Anda di halaman 1dari 27

OBGYN

No Data diagnosis Penatalaksanaan Ringkasan penyakit


Pasien
1 Ny. G, 68th Prolapse Uteri + Ganti pessarium S: Pasien datang ke Poli Obsgyn untuk
Bacterial Vaginosis PO Metronidazole 3x500mg kontrol Prolaps Uteri. Keluar benjolan di
kemaluan sejak 6 bulan yg lalu. Riw.
persalinan normal 5x. Keputihan (+)
berbau tidak sedap sejak 1 minggu yg lalu.
O: KU Baik
Kes CM
TD 140/80 mmHg
HR 88x/i
RR 22x/i
T 36,0 °C

Inspeksi Genitalia Externa:


tampak massa porsio di introitus vagina,
terpasang pessarium.
Discharge (+) berwarna putih kekuningan.
2 Ny. Y, 26th G1P0A0 Hamil Pro SC elektif S: Pasien datang ke Poli Obsgyn untuk
Aterm JTHIU + IVFD RL 20tpm periksa kehamilan. Hamil anak pertama,
Plasenta Previa Inj. Ceftriaxon 1x2gr HPHT lupa, keluhan (-), keluar darah dari
Parsial jalan lahir (-). Pasien rujukan dari praktek
dr. SpOG dengan plasenta previa.
O: KU Baik
Kes CM
TD 110/70 mmHg
HR 72x/i
RR 22x/i
T 36,0°C

Leopold I: TFU 28cm, Bokong


Leopold II: Pu-Ka
Leopold III: Preskep
Leopold IV: penurunan 4/4

USG: Plasenta previa parsial


3 Ny. A, 33th Endometriosis Rencana rujuk RSUD Raden S: Pasien datang ke poli dgn keluhan
Mattaher Poli Obsgyn nyeri hebat saat menstruasi memberat
Konsultan Fertilitas sejak 1 bulan yg lalu. Nyeri sudah
dirasakan sejak lebih dari 3 tahun yg lalu.
Pasien mengatakan belum hamil sejak
menikah 1 tahun yg lalu.

O: Kes CM
TD 120/80mmHg
HR 80x/i
RR 20x/i
T 36,0
USG: Endometriosis (+)
4 Ny. G, 29th G2P1A0 hamil Rencana SC cito S: Pasien rujukan dr. SpOG dgn G2P1A0
aterm JTHIU presbo Puasa hamil aterm presbo + riw. SC 1x. HPHT
+ riw. SC 1x IVFD RL 20tpm lupa, keluar air-air dari jalan lahir sejak 12
Inj. Ceftriaxon 1x2gr jam SMRS, lendir darah (-), nyeri
Pasang kateter pinggang sampai ke ari ari (+).

O: KU Baik
Kes CM
TD 110/70mmHg
HR 92x/i
RR 20x/i
T 36,5°C

Leopold I: TFU 28cm


Leopold II: Pu-Ki
Leopold III: Presentasi Bokong
Leopold IV: Penurunan 4/4

Hasil lab: dalam batas normal


Hb 11,2 g/dl
WBC 8,6
Plt 168

5 Ny.H, 39th abortus inkomplit IVFD RL loading 250cc TD S: os hamil anak ke 7 usia kehamilan 8
menjadi 120/80 lanjut 20 tpm minggu datang dengan keluhan keluar
inj ceftriaxone 2x1gr gumpalan darah seperti hati ayam sejak
inj. asam traneksamat 3x1 pagi ini. 2 hari yang lalu os juga mengeluh
sudah keluar darah-darah. os mengeluh
perut terasa mulas. demam - riwayat jatuh
atau trauma lainnya di sangkal. BAB dan
BAK normal

O: TD: 80/50 P:20 N: 102 T:36

Usg: abortus inkomplit


6 Ny. D, 34th G2P1A0 hamil 10 IVFD RL + Proterin 1 ampul 20 S: Pasien hamil 10 minggu datang dengan
minggu dengan tpm keluhan kelur darah dari jalan lahir sejak 1
Abortus Imminens Asam traneksamat 3x1amp hari yang lalu. Awalnya 2 hari lalu muncul
Rencana USG flek-flek namun hari ini bertambah banyak
hingga 2x ganti pembalut. Darah merah
segar, ada gumpalan gumpalan seperti ati
ayam. Pasien sedang hamil anak ke 2.
Persalinan sebelumnya normal dibantu
oleh bidan. Pasien tidak pernah
menggunakan KB.

O:
TD : 120 /60 N : 78 X /M T: 37 C P :
18X/M
Status lokalis regio urogenital :
Tampak perdarah aktif
7 Ny. D, 27th G2P0A1 hamil 7 IVFD RL gtt XX/menit S: flek (-)
minggu dengan Utrogestan 2x200 mg PO
Abortus imminens Asam folat 1x1 PO O:
Hystolan 3x1/2 PO KU sedang
ODR 2x4 mg IV Sens CM
TD 110/80 mmHg
HR 80
RR 20
T 37,0
PL: abdomen datar, lemas, simetris, FUT
tidak teraba, nyeri tekan (-), massa (-)
8 Ny. K, 24th G1P0A0 hamil 8 Observasi tanda vital ibu S: pasein hamil anak pertama , datang
minggu dengan Diet lunak dengan keluhan mual (+) muntah (+) sejak
HEG grade II IVFD RL gtt XXX/menit 3 hari yg lalu, muntah >5x, isi apa yang
Inj. Ondansetron 4 mg/12 jam dimakan.
IV
Anvomer 1 tablet/12 jam PO O:
KU: tampak sakit sedang
TD: 110/70 mmHg
HR: 100x/menit
RR: 20x/menit
T: 36,5 C

Status ginekologi:
PL: abdomen datar lemas simetris, FUT
tidak teraba, nyeri tekan (-), massa (-)
Mukosa bibir kering (+)

9 Ny. E, 28th A: G4P2A1 hamil Observasi TVI S: Hamil kurang bulan dengan mulas yang
36 minggu JTH IVFD RL gtt XXX/menit menjalar ke pinggang (+), keluar air-air
letak lintang + Inj. Ceftriaxone 2x1 garm IV (-), keluar darah lendir (-)
polihidramnio + PPI Inj. Dexamethasone 15 mg IV
Inj. MgSO4 40% 10 cc IV O:
pelan (10 menit) KU: Tampak sakit sedang
Drip MgSO4 40% 15 cc dalam Sens: CM
RL 500 cc gtt XX/menit TD: 90/60 mmHg
Nifedipine 4x10 mg PO HR: 78 x/menit
Hystolan 3x5 mg PO RR: 18 x/menit
Profolat 1x1 tab PO T 36,5 C

PL: FUT 4 jbpx, melintang, punggung


inferior, DJJ 138 x/menit, his (-)
10 Ny. S, 47th Anemia ec . PUA + ivfd rl 20 tpm S: Pasien mengeluh lemas (+), berkunang-
Mioma Uteri regumen 2x1 kunang (+), pusing (+). sekitar 2 minggu
pro transfusi 4 kolf keluar darah terus menerus dari kemaluan.
banyak sekitar 3x ganti pembalut per hari.
bulan kemarin mens tidak lancar hanya
keluar flek.
Riw mioma uteri disarankan untuk
diangkat oleh dr. SpOG tapi os belum
mau.
Haid tidak teratur (+),durasi memanjang,
jumlah normal

O: Kes CM
TD : 100/70
HR : 72 x/m
RR : 18x/m
T : 36,5 C
SpO2 : 99%

HB 5,2
konjungtiva anemis +/+

Regio Abdomen : teraba benjolan di perut


kanan bawah ukuran 16cm x 14cm, keras
+

HB 5,2 g/dl

BEDAH

No Data Diagnosis Penatalaksanaan Ringkasan penyakit


Pasien
1 An. F. 4,5 Vulnus laceratum WT S: Pasien datang ke poli dgn keluhan luka
thn regio parietalis HECTING pada kepala kanan terasa nyeri sejak 15
kanan INJ. Tetagam 1x250 ui menit smrs. Awalnya pasien jatuh
Paracetamol syrp 3x2 cth terpeleset lalu kepala mengenai ujung
Cefixime syrp 2x1 cth meja keramik. Luka terbuka dan
mengeluarkan darah . Muntah muncrat (-)

O: Kes CM
HR 98x/i
RR 20x/i
T 36,0

Terdapat luka terbuka di regio parietalis


ukuran 5x2x1cm
2 An. A, 13th Fraktur smith Pro pemasangan orif S: Pasien datang ke poli dgn keluhan
nyeri pada pergelangan tangan post jatuh
dari pohon , posisi jatuh tangan kiri
menahan kebadan tanah. Nyeri saat
digerakan (+) muntah (-)

O: Kes CM
TD 120/80mmHg
HR 80x/i
RR 20x/i
T 36,0

Ro. Antebrachii sinistra


3 Ny. R, 38 th Ca Mammae (S) Ciprofloxacin tab 500 mg 2x1 S: Benjolan pada payudara kiri sejak ± 3
Pct tab 500 mg 3x1 bulan SMRS. Pasien mengeluhkan muncul
Ctm tab 2x1 benjolan berukuran sebesar kelereng pada
Rencana mastektomi payudara kiri yang semakin membesar
sebesar bola kasti. Ada perubahan warna
pada kulit payudara, nyeri (-) tidak ada
cairan, darah atau nanah yang keluar dari
puting susu. Mual (-), muntah (-) sakit
kepala (-), nyeri pada payudara (-), demam
(+) tidak terlalu tinggi, nafsu makan
↓,berat badan ↓ (+), nyeri pada tulang-
tulang (-). BAB dan BAK biasa.

O: KU : sedang
GCS : 15
TD : 120/60
Nd :88
Nf : 20
T : 37,0°C
SpO2 : 99%

PemeriksaanFisik :
Inspeksi: tampak benjolan, warna merah
kehitaman, retraksi papil (+), p’eau d
orange (+), nipple discharge (-).
Palpasi: teraba massa dengan permukaan
hangat, permukaan tidak rata, konsistensi
keras, batas tidak tegas, terfiksasi pada
dinding dada, ukuran sebesar bola kasti,
nyeri (-), nipple discharge (-), darah (-).
4 Tn. K, 46th Nefrolitiasis (s) Pro nefrostomi S: Os mengeluh nyeri di punggung kiri
IVFD Asering + Kerolac 2 belakang. Riwayat BAK lancar, BAK
Amp 20tpm berpasir (-), BAK keluar batu (+), BAK
Inj. Ranitidin 2 x 50 mg tersendat-sendat (-) , berdarah (-), nanah
Ursodeoxycholic acid 3 x 250 (-), jumlah dan frekuensi BAK dalam
mg per oral batas normal, BAB normal, mual (-),
Hyoscine Butylbromide 3 x 10 muntah (-), demam (-).
mg per oral
O:
KU :sedang
GCS : 15
TD : 120/60
Nd :88
Nf : 20
T : 38,2°C
SpO2 : 99%
PemeriksaanFisik :
Abdomen : BU (+) normal, NT
epigastrium (-), nyeri ketok CVA (+/+)

Ro.BNO : Multiple opasitas pada


hemiabdomen kiri pada kuntur ginjal kiri
5 Tn. S, 68th BPH Kateter Urin S: Tidak bisa BAK. Pasien datang dengan
Harnal tab 2x1 keluhan tidak bisa BAK ± 1 hari SMRS,
nyeri saat BAK (+). Sebelumnya saat
BAK pasien harus mengedan terlebih
dahulu, pancaran BAK lemah, terputus –
putus, pasien sering terbangun malam hari
untuk BAK.

O:
KU :sedang
GCS : 15
TD : 140/80
Nd :88
Nf : 20
T : 36,6°C
SpO2 : 99%

Abdomen : soepel, nyeri tekan (+) r.


Hipogastrika, organomegali (-)

USG ABDOMEN : Ukuran prostat


membesar (vol 48,76cc) →BPH
6 Tn. M, 24th Ileus obstruksi Pro laparatomi S: Pasien datang  dengan nyeri perut ,tidak
IVFD RL + Kerolac 1 Amp
bisa BAB dan kentut sejak 3 hari SMRS.
20tpm
Inj. Ranitidin 50 mg / 12 jam Nyeri perut dirasakan terus menerus, nyeri
tidak bisa dijelaskan lokasinya. Perut
semakin membesar dan sebah. Keluhan
Perut kembung (+), Mual (+), Muntah (+)
>10x. Tidak ada keluhan pada BAK

O:
KU :sedang
GCS : 15
TD : 120/60
Nd :88
Nf : 20
T : 38,2°C
SpO2 : 99%

Abdomen: Supel, Nyeri tekan (+), distensi


(+), Hipertimpani diseluruh lapang
abdomen, Bising Usus (+) meningkat

Lab:
Wbc : 23,0
Hct : 43,8
PLT : 221
HGB : 13,1
GDS : 98

Ro.BNO 3 Posisi : step ladder & air fluid


level (+)
7 Ny. U, 25th Appendicitis akut Pro Appendictomi S: Nyeri perut kanan bawah sejak ± 3 hari
SMRS. Os awalnya mengeluhkan mulai
nyeri di uluhati kemudian pindah ke kanan
bawah. Mual (+), muntah (-), demam (+),
nafsu makan berkurang (+). os pernah
mengalami keluhan serupa 1 bulan SMRS,
telah minum obat dari dokter klinik,
keluhan berkurang.

O:
KU : sedang
GCS : 15
TD : 120/70
Nd :98
Nf : 20
T : 38,0°C
SpO2 : 99%

Abdomen : BU (+) normal, Nyeri tekan


dan nyeri lepas Mc Burney (+), Obturator
sign (+),psoas sign (+), nyeri alih (+)

8 Tn. R, 66th Vesicolitiasis Urinter tab 2x1 S: Os mengeluh nyeri saat BAK semakin
Metylprednisolon tab 8 mg 2x1 memberat ± 3 hari SMRS. BAK berpasir
Ketoprofen tab 2x1 (+), BAK berdarah (+), BAK terkadang
tiba-berhenti namun saat os mengubah
posisi BAK dapat lancar kembali. mual
(-), muntah (-), demam (-). Keluhan
seperti ini sudah dialami os ± 4 bulan
terkahir, untuk mengurangi keluhan os
membeli obat diwarung.

O:
KU :baik
GCS : 15
TD : 130/70
Nd :88
Nf : 20
T : 36,8°C
SpO2 : 99%

Abdomen : NT. Suprapubis (+), nyeri


ketok CVA (-/-)
USG Abdomen : multiple vesicolithiasis
(ukuran terbesar 0,85 cm)
9 Ny. H, 30th Mastitis (S) Eritromisin tab 250 mg 3x1 S: Nyeri dan bengkak pada daerah
Paracetamol tab 500 mg 3x1
payudara kiri ± 2 hari SMRS. Demam (+)
Methyl prednisolon tab 8 mg
2x1 menggigil (-), nyeri kepala (+), Os baru
melahirkan anak pertama ± 3 minggu, os
sering menyusui di payudara kanan

O:
KU : sedang
GCS : 15
TD : 120/70
Nd :112
Nf : 20
T : 38,2°C
SpO2 : 99%

Pemeriksaan payudara kiri: tampak


benjolan ukuran ± 3 cm, merah dengan
batas tegas (+)
Palpasi: teraba hangat (+), nyeri tekan (+),
10 Ny. E, 35th Hemoroid Interna Pro Hemorrhoidektomi S: keluar benjolan dari dubur sejak 1 hari
gr.IV
SMRS. Os mengeluhkan keluar bejolan
dari dubur Setelah pasien BAB dan tidak
dapat masuk kembali. os juga mengeluh
terkadang sering BAB berdarah berwarna
merah segar, menetes. BAB pasien sering
keras dan terbiasa mengedan. Keluhan
seperti ini sering dialami os sejak 1 tahun
terkahir sebelumnya benjolan masih dapat
kembali dimasukkan dengan tangan.
Keluar lendir (-), mudah lelah (-), letih (-),
lemah (-), pusing (-), mual (-), muntah (-),
demam (-), batuk (-).

O:
KU : sedang
GCS : 15
TD : 110/70
Nd :84
Nf : 20
T : 36,2°C
SpO2 : 99%

Rectal Toucher
Inspeksi : Teraba massa didepan anus jam
11 konsistensi lunak, permukaan licin,
mobile

PENYAKIT DALAM

No Data Diagnosis Penatalaksanaan Ringkasan penyakit


Pasien
1 Ny. J, 48thn DM tipe 2 tidak IVFD Nacl O,9% 20gtt/i S: jari jempol kaki kiri menghitam sejak 1
(V) terkontrol dengan Inj. Omeprazole 40mg/24 jam minggu yll awalnya jari bengkak merah
Ulkus gangren regio iv dan bernanah sejak 1 bln yll. Os emiliki
pedis sin Inj.ceftriaxone 1gr/12jam iv riw DM (+) 3thn yll tidak terkontrol.
Inj.Novorapid 3x10iu
Inj. Levemir 1x14 iu malam O: KU : sedang
Pro amputasi kes: CM
TD: 120/88
Nd : 103
RR : 20
T : 36,9 C

Ekstremitas: akral hangat , crt <2 detik,


ganreng (+) regio metatarsal digiti I pedis
sinistra

Lab:
HB: 13.6
WBC: 12.8
PLT: 228
GDS :332
2 Tn. R, vomitus e.c IVFD RL 20gtt/i S: mual (+) muntah (+) sejak 1 hari yll,
(V) 21thn dyspepsia Inj. Omeprazole 40mg/24 jam muntah sebnyak >5 kali berisi sisa
iv makana, keluhan disertai nyeri ulu hati.
Inj Ondansentron 4mg/12 jam Demam (-), BAK normal BAB normal
iv
Sucralfat syr 3x1c O: KU : sedang
Curcuma tab 3x1 kes: CM
TD: 120/88
Nd : 103
RR : 20
T : 36,9 C
Abdomen : distensi, NT (+) epigastrium,
BU (+) normal

Lab:
HB: 14,7
WBC: 8,8
PLT: 228
GDS :117
3 Ny.E, 49thn GEA dehidrasi IVFD RL 20 gtt/i S: BAB > 5x cair sejak 2 hari yang lalu,
ringan sedang Inj. Ondansetron 4mg/12 jam iv ampas (-), mual (+), muntah 3x,nyeri ulu
Inj.Ranitidin 50mg/12 jam iv hati (+), badan lemas, makan minum (+)
Newdiatab tab 3x2tab
Lodia tab 2x1 O:
KU : sedang
GCS : CM
TD : 119/78
Nd : 82
Nf : 20
T : 36,0°C
SpO2 : 98%

Abdomen : datar, supel, NT


(+)epigastrium, BU (+) meningkat

lab :
Hb:13,5
wbc :11,2
PLT : 331
GDS : 127
4 Tn.MY,57th sirosis hepatis IVFD RL 10 gtt/i S: keluhan seluruh tubuh kuning sejak 1
dekompesata + dm Inj.Omeprazole 40 mg / 24 jam minggu yll, keluhan disertai perut yang
tipe 2 + post tb paru Inj. Ondansetron 4 mg / 12 jam semakin membesar dan terasa penuh,
Inj. Furosemid 20 mg/ 12 jam demam (+) muntah (-), batuk (+) kering,
Inj. Cefotaxime 2 gr / 24 jam BAK berwarna sepertih teh, BAB hitam
(drip) (+) sejak 3 hari yang lalu. Riw. Sakit
Inj. Dexketotrofen 50 mg/ 12 kuning tidak diketahui, riw. Minum OAT
jam (+) 3thn yll tuntas, Riw. DM (+) 5thn
Curcuma syr 3x C I terkontrol.
Sistenol 3x1 (k/p)
Furosemid 1x20 mg O: KU : sedang
Spironolakton 1x20 mg Kes: CM
Laxadin syr 2x C I TD : 130/78
Colistin 3x1 RR : 82
Nf : 20
T : 37,8°C
SpO2 : 98%

Abdomen : cembung, distensi, hepar


teraba 2 cm arcus costa permukaan tidak
rata, BU (+) normal, ballotement (+)
lab :
Hb:13,5
wbc :13,2
PLT : 331
GDS : 217
SGOT: 87
SGPT : 144
HbsAG : reaktiv
Bilirubin Total : 132,1
Bilirubin direk:42.8
Bilirubin Indirek :12,1

USG: Hepatomegaly disertai multiple


nodul padat bentuk bulat, pada lobus
kanan kiri hepar, batas tegas, tepi sebagian
irregular, tak tampak kalsifikasi (ukuran
terbesar 1,90 x 2,25 cm)
Gambaran ascites
5 Nn. A, 18th Obs. Febris hari 4 IVFD RL 30 gtt/i S: Demam sejak 4 hari ,demam terus
dengan susp dhf Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam iv menerus turun dengan obat kemudian
paracetamol tab 3x500mg meningkat kembali,keluhan disertai nyeri
curcuma tab 3x1 ulu hati (+), mual (+), muntah (-), batuk
cek dl perhari (-). BAK normal BAB normal

O: KU : sedang
kes: CM
TD : 120/70
Nd : 98
RR : 20
T : 37,8 C
Pem fisik:
Mata : CA (-/-)
thorak : vesikuler (+/+)
abdomen : datar, supel, NT (+)
epigastrium, BU (+) normal
eks : akral hangat , crt <2 detik
lab :
Hb:13,5
wbc :6,9
PLT : 101
GDS : 117
NS1: +
6 Tn.S, 53thn PPOK eksaserbasi NRM 10-15l/I S: Sesak nafas (+) sejak 1 minggu yll,
akut IVFD RL 20gtt/i keluhan disertai batuk (+) berdahak, nyeri
Nebu combivent + flexotid 1 menelan, demam, riwaya pergi dari luar
respul/ 8 jam kota (-). Pasien tampak gelisah , mual (+)
inj. Omeprazole 40mg/24 jam muntah (-), BAB dan BAK normal. Riw.
iv HT (-) DM(-), Riw merokok (+).
Inj. Azitromisin 500mg/24 jam
Iv O: KU : sedang
Inj. N-asetil sistetin 1amp/12 kes: CM
jam iv TD : 130/70
Sucralfat syr 3x1c Nd : 123
Erdostein syr 3x1c RR : 34
Codein tab 3x10mg T : 37,8 C
thorak : vesikuler (+/+),rh +/+, wh +/+
abdomen : datar, supel, NT (+)
epigastrium, BU (+) normal

lab :
Hb:15,0
wbc :6,8
PLT : 195
GDS : 156
TCM : negatif
Rapid : negatif
Ro thorak : bronchopneumonia dan efusi
pleura duplex
7 Tn.S, 52th hemaptoe e.c TB NRM 10-15l/i S: Sesak nafas sejak 2 minggu yang lalu
paru putus obat 2bln IVFD RL 20gtt/i yll keluhan disertai batu (+) berdahak
Nebu combivent + flexotid 1 sejak 1 bulan ini 3 hari yll batuk disertai
respul/ 8 jam bercak darah. Demam (+) hilang timbul,
inj. Omeprazole 40mg/24 jam mual(-), muntah (-), penurunan BB (+),
iv badan lemas ,nafsu makan menurun. BAK
inj.Na setil sistetin 1amp/12 dan BAB normal. Riwyat HT (-) DM (-),
jam iv konsumsi OAT (+) 4 bln yang lalu
Sucralfat syr 3x1c konsumsi hanya 2 bln
Erdostein syr 3x1c
Codein tab 3x10mg KU : sedang
OAT kategori II kes: CM
TD : 120/70
Nd : 123
RR : 30
T : 37,0 C

thorak : vesikuler (+/+),rh +/+, wh -/-


abdomen : datar, supel, NT (+)
epigastrium, BU (+) normal

lab :
Hb:11,7
wbc :11,9
PLT : 35,4
GDS : 124
SGOT: 46
SGPT: 31
TCM : positif
Ro thorak : TB paru
8 Ny. S, 68th dyspepsia IVFD B-Fluid 20 tpm S: Pasien datang ke poli PDL dgn keluhan
Inj. Pantoprazole 2 x 40mg nyeri ulu hati memberat sejak 2 hari yg
Inj. Ondansentron 2 x 8mg lalu. Nyeri sudah dirasakan sejak 3 bulan
PO Domperidone 3 x 10mg yg lalu, hilang timbul, disertai mual
PO Rebamipide 3 x 1 tab muntah terutama bila makan dan minum,
PO Sucralfast syrup 3 x C1 nafsu makan menurun (+), BAB dan BAK
Pro Endoskopi tidak ada keluhan. Demam (+).
Diet lambung 3 RPD: Riw HT (-), DM (-).

O:
Kes CM GCS 15
TD 102/72 mmHg
HR 74 x/menit
T 36,5 oC
RR 28 x/menit
Abdomen: soepel, nyeri tekan epigastrium
(+), BU (+) normal.

9 Ny. W, 60th GEA dehidrasi Diet lambung 3 S: Pasien datang dengan keluhan lemas
ringan-sedang , IVFD RL loading 250 cc, sejak 8 jam yg lalu. Pasien mengatakan 1
dispesia, DM type II dilanjutkan RL 20 tpm hari SMRS pasien mengalami diare
Inj. Omeprazole 2 x 40mg sebanyak 8x ampas (-) lendir dan darah (-)
Inj. Ondansentron 2 x 8mg warna kuning disertai mual (+) muntah 2x
PO. New diatab 2 tab/BAB berisi makanan yang dimakan. Nyeri ulu
cair, max 10 tab/24 jam hati (+) juga dirasakan seperti tertusuk
Terapi DM sementara di tunda tusuk terus menerus nafsu makan
menurun (+),BAK tidak ada keluhan.
Demam (+).
RPD: Riw HT (-), DM (+) konsumsi rutin
glimepirid 1x2mg .
O:
Kes CM GCS 15
TD: 138/83 mmHg
HR : 120 x/menit
T: 36,5 oC
RR: 26 x/menit
Mulut : bibir tampak kering
Abdomen: soepel, turgor kulit kembali
lambat, nyeri tekan epigastrium (+), BU
(+) meningkat.
10 Ny. R, 52th GEA dehidrasi Diet lambung III/ diet DM S: Pasien datang dengan keluhan lemas
ringan-sedang , 1700 kkal sejak 1 hari SMRS pasien mengalami
dispesia, DM type II IVFD RL loading 250 cc, BAB cair sebanyak 10x ampas (+) lendir
dilanjutkan RL 20 tpm (-) dan darah (-) warna kuning disertai
Inj. Omeprazole 2 x 40mg IV mual (+) muntah (-) nafsu makan menurun
Inj. lantus 1x16 UI SC (+),BAK tidak ada keluhan. Demam
Inj. Apidra 3x14 UI SC (-)batuk (-) pilek (-) .
PO. New diatab 2 tab/BAB RPD: Riw HT (-), DM (+) terapi dengan
cair, max 10 tab/24 jam insulin
PO. Sukralfat syrp 3x CI O:
Kes CM GCS 15
TD: 108/63 mmHg
HR : 98 x/menit
T: 36,5 oC
RR: 24 x/menit
Mulut : bibir tampak kering
Abdomen: soepel, turgor kulit kembali
lambat, nyeri iliaka sinistra (+), BU (+)
meningkat.
GDS 216 mg/dl
11 Tn.N Hipertiroid PTU 3x100 mg, S: Benjolan di leher tengah dialami
Propanolol 2x10 mg penderita sejak 1 tahun yang lalu. Sering
berkeringat dan bergetar pada jari - jari
tangan dijumpai. Jantung berdebar-debar
dijumpai. Penurunan berat badan
dijumpai >10kg dalam 1 tahun ini, nafsu
makan meningkat, keluhan rambut rontok
dijumpai dan penderita tidak tahan panas.

O: KU : sedang
kes: CM
TD : 110/70
Nd : 112
RR : 22
T : 37,8 C
Mata : exotalmus
Pembesaran kelenjar tiroid difuse
Risting tremor (+)

T3 : 1.37 ng/ml
T4 : 9.50 µg/dL
TSH : 0.005 µIU/mL

JANTUNG
No Data Diagnosis Penatalaksanaan Ringkasan penyakit
Pasien
1 Tn.L, 58thn NSTEMI IVFD RL 10 gtt/i mikro S: Nyeri dada 1 hari SMRS. nyeri seperti
(V) Inj.Omeprazole 40mg/24 jam iv ditimpa beban,menjalar kepunggung. Riw.
Inj. Arixtra 1x0,5mg (sc) Keluhan yang sama (+) 2thn yg lalu. Riw
Isdn tab 5mg k/p HT(+) 2thn terkontrol
Diazepam tab 1x5mg Riw. DM (-)
Sucralfat syr 3x1cth
Bisoprolol tab 1x5mg O: KU : sedang
Candesartan tab 1x8mg kes: CM
TD : 130/70
Nd : 88
RR : 22
T : 37,0 C

lab :
Hb:13,9
wbc :10,1
PLT : 228
GDS : 119
Colestrol total : 190
Trigliserida : 178
LDL: 130
HDL : 54
CKMB : 34,4
EKG : st depresi lead II,VI-V4
2 Tn.Y, 50thn STEMI infero septal IVFD RL 10 gtt/i mikro S: pasien pindahan dari HCU dengan
(V) Inj.Omeprazole 40mg/12 jam iv keluhan nyeri dada seperti ditimpa beban 3
Inj.Novorapi 3x8 IU jam SMRS nyeri menjalar kepunggung,
Inj. Levemir 1x4IU keringat dingin. Keluhan pertama kali.
Inj.Arixtra 1x2,5mg Mual (-), muntah (-), riw. HT (-) DM (+)
Laxadin syr 2xCI 5thn terkontrol
Sucralfat syr 3XCI
Bisoprolo tab 1x2,5mg O: KU : sedang
Post streptokinase Kes : CM
TD : 155/100
Nd : 120
RR: 30
T : 36,5°C
SpO2 : 87%

lab :
HB: 12,8
WBC: 9,0
PLT: 227
GDS: 217
Ro thorak : dbn
EKG: ST elevasi Lead II,III,AVF.V1 dan
V2
3 Tn.D, 45thn Edema tungkai (D) IVFD RL 20gtt/I S: kaki kanan membengkak secara tiba-
(V) e.c dvt inj. Dexketoprofen 25mg/12 tiba sejak 2 hari yll, kaki membengkak
jam iv dari lutut hingga telapak kaki. Nyeri (+),
Inj. Omeprazole 40 mg/24 jam berat untuk digerakkan. Riw HT (+) 2thn
iv tidak terkontrol, DM (-)
aspilet tab 1x80mg
candesartan tab 1x8mg 0: KU : sedang
saran usg dopler kes: CM
TD : 150/70
Nd : 102
RR : 20
T : 37,0 C

Pem fisik:
regio pedis dextra: tampak edem, arteri
dorsalis (+)

lab :
Hb:12,8
wbc :13,5
PLT : 289
GDS : 101
Ro thorak : dbn
Ekg: sinus rythm
4 Tn. MT, CAD + dm tipe 2 + IVFD NacL + dobutamin 1 amp S: nyeri dada tembus ke belakang sudah
63thn syok kardiogenik dalam NS 100 gtt 40XX/menit dirasakan sejak 3 hari dan hilang timbul,
(V) Dopamine 1 amp dalam NS 100 memberat sejak tadi malam (+) nyeri dada
gtt 10/menit masih dirasakan saat aktivitas (+) lemas
Ceftriaxone 2x1 g IV (+)
CPG 1x75
Aspilet 1x1 O:
Ketorolac 3x1 TD 60/40
Boraginol supp 2x1 HR 62
ISDN tab 3x1 Rr 20
Metformin 2x1 SpO2 97
Lantus 1x10 IU EKG ST elevasi di V2-V6
HB 12,8; WBC 14.300; WBC 4,28 jt; Ht
36%
Kolesterol total 147; HDL 23; LDL 66;
triglisedrida 451; ureum 80; kratinin 2,89;
glukosa sewaktu 197; CK NAC 91; CK
MB 15; Troponin I negatif
5 Tn. AT, 65th CHF O2 NRM 15 L/i S: Sesak napas sejak ± 1 jam yang lalu,
(V) IVFD RL 15 gtt/i batuk berdahak (+), gelisah (+), akral
Inj. Furosemide 40 mg dingin (+), ekstremitas oedema, riwayat
Aspar K 1x1 HT (+) 1 tahun, riwayat merokok (+)
Aspilet 1x80 mg
Candesartan 8 mg O:
Simvastatin 1x20 mg KU : sedang
GCS : 15
TD : 152/107
Nd : 161
Nf : 26
T : 36,0°C
SpO2 : 87%

Thorax: vesikuler +/+, Rhonki +/+ basah


basal, Wh -/-. BJ I-II reguler, murmur (-)

6 Ny.S, 56thn ADHF EC HHD O2 2-3L/I S: os datang dengan keluhan sesak nafas
(V) IVFD RL 15 gtt/i mikro yang semakin memberat sejak 3 hari yang
Inj. furosemid 40mg/ 12 jam iv lalu, keluhan disertai nyeri ulu hati (+),
spironolacton tab 2x25 mg mual(-), muntah (-),dan kedua kaki
ramipril tab 1x2,5mg membengkak, BAK (+) normal, BAB
normal. riw. HT tidak tahu

O: KU : sedang
kes: CM
TD : 130/70
Nd : 98
RR : 25
T : 37,0 C
SpO2: 94%

thorak :BJ I/II reguller , murmur (-),


vesikuler (+/+) rh -/-, wh -/-
eks : akral hangat , crt <2 detik, pitting
edem +/+

RO thorax : Cor : CTR > 50%


7 Tn. H, 50th UAP O2 2-4l/i S: Pasien datang dengan keluhan nyeri
(V) IVFD RL 20tpm dada sejak 2 jam yg lalu. Nyeri dada
ISDN SL 1 tab seperti ditimpa beban berat, menjalar ke
Loading Aspilet 4 tab punggung kiri. Nyeri dirasakan selama
Loading Clopidogrel 4 tab lebih dari 30 menit. Pasien baru saja habis
olahraga di rumahnya.
RPD penyakit jantung (+)

O: Kes CM
TD 130/80 mmHg
HR 100x/i
RR 22x/i
T 36,6C

Thorax BJ I-II reguler, murmur (-), gallop


(-)
EKG: sinus rhythm
8
9
10

SARAF

No Data Diagnosis Penatalaksanaan Ringkasan penyakit


Pasien
1 Ny. A, 45 th CTS PO : S: Pasien datang ke poli dgn keluhan
meloxicam 1x15 mg kebas pada ujung jari jari tangan kanan
Mecobalamin 3x500 mg sejak 5 bln yg lalu, kebas dirasakan di
Pregabalin 1x 75 mg ujung jari tengah manis dan kelilingking,
Lansoprazole 1x30 mg kebas juga disertai rasa kesemutan.
Keluhan sering dirasakan malam hari
setelah os istirahat setelah bekerja sebagai
tukang cuci baju. Riw trauma (-) riw. dm
(-).

O: Kes CM
TD 143/82 mmHg
HR 74x/i
RR 20x/i
T 36,0
Tinel’s sign (+) Flic test (+) phalen test (+)
reverse phalen (+)
Hipotenar manus dextra (+)
2 Ny.R, 58 thn frozen sholder + HT PO. Omeprazole 2x20 mg S: Nyeri bahu kanan sejak 1 minggu yll,
st II PO melaoxicam 1x 15 mg kakau bahu (+) os sulit menggerakkan
PO. Racikan 3x 1 caps mengganggkat tangan, tidak bisa
PO Amlodipin 1x10mg mengancing baju yang menyisir rambut
nyeri tidak menjalar

O: KU : sedang
kes: CM
TD : 155/99
Nd : 88
RR : 22
T : 37,0 C

eks :Nyeri tekan bahu kanan


drop arm test (+)
3 Ny.R, 62thn TTH dengan Riw. IVFD Nacl 0,9% 20 gtt/I S: datang dengan keluhan nyeri kepala
stroke non Inj. Omperazole 40mg/ 24 jam sejak 3 hari yll. Nyeri seperti diikat dari
hemoragic lama iv dahi hingga ke tengkuk kepala. anggota
Inj. Dexketoprofen 25mg/12 gerak sebelah kanan sulit digerakkan
jam iv keluhan sudah dirasakan sejak 5 bln yll
Inj.Ceftriaxone 1gr/12 jam iv keluhan disertain bibir miring dan bicara
Aspilet tab 1x80 mg pelo, mual (-) muntah (-), demam (-) batuk
Asam folat tab 1x0,4mg (-). BAK normal BAB normal. Riw. HT
(+) DM (+) 3 thn yll terkontrol.

0: KU : sedang
kes: CM
TD : 150/90
Nd : 110
RR : 24
T : 37,0 C

eks : akral hangat , crt <2 detik, motorik


sup: 3/5, inf:3/5
N.VII : parese dextra
N.XII: Parese dextra
4 Ny. B, 66th Hemiparese dextra IVFD RL gtt XX/menit S: Kelemahan sisi tubuh sebelah kanan,
e.c. susp. CVD non Inj. Citicolin 250 mg/8 jam IV tidak bisa bicara.
hemorrhagic Aspilet 1x80 mg PO Riw. HT (+)
Drip neurosanbe 1x1 ampul IV
dalam RL O:
Amlodipine 1x10 mg PO KU: Tampak sakit sedang
Pro CT Scan Sens: CM. E4M6Vafasia
TD: 140/80 mmHg
HR: 98x/menit
RR: 28x/menit
SpO2 98%
T 36,8 C

Pemeriksaan Fisik:
Mata: Pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Leher: Kaku kuduk (-)
Pemeriksaan neurologis:
N. II: pupil isokor, RC (+/+) diameter 3
mm/3 mm
N. III, IV, VI: luas ke segala arah
VII: lipatan dahi kanan datar, lipatan
nasolabialis kanan datar
XII: deviasi lidah ke kanan
Fungsi motorik kanan: kekuatan 0; tonus
menurun; refleks fisiologis menurun;
refleks patologis (-)
5 Nn.S, 23th Vertigo berat IVFD RL 20tpm S: Os datang dengan keluhan pusing
PO Betahistine 3x12 mg sempoyongan sejak kemarin. setiap ingin
PO. Flunarizine 2x 10 mg berdiri semua seperti bergoyang dan os
Inj. Keterolac 3x 1 amp (k/p) seperti ingin jatuh. Mual (+) muntah 2x.
inj. omeprazole 2x1 BAB dan BAK normal. kelemahan
Inj. Ondansentron 2x 4 mg anggota gerak (-) telinga berdenging (-)
RPD: vertigo

O:
TD:130/80
RR:20
HR: 88
T:36
6 Ny.A, 45thn Vertigo perifer + IVFD RL 20 gtt/I S: pusing berputar sejak ±2 hari yll,
HT stage II Inj. Omeprazole 40mg/ 24 jam keluhan semakin memberat saat berubah
terkontrol Inj. Ondansentron 4 mg/12 jam posisi keluhan disertai mual (+) muntah
Flunarizin tab 2x10mg (+) 1 kali demam (-), BAK normal BAB
Betahistin tab 3x 12 mg normal. . kelemahan anggota gerak (-)
Amlodipin tab 1x5mg telinga berdenging (-)
Riw. HT (+) sejak 3thn yll terkontrol, DM
(-)

O: KU : sedang
kes: CM
TD : 160/86
Nd : 99
RR : 20
T : 37,0 C

Pemeriksaan neurologi dbn


7 Tn. T, 66th Stroke ec infark KE Rencana Ct scan kepala non S: Os datang dg lemah anggota gerak kiri
dd pis kontras tiba tiba sejak 2 hari yg lalu saat sedang
Hipertensi st 2 Line 1 : Nacl 0,9 1000 cc /24 duduk2, diikuti bicara pelo dan mulut
jam iv mencong
Line 2 : amiparen 1kolf /hari Nyeri kepala (+)muntah (-), kejang (-)
Omz 2x1 iv
Citicolin 2x1000mg iv Riwayat hipertensi (+) tidak rutin minum
Mecobalamin 3x500 mg iv obat
Candesartan 2x16mg po Riwayat DM (-)
Riwayat jantung (-)
Riw. kolesterol tinggi (+)

O: Kes : CM
TD : 166/106
HR : 65x/i
Rr : 21x/i
T : 36,4
Spo2 : 100 %

Wajah : parese n VII dan XII tipe sentral


Motorik : 5 | 1, 5 | 1
8 Ny. KJ, 57th Stroke ulang beda Ct scan kepala non kontras S: os dtg dg keluhan lemas tiba2 sejak 2
sisi ec infark KE dd Nacl 0,9 1500 cc /24 jam iv jam smrs
pis Drip perdipin 0,5mcg dosis anak os mengatakan alis mata kanan os
Hipertensi tritarsi naik target 150 /90 naik, dan tdk sanggup duduk, saat duduk
emergency mmhg jika sdh sampe target terjatuh ke kanan
masuk Candesartan 2x16mg keluhan di sertai kelemahan tangan dan
po.perdipin turun dosis kaki sisi kanan sejak post stroke 1 tahun
Omz 2x1 iv yll. Mual (+) Muntah (+) 1x hari ini,
Citicolin 2x1000mg iv demam (-), Bab dan Bak normal. Bicara
Viccilin 2x1,5 gr iv pelo (-)
Dexketoprefen 3x 1 amp Keluarga pasien mengatakan pasien tidak
pernah kontrol ke poli saraf sejak setelah
perawatan tahun lalu

Os sdh ke rs thresia
Disarankan ke rs yg punya fasilitas ct scan

Riw HT (+) DM (-)


Riw. Stroke (+) 5x
rpo: Amlodipin 5mg

O:
Kes/GCS: CM/E4M6V5
td 235/126
nadi 91
rr 23
suhu 37
spo2 95

pf generalis:
thorax: ves+/+, rh-/-, wh-/-
abdomen: nte(-), soepel(+), bu(+)
ekstremitas: akral hangat, crt<2 dtk
kekuatan otot ekst.atas: 1/5
kekuatan otot ekst.bwh: 1/5
Cn palsy (-)
nervus VII & XII dbn
9 Tn. Z, 50th OA Genu Bilateral Mecobalamin 3x1tab S: Pasien datang kontrol ke Poli Saraf
Glukosamin 3x1tab dengan Osteoartritis Genu Bilateral. Nyeri
Lansoprazole 2x1caps lutut (+), sudah dirasakan sejak 20 tahun
Dexketoprofen 2x1tab yg lalu. Nyeri memberat saat berjalan.
Konsul SpOT pro op genu Kedua lutut masih bisa diluruskan.
bilateral Riwayat mengangkat beban berat (+).

O: Kes CM
TD 130/80 mmHg
HR 100x/i
RR 22x/i
T 36,0 C

Genu: krepitasi (+), ROM terbatas


10 Tn.M/32 thn Epilepsi Phenitoin 2x150 mg S: Pasien datang kontrol ke Poli Saraf
Asam folat 1x1 tab dengan kontrol rutin epilepsi. Kejang (--)
Keluhan yang lain (-)

O: Kes CM
TD 120/80 mmHg
HR 86 x/i
RR 22x/i
T 36,0 C

11 Tn. S/83 thn Parkinson Levopar 2x1 tab S: pasien datng ke poli saraf untuk kontrol
Pramifrol ER 3x0,125mg rutin penyakit parkinson.
Kedua tangan bergetar (+) kaku pada bahu
dan tangan, Sulit berjalan

Kes CM
TD 142/83 mmHg
HR 86 x/i
RR 22x/i
T 36,0 C

Tes Romberg (+), Disdiadokinesis


(+),Rebound phenomen (+),
resting tremor(+)
Myerson sign (+)
Coghweel rigidity (+)
Postural test : Push (+), and Release(+)
12 Ny.E/57 thn Radikulopati lumbal Meloxicam 1x 15 mg S: nyeri pinggang kiri sejak ±2 minggu
Raciksn 3x1 cap SMRS, keluhan dirasakan semakin lama
Lansoprazole 1x 30 mg semakin memberat hingga pasien tidak
Gabapentin 2x100 mg dapat berjalan. Rasa kesemutan (+).
Riwayat trauma jatuh dari motor 3 tahun
yang lalu (+)
Kes : compos mentis,
TD 123/76 mmHg
HR 76 x/i
RR 20x/i
T 36,0 C

Lasegue (+)
kernig’s sign (+).

Ro. VLS : spondylosis lumbalis disertai


listhesis VL 4-5 grade 1

ANAK

No Data Diagnosis Penatalaksanaan Ringkasan penyakit


Pasien
1 Nn.A, 16thn obs. Febris hari 4 ec IVFD RL 30 gtt/I S: Demam sejak 4 hari ,demam terus
susp dhf Inj. Ranitidin 1 amp/ 12 jam iv menerus turun dengan obat kemudian
paracetamol tab 3x500mg meningkat kembali,keluhan disertai nyeri
curcuma tab 3x1 ulu hati (+), mual (+), muntah (-), batuk
cek dl perhari (-). BAK normal BAB normal

0: KU : sedang
kes: CM
TD : 120/70
Nd : 98
RR : 20
T : 37,8 C

lab :
Hb:13,5
wbc :6,9
PLT : 101
GDS : 117
NS1: +
2 Nn. A, 14thn anemia ec IVFD RL 20 gtt/I S: Datang ke Poli dgn keluhan lemas dan
Thalasemia Transfusi PRC 3kolf pucat sejak 4 hari yll, riw. Keluhan yang
Inj. Omeprazole 40 mg/24 jam sama sejak usia 4 thn dan diagnosa
iv talasemia. Demam (-), batuk (-), nyeri
Curcuma tab 3x1 perut (+)
Asam folat tab 1x1
O: KU : sedang
Kes: CM
TD : 110/78
RR : 82
Nf : 20
T : 37,0°C
SpO2 : 98%

Mata : CA (+/+), sklera ikterik -/-


abdomen : cembung, supel, NT (+)
epigastrium, Hepar teraba membesar 3 jari
dibawah arcus costa, lien sucfner III

lab :
Hb:5,4
wbc :11,2
PLT : 331
GDS : 110
3 An.H, 16thn Demam tifoid IVFD RL 20 gtt/I S: Demam sejak 7 hari ,demam terus
Inj. Ranitidin 50mg/12 jam iv menerus turun dengan obat kemudian
Inj. Ceftriaxone 2gr/24 jam iv meningkat kembali,keluhan disertai nyeri
Paracetamol drip 1 gr jika perut (+), mual (+), muntah (-), batuk (+)
T>38,5C berdahak. BAK normal BAB normal.
paracetamol tab 3x500mg
0:
KU : sedang
kes: CM
TD : 100/70
Nd : 95
RR : 20
T : 38,8 C

abdomen : datar, supel, NT (+)


epigastrium,regoio kiri bawah dan
suprapubic, BU (+) normal

lab :
Hb:10,8
wbc :15,8
PLT : 300
GDS : 106
TUBEX : +6
4 By. Ny. S, 0 Neonatal infection KTC : 80 cc/kgBB/hari S: Bayi lahir SC a/I G4P3A0 gravida 37-
hari NCB-SMK lahir SC Diet : ASI ad lib 38 minggu belum inpartu kala I dengan
Inj. Ampicillin 150 mg/12 jam KPSW 1 hari
Inj. Gentamicin 15 mg/24 jam Bayi lahir segera menangis, ketuban keruh
Sesak (-), demam (-)

O: A/S : 8/9
BBL : 2900 gr
PB : 50 cm
LK : 35 cm
HR : 144x/i
RR : 46 x/i
T : 36,7°C
Thorak : retraksi (-)
Lab :
WBC : 17,7
HGB : 18,7
5 By. Ny. A, 0 RD ec TTN KTC : 60 cc/kgBB/hari S: Bayi lahir SC a/I G2P1A0 gravida
hari NCB-SMK lahir SC IVFD D10% + Ca gluconas (2 aterm belum inpartu dengan riwayat SC.
ampul) 8 tetes/menit Bayi lahir tidak segera menangis. Sesak
Diet : puasa (+), demam (-)
CPAP FiO2 21% flow 6 PEEP
6 O: A/S : 5/6
Cek DL, GDS, CRP usia 6 jam BBL : 3500 gr
PB : 49 cm
LK : 34 cm
Anus : (+), Caput : (-), Ketuban : jernih
HR : 148 x/i
RR : 58 x/i
T : 36,8°C
Thorak : retraksi (+)
6 By. Ny. M, 0 RDS ec HMD KTC : 60 cc/kgBB/hari S: Bayi lahir SC a/i G4P2A1 gravida 37
hari NCB-SMK lahir SC IVFD D10% + Ca gluconas (2 minggu JTH IU PK dengan KPSW 24
BBLR ampul) 5 tetes/menit jam. Bayi lahir tidak segera menangis.
Diet : puasa Sesak (+), demam (-)
CPAP FiO2 25% flow 6 PEEP
6 O: A/S : 5/6
Cek DL & CRP usia 6 jam, BBL : 2170 gr
GDS (cito) PB : 44 cm
LK : 36 cm
Anus : (+), Caput : (-), Ketuban : jernih
HR : 148 x/i
RR : 54 x/i
T : 36,8°C
SpO2 : 96%
Thorak : retraksi (+)
7 By. Ny. M, 1 Susp. PJB KTC : 60 cc/kgBB/hari S: Bayi tampak biru berulang sejak usia 6
hari NCB-SMK lahir Diet ASI ad lib jam. Bayi lahir normal. Saat serangan
normal Cek SpO2 ke-4 ekstremitas sesak napas (-), demam (-)
Konsul jantung 
echocardiography O: A/S : 7/8
BBL : 3000 gr
PB : 48 cm
LK : 33 cm
Anus : (+), Caput : (-), Ketuban : jernih
HR : 140 x/i
RR : 38 x/i
T : 36,9°C
Thorak : retraksi (-)
Lab :
WBC : 21,8
HBG : 20,0
GDS : 53
CRP : (-)
8 By. Ny. L, 0 RDS ec TTN KTC : 60 cc/kgBB/hari S: Bayi lahir SC a/i G2P1A0 gravida 39
hari NCB-KMK lahir SC Diet : puasa minggu dengan eklampsia. Bayi lahir tidak
BBLR Cek GDS (cito), DL & CRP segera menangis, ketuban jernih. Sesak
usia 6 jam (+), demam (-)
CPAP FiO2 30% flow 7 PEEP
6 O: A/S : 2/3
BBL : 2060 gr
PB : 47 cm
LK : 34 cm
Anus : (+), Caput : (-), Ketuban : keruh
HR : 148x/i
RR : 54 x/i
T : 36,7°C
SpO2 : 99%
Thorak : retraksi (+)
9 An.L, 1thn KDS IVFD RL 38 gtt/i mikro S: kejang 1 kali dirumah selama 2 menit
4bln Paracetamol drip 92 mg jika kejang seluruh tubuh setelah kejang sadar,
T>38,5C ±8 jam yll os mengalami demam, batuk
paracetamol syr 3x4ml (+) pilek (+)
stesolid supp 5 mg K/P jika Riw. Kejang (-)
kejang
0: KU : sedang
kes: CM
BB: 9,2 kg
Nd : 110
RR : 22
T : 38,8 C

lab :
Hb:13,5
wbc :11,2
PLT : 97
GDS : 127
10 An.G, 3 thn BP O2 2-3l/I S: os datang dengan keluhan sesak nafas
8bln IVFD RL 20gtt/i sejak ±1 hari yll, sesak terus menerus,
Nebu ventolin 1 respul + Nacl keluhan disertai demam (+) batuk (+)
0,9% 3cc berdahak, mual (-) muntah (-)
lasal expetorat syr 3x2,5ml
metilprednisolon tab 3x2mg 0: KU : sedang
kes: CM
BB: 21 kg
Nd : 120
RR : 30
T : 36,6C
SpO2 : 89%

thorak : vesikuler (+/+), rh -/-, wh +/+,


retraksi (+) minimal

lab :
Hb:13,1
wbc :22,3
PLT : 237
GDS : 149

Ro thorax : corakan bronkovaskuler


meingkat

Prosedur Pelayanan pemasangan kateter urine:


1.    Pasien mendaftarkan diri
2.    Petugas mengarahkan pasien ke ruang Tindakan
3.    Petugas memastikan kebenaran data pasien dengan memanggil 2 identitas
4.    Petugas melakukan anamnesa
5.    Petugas melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
6.    Petugas menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
7.    Petugas menanyakan persetujuan/kesiapan pasien dan menandatangani formulir
persetujuan tindakan
8.    Petugas mencuci tangan
9.    Petugas menyiapkan alat
10. Petugas mendekatkan alat kedekat pasien atau tempat yang mudah dijangkau petugas
11. Petugas memakai handscoon/sarung tangan
12. Petugas membantu mengatur posisi pasien dengan lutut ditekuk, paha fleksi, kaki diletakkan
ditempat tidur
13. Petugas meletakkan nierbeken diantara kedua kaki pasien
14. Petugs membuka set steril, atur alat steril dengan memanfaatkan pinset dan meletakkan
dialat steril
15. Petugas memegang glans penis atau membuka labia minora
16. Petugas melakukan desinfektan Penis/labia minora sekitar meatus uretra
17. Petugas mengolesi ujung kateter dengan jelly ( minta tolong asisten)
18. Petugas memasukkan kateter yang sudah diberi jelly kurang lebih 6-10 cm pada laki-laki dan
3-5 cm pada perempuan ke dalam lubang uretra
19. Petugas memastikan urine keluar
20. Petugas menyambungkan pada urine bag
21. Petugas melakukan Fiksasi dengan cara memberikan injeksi air aquades ke dalam folley
kateter untuk mengembangkan balon kateter,supaya kateter tidak mudah terlepas (pemberian
aquades sesuai aturan)
22. Petugas menarik dengan perlahan-lahan folley kateter untuk memastikan apakah kateter
telah terfiksasi dengan aman
23. Petugas memfiksasi selang kateter dengan plester dengan plester dan letakkan selang
kateter pada paha pasien
24. Petugas memberitahu klien bahwa tindakan sudah selesai
25. Petugas merapikan alat, merendam dalam larutan clorin 0.5 %, lalun membuang kateter
kedalam sampah medis
Prosedur pemasangan infus
1.Menyiapkan alat dan bahan lalu mencuci tangan
2.Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
3.Mengisi selang infus
4.Membuka plastic infus set dengan benar
5.Tetap melindungi ujung selang steril
6.Menggantungkan infus set dengan cairan infus dengan posisi cairan infus mengarah keatas
7.Menggantung cairan infus di standar cairan infus
8.Mengisi cairan infus set dengan cara menekan (tapi jangan sampai terendam)
9.Mengisi selang infus dengan cairan yang benar
10.Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan kesterilan
11.Cek adanya udara dalam selang
12.Pakai sarung tangan bila perlu
13.Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus
14.Meletakkan perlak dan pengalas
15.Memilih vena yang tepat dan benar
16.Memasang tourniquet
17.Deninfeksi vena dengan alcohol dari atas kebawah dengan sekali hapus
18.Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak
19.Menusukan abocath pada vena yang telah dipilih
20.Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam abocath
21.Tourniquet di cabut
22.Menyambungkan dengan ujung selang yang telah terlebih dahulu dikeluarkan cairannya
sedikit, dan sambil dibiarkan menetes sedikit
23.Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi
24.Membalut dengan kassa betadinsteril dan menutupnya dengan kassa steril kering
25.Memberi plester dengar benar dan mempertahankan keamanan abocath agar tidak tercabut
26.Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien
27.Alat-alat di bereskan dan perhatikan bagaimana respon pasien
28. cuci tangan
29.Catat tindakan yang dilakukan

Anda mungkin juga menyukai