Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

HUKUM KETENAGAKERJAAN
(PERLUASAN KESEMPATAN
KETENAGAKERJAAN)

DI SUSUN OLEH :

1.HEZEKIAH TJANDRA
210711010298
2.RIVALDO RURU 210711010785
3.DEFAN DJOHAR 210711010640
4.JOSUA TOAR 210711010524
5.MICEEL MONINGKEY 210711010828
6.QUEENISHYA KALIGIS 210711010237
7.BRIGITTA PANGEMANAN 210711010065
8.RACHEL RATTU 210711011046

DOSEN PENGAMPU:

NIXON STENLY LOWING SH, MH


ROYKE ADRIANUS TAROREH SH, MH

UNIVERSITAS SAM RATULANGI


MANADO

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenanannya
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya semua itu hanya
karena berkat tuntunan Tuhan dalam kehidupan kami. Dalam makalah yang kami susun berisi
tentang PERLUASAN KESEMPATAN KERJA.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini baik itu teman – teman, dosen dan semua yang telah
membantu kami.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik dan dapat di gunakan sebaik –
baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belum lah sempurna untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan
makalah selanjutnya. Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.

BAB I PENDAHULUAN..............................................................

1. Latar Belakang ..............................................................

2. Rumusan Masalah..............................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................

1. PELAKSANAAN MENURUT UU NO 13 TAHUN 2003 TENTANG


KETEGAKERJAAN
2 .PUTUSAN PASAL 39-41 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB III PENUTUP ..............................................................

1. Kesimpulan ..............................................................

2. Saran..............................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................

BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Perluasan kesempatan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk menciptakan lapangan
pekerjaan baru dan/atau mengembangkan lapangan pekerjaan yang tersedia.Kesempatan
kerja adalah lowongan pekerjaan yang diisi oleh pencari kerja dan pekerja yang sudah
ada.Perluasan kesempatan kerja di dalam hubungan kerja adalah upaya yang dilakukan untuk
menciptakan lapangan pekerjaan baru dan/atau mengembangkan lapangan pekerjaan yang
tersedia berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur perintah, pekerjaan, dan upah.

Perwujudan poros maritim dalam pembangunan ekonomi yang berbasis pada kesejahteraan
rakyat di tanah air Indonesia yang memiliki luas lautan 80 % dari luas daratan suatu hal yang
dicita-citakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerataan kesejahteraan yang
sejalan dengan pembangunan ketenagakerjaan Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945 yakni melalui penyelenggaraan pembangunan ketenagakerjaan berdasarkan atas
asas keterpaduan melalui koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah

RUMUSAN MASALAH
1.bagaimana pelaksanaan MENURUT UU NO 13 TAHUN 2003 tentang ketenagakerjaan
2.bagaimana putusan PASAL 39-41 tentang ketenagakerjaan

BAB II PEMBAHASAN
PELAKSANAAN MENURUT UU NO 13 TAHUN 2003
Yang tercantum dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Pasal 4 UU
Nomor 13 Tahun 2003 menyebutkan tujuan pembangunan
ketenagakerjaan :1.Memberdayakan dan mendaya gunakan tenaga kerja secara optimal dan
manusiawi ;2. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan menyediakan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah ;3. Memberikan
perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan; dan 4. Meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
Peraturan Pemerintah ini mengatur
perluasan kesempatan kerja dibagi menjadi 2
1. Perluasan kesempatan kerja di dalam hubungan kerja. Upaya yang dilakukan untuk
menciptakan lapangan pekerjaan baru dan/atau mengembangkan lapangan pekerjaan yang
tersedia berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur perintah, pekerjaan dan upah.
Perluasan kesempatan kerja ini dilaksanakan oleh BUMN, BUMD dan swasta yang akan
menyerap tenaga kerja.
2. Perluasan kesempatan kerja di luar hubungan kerja. Upaya yang dilakukan untuk
menciptakan lapangan pekerjaan baru dan/atau mengembangkan lapangan pekerjaan yang
tersedia tidak berdasarkan perjanjian kerja.
KEPUTUSAN MENURUT PASAL 39
1) Pemerintah bertanggung jawab mengupayakan perluasan kesempatan kerja baik di dalam
maupun di luar.
2) Pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengupayakan perluasan kesempatan kerja
baik di dalam maupun di luar hubungan kerja.
3) Semua kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah di setiap sektor diarahkan
untuk mewujudkan perluasan kesempatan kerja baik di dalam maupun di luar hubungan
kerja.
4) Lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan, dan dunia usaha perlu
membantu dan memberikan kemudahan bagi setiap kegiatan masyarakat yang dapat
menciptakan atau mengembangkan perluasan kesempatan kerja.

KEPUTUSAN MENURUT PASAL 40


1) Perluasan kesempatan kerja di luar hubungan kerja dilakukan melalui penciptaan
kegiatan yang produktif dan berkelanjutan dengan mendayagunakan potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia dan teknologi tepat guna.
2) Penciptaan perluasan kesempatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan pola pembentukan dan pembinaan tenaga kerja mandiri, penerapan
sistem padat karya, penerapan teknologi tepat guna, dan pendayagunaan tenaga kerja
sukarela atau pola lain yang dapat mendorong terciptanya perluasan kesempatan kerja.

KEPUTUSAN MENURUT PASAL 41


1) Perluasan kesempatan kerja di luar hubungan kerja dilakukan melalui penciptaan
kegiatan yang produktif dan berkelanjutan dengan mendayagunakan potensi sumber daya
alam, sumber daya manusia dan teknologi tepat guna
2) Penciptaan perluasan kesempatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan pola pembentukan dan pembinaan tenaga kerja mandiri, penerapan
sistem padat karya, penerapan teknologi tepat guna, dan pendayagunaan tenaga kerja
sukarela atau pola lain yang dapat mendorong terciptanya perluasan kesempatan kerja.

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN
Undang–Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan.
Adanya penetapan batas usia maksimum pada iklan lowongan pekerjaan, dan pengajuan
syarat khusus pada saat proses wawancara yang menyebabkan pelaksanaan pasal 5 Undang–
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak terlaksana dengan baik.

SARAN
Pemerintah harus melakukan sosialisasi mengenai Equal Employment Opportunitydengan
lebih baik dan menyeluruh kepada seluruh bagian yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan
tersebut, khusunya kepada para pekerja agar pekerja mengetahui pengetahuan mengenai hak
untuk diperlakukan sama dalam pekerjaan

DAFTAR PUSTAKA
-Buku
Bangun, Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta : Erlangga.
EEO, Gugus Tugas. 2005. Kesempatan Dan Perlakuan Yang Sama Dalam Pekerjaan Di
Indonesia.
Husni, Lalu. 2012. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada
Indonesia, Asosiasi Pengusaha. 2013. Kode Praktik Bagi Pengusaha untuk Mempromosikan
Kesetaraan dan Mencegah Diskriminasi di Tempat Kerja di Indonesia.
-Perundang-undangan
Undang – Undang No. 80 Tahun 1957 tentang Pengesahan Konvensi ILO No. 100 Tahun
1951 mengenai Pengupahan yang Sama untuk Pekerjaan yang Sama Nilainya
Undang – Undang Nomor 21 Tahun 1999 tentang Pengesahan Konvensi ILO No. 111
Mengenai Diskriminasi Dalam Pekerjaan Dan Jabatan. Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 1999. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3843
Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Lembar Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 17. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 165
Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39
-Internet
Tenaga Kerja Kota Surabaya. (Online) (http://surabaya.go.id//dinas-tenaga-kerja, diakses
pada 25 Februari 2016)

Anda mungkin juga menyukai