Anda di halaman 1dari 32

Laporan Kasus

Hemoroid grade IV

dr. Dita Dwi Rahmadhani


dr. Dita Dwi Rahmadhani

Pembimbing:
Pembimbing:
dr. Wicaksono, Sp. B
dr. Wicaksono, Sp. B
Laporan Kasus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.B
Umur : 32 tahun
Alamat : Jl. Saka Permai Gg. H. Abd.
Hamid, Banjarmasin
Pekerjaan : Buruh angkut
MRS : 28 Juni 2016
RM : 056499
Ruang : Sakti
Anamnesis
Keluhan Utama: Keluar Benjolan dari Dubur

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluh dari duburnya keluar benjolan
sejak 1jam SMRS. Awalnya benjolan dapat keluar
masuk saat pasien BAB.Benjolan keluar kecil,
namun kali ini keluar besar, nyeri, dan tidak bisa
masuk lagi. Pasien mengaku sudah 1 tahun ini
sering susah BAB, BAB keras sehingga pasien
sering mengedan ketika BAB, dan terkadang BAB
dengan darah menetes. Pasien mengatakan jarang
mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Mual (-),
muntah (-), demam (-).
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu :
HT (-), asma (-), DM (-), Hemoroid
(+)
Riwayat Penyakit Keluarga :

HT (+), asma (-), DM (-)


Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kondisi Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : E4V5M6 = GCS 15 Compos Mentis.
Vital Sign : TD : 120/70 mmHg,

N : 86 x/menit,
RR : 20 x/menit,
T : 36,7 C.
Kepala : Tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva Anemis -/-, Sklera Ikterik
-/-
Leher : Deviasi (-), tidak teraba massa dan
pembesaran limfonodi, Pe JVP (-), pe> KGB (-)
Abdomen
Inspeksi: distensi abdomen (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-) H/M/L tidak teraba
Perkusi : Shifting dullnes (-), undulasi (-)

Extremitas
Superior dextra dan sinistra :

Inspeksi: Simetris, kelemahan anggota gerak (-)


Palpasi : Pitting edema (-/-), nyeri tekan (-/-)
Inferior dextra dan sinistra :

Inspeksi: Simetris, kelemahan anggota gerak (-)


Palpasi :Pitting edema (-/-), nyeri tekan (-/-)
Status Lokalis

Regio Anal: tampak


benjolan 10 x 15 cm,
konsistensi kenyal,
tidak bisa masuk,
nyeri tekan (+),
darah (+).
Pemeriksaan Penunjang (Lab 28/6/2016)

Hb : 10,9 g/dl SGOT/SGPT: 35/27


Albumin : 3,6
Lekosit : 7.600/ mm3 Ur/Cr : 50/1,0

Eritrosit : 3,6 juta/ul


Trombosit :
236.000/mm3
Hematokrit : 32 %
CT : 1,30
BT : 4,30
GDS : 115 mg/dL
DIAGNOSIS

Diagno Hemoroid grade


sis IV

Diagnosis Prolaps Rektum


Banding Abses
PLANNING

Inf. RL 20 tts/m
Inj. Ceftriaxone 2 x 1gr
Inj. Ranitidine 2 x 1 amp
Inj. Ketorolac 3 x 10 mg

Pro Hemoroidektomi
Follow Up
Tanggal S O A P

290/6/16 Nyeri pada anus TD :110/70 Hemoroid grade IV Infus RL 20 ts/m


Inj. Ceftriaxone 2 x
(+) mmHg
1gr
Mual (-) N : 82 x/menit Inj. Ranitidine 2 x 1
amp
Muntah (-) T : 36,7 o C
Inj. Keorolac 3 x
Flatus (+) RR : 18 x/menit 10mg
Puasa
BAB (-)
Pro op jam 12.00

29/06/16 Nyeri post op (-) TD :120/80 Post Infus RL 20 tts/m


hemoroidektomi a/i Bed rest
mmHg
Hemoroid grade IV Tidak puasa
N : 98 x/menit Inj. Ceftriaxone 2 x
1gr
T : 36,5 o C
Inj. Ranitidine 2 x 1
RR : 20 x/menit amp
Inj. Keorolac 3 x
10mg
Follow Up
Tanggal S O A P
30/06/15 Nyeri post op TD :110/70 Post Infus RL 20 ts/m
hemoroidekto Inj. Ceftriaxone 2 x 1gr
(+) mmHg
mi a/i Inj. Ranitidine 2 x 1 amp
Perdarahan (-) N : 88 x/menit Hemoroid Inj. Keorolac 3 x 10mg
grade IV
Mual (-) T : 36,7 o C
Hari ke 1 Lepas tampon
Muntah (-) RR : 20 x/menit
Makan (+)
BAB (-)

01/07/15 Nyeri post op TD :110/70 Post BLPL


hemoroidekto
(<) mmHg
mi a/i Po. Ciprofloxacin 2 x
Perdarahan (-) N : 80 x/menit Hemoroid 500mg
grade IV Po. Asam mefenamat 2 x
Mual (-) T : 36,5 o C
Hari ke 2 500mg
Muntah (-) RR : 20 x/menit
Makan (+)
BAB (-)
Laporan Operasi

29/06/16

- Posisi Litotomi dalam spinal anastesi


- Tampak massa cystic di canal 6 cm,
circular
- Dilakukan hemoroidektomi dengan
terlebih dahulu legasi arteri Hemoroidalis
inferior di empat regio
- Perdarahan diatasi
- Pasang tampon
Post
Hemoroidektomi
Tinjauan Pustaka

Hemoroid

Haima : darah
Rheo : mengalir
Secara klinis: kumpulan dari pelebaran
satu segmen atau lebih vena
hemoroidalis di daerah anorektal.
Tinjauan Pustaka

Anatomi
Patofisiologi
Bantalan anus: jaringan lunak yang kaya akan
pembuluh darah. Agar stabil, kedudukannya disokong
oleh ligamentum Treitz dan lapisan muskularis
submukosa
kegagalan pengosongan vena bantalan anus secara
cepat saat
defekasi

bantalan anus terlalu mobile

bantalan anus terperangkap oleh sfingter anus yang


ketat

vena intramuskular kanalis anus terjepit (obstruksi)


ETIOLOGI
Tinjauan Pustaka
Penuaan
Kehamilan
Hereditas
Konstipasi atau diare kronik
Penggunaan toilet yang berlama-
lama
Posisi tubuh (duduk lama)
Obesitas
Tinjauan Pustaka FAKTOR
RISIKO
Anatomic
Hereditas Makanan dan obat-
Nutrisi obatan
Pekerjaan Infeksi
Iklim Kehamilan
Masalah Psikologi Exercise
Usia Batuk
Perubahan Mengejan
endokrin Muntah
Pakaian terlalu ketat
Konstipasi
KLASIFIKAS
Tinjauan Pustaka I

a. Hemoroid eksternal: distal dentate line dan dilapisi


oleh epitel skuamos + persarafan serabut saraf nyeri
somatik

b. Hemoroid internal: proksimal dentate line dan


dilapisi mukosa.

c. Hemoroid internal-eksternal: mukosa di bagian


superior dan kulit pada bagian inferior serta memiliki
serabut saraf nyeri
KLASIFIKAS
Tinjauan Pustaka I
Derajat Hemoroid Interna

Grade 1: kongestif hemoroid non


prolaps
Grade 2: prolaps saat
BAB,menghilang secara
spontan saat BAB selesai
Grade 3: prolaps saat BABdan bisa
dikembalikandengan bantuan
Grade 4: prolaps permanenyang
tidak dapat dikurangi secara
manual
GEJALA
Tinjauan Pustaka

Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan jenis


hemoroid yaitu:
a. Hemoroid internal
1. Prolaps dan keluarnya mukus.
2. Perdarahan.
3. Rasa tak nyaman.
4. Gatal.
b. Hemoroid eksternal
1. Rasa terbakar.
2. Nyeri ( jika mengalami trombosis).
3. Gatal.
Tinjauan Pustaka PEMERIKSAA
N FISIK

Inspeksi daerah perianal


Pembengkakan vena
melihat ada atau tidaknya fisura, fistula, polip,
atau tumor.
Ukur perdarahan, dan tingkat keparahan inflamasi
PEMERIKSAA
Tinjauan Pustaka N
PENUNJANG

Anoskopi: menilai mukosa rektal & evaluasi


tingkat pembesaran

Sigmoidoskopi: fisura fistula, koitis, polip

Barium enema X-ray / kolonoskopi: pd pasien


diatas 50th & pada pasien dg perdarahan menetap
Tinjauan Pustaka Tatalaksana
KONSERVATIF

Kontrol Faktor Risiko 2. Atasi penyakit yang


1. Modifikasi Gaya Hidup: meningkatkan tekanan
Kebersihan daerah rektal, intra abdomen
Meningkatkan asupan BPH

seratdan cairan. Cegah Batuk


sembelit atau diare Dyspnea
Hindari latihan berlebihan
3. Konsumsi makanan
yang meningkatkan berserat
tekanan intra abdomen
Tinjauan Pustaka Tatalaksana
MEDIKAMENTOSA

Kombinasi anestesi lokal, kortikosteroid,


dan antiseptik dpt mengurangi rasa gatal &
tak nyaman
Suplemen flavonoid dpt mengurangi tonus
vena, hipermeabilitas, & efek antiinflamasi
Tinjauan Pustaka Tatalaksana
PEMBEDAHAN

HIST (Hemorrhoid Institute of South Texas) indikasi:


a. Hemoroid internal derajat II berulang.
b. Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.
c. Mukosa rektum menonjol keluar anus.
d. Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit
penyerta seperti fisura.
e. Kegagalan penatalaksanaan konservatif.
f. Permintaan pasien.
Hemoroid Arteri Ligasi (HAL)
arteri yang membawa aliran darah diikat, tekanan
internal pleksus dari hemoroid menurun,
menyusut dan menjadi lebih kecil.
Menghilangkan Jaringan Penunjang
dari prolaps Bantalan Anal
Eksisi Hemorrhoidectomy (Konvensional
Hemorrhoidectomy)
Lifting Prolaps bantalan anal (Meminimasi Invasif):
- Scleroteraphy
- Ligasi
- Infra Red / Laser / Thermal Koagulasi
- Recto-anal Repair
- Stapler Hemorrhoidopexy
Eksisi Hemorrhoidectomy
(Konvensional Hemorrhoidectomy)

Grade III & IV


Kebanyakan menghilangkan bantalan anal
Asupan mukosa bridge penting untuk mencegah
striktur
Hati-hati cedera sfingter
DAFTAR PUSTAKA

Brunicardi. F. 2010. Schwartz's Principles of Surgery,


Ninth Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc.
Doherty. G. 2009. Current Diagnosis & Treatment:
Surgery, 13e. The McGraw-Hill Companies.
Grace. P & Borley. N. 2006. At a Glance: Ilmu Bedah
Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Sjamsuhidajat. R & Jong. W. 2005. Buku Ajar Ilmu
Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai