XI B sebagai kelas demontrasi dan memanfatkan alat peraga
eksperimen. Penelitian ini dilakukan oleh dalam proses belajar sistem penafasan di
guru selama 7 minggu di MAS Darul kelas XI B (kelas eksperimen), trutama
Mulla sejak tanggal 1 september sampai pada materi mekanime pernafasan, namun
tanggal 21 oktober. guru tidak memanfaatkan alat praga
ketika mengajar pada kelas XI A (kelas
Pada pertemuan pertama, guru control) melainkan kan hanya
melakukan kegiatan mengajar dengan menggunakan metode ajar ceramah.
menggunakan metode demontrasi serta Kemudian guru juga melakukan setiap 1
memanfaatkan alat peraga ketika minggu sekali melakukan posttes dan
berlangsungnya pembelajaran di kelas XI prettes terhadap kelas control dan kelas
B (kelas ekserimen), namun tetap eksperimen untuk melihat hasil belajar
menggunakan metode ceramah pada kelas dan di temukanlah hasil
XI A (kelas control). Saat kegiatan
pembelajaran dikelas eksperimen Tabel 2. Statistic deskriptif nilai pretest
berlangsung guru menjelaskan materi dan posttest (minggu ke 1)
dengan memanfaatkan alat peraga untuk
Kelas N Hasil beajar Rerata
mememberikan gambaran yang lebih jelas
dan membatu memudahkan siswa nilai Nilai Nilai
memahami sistem pernafasan mausia di ideal Min Mak
materi mekanisme pernafasaan. alat praga XI A 17 100 30 60 45,58
mekanisme pernafaasan ini sangat
membantu siswa membayangkan proses XI B 16 100 35 80 57,18
mekanisme pernafasan tersebut karena
kegunaan alat peraga mekanisme
pernafasana ini jelas sekali
menggambarkan bagai mana proses Tabel 2 menunjukkan hasil tes minggu ke
mekanisme pernafasan manusia tersebut. 1 dengan hasil Nilai minimum hasil tes
Ketika kegitan belajar selama berupa prettes dan posttes sebesar 30 pada
menggunakan metode demontrasi dan kelas XI A (kelas control) sedangkan 35
dengan tambahan alat praga siswa sangat pada kelas XI B (kelas Eksperimen), nilai
maksimum 60 pada kelas XI A dan 80
pada kelas XI B. Rerata nilai hasil prettes
dan posttes kelas XI A sebesar 45,80 dan
pada kelas XI B sebesar 57,18 dan untuk nilai Nilai Nilai
ideal Min Mak
sekala nilai ideal sebesar100. Diketehui XI A 17 100 40 60 50,64
dengan perlakuan berbeda dari guru
dalam proses belajar mengajar XI B 16 100 50 80 60,15
memberikan hasil belajar yang bebeda di
minggu ke 1. Dengan hasil belajar atau
nilai di kelas XI B (kelas eksperimen)
lebih besar di bandingkan nilai kelas XI A Tabel 4 menunjukkan hasil tes minggu ke
(kelas control) 3 dengan hasil Nilai minimum hasil tes
berupa prettes dan posttes sebesar 40 pada
Tabel 3. Statistic deskriptif nilai pretest kelas XI A (kelas control) sedangkan 50
dan posttest (pada minggu ke 2) pada kelas XI B (kelas Eksperimen), nilai
maksimum 60 pada kelas XI A dan 80
Kelas N Hasil beajar rerata
pada kelas XI B. Rerata nilai hasil prettes
nilai Nilai Nilai dan posttes kelas XI A sebesar 50,64 dan
ideal Min Mak pada kelas XI B sebesar 60,15 dan untuk
XI A 17 100 40 60 50,64 sekala nilai ideal sebesar 100. Diketehui
dengan perlakuan berbeda dari guru
XI B 16 100 40 80 60,11 dalam proses belajar mengajar
memberikan hasil belajar yang bebeda di
minggu ke 3. Dengan hasil belajar atau
nilai di kelas XI B (kelas eksperimen)
Tabel 3 menunjukkan hasil tes minggu ke lebih besar di bandingkan nilai kelas XI A
2 dengan hasil Nilai minimum hasil tes (kelas control), kelas eksperimen trus
berupa prettes dan posttes sebesar 40 pada mengalami peningkatan nilai yang sangat
kelas XI A (kelas control) sedangkan 40 pesat sedangkan kelas control mengalami
pada kelas XI B (kelas Eksperimen), nilai peningkatan nilai juga namun tidak
maksimum 60 pada kelas XI A dan 80 sepesat kelas eksperimen.
pada kelas XI B. Rerata nilai hasil prettes
dan posttes kelas XI A sebesar 50,64 dan Tabel 5. Statistic deskriptif nilai pretest
pada kelas XI B sebesar 60,11 dan untuk dan posttest (minggu ke 4)
sekala nilai ideal sebesar 100. Diketehui
dengan perlakuan berbeda dari guru Kelas N Hasil beajar Rerata
dalam proses belajar mengajar
memberikan hasil belajar yang bebeda di nilai Nilai Nilai
ideal Min Mak
minggu ke 2. Dengan hasil belajar atau XI A 17 100 40 60 45,58
nilai di kelas XI B (kelas eksperimen)
lebih besar di bandingkan nilai kelas XI A XI B 16 100 60 80 60,18
(kelas control), kelas eksperimen trus
mengalami peningkatan nilai yang sangat
pesat sedangkan kelas control mengalami
peningkatan nilai juga namun tidak Tabel 5 menunjukkan hasil tes minggu ke
sepesat kelas eksperimen. 4 dengan hasil Nilai minimum hasil tes
berupa prettes dan posttes sebesar 40 pada
Tabel 4. Statistic deskriptif nilai pretest kelas XI A (kelas control) sedangkan 60
dan posttest (pada minggu ke 3) pada kelas XI B (kelas Eksperimen), nilai
maksimum 60 pada kelas XI A dan 80
Kelas N Hasil beajar Rerata
pada kelas XI B. Rerata nilai hasil prettes setabil tidak mengalami penurunan dan
dan posttes kelas XI A sebesar 50,64 dan pada kelas eksperimen bahkan sudah
pada kelas XI B sebesar 60,18 dan untuk tidak ada lagi yang dibawah KKM, karena
sekala nilai ideal sebesar 100. Diketehui KKM terendah pada MAS Darul Mualla
dengan perlakuan berbeda dari guru sebesar 50.
dalam proses belajar mengajar
memberikan hasil belajar yang bebeda di Tabel 7. Statistic deskriptif nilai pretest
minggu ke 4. Dengan hasil belajar atau dan posttest (minggu ke 6)
nilai di kelas XI B (kelas eksperimen)
lebih besar di bandingkan nilai kelas XI A Kelas N Hasil beajar Rerata
(kelas control), kelas eksperimen trus nilai Nilai Nilai
mengalami peningkatan nilai yang sangat ideal Min Mak
pesat bahkan sudah tidak ada lagi yang XI A 17 100 40 50 42,58
dibawah KKM sedangkan kelas control
mengalami peningkatan nilai juga namun XI B 16 100 70 90 70,35
tidak sepesat kelas eksperimen.

Tabel 6. Statistic deskriptif nilai pretest


dan posttest (minggu ke 5) Tabel 7. menunjukkan hasil tes minggu ke
6 dengan hasil Nilai minimum hasil tes
berupa prettes dan posttes sebesar 40 pada
kelas XI A (kelas control) sedangkan 70
Kelas N Hasil beajar Rerata
pada kelas XI B (kelas Eksperimen), nilai
nilai Nilai Nilai maksimum 50 pada kelas XI A dan 90
ideal Min Mak pada kelas XI B. Rerata nilai hasil prettes
XI A 17 100 40 60 45,58 dan posttes kelas XI A sebesar 40,58 dan
pada kelas XI B sebesar 60,30 dan untuk
XI B 16 100 60 80 60,18 sekala nilai ideal sebesar 100. Diketehui
dengan perlakuan berbeda dari guru
dalam proses belajar mengajar
memberikan hasil belajar yang bebeda di
Tabel 6 menunjukkan hasil tes minggu ke minggu ke 6. Dengan hasil belajar atau
5 dengan hasil Nilai minimum hasil tes nilai di kelas XI B (kelas eksperimen)
berupa prettes dan posttes sebesar 40 pada lebih besar di bandingkan nilai kelas XI A
kelas XI A (kelas control) sedangkan 60 (kelas control), kelas eksperimen trus
pada kelas XI B (kelas Eksperimen), nilai mengalami peningkatan nilai yang sangat
maksimum 60 pada kelas XI A dan 80 pesat sedangkan kelas control mengalami
pada kelas XI B. Rerata nilai hasil prettes tidak peningkatan nilai bahakan
dan posttes kelas XI A sebesar 50,64 dan sebaliknnya mengalami penurunan pada
pada kelas XI B sebesar 60,18 dan untuk nilai maksimum yang tadinya 60 menjadi
sekala nilai ideal sebesar 100. Diketehui mengalami penurunan menjadi 50.
dengan perlakuan berbeda dari guru
dalam proses belajar mengajar Tabel 8. Statistic deskriptif nilai pretest
memberikan hasil belajar yang bebeda di dan posttest (minggu ke 7)
minggu ke 5. Dengan hasil belajar atau
nilai di kelas XI B (kelas eksperimen) Kelas N Hasil beajar Rerata
lebih besar di bandingkan nilai kelas XI A
nilai Nilai Nilai
(kelas control), kelas eksperimen maupun ideal Min Mak
kelas control tidak mengalami XI A 17 100 50 50 42,58
peningkatan nilai namun nilai tetap
XI B 16 100 70 90 70,35 80
60
40
20 kelas XI A
Tabel 8 menunjukkan hasil tes minggu ke kelas XI B
7 dengan hasil Nilai minimum hasil tes 0
1 2 3 5 6 7
berupa prettes dan posttes sebesar 40 pada ke ke ke ke ke ke
u u u u u u
kelas XI A (kelas control) sedangkan 60 gg gg gg gg gg gg
in in in in in in
pada kelas XI B (kelas Eksperimen), nilai m m m m m m
maksimum 50 pada kelas XI A dan 90
pada kelas XI B. Rerata nilai hasil prettes Gambar 2. Perbandingan nilai rerata
dan posttes kelas XI A sebesar 40,58 dan prettes dan posttes kelas XI A dan XI B.
pada kelas XI B sebesar 70,35 dan untuk
sekala nilai ideal sebesar 100. Diketehui
dengan perlakuan berbeda dari guru SIMPULAN
dalam proses belajar mengajar
memberikan hasil belajar yang bebeda di Guru telah melakukan penelitian
minggu ke 7 (minggu trakhir penelitian). ketika magang di MAS Darul Mualla
Dengan hasil belajar atau nilai di kelas XI selama kurun waktu 7 minggu, dan
B (kelas eksperimen) lebih besar bahkan menjadikan 2 kelas sebagai sempel
nilai maksimumnnya mencapai 90 hampir penelitian, kelas tersebut merupakan kelas
mendekati nilai ideal, di bandingkan nilai XI A sebagai (kelas control) dan kelas XI
kelas XI A (kelas control), kelas B sebagai (kelas eksperimen). 2 sepel
eksperimen trus mengalami peningkatan tersebut di berikan perlakuan yang
nilai yang sangat pesat sedangkan kelas berbeda, yaitu kelas eksperimen
control tidak mengalami peningkatan nilai mendapatkan pengajaran dan proses
sama sekali . belajar mengajar dengan metode
demokrasi dan tambahan pemanfaatan
Setelah guru melakukan penelitian alat praga pada pelajaran sistem
selama 7 minggu maka diketahuilah pernafasan manusia materinya mekanisme
bahwasannya setiap minggunnya kelas pernafasan, sedangkan di kelas control
ekperimen yang diberikan perlakuan guru memberikan perlakuan pengajaran
mengajar dengan menggunakan metode dan proses belajar mengajar dengan
demontrasi dan memanfaatkan alat praga metode ceramah tampa adanya
mekanisme pernafasan memberikan hasil pemanfaatan alat praga. Selama 7 minggu
belajar lebih baik dari setiap minggunya secara rutin guru memberikan posttes dan
pada materi sistem pernafasan manusia, di prettes untuk melihat hasil belajar siswa
bandingkan kelas control yang hanya di dalam belajar dengan perlakuan yang
beri perlakuan metode ceramah tampa berbeda. Di temukan bahwasannya pada
memanfaatkan alat praga dalam setiap minggunnya di temukan hasil
menyampaikan materi kepada siswa. Hal belajar dengan peningkatan nilai pada
ini membuktikan bahwasannya alat praga kelas eksperimen dan tidak ada kemajuan
mekanisme sistem pernafasan sangan nilai pada kelas control.
mempengaruhi hasil belajar siswa dengan
hasil dan kemajuan yang sangat baik.
Perbandingan posttes dan prettes selam 7
minggu dapat di lihat pada gamabar
berikut.
UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR PUSTAKA
Alhamdulillah, puji syukur penulis Ahmad, S. (2013). Teori Belajar dan
anjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Pembelajaran di Seklah Dasar. Jakarta:
limpahan rahmad dan karunia-Nya Kencana Prenada Media Group
sehingga artikel ilmiah ini dapat
terselesaikan. Tek luput pula penulis Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R.
mengirimkan salam dan shalawat kepada 2014. Kerangka Landasan untuk
Nabi Besar Muahammad SAW yang telah Pembelajaran, Pengajaran dan Asesmen
membawa umat islam kejalan yang di (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom).
ridhoi Allah SWT. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Jurnal yang berjudul “Pengaruh
Alat Praga Untuk Meningkatkan Hasil Arifin Zainal. (2009). Penelitian
Belajar Mekanisme Pernafasan Pendidikan. Bandung: Remaja rosdakar.
Manusia Kelas XI” merupakan salah Arikunto,
satu syarat untuk mendapatkan nilai
magang saya selama 2 bulan di MAS S. 2011. Prosedur Penelitian: Suatu
Darul Mualla. Terwujudnya jurnal ini Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VII.
tidak lepas dari parti sipasi bantuan dari Jakarta: PT. Rineka Cipta.
pihak lain, oleh karena intu penulis ingin
menyampaikan terimaksih yang setulus- Arsyad Azhar, (2014). Media
tulusnya kepada : Pembelajaran. Jakarta: Raja Wali Press.
1. Ibunda Marmuah dan ayahanda
Sarpo yaitu ke 2 orang tua saya Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran.:
yang mana atas Do’a dan dana Raja Grafindo Persada. Jakarta
yang selalu di limpahkan kepada
saya serta kasih sayang yang Aunurrahman, 2012, Belajar dan
sangat besar dan dukungan beliau Pembelajaran, Bandung:Alfabeta.
ber 2 sangat membantu dan
memudahkan saya hingga sampai Bambang Warsita, Teknologi
menyelesaikan jurnal ini. Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya
2. mis Dian S.pd M.pd selaku dosen (Jakarta: Rineka Cipta, 2008) h.265.
pembiming magang di MAS darul
mualla Daryanto. (2011). Media Pembelajaran:
3. Ahmad Muslim S.pd guru pamong Satu Nusa Bandung
saya, selama magang, yang mana
beliau telah sepenuh hati
meluangkan waktu untuk
membimbing saya selama magang
di MAS Darul Mualla.
4. Serta Teman-teman dan seluruh
komponen serta keluarga di MAS
Darul Mualla yang selalu
memberikan dukungan, support
serta menemani saya dalam
peroses penelitian saya
erlangsung.

Anda mungkin juga menyukai