Anda di halaman 1dari 3

1.

PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG ANAK DENGAN TOOLS TES DAYA


DENGAR DI POSYANDU HARAPAN IBU 2
LATAR BELAKANG

Masalah perkembangan anak balita Indonesia sekitar 13 – 18 % (Kepmenkes., 2015).


Sedangkan keterlambatan perkembangan anak sekitar 10 % diseluruh dunia dan
keterlambatan perkembangan anak secara global terjadi sekitar satu atau tiga persen
pada anak berumur kurang dari lima tahun. (Suwarba, 2008)). Angka kejadian
keterlambatan perkembangan balita di Indonesia sekitar lima sampai sepuluh persen.
dan sekitar satu hingga tiga persen terjadi pada usia kurang dari lima tahun seperti:
gangguan bicara/bahasa, cerebral pals, sindroma down, perawakan pendek, autism,
retardasi mental, serta gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas (GPPH)
(Depkes., (2012). Indeks perkembangan balita tahun 2018 pada usia 36-59 bulan yaitu
literasi sejumlah 64,6%, fisik sejumlah 97%, social emosional sejumlah 69,9%,
learning 95,2%, dan total indeks 88,3% (Kepmenkes, RISKESDES, 2018).
Perkembangan anak balita dipengaruhi faktor-faktor antara lain : faktor genetik dan
faktor lingkungan. Diantaranya faktor lingkungan terdiri dari lingkungan biologis,
lingkungan fisik,lingkungan psikologi dan lingkungan keluarga (Soetjiningsih, 2012).

Diperlukan pemantauan yang berkala untuk mengetahui apakah tumbuh kembang


seorang anak normal atau tidak. Pada usia bayi sampai usia 1 tahun, diharapkan
pemantauan dilakukan satu bulan sekali. Pada anak prasekolah (usia 3 sampai 6
tahun) dilakukan pemantauan setiap 3 bulan. Sementara pada anak sekolah dan remaja
dilakukan pemantauan setiap 6 bulan sekali. Pemantauan meliputi aspek pertumbuhan
dan perkembangan anak. Pertumbuhan pada balita dapat dipantau melalui
penimbangan berat badan anak setiap bulan dan pemeriksaan SDIDTK. Pemantauan
pertumbuhan balita yang dilakukan setiap bulan menunjukkan bahwa persentase
baliya umur 6-59 bulan yang tidak pernah ditimbang dalam enam bulan terakhir
cenderung meningkat dari 25,5% (2007) menjadi 34,4% (2013) (Kemenkes RI, 2013).
Usia antara 0-59 bulan adalah merupakanp periode yang sangat penting bagi
pertumbuhan anak, oleh sebab itu balita perlu ditimbang secara teratur agar dapat
diikuti pertumbuhan berat badannya. Anak sehat akan tumbuh pesat, bertambah umur
bertambah berat abdannya.

Tes daya dengar merupakan tes yang bertujuan untuk menemukan gangguan
pendengaran sejak dini, agar dapat segera ditindaklanjuti untuk meningkatkan
kemampuan daya dengar dan bicara anak. TDD dilakukan setiap 3 bulan (pada usia
<12bulan) dan setiap 6 bulan (pada usia 12 bulan ke atas).

Pentingnya pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini berguna bagi
semua pihak yang terlibat, khususnya bagi Posyandu, guru, orang tua, dan anak
sendiri. Bagi orang tua diharapkan dapat menentukan langkah atau upaya apa yang
dapat dilakukan dalam membantu perkembangan anak karena dari keluarga dalam hal
ini orang tua, awal mula tumbuh kembang dimulai. Demikian pula halnya dengan
guru dan Posyandu di lingkungan tempat anak berada.

GAMBARAN KEGIATAN :

PLAN :
Waktu & Tempat : 09 Februari 2023 di Posyandu Harapan Ibu 2,
Sasaran : 60 Bayi dan Balita usia 3-60 bulan
Rangkaian Kegiatan :
- Melakukan briefing dengan kader posyandu terkait teknis tes daya dengar dan
penentuan usia bayi yang masuk kedalam kriteria pemeriksaan
- Persiapan alat dan bahan pemeriksaan
- Bayi yang datang selanjutnya di ukur dan ditimbang berat badannya, dilakukan
pencocokan dengan kurva pertumbuhan. Bagi bayi yang mengalami masalah
kesehatan seperti berat badan yang tidak naik atau turun, diberikan edukasi oleh
dokter atau tenaga kesehatan yang ada ditempat.
- Bagi bayi dan balita yang memenuhi kriteria untuk dilakukan tes daya dengar,
selanjutnya diarahkan untuk masuk ke ruang atau pos pemeriksaan
- Setelah selesai pemeriksaan, selanjutnya hasil pemeriksaan disampaikan kepada
ibu atau orangtua yang mengantar anak saat itu (nenek, tante atau kakak yang
mengantar).
- Memberikan apresiasi pada anak dan ibu atas hasil pemeriksaan yang memuaskan
dan tetap menyemangati ibu untuk terus menstimulasi perkembangan anak
- Memberikan semangat dan motivasi kepada ibu agar terus menstimulasi
perkembangan anak sehingga lebih maksimal dan akan dievaluasi dipemeriksaan
berikutnya.

DO :
Waktu & Tempat : 09 Februari 2023 di Posyandu Harapan Ibu 2,
Jumlah anak yang hadir : 35 orang bayi balita yang hadir
Rangkaian Kegiatan :
- Melakukan briefing dengan kader posyandu terkait teknis tes daya dengar dan
penentuan usia bayi yang masuk kedalam kriteria pemeriksaan
- Persiapan alat dan bahan pemeriksaan
- Bayi yang datang selanjutnya di ukur dan ditimbang berat badannya, dilakukan
pencocokan dengan kurva pertumbuhan. Bagi bayi yang mengalami masalah
kesehatan seperti berat badan yang tidak naik atau turun, diberikan edukasi oleh
dokter atau tenaga kesehatan yang ada ditempat.
- Bagi bayi dan balita yang memenuhi kriteria untuk dilakukan tes daya dengar,
selanjutnya diarahkan untuk masuk ke ruang atau pos pemeriksaan
- Setelah selesai pemeriksaan, selanjutnya hasil pemeriksaan disampaikan kepada
ibu atau orangtua yang mengantar anak saat itu (nenek, tante atau kakak yang
mengantar).
- Memberikan apresiasi pada ibu atas hasil pemeriksaan yang memuaskan dan tetap
menyemangati ibu untuk terus menstimulasi perkembangan anak
- Memberikan semangat dan motivasi kepada ibu agar terus menstimulasi
perkembangan anak sehingga lebih maksimal dan akan dievaluasi dipemeriksaan
tes daya dengar berikutnya.

CHECK :
- Rangkaian acara berjalan sesuai rencana
- Pelaksaan pemeriksaan kurang berjalanan lancer karena bayi dan balita tidak
kondusif (bayi dan balita sulit dilakukan pemeriksaan, malu, menangis dan rewel)
- Masih ada anak yang belum dilakukan tes daya dengar karena tidak datang ke
Posyandu
- Dari total sasaran posyandu, didapatkan 35 bayi dan balita yang hadir dan
dilakukan tes daya dengar.
- Dari 35 bayi dan balita yang hadir dan dilakukan tes daya dengar, didapatkan
seluruh bayi dan balita dengan hasil test daya dengar baik dan tidak ada
mengelami gangguan.

ACTION :
- Memotivasi ibu agar mau dan rajin membawa anak ke Posyandu untuk memantau
tumbuh kembangnya
- Pengenalan dan sosialisasi tentang pentingnya tes daya dengar harus lebih
digencarkan lagi baik di social media, grup whats app, atau pun pertemuan warga
lainnya.
- Anak yang belum diperiksa didata kembali kemudian diingatkan untuk datang di
pemeriksaan selanjutnya
- Apabila terdapat bayi atau balita dengan hasil tes daya dengar tidak baik, berikan
edukasi dan saran kepada ibu untuk membawa anak ke fasilitas kesehatan untuk di
evaluasi lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai