Anda di halaman 1dari 30

PROLAPSUS UTERI

Oleh :
dr. Tika Citra Ayu Lestari

Pembimbing :
dr. Anne Widhiatmaka, SpOG
Laporan Kasus
• Nama : Poniem
• Umur : 66 tahun
• Kelamin : Perempuan
• Alamat : Dsn.Permai Ds.Durian
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Tgl pemeriksaan : 21 Maret 2016
ANAMNESIS

Keluhan Utama
Keluar benjolan dari vagina.

Keluhan Tambahan
Sering buang air kecil.
Terasa gatal pada daerah sekitar vagina.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang diantar oleh keluarga
dengan keluhan keluar benjolan dari
vagina. Hal ini dirasakan sejak 2 minggu
yang lalu. Pasien mengatakan daerah
disekitar tempat benjolan keluar terasa
gatal.
Pasien juga mengeluh sering buang air
kecil sejak benjolan keluar.
Riwayat keputihan sebelum menstruasi (+)
berwarna putih dan tidak berbau.
Cont..
Riwayat persalinan normal (+) sebanyak 6
kali. Riwayat perdarahan (-). Riwayat
melakukan pekerjaan berat (-).
Riwayat penyakit terdahulu : -
Riwayat pengobatan :-
Riwayat penyakit keluarga :-
Riwayat pemakaian kontrasepsi : -
Riwayat pekerjan : ibu rumah tangga
Pemeriksaan Fisik
• Status present
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan darah : 147/81mmHg
Nadi : 88x/i
Frekuensi nafas : 20x/i
Temperatur : 36° C
Status General
Kepala
• Mata : RC(+/+), Pupil: bulat, sentral, isokor
• Telinga : sekret(-), tanda radang(-)
• Hidung : sekret(-), darah(-)
• Lidah : beslag(-), tremor(-)
• Tenggorokan : hiperemis (-), pembesaran tonsil(-)
Leher
• Pembesaran KGB : (-)
• Struma : tidak teraba
• Trakea : medial
• JVP : tidak meningkat
Axilla
• Pembesaran KGB : (-)
Click to add title
Thorax
• Inspeksi : simetris +/+, retraksi -/-
• Palpasi : stem fremitus +/+ normal.
• Perkusi : Sonor +/+
• Auskultasi : Rh -/-, Wh -/-
Abdomen
• Inspeksi : kesan simetris, distensi(-)
• Palpasi : lien tidak teraba, hepar tidak teraba
• Perkusi : shifting dullness(-)
• Auskultasi : peristaktik usus (N)
Click to add title
Ekstremitas
Sianotik(-/-), edema(-/-), ikterik(-/-).

Genitalia
• Inspeksi : tampak massa menonjol pada mulut vagina,
berwarna merah pucat.tampak mulut serviks keluar dari
vagina.
• Palpasi : lunak, nyeri tekan(-)
• VT : tidak dilakukan pemeriksaan.
Diagnosa

PROLAPSUS UTERI
GRADE 3
Pemeriksaan Penunjang
• Darah rutin • Foto Thorax
Hb : 10.6 gr/%
Leukosit : 7.900/mm3
Trombosit : 167.000/mm3
Ht : 33.2 %
Kgd : 107 gr/dl
Click to add title
• EKG

Kesan : Normal
Penatalaksanaan
• Farmakologi
IVFD RL 20gtt/I
Inj. Ranitidine 1amp/12jam

• Non farmakologi
Pasien di anjurkan untuk bedrest dan tidak
melakukan aktivitas berat terlebih dahulu.

Pasien selanjutnya dikonsulkan ke dokter spesialis


dan direncanakan untuk operasi.
Follow Up
Subjective Objective Assesment Planning

21/03/2016 TD : 147/81mmHg Prolapsus Uteri  IVFD RL 20gtt/i


Keluar benjolan dari vagina HR : 88 x/i  Inj.Ranitidine
RR : 20 x/i 1amp/12jam
T : 36 C  Cek DR, KGD, CT-BT,
Gol.darah
22/03/2016 TD : 130/80 mmHg Prolapsus Uteri  IVFD RL 20gtt/i
Keluar benjolan dari vagina HR : 80 x/i  Inj. Ranitidine
RR : 20x/i 1amp/12jam
T : 35.8 C  Rencana operasi
histerektomi tgl
23/03/16
 Konsul anestesi
 Puasa 6 jam sebelum
operasi
 Inj.ceftriaxone 1gr
sebelum operasi
23/03/2016 TD : 130/79 mmHg Prolapsus Uteri  Operasi histerektomi
HR : 80 x/i
RR : 20 x/i
T : 36 C

24/03/2016 TD : 120/77 mmHg Post histerektomi ec prolapsus  IVFD RL 20gtt/i


Nyeri luka bekas operasi(+) uteri
HR : 80 x/i  Inj.ceftriaxone 1gr/12jam
RR : 24x/i  Aminofluid 1fls/hari
T : 35,7 C  PCT infus 1fls/8jam
 Inj.ketorolac 1amp/8jam
 Inj.transamin 1amp/8jam

25/03/2016 TD : 120/80 mmHg Post histerektomi ec prolapsus  IVFD RL 20gtt/i


Nyeri bekas operasi (+) HR : 80 x/i uteri  Inj.ceftriaxone 1gr/12jam
RR : 24 x/i  Aminofluid 1fls/hari
T : 36 C  PCT infus 1fls/8jam
 Inj.ketorolac 1amp/8jam
 Inj.transamin 1amp/8jam

26/03/2016 TD : 130/80 mmHg Post histerektomi ec prolapsus  Aff infus dan kateter
Nyeri bekas luka operasi (-) HR : 80 x/i uteri  As.mefenamat 3x1tab
RR : 20 x/i  Cefadroxil 2x1tab
T : 36 C  Metronidazole 3x1tab
Prognosis

• Quo ad Vitam : dubia ad bonam


• Quo ad Santionam : dubia ad bonam
• Quo ad Functionam : dubia ad bonam
Pembahasan

Apa itu Prolapsus


Uteri ?
Etiologi
• Kelemahan ligamen endopelvik, fasia dan otot-otot
panggul.
Etio..
• Proses melahirkan
1. Persalinan lama dan sulit
2. Meneran sebelum pembukaan lengkap
3. Laserasi dinding vagina bawah pada kala dua
4. Reparasi otot-otot dasar panggul yang tak baik
5. Melahirkan bayi besar >4500gr.
6. Riwayat melahirkan anak pertama di usia muda.

• Proses menopause
• Ascites dan tumor-tumor daerah pelvik
• Bila prolapsus dijumpai pada nullipara,berarti kelainan
ada pada kekuatan jaringan penunjang uterus.
Klasifikasi

Menurut Friedmann and Litle :


I : Dimana serviks uteri turun sampai
introitus vagina
II : Dimana serviks uteri menonjol keluar
dari introitus vagina
III : Dimana seluruh uterus keluar dari
vagina
Click to add title
Menurut pemeriksaan Baden-Walker POPQ (Pelvic
Organ Prolaps Quantification)
0 : Tidak ada prolaps
1 : Ujung prolaps turun sampai ½ dari introitus vagina
2 : Ujung prolaps turun sampai introitus vagina
3 : Ujung prolaps turun sampai ½ diluar introitus
vagina
4 : Ujung prolaps turun seluruhnya diluar introitus
vagina
Patofisiologi
Persalinan spontan Tekanan intra abdominal Tonus otot mengurang
pervaginam susah meningkat dan kronik (menopause)

Beban kerja ligamen


meningkat

Ligamen melemah

Posisi uterus tidak


dapat dipertahankan

Prolaps uteri
Manifestasi Klinis
• Perasaan adanya suatu benda yang
mengganjal di vagina.
• Rasa sakit dipunggung dan pinggang.
• Gangguan saat penderita berjalan dan
bekerja.
• Gesekan portio uteri dengan celana yg
dapat menimbulkan lecet sampai luka dan
dekubitus pada portio uteri.
• Leukorea.
Diagnosis

Menurut Friedmann and litle, diagnosis prolaps


dapat ditegakkan dengan cara :
- Pasien dalam posisi jongkok,disuruh mengejan
dan ditentukan dengan pemeriksaan jari, apakah
uterus berada pada posisi normal atau tidak.
- Selanjutnya pemeriksaan dilakukan dengan
posisi litotomi, dan dilakukan pegukuran panjang
serviks uteri.
Komplikasi
• Keratinisasi mukosa vagina dan portio uteri.
• Dekubitus
• Hipertrofi serviks uteri dan elangasio kolli
• Gangguan miksi dan stress inkontinensia
• Infeksi saluran kemih
• Kemandulan
• Kesulitan waktu partus
• Haemorrhoid
• Inkarserasi usus halus
Pencegahan
1. Pemendekan waktu persalinan
2. Membuat episiotomi
3. Memperbaiki luka atau kerusakan jalan lahir dengan baik.
4. Memimpin persalinan dengan baik agar penderita tidak
mengedan sebelum pembukaan lengkap.
5. Menghindari paksaan dalam pengeluaran plasenta
6. Mengawasi involusi uterus pasca persalinan tetap baik dan
cepat.
7. Mencegah dan mengobati hal-hal yang dapat meningkatkan
tekanan intraabdominal.
8. Menghindari melakukan pekerjaan berat.
9. Menganjurkan penderita agar tidak terlalu banyak memiliki
anak atau sering melahirkan.
10. Menganjurkan kepada penderita untuk melakukan senam
kegel untuk melatih otot-oto panggul.
Penatalaksanaan
Tindakan medis
• Latihan otot-otot dasar panggul
• Stimulasi otot-otot dengan listrik
• Pengobatan dengan pessarium

Contoh jenis-jenis pessarium


Penatalaksanaan
Tindakan operatif
• Ventrofiksasi
• Operasi manchester
• Histeroktomi
• Kolpokleisis
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai